MODUL 2
Bioreaktor Kultur Sel
-Kelompok 13-
Amanda Emilia (1806207450)
Eva Esterina (1806207601)
Nabila Shaffa Rizky C (1806207513)
Rizki Fiko Pradana S (1806207412)
Tujuan Percobaan Alat dan Bahan
A • Shaker incubator
1. Memahami metode yang digunakan L • Spektrofotometer
A
• Stirred fermentor
untuk mengkultur sel T
• Beaker glass 500 ml
2. Mengetahui faktor-faktor yang • Tabung sentrifugasi Falcon
• Cawan petri untuk kultur
mempengaruhi kultur sel
bakteri (plate) B • Akuades
3. Mengetahui pola petumbuhan bakteri • MicrotubeAlkohol A • Bacillus subtilis
• Aluminium foil H • Medium LB cair
4. Menghitung kinetika pertumbuhan
• Kawat ose A
dari Bacillus subtilis pada kondisi • Kuvet N
• Autoklaf
aerobik
• Mikropipet
5. Mengetahui hubungan antara nutrisi • Plastic wrap
• Sentrifugasi
dan pertumbuhan Bacillus subtilis
Prosedur Percobaan
1. Persiapan medium kultivasi dan inokulasi stock culture dalam medium cair
Menimbang 12,5 gr LB dan
Membungkus medium dengan Mensterilisasi medium dengan autoklaf hingga
Melarutkannya dengan
alumunium foil dan plastic wrap mendidih dengan suhu 121°C dan tekanan 2 atm
aquades
4. Pemanenan sel
Memanen sel dengan Memisahkan hasil Menghitung massa kering sel Menghitung konsentrasi biomassa
sentrifugasi sampel sebanyak 5 sentrifugasi antar yang dikeringkan dalam oven dengan spektrofotometer dengan
ml pada pengaturan 4000 x g padatan sel dan 80° C selama 30 menit interval 10 menit pada OD 600
selama 10 menit. supernatan.
Data Pengamatan
Optical Optical
Waktu Waktu
Density Density
(menit) (menit)
(nm) (nm) massa tabung vial
No. waktu massa basah kotor (gr)
10 0.0156 130 0.58 (gr)
20 0.0439 140 0.64 1 50 13.1468 13.2014
30 0.0489 150 0.689 2 90 12.543 12.6
40 0.0796 160 0.7506
3 110 12.8755 12.97
50 0.1047 170 0.8088
60 0.1723 180 0.8576
massa basah massa kering + massa bersih sel
70 0.1626 190 0.9088 No.
bersih (gr) mikrotube (gr) (gr)
80 0.2278 200 0.9543 1 0.0616 13.1601 0.0133
90 0.3178 210 0.9644 2 0.064 12.5715 0.0285
100 0.37 220 0.9721 3 0.1015 12.9168 0.0413
110 0.41 230 0.9845 Tabel 1. Hubungan waktu dengan OD600
• Berdasarkan kurva laju pertumbuhan bakteri, fase Lag terjadi pada rentang waktu 0 ‒ 70 menit, fase
Log terjadi pada rentang waktu 80 – 200 menit, dan fase Stasioner terjadi pada rentang waktu 210 –
240 menit
• Berdasarkan kurva laju pertumbuhan bakteri, yang merupakan hubungan waktu dan OD, dapat dilihat
bahwa waktu berbanding lurus dengan nilai OD. Dimana nilai OD menyatakan kepadatan bakteri
(yang dapat dilihat sebagai kekeruhan dalam microtube)
• Massa substrat sebanyak 2,5 g menunjukkan jumlah nutrisi yang masih tersedia pada stirred
fermentor di akhir proses kultur (nilai pendekatan). Dimana pada awal proses percobaan dilarutkan 12,5
g medium Luria Bertani (LB) pada 500 mL air
• Pengurangan jumlah nutrisi seiring berjalannya waktu menunjukkan bahwa bakteri memang mengalami
pertumbuhan dengan mengonsumsi nutrisi untuk proses metabolismenya
• Berdasarkan kurva kalibrasi, nilai OD berbanding lurus dengan konsentrasi sel, dimana dengan
semakin meningkatnya nilai OD maka konsentrasi sel juga akan bertambah.
• Hubungan antara OD dan konsentrasi sel dapat dinyatakan dalam y = 0.0191x + 0.005, dimana
persamaan ini digunakan untuk mencari konsentrasi sel yang sesungguhnya
Analisis Kesalahan Kesimpulan
Kemungkinan terjadinya kontaminasi akibat penggunaan • Kultur sel merupakan suatu teknik untuk memperbanyak
mikropipet berulang kali dan pada saat pembukaan lengan sel dimana prosesnya dilaksanakan dalam kondisi steril
fermentor, dalam waktu cukup lama, sehingga massa sel dan (aseptis)
konsentrasi sel yang didapat mungkin saja kurang akurat serta • Sel dapat dikultur dengan cara adeherent atau monolayer
terjadinya kompetisi antara Bacillus Subtilis dengan • Faktor-faktor yang mempengaruhi kultur sel adalah nutrisi,
kontaminan dalam mengkonsumsi nutrisi jenis media yang digunakan, suhu, pH, kandungan air, dan
Dissolve Oxygen (DO)
Saran • Berdasarkan grafik hubungan antara OD600 dengan waktu,
• Pastikan bahwa alat dan meja kerja yang digunakan steril dapat dilihat fase pertumbuhan dari Bacillus Subtilis pada
• Pada saat melakukan streak, pastikan bahwa jumlah yang percobaan ini, yaitu fase lag, fase log, dan fase stasioner
terambil di jarum ose cukup banyak • Kultur sel dipengaruhi oleh substrat, dimana semakin lama
• Pada saat pengambilan sampel dari stirred fermentor, proses kultur sel berlangsung, maka substrat di dalam
diusahakan lebih cekatan karena pada saat tutup medium akan semakin berkurang dan konsentrasi sel
lengannya dibuka, risiko kontaminasi sangat besar bertambah
• Mengelap kuvet dengan tissue sebelum memasukkannya ke • Berdasarkan kurva hubungan antara OD dengan
spektrofotometer konsentrasi diperoleh bahwa semakin meningkatnya OD
• Sebaiknya menggunakan mikropipet sekali pakai maka konsentrasi sel akan semakin meningkat.
Daftar Pustaka
Isaac dan Jennings, D. 1995. Microbial Culture. Oxford, U.K.
Ma’at, Suprapto. 2011. Teknik Dasar Kultur Sel. Surabaya: Airlangga University Press
Monod, J., The Growth of Bacterial Cultures, Ann. Rev. Microbiol. 3, 371-394, (1949)
Tim Dosen. 2015. Modul Praktikum Unit Operasi Bioproses 1. Depok : Departemen
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia