Laboratorium Bioproses
Kelompok : A1
Dari tabel diatas, didapati bahwa pengujian indeks bias setelah 96 jam pada
fermentasi dari sampel singkong, ampas tebu, dan campuran keduanya. di dapat
etanol dengan kadar alkohol 25% menggunakan campuran singkong dan ampas tebu
100gr, lalu menghasilkan kadar alkohol 12,5% menggunakan sampel singkong 100
gr, dan menghasilkan kadar alkohol 6,25% menggunakan ampas tebu 100gr.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian data dari pengujian indeks bias pada air
N
Sampel Indeks bias
O
1. Air 1.3320
Pada tabel 3, hasil penelitian terhadap sampel yang didapat dari uji indeks bias
air adalah 1.3320.
Untuk mengetahui pengaruh bahan baku sampel terhadap kadar alkohol yang
dihasilkan, maka dapat diamati pada grafik berikut ini.
30
25
Kadar Alkohol (%)
20
15
10
5
0
Singkong + Ampas Singkong Ampas Tebu
Tebu
Berat Sampel (100 gr)
Tabel 1. Hasil Pengujian data dari pengujian indeks bias pada etanol standar
Sampel Standar etanol % Indeks bias ᶯalkohol−ᶯair
NO
(x) (n)alkohol (y)
1. 15 1.3324 4x10⁻⁴
2. 25 1.3331 11x10⁻⁴
3. 35 1.3340 2x10⁻³
4. 45 1.3342 22x10⁻⁴
5. 55 1.3363 43x10⁻⁴
6. 65 1.3370 5x10⁻³
7. 75 1.3376 56x10⁻⁴
Sampel standar diambil dengan mengencerkan etanol dengan 100 ml air
Tabel 2. Hasil pengolahan data pengujian indeks bias pada etanol hasil
fermentasi dari singkong setelah 96 jam
NO Sampel Massa Ragi Indeks bias
1. Singkong + ampas tebu 100 gr 5 gr 1.3340
2. Singkong 100 gr 5 gr 1.3330
3. Ampas Tebu 100 gr 5 gr 1.3325
Tabel 3. Hasil Pengujian data dari pengujian indeks bias pada air
N
Sampel Indeks bias
O
1. Air 1.3320
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN DATA
Rumus : N1×V1=N2×V2
1. Pada etanol 15%
N1×V1= N2×V2
N 2 ×V 2
V1=
N1
2,569× 100
V1=
16,447
V1= 15,619