NIM
SHIFT
KELOMPOK
: MAHDI
: 03121003085
:D
:1
KERUGIAN VORTEKS
1) Pengaruh Vorteks pada Proses Isolasi Minyak kelapa Murni dengan proses
Pengadukan
Vortex adalah putaran air yang memebentuk aliran yang bergerak secara
tangensial. Vortex pada permukaan membentuk stratifikasi pada berbagai lapisan
tanpa adanya aliran longitudinal antara lapisan-lapisan itu. Bila di dalam sistem
terdapat partikel zat padat maka arus sirkulasi akan melemparkan padatan itu
dengan gaya sentrifugal ke arah luar, yang lalu bergerak ke bawah dan setelah
sampai di dasar tangki akan menuju ke pusat. Hal ini menyebabkan pencampuran
yang diharapkan tidak terjadi, melainkan timbul pemisahan antara lapisan atas dan
bawah yang harus dihindari.Kerugian yang diakibatkan oleh Vorteks dalam
pencampuran fluida
Perlu diketahui bahwa lemak jenuh yang terdapat pada minyak kelapa
adalah lemak jenuh dengan rantai sedang dan pendek. Lemak jenuh rantai sedang
dan pendek sangat mudah dicerna dan diserap tubuh. Justru pada minyak sayur
mengandung lemak jenuh dengan rantai panjang sehingga sulit dipecah. Dengan
demikian,
menimbulkan
penumpukan
yang
menyebabkan
penyumbatan.
tidak melarutkan, di mana cairan yang satu terdispersi dalam bentuk globulaglobula atau butir-butir kecil dalam cairan lainnya. Kestabilan emulsi cair dapat
rusak akibat pemanasan, pendinginan, proses sentrifugasi. Pemanasan dilakukan
untuk memecah atau merusak emulsi guna mendapatkan VCO. Metode ini akan
menghasilkan minyak, namun berbau menyengat (gosong) dan warnanya kurang
bening (kekuningan). Untuk memperoleh kualitas VCO yang baik penggunaan
panas diminimalkan atau sama sekali dihilangkan. Oleh karena itu berkembang
metode fermentasi dan pemakaian minyak pancingan. Namun prosesnya sulit
dikontrol dan yield minyaknya masih rendah.
Salah satu alternatif metode pemisahan minyak dari santannya adalah
proses pengadukan. Gerakan terinduksi dengan pola sirkulasi tertentu akan
memberikan efek sentrifugal sehingga minyak , air dan protein akan terpisah
setelah didiamkan beberapa saat. Pola sirkulasi ini diciptakan perputaran impeler
didalam cairan yang teraduk. Ada dua macam impeler pengaduk : Impeler jenis
pertama disebut impeler aliran aksial (axial flow impeller), impeler jenis ini akan
membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeler sedang yang kedua
disebut impeller aliran radial (radial flowimpeller) impeller aliran radial akan
membangkitkan arus pada arah tangensial atau radial. Dari segi bentuknya ada
tiga jenis impeler : Propeler (baling-baling), Dayung (Paddle), dan Turbin.
Jenis aliran di dalam bejana yang sedang diaduk bergantung pada jenis
impeler, karakteristik fluida, ukuran dimensi (proporsi) tangki, sekat dan
kecepatan putar. Kecepatan fluida pada setiap titik dalam tangki mempunyai tiga
komponen arah dan pola alir keseluruhan didalam tangki itu bergantung pada
variasi dari ketiga komponen arah kecepatan tersebut dari satu lokasi ke lokasi
lain. Komponen kecepatan yang pertama adalah komponen radial yang bekerja
pada arah tegak lurus terhadap poros impeler. Komponen kedua ialah komponen
longitudinal yang bekerja pada arah pararel dengan poros. Komponen ketiga
adalah komponen tangensial atau rotasional yang bekerja pada arah singgung
terhadap lintasan lingkar di sekeliling poros. Dalam keadaan biasa, dimana poros
impeller terpasang vertikal, komponen radial dan tangensial berada dalam satu
bidang horizontal dan komponen longitudinalnya vertikal
Pada aliran laminar di dalam saluran beralur melintang terdapat dua daerah
aliran: (i) aliran utama dalam saluran dan (ii) aliran Vorteks resirkulasi dalam alur.
Dua daerah tersebut dipisahkan oleh lapisan geser bebas (free shear layer). Dalam
kondisi stedi, tidak ada pertukaran fluida antara kedua daerah ini. Salah satu
kemungkinan untuk meningkatkan laju transport dalam saluran beralur adalah
memperbaiki pencampuran lateral (lateral mixing) dengan mengganggu lapisan
geser pemisah antara aliran utama dan aliran resirkulasi dalam alur (Kang, 2001).
Gerakan aliran utama dari hulu ke hilir mengalami defleksi ke dalam alur pada Re
50 sementara aliran Vorteks di dalam alur bergerak ke hilir seiring meningkatnya
Re (Gangguan lapisan geser pemisah yang terjadi seiring meningkatnya bilangan
Re akan mengubah kondisi aliran dari stedi ke aliran osilasi pada bilangan Re
yang lebih kecil dibandingkan jika fluida mengalir dalam saluran tanpa alur.
Aliran osilasi ini dikenal sebagai aliran yang berosilasi terus-menerus
(selfsustained oscillatory flow). Bilangan Reynold kritis di mana permulaan selfsustained oscillatory flow terjadi tergantung pada panjang alur yakni menjadi
lebih kecil jika panjang alur meningkat
Osilasi aliran terjadi akibat aliran stedi menjadi tidak stabil karena
mengalami bifurkasi pada bilangan Reynold kritis tertentu. Ketidakstabilan ini
muncul karena dipicu oleh munculnya Tollmien-Schlichting wave. Aliran yang
berosilasi menginduksi tegangan Reynold (Reynold stress) dan mampu
meningkatkan difusi momentum yaitu mengangkut energi dari aliran utama ke
aliran osilasi dan mempertahankannya. Akibatnya rugi tekanan (pressure drop)
dari aliran utama meningkat. Ketidakstabilan Kelvin-Helmholtz terbentuk pada
gelombang
Tollmien-Schlichting
di
bagian
luar
alur
dan
tepi atas sisi hulu. Pada saat laju aliran utama maksimum (katup denyut terbuka
penuh) Vorteks utama memenuhi seluruh bagian alur. Ketika fase deselerasi (katup
denyut mulai tertutup) Vorteks utama berkembang hingga keluar dari tepi alur.
Disamping itu terbentuk Vorteks tambahan pada saluran rata dekat dinding bagian
atas dengan tanda yang berlawanan dengan Vorteks utama. Kedua Vorteks yang
berpasangan (vortices) tersebut memenuhi keseluruhan saluran pada saat laju
aliran utama minimum (katup denyut tertutup). Setelah itu Vorteks tambahan
menghilang. Proses ini berlangsung terus mengikuti osilasi aliran utama.
Aliran laminar dalam saluran beralur yang bertujuan untuk meningkatkan
laju transport banyak dijumpai. Dalam bidang teknik seperti alat penukar kalor
(compact heat exchanger), sistem pendingin mikroelektronik dan juga dalam
bidang kedokteran serta biokimia . Banyak penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui perilaku aliran fluida dalam saluran beralur melintang. Penelitianpenelitian tersebut dilakukan pada berbagai kondisi aliran baik kontinyu maupun
berdenyut dan berbagai bentuk alur seperti segiempat, segitiga atau setengah
lingkaran namun jarak alur tetap. Oleh karena itu penelitian ini memberikan data
perilaku aliran fluida berdenyut dalam saluran beralur melintang dengan jarak alur
yang berubah-ubah.
3) Dinamika Pusat Rotasi Fluida pada Proses DifusiPenggabungan Vorteks
Vorteks adalah massa fluida yang partikelpartikelnya bergerak berputar
dengan garis arus (streamline) membentuk lingkaran konsentris [1]. Gerakan
Vorteks berputar disebabkan oleh adanya perbedaan kecepatan antar lapisan fluida
yang berdekatan.Dalam dunia industri, terbentuknya Vorteks dapat merugikan
ataupun menguntungkan sesuaidengan penerapannya. Pada peralatan pemindah
panas, pipa dibuat beralur sehingga terjadi beda tekanan yang selanjutnya
menimbulkan Vorteks. Vorteks akan menyapu lapisan batas sehingga jumlah panas
yang dipindahkan semakin besar.
Pada proses mixing dalam combustor, Vorteks digunakan untuk
mencampur reaktan sehingga diperoleh campuran yang homogen. Sedangkan
pada belokan saluran Vorteks dianggap merugikan karena meningkatkan kerugian
tekanan sehingga head losses akan semakin besar. Dalam dunia penerbangan
Daftar Pustaka
Anonim 1. 2012. Tangki Berpengaduk. http://akademik.che.itb.ac.id/labtek/wpcontent/uploads/2012/05/tdk-tangki-berpengaduk.html.(diakses
pada
Segiempat.http://paparisa.unpatti.ac.id.(diakses
pada
Mixing.
http://rizatoker.blogspot.com/2011/06/mixing.html.(diakses