Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SARUNG TANGAN MOTOR SUPERHIDROFOBIK DAN


UV-RESISTENCE BERBASIS POLYDOPAMINE
DARI BYSUSS KERANG

BIDANG KEGIATAN
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh :
Libertina Clara Yudistari; 150802051; 2015
Wilza Fithri Az-zahra; 150802058; 2015
Melda Lumbantobing; 180802080; 2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2019
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……..……………………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB 1 : PENDAHULUAN.............................................................. 1
1.1 Latar Belakang …........................................................ 1
1.2 Tujuan…………........................................................... 2
1.3 Manfaat ………..……………………....................... 2
BAB 2 : GAGASAN …………………………………………..….. 3
2.1 Rancangan ………………………………………… 5
BAB 3 : KESIMPULAN ……………….…………………………. 7
BAB 4 : DAFTAR PUSTAKA…..………………………..………. 8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing 9
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 14
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana 15

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tingkat konsumtif masyarakat terhadap kendaraan bermotor di Indonesia tiap
tahunnya mengalami kenaikan terutama sepeda motor. Menurut Badan Pusat
Statistik tahun 2016, jumlah sepeda motor di Indonesia sebesar 105.150.082 unit,
jumlah ini meningkat dibandingkan pada tahun 2015 yakni 98.881.267 unit. Ini
menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sebagian besar menggunakan sepeda
motor. Peningkatan ini juga berdampak pada keselamatan pengendara yang harus
diantisipasi. Salah satu peralatan yang sering digunakan oleh setiap pengendara
sepeda motor adalah sarung tangan.
Sarung tangan dibagi beberapa jenis sesuai kebutuhannya. Sarung tangan
motor, merupakan sarung tangan yang dipakai untuk menambah gesekan tangan
antar pedal sepada motor. Sarung tangan motor atau biasa disebut gloves memiliki
fungsi yaitu untuk melindungi tangan dari teriknya matahari, debu, dan juga
melindungi tangan dari kecelakaan yang tidak di inginkan.
Untuk jenis sarung tangan sendiri ada banyak macamnya, ada gloves touring,
gloves race, atau pun sarung tangan harian yang berbahan dasar kain. Sarung
tangan harian merupakan jenis yang paling digemari oleh kalangan masyarakat
karena lebih nyaman dikenakan. Namun sifatnya yang mudah basah saat terkena
hujan menjadi kelemahan dari sarung tangan harian. Oleh karena itu, diperlukan
modifikasi yang dapat memperbaiki kelemahan sarung tangan harian ini, seperti
dengan menambahkan bahan yang bersifat hidrofobik.
Senyawa-senyawa super hidrofobik menjadi perhatian dalam bidang ilmu
pengetahuan, yaitu untuk mendapatkan senyawa super hidrofobik yang
menyerupai senyawa pada daun teratai atau sayap kupu-kupu. Penelitian terhadap
adhesive hewan invetebrata (kerang), memberikan banyak perkembangan akan
hal ini. Kerang dapat menempel secara kuat pada suatu permukaan padatan,
bahkan dalam keadaan basah. Penelitian kemudian menemukan bahwa hal ini
dapat terjadi karena adanya senyawa 3,4-dihydroxy-L-phenylalanine (DOPA) dan
protein lysine yang dikeluarkan oleh kerang (Liu, 2014).
Polydopamine (PDA) adalah suatu senyawa polimer sintesis yang terinspirasi
dari perekat pada kaki kerang (byssus) yang mengandung amina dan ketekol
(You, 2016). Polydopamine merupakan senyawa turunan dari dopamine (DA),
senyawa yang memiliki sifat adhesive serupa dengan DOPA. DA pertama
digunakan sebagai hormon dan neurotransmitter untuk penyembuhan penyakit
Parkinson pada awal tahun 1970. Sebagai turunan DA, PDA memiliki sifat yang
mirip dengan DA. Salah satunya adalah sifat bioprotector seperti photoprotection
(Huang, 2016).
Dengan sifat super hidrofobik, polydopamine kemudian sering kali digunakan
sebagai coating (pelapis) dalam berbagai bahan, salah satunya untuk pelapis pada
2

kain. Pelapisan kain sarung tangan menggunakan polydopamine dapat


memperbaiki kelemahan sarung tangan harian. Terlebih dengan sifat
UV-resistence (photoprotection) semakin menguntungkan bila diaplikasikan pada
kain yang nyaman sebagai pelindung tangan. Polydopamine yang digunakan pada
rancangan disintesis dari dopamine byssus cangkang kerang, yaitu rambut atau
benang yang terdapat pada cangkang, sebagai adaptasi agar kerang dapat
menempel pada suatu permukaan (Santos, 2013).

1.2. Tujuan
Gagasan tertulis ini bertujuan untuk memodifikasi gloves harian sehingga
bersifat superhidrofobik dan UV-resistence yang lebih digemari masyarakat
dengan memanfaatkan bysuss kerang sebagai sumber polydopamine.

1.3. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapi dari gagasan tertulis ini adalah memberikan
alternatif penggunaan gloves harian yang lebih nyaman kepada masyarakat
khususnya pengendara sepeda motor, serta memanfaatkan bysuss kerang sebagai
sumber polydopamine.
BAB 2
GAGASAN

Sarung tangan merupakan salah satu aksesoris yang digunakan untuk


melindungi tangan. Sarung tangan memiliki sejarah yang lama dan menjadi
budaya masyarakat sejak jaman pra-sejarah. Hingga saat ini, sarung tangan telah
mengalami berbagai perkembangan dari segi fungsi dan bentuknya. Sarung tangan
pertama yang ditemukan arkeolog berasal dari tahun 1000 M di Lativia. Sarung
tangan ini memiliki design hanya memisahkan ibu jari dari keempat jari lainnya
(dalam bahasa Inggris disebut sebagai mitten), dan terbuat dari bahan wool. Selain
itu, sarung tangan juga ditemukan di dalam piramida mesir dan tertulis dalam kar-
ya Homer, 800 S.M. yang berjudul “The Odyssey”. Pada abad ke 13, wanita ser-
ing menggunakan sarung tangan sebagai aksesoris dan biasanya terbuat dari bahan
linen atau sutera. Pada abad ini, sarung tangan hanya umum digunakan oleh
wanita dari kalangan atas atau terpandang (Tomshinsky, 2011).
Penggunaan sarung tangan pada zaman ini sudah semakin meluas. Berdasar-
kan fungsi dan penggunaannya, sarung tangan dapat dibagi menjadi sarung tangan
bisbol, sarung tangan bersepeda, sarung tangan anggar, sarung tangan pelindung
untuk kegiatan laboratorium atau memasak, sarung tangan untuk menigkatkan
daya cengkram kemudi (sarung tangan motor), dan fungsi lainnya. Bahan yang
digunakan untuk membuat sarung tangan disesuaikan dengan fungsi sarung tan-
gan tersebut.
Salah satu penggunaan sarung tangan yang sering dijumpai sehari-hari adalah
sebagai pelindung saat berkendara sepeda motor. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan keselamatan dalam berkendara, bersama dengan alat-alat pelindung
lain seperti jaket, helm, sepatu atau celana tertentu. Sarung tangan yang digunakan
biasanya memiliki lubang terpisah untuk setiap jari.Sarung tangan ini harus dapat
menjaga kenyamanan dan keamanan pengendara apabila berkendara dalam
keadaan panas, dingin, atau mencegah gesekan bila terjadi hal-hal yang berbahaya
seperti kecelakaan. Kulit atau kain menjadi bahan yang paling umum digunakan
untuk membuat sarung tangan motor. Baik sarung tangan kain maupun kulit,
keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sarung tangan kulit dianggap lebih mampu menjaga keamanan penggendara
karena bahannya yang lebih kuat dan tidak menyerap air, sehingga lebih nyaman
digunakan saat hujan. Namun karena bahannya yang lebih tebal, sarung tangan ini
tidak cocok digunakan selama musim panas karena tangan akan mudah
berkeringat dan harganya yang relatif mahal.
Bahan lainnya, yaitu sarung tangan kain lebih nyaman digunakan oleh pen-
gendara karena sifatnya yang mudah menyerap air sehingga cocok untuk
digunakan selama musim panas. Tetapi sarung tangan ini tidak cocok untuk
digunakan selama musim hujan, karena akan basah bila terkena air dan men-
4

imbulkan rasa dingin di tangan pengendara. Kain juga memiliki sifat yang mudah
rusak dan lapuk apabila terlalu sering terkena sinar matahari.

Gambar 2.1. Sarung tangan kulit dan sarung tangan kain

Untuk memperbaiki sarung tangan kain yang lebih digemari masyarakat,


polydopamine digunakan sebagai pendekatan sederhana dan serbaguna untuk
memfungsikan permukaaan material. Polydopamine terinspirasi dari sifat perekat
katekol dan amina dalam protein yang berfungsi sebagai perekat pada kerang
(bysuss kerang). Polydopamine dapat dikaitkan dengan fitur uniknya, yaitu
protokol persipan yang sederhana, sifat perekat yang kuat, fungsionalisasi yang
mudah, dan biokompatibilitas. Oleh kerena itu, polimer ini telah menarik
perhatian sekelompok besar ilmuan, terutama di bidang permukaan. Salah satunya
tekstil polydopamine yang terinspirasi dari mussel untuk memisahkan minyak dan
air.

Gambar 2.2. Kerang dan bysuss kerang

Gambar 2.3. Struktur 3,4-dihydroxy-L-phenylalanine (DOPA) sebagai protein


perekat pada bysuss kerang
5

Sintesis PDA dilakukan dengan polimerisasi oksidatif dari dopa-


mine-hidrochloride dalam larutan alkali ber-pH > 7,5. Untuk mendapatkan PDA,
dibutuhkan penambahan substrat kedalam larutan berair dopamine encer (bi-
asanya adalah 10 mM TRIS Buffer sebanyak 2mg/mL dopamine), kemudian PDA
akan mengendap dalam bentuk lapisan tipis (Ding, 2016). Setelah PDA didapat-
kan, polimer ini dapat digunakan untuk melapisi kain atau tekstil.

Gambar 2.4. Struktur Dopamine dan Polydopamine

Sifat polydopamine yang digunakan untuk memperbaiki sarung tangan kain,


adalah sifat superhidrofobik dan UV-resistence. Kain yang dimodifikasi dengan
pelapisan polydopamine, memiliki WCA (Water Cascade Analysis) kurang lebih
adalah 154° dan sliding angel 9,5° (Chen, 2018). UV-resistence polydopamine
juga dapat mencegah pelapukan kain apabila sering digunakan dalam cuaca panas.

2.1. Rancangan
Sarung tangan yang dirancang dibuat dengan bentuk lapis dua, menggunakan
kain katun sebagai bahannya. Kain katun digunakan karena sifat kainnya yang
kuat, menyerap keringat atau air, dan menyerap panas tubuh. Namun, memiliki
kelemahan dapat rusak oleh matahari (Goet Poespo, 2005). Lapisan pertama kain
katun (lapisan terluar) dilapisi dengan polydopamine untuk mencegah kerusakan
kain oleh matahari dan air yang sifatnya melapukkan kain. Polydopamine yang
memiliki sifat superhidrofobik dapat mencegah penyerapan air pada permukaan
kain sehingga sarung tangan tidak basah dan tetap nyaman digunakan, bahkan
pada saat hujan. Lapisan kedua kain katun berfungsi untuk menyerap keringat dan
menyerap panas tangan.

Pembuatan Kain BerbasisPolydopamine


Dopaminehidrocloride yang disintesis dari dopaminebyssus kerang dilarutkan
dalam larutan buffer natrium asetat untuk mendapat larutan dopamine 8mg/mL.
Kemudian kain katun yang digunakan untuk lapisan luar sarung tangan direndam
dalam larutan dopamine dan ditambahkan natrium periodat sambil diaduk dengan
6

kecepatan 300rpm selama 4 jam pada suhu kamar. Akan didapat kain yang
berawarna coklat gelap, kemudian dicuci dengan air dan etanol untuk
menghilangkan zat pengotor dan memudahkan proses pengeringan. Kain
polydopamine lalu dikeringkan pada suhu 60°C di dalam oven selama beberapa
menit. Kain kering direndam kembali dalam larutan octadecyl thiol anhydrous
ethanol 10mmol/L selama 16 jam pada suhu kamar. Kain kemudian dicuci
kembali dengan etanol kering dan dikeringkan dalam oven (Chen, 2018).

Pembuatan Sarung Tangan


Kain polydopamine dan kain katun diukur dan dipotong sesuai dengan ukuran
tangan (dengan variasi ukuran S, M, L, dan XL) lalu dijahit sehingga
menghasilkan sarung tangan, dengan kain polydopamine sebagai lapisan luar.
Selain itu, sarung tangan polydopamine ini diberikan sedikit ornament khas su-
matera utara untuk menjadi daya tarik dan iconic tersendiri dan divariasikan da-
lam dua warna.

Gambar 2.5. Rancangan Sarung Tangan


BAB 3
KESIMPULAN

Sarung tangan berbasis polydopamine merupakan modifikasi terbaru


sarung tangan dan mampu memberikan solusi kepada masyarakat yang lebih
menyukai sarung tangan kain. Sarung tangan ini memiliki sifat superhidrofobik
dan UV-resistence sehingga mampu memperbaiki kelemahan sarung tangan kain
dan menjadi sarung tangan yang nyaman dikenakan baik pada saat hujan maupun
cuaca panas. Sarung tangan polydopamine juga mempunyai prospektif yang baik
jika diterapkan di Indonesia, dari aspek lingkungan sarung tangan
polydopaminemampu menambah nilai guna dari byssus kerang yang merupakan
limbah rumah tangga. Aspek lainnya adalah sosial, sarung tangan polydopamine
dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat terutama kaun wanita yang ingin
mudah bermobilitas dengan sepeda motor tanpa perlu khawatir dengan sinar
matahari yang sering menghitamkan kulit tangan.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2016. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut


Jenis, 1949-2016. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133.
Diakses 23 Oktober 2018.
Chen, L. dan Guo, Z. 2018. A facile method to mussel-inspired superhydrophobic
thiol-textiles@ polydopamine for oil/water separation. Colloids and
Surfaces A. 554 : 253-260.
Ding, Y.H., M. Floren, dan W.Tan. 2016. Mussel-Inspired Polydopamine for
Bio-surface Functionalization. Biosurface and Biotribology 2 : 121–136
Huang, S., Liang, N. Hu, Y. Zhuo, X. dan Abidi, N. 2016.
Polydopamine-Assited Surface Modification for Bon Biosubstitutes.
Biomed Research International : 2
Liu, Y. Ai, K. dan Lu, L. 2014. Polydopamine and Its Derivative Materials:
Synthesis and Promising Applications in Energy, Evironmental, and Bi-
omedical Fields. 5057-5058.
Poespo, G. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Penerbit KANISIUS. Yogyakarta.
Santos, R. Almeida, M. Lopes, M dan Lopes, L.P. 2013.Biological and Bi-
omimetic Adhesives. The Mineralized Byssus of Anomia Simplex : 16
Tomshinsky, I. 2011. Gloves: History and Present. Xlibris Corporation. USA.
You, I, Jeon, H. Lee, K. dan Do, M. 2016. Polydopamine Coating in Organic
Solvent for Material-Independent Immobilization of Water-insoluble
Molecules and Avoidance of Substrate Hydrolysis.Industrial and
Engineering Chemistry.
9
10
11
12

4. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (Dengan Gelar) Muhammad Zulham Efendi Sinaga,
S.Si., M.Si
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Departemen Kimia FMIPA USU
4. NIP/NIDN 198507182015041002/0018078505
5. Tempat dan Tanggal Lahir Berebes, 18 Juli 1985
6. Alamat Email zulham.sinaga@gmail.com
m.zulham.effendi@usu.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 081361622477

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi USU USU
Jurusan/Prodi Kimia Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2004-2008 2009-2011

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Matakuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Biokimia I Wajib 2
2. Biokimia II Wajib 2
3. Kimia Dasar 1 Wajib 3
4. Bioteknologi Wajib 2
5. Bioteknologi Hormon Pilihan 2
6. Mikrobiologi Industri Pilihan 2
C.2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pembuatan Talenta USU 2016
NanokompositAll-
Cellulose dari
Selulosa Limbah
Tongkol Jagung
sebagai Bahan
Pengemas Makanan
2 Karakterisasi Ekologi, DRPM Kemenristekdikti 2017
Morfogenetik dan
Kimia Raru
(Cotylelobium
melanoxylon) Asal
Sumatera Utara dan
Potensi
Pemanfaatannya
13
14

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1. Libertina Clara Kimia Kimia 8 Pembuatan
Yudistari / Kain
150802051 Polydopamine
dan Pembuatan
Laporan
2. Wilza Fithri Kimia Kimia 6 Pembuatan
Az-zahra / Sarung Tangan
150802058
3. Melda Kimia Kimia 6 Pembuatan
Lumbantobing Laporan dan
/ 180802080 Artikel
15

Anda mungkin juga menyukai