Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI
MODUL 12
KINETIKA PERTUMBUHAN

DISUSUN OLEH

Nama : Nurfitriana Heriyawati

NIM : K100190048

Kelas/Kelompok :D

Dosen Pengampu : apt. Cita Hanif Muflihah., M.Sc

Korektor : Diana Shofita Sari

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


2021
MODUL 12

KINETIKA PERTUMBUHAN

A. Tujuan
1. Mampu menghitung pertumbuhan bakteri dan membuat kurva pertumbuhan bakteri
2. Mampu menentukan fase-fase pertumbuhan bakteri
3. Mampu menghitung konstanta kecepatan pertumbuhan dan waktu generasi bakteri.

B. Dasar Teori
Kemampuan mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan hal
yang penting dalam sistem pagan. Suatu pengetahuan dan pengertian tentang hal
tersebut dilakukan untuk mengendalikan hubungan antara mikroorganisme-manus ia.
Faktor utama yang berpengaruh yakni suplai gizi, ph, suhu, waktu dan oksigen.
(Buckle, 1989)

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas konstituen dan


struktur organik yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti pertambahan jumlah
pertumbuhan ukuran sel, pertumbuhan berat atau massa dan parameter lain. Sebagai
hasil pertumbuhan ukuran dan pembelahan sel, maka terjadi pertumbuhan populasi
mikroba.
(Iqbal, 2008)

Fase terdiri atas fase lag (A), fase eksponsial (C), fase stasioner maksimum (E)
dan fase penurunan atau fase kematian (F). Keempat fase ini dilakukan guna
pertumbuhan oleh mikroorganisme. Fase tersebut terdiri atas :
1. Fase lag (A)
Fase lag mewakili periode waktu dimana sel beradaptasi dengan lingkungan yang
baru, untuk pertumbuhan kembali.
2. Fase eksponensial (C)
Metode sel baru disintesis dengan kesepakatan konstan tetapi material baru
mengkatalitik dirinya sendiri dan peningkatan masa terjadi secara eksponensial.
3. Fase maksimum stationer (E)
Terdapat kehilangan sel-sel secara bertahap atau pelan-pelan melalui pembentukan
sel-sel baru melalui pertumbuhan dan pembelahan.
4. Fase penurunan atau fase kematian (F)
Setelah periode waktu akhir fase stasioner yang bervariasi pada setiap organisme
dan kondisi kultur, kecepatan kematian meningkat sampai tingkat yang tetap.
(Jawatz, 2001)

C. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Lampu spiritus 1. Kultur cair bakteri Clostridium bifermentans
2. Spektrofotometer 2. Media agar darah
3. Kuvet 3. Etanol 70%
4. Mikropipet 4. Akuades steril
5. Inkubator 5. Blue tips
6. Cawan Petri steril
7. Anaerobic jar

D. Cara Kerja
a. Pembuatan kurva standar jumlah sel (CFU/ml)
Dimasukkan 1 ml suspensi kultur C. bifermentans ke dalam 9 ml akuades steril
(pengenceran 10x)

Diambil 1 ml dari pengenceran 10x dan masukkan ke dalam 9 ml akuades steril


(pengenceran 102 x)

Diulangi langkah di atas sampai 7 kali pengenceran (107)

Diukur optical density (OD) tiap pengenceran pada panjang gelombang 660 nm

Diambil 100 µl suspensi dari tiap pengenceran (10-107 x) dan disebar di cawan Petri
lalu dituangkan agar darah
Diinkubasi di dalam anaerobic jar selama 24 jam pada suhu 37 0C

Dihitung koloni yang membentuk zona bening

Dibuat kurva hubungan OD dengan jumlah koloni

Dibuat persamaan regresi liniernya: y = bx + a


y = jumlah koloni (CFU/ml)
x = OD660

b. Pembuatan kurva pertumbuhan

Diambil 1,5 ml kultur C. bifermentans dan dimasukkan ke dalam 48,5 ml media


pertumbuhan

Diinkubasi pada suhu 37 0C

Diambil 1 ml larutan media dan ukur OD-nya pada jam ke-0, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 18, 21, 24, 45

Dihitung koloni dalam satuan CFU/ml dengan substitusi nilai OD ke dalam persamaan
regresi linier

Dibuat kurva hubungan antara waktu vs CFU/ml

Ditentukan fase-fase pertumbuhan bakteri

Dihitung waktu generasi (GT).


E. Hasil Percobaan
1. Kurva Baku
a. Data
Optical Density (OD) Rata rata OD Jumlah Sel
1 2 (X) (CFU/mL)
(Y)
2,5348 2,7772 2,6560 4.500.000
0,5217 0,5966 0,5592 1.000.000
0,0614 0,0693 0,0654 56.700
0,035 0,0453 0,0402 5.500

b. Persamaan Regresi Linier


A = -29722,836
B = 1710837,138
R = 0,9997
Y = BX + A
Y = 1710837,138x – 29722,836

2. Kurva Pertumbuhan Bakteri


a. Data
Jam OD Jumlah sel Log Jumlah
Rata -rata
ke- 1 2 (CFU/mL) sel
0 0,1852 0,1794 0,1823 282.162,7743 5,4505
3 0,1861 0,1838 0,18495 286.696,4927 5,4574
6 0,3474 0,3359 0,34165 554.784,6722 5,7441
7 0,4660 0,5083 0,48715 803.711,4758 5,9051
8 0,6238 0,6437 0,63375 1.054.520,2000 6,0230
9 0,7494 0,7351 0,74225 1.240.146,0300 6,0935
10 0,8333 0,8983 0,8658 1.451.519,9580 6,1618
11 0,9861 0,9928 0,98945 1.663.064,9700 6,2209
12 1,0741 1,0842 1,07915 1.816.527,0610 6,2592
13 1,1985 1,2193 1,2089 2.038.508,1800 6,3093
14 1,3461 1,3527 1,3494 2.278.880,7980 6,3577
15 1,5127 1,5293 1,521 2.572.460,4510 6,4103
18 1,5989 1,603 1,60095 2.709.241,8800 6,4328
21 1,6233 1,6561 1,6397 2.775.536,8190 6,4433
24 1,6123 1,619 1,61565 2.734.391,1860 6,4369
45 1,4423 1,4532 1,44775 2.447.141,6310 6,3886
b. Kurva hubungan antara waktu vs CFU/mL

c. Tentukan fase-fase pertumbuhan bakteri


1. Lag phase (fase lag) : jam ke-0 sampai jam ke-3
Pada fase ini adalah fase adaptasi bakteri terhadap lingkungan. Metabolisme
seluler pada fase ini pada dasarnya dilakukan untuk beradaptasi terhadap perubahan
Ph, persediaan nutrien, dan inhibitor pertumbuhan yang ada di dalam media.

2. Logarithmic phase (fase log) : jam ke-6 sampai jam ke-15


Pada fase ini, sel sudah mampu beradaptasi dengan nutrisi dan kondisi fisik dan
kimia di dalam media, secara fisiologis sel akan bereproduksi dengan pembelahan biner
pada laju yang konstan dan cepat. Pertambahan jumlah sel secara eksponensial berarti
pertambahan sel akan mencapai jumlah maksimal untuk selang waktu tertentu.

3. Fase stasioner : jam ke-18 sampai jam ke-24


Pada fase ini,tidak ada peningkatan jumlah sel bahkan jumlah sel mencapai
maksimum untuk suatu periode tertentu. Faktor penyebabnya antara lain berkurangnya
nutrisi untuk melangsungkan metabolisme esensial dan akumulasi produk metabolisme
yang mungkin bersifat toksik.

4. Fase kematian : jam ke-24 sampai jam ke-45


Pada fase ini, sel mikrob yang resisten terhadap lingkungan dapat dijumpai dalam
jumlah kecil. Sel-sel mulai mati.

d. Perhitungan waktu generasi


2,303 𝑥 (𝐿𝑜𝑔 𝑁𝑡−𝑙𝑜𝑔𝑁0)
a. µ = (generasi/jam)
𝑡−𝑡0
[Perhitungan dipilih pada fase log, N 0 adalah jumlah sel awal pada fase log
(jumlah sel jam ke-6), dan Nt adalah jumlah sel akhir pada fase log (jumlah
sel jam ke-15)]

2,303 𝑥 (6,4103−5,7441)
µ=
15−6
2,303 𝑥 0,6662
=
9
= 0,17047 generasi/jam

0,693
b. tg (waktu generasi) = (jam/generasi)
µ
0,693
tg (waktu generasi) = (jam/generasi)
0,17047
tg (waktu generasi) = 4,0652 (jam/generasi)
F. Pembahasan
Praktikum pada modul ini membahas tentang kinetika pertumbuhan yang
memiliki tujuan untuk menghitung pertumbuhan bakteri dan membuat kurva
pertumbuhan bakteri, menentukan fase-fase pertumbuhan bakteri, serta menghitung
konstanta kecepatan pertumbuhan dan waktu generasi bakteri. Percobaan pada
praktikum ini menggunakan kultur bakteri Clostridium bifermentans yang di tanam
pada media agar darah. Pertumbuhan bakteri merupakan pertambahan kuantitas
konstituen dan struktur organik yang dapat dinyatakan dengan ukuran, diikuti
pertambahan jumlah pertumbuhan ukuran sel, pertumbuhan berat atau massa, dan
parameter lain. Pada pembuatan kurva standar jumlah sel dilakukan inkubasi di dalam
anaerobic jar selama 24 jam pada suhu 370C bertujuan agar kultur bakteri yang ditanam
pada media agar darah dapat tumbuh dengan baik.
Bakteri diinkubasi menggunakan suhu 370C alasannya yaitu karena kebanyakan
organisme akan tumbuh dengan baik pada suhu tersebut. Sedangkan lama waktu
inkubasi selama 24 jam, alasannya yaitu karena dimungkinkan pada jam tersebut
bakteri telah berada pada fase logaritmik atau eksponensial dimana bakteri melakukan
pembelahan secara konstan dan jumlah sel meningkat. Pada hasil percobaan,
pertumbuhan bakteri dari jam ke-0 hingga jam ke-3 tidak terlalu tinggi. Setelah itu,
mulai dari jam ke-3 pertumbuhan bakteri tersebut terus mengalami kenaikan secara
konstan hingga jam ke-24. Dengan demikian, percobaan ini sesuai dengan teori dimana
bakteri dapat tumbuh dengan baik ketika diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Berdasarkan pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi didapatkan kurva bakunya yaitu
Y = 1710837,138x – 29722,836.
Pada kurva waktu vs CFU/ml pertumbuhan bakteri menurun dari jam ke-24
hingga jam ke-45. Penurunan jumlah bakteri pada kurva tersebut menandakan bahwa
beberapa bakteri sudah mengalami kematian. Bakteri yang semula tumbuh dengan baik
pada media agar darah bisa mati karena kandungan nutrisi pada media tersebut sudah
berkurang. Berkurangnya nutrisi tersebut dikarenakan oleh semakin banyaknya
populasi bakteri yang membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan bertahan hidup pada
media. Sisa nutrisi yang terkandung dalam media agar darah tidak dapat memberikan
nutrisi yang cukup untuk jutaan bakteri yang ada pada media untuk tumbuh, sehingga
bakteri kekurangan nutrisi dan menyebabkan beberapa diataranya mati. Selanjutnya
data pertumbuhan bakteri tiap jam tersebut dibuat kurva waktu vs log CFU/ml untuk
menentukan fase pertumbuhan bakteri Clostridium bifermentans. Fase pertumbuhan
bakteri dapat dibagi menjadi 4 fase yaitu fase lag, fase logaritmik atau eksponensial,
fase stasioner, dan fase kematian. Berdasarkan kurva di atas fase lag terjadi pada jam
ke-0 sampai jam ke-3. Fase lag merupakan fase adaptasi bakteri terhadap lingkungan
tempat hidup yang baru yaitu media agar darah. Pada fase lag terjadi sintesis enzim oleh
sel bakteri yang digunakan untuk metabolisme. Metabolisme tersebut berfungsi untuk
proses adaptasi terhadap perubahan pH, persediaan nutrisi, dan inhibitor yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pada media.
Kemudian pertumbuhan bakteri memasuki fase kedua yaitu fase logaritmik atau
fase eksponensial yang terjadi pada jam ke-6 hingga jam ke-15. Pada fase ini bakteri
sudah berhsil melalui fase adaptasi terhadap pH, nutrisi, dan inhibitor pada media.
Selanjutnya bakteri dapat melakukan reproduksi selular secara aseksual dengan
pembelahan biner, sehingga pertumbuhan bakteri terjadi secara konstan dan cepat.
Konsentrasi selular akan meningkat secara perlahan, kemudian semakin lama
akan semakin meningkat hingga laju pertumbuhan terjadi secara eksponensial. Laju
pertumbuhan tersebut berarti bahwa reproduksi selular mencapai titik maksimal dalam
waktu tertentu. Bakteri Clostridium bifermentans pada fase logaritmik memiliki
konstanta kecepatan pertumbuhan sebesar 0,1497 generasi/jam dan memiliki waktu
generasi selama 4,629 jam/generasi. Waktu generasi merupakan waktu yang
dibutuhkan oleh sel untuk membelah.
Fase pertumbuhan bakteri yang ketiga yaitu fase stasioner. Pertumbuhan
bakteri Clostridium bifermentans terjadi pada jam ke-18 hingga jam ke-24. Pada kurva
waktu vs log CFU/ml, laju pertumbuhan pada jam tersebut terlihat seperti mendatar dan
kenaikan jumlah selnya hampir tidak terlihat. Fase stasioner terjadi ketika laju
pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya, sehingga pertumbuhan bakteri
tidak terlalu banyak dan jumlah bakteri cenderung tetap. Faktor penyebabnya yaitu
karena kadar nutrisi yang berkurang dan terjadinya akumulasi produk toksik
menyebabkan pembelahan sel terganggu. Fase pertumbuhan bakteri yang terakhir yaitu
fase kematian yang terjadi pada jam ke-24 hingga jam ke-45. Pada fase ini jumlah
bakteri yang bertahan hidup pada media agar darah mengalami penurunan, karena
bakteri mulai mengalami kematian. Bakteri dapat mati disebabkan oleh substrat atau
persenyawaan tertentu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri dalam media
biakan mendekati habis dan terjadi penumpukan produk penghambat.
G. Kesimpulan
 Inkubasi bakteri dilakukan selama 24 jam pada suhu 37 0C agar kultur bakteri
yang ditanam pada media agar darah dapat tumbuh dengan baik, dan diperoleh
kurva baku Y = 1710837,138x – 29722,836
 Semakin besar rata-rata OD yang didapatkan maka jumlah sel akan semakin
banyak (CFU/ml)
 Fase lag terjadi pada jam ke-0 sampai jam ke-3, dimana bakteri sedang
beradaptasi dengan lingkungan barunya untuk bertahan hidup dan tumbuh
 Fase log terjadi pada jam ke-6 sampai jam ke-15, dimana bakteri dapat tumbuh
secara konstan dan cepat. Konstanta kecepatan pertumbuhannya 0,1497
generasi/jam dan waktu generasinya yaitu 4,629 jam/generasi
 Fase stasioner terjadi pada jam ke-18 sampai jam ke-24, dimana laju
pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya
 Fase kematian terjadi pada jam ke-24 sampai jam ke-45, dimana laju
pertumbuhan bakteri menurun karena bakteri mengalami kematian.
 Konstanta kecepatan pertumbuhan (µ) adalah 0,17047 jam/generasi
 Waktu generasi (tg) adalah 4,0652 jam/generasi

H. Daftar Pustaka
Buckle. 1995. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press.
Iqbal, Ali. 2008. Peran Mikroorganisme Dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa
Bandung.
Jawatz, E. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Medika Press.

Anda mungkin juga menyukai