Anda di halaman 1dari 8

SMK Farmasi Saraswati 3 IPA

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini semakin banyak terdapat sampah/limbah organic maupun anorganik yang
berada di sembarang tempat. Hal tersebut tentu tidak bias dibiarkan begitu saja, karena selain
mengganggu dan mengotori lingkungan, juga sangat berpotensi untuk menimbulkan berbagai
penyakit bagi masyarakat sekitar.
Salah satu dari limbah organic yaitu sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman,
sisa dari makanan maupun bahan makanan, serta kotoran hewan. Penanganan limbah seperti ini
dilakukan dengan sederhana yaitu membuat pupuk kompos.
Jaman sekarang banyak dikembangkan berbagai jenis pupuk untuk tanaman seperti
pupuk kandang, pupuk kimia, pupuk kompos, dan lainnya. Namun, pupuk yang berasal dari
pabrik tidak sedikit menggunakan bahan-bahan kimia serta memiliki harga jual yang terbilang
cukup mahal. Selain itu, juga mengakibatkan dampak yang tidak baik bagi lingkungan, tanaman
maupun manusia.
Kompos dapat dibuat dengan mudah dan dapat dilakukan di rumah, serta sangat
berguna bagi lingkungan serta mahluk hidup yang memerlukannya. Dari sinilah kami membuat
karya ilmiah tentang cara penanganan limbah dengan cara sederhana yaitu membuat pupuk
kompos.

1.2. Rumusan masalah
1. Metode apa yang digunakan dalam pengolahan limbah organic ?
2. Apa manfaat dan kegunaan dari pembuatan pupuk kompos ?
3. Bagaimana proses pembuatan pupuk kompos ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode pengolahan limbah organic
2. Untuk mengetahui manfaat serta kegunaan dari pupuk kompos
3. Untuk mengetahui serta dapat menerapkan proses pembuatan pupuk kompos,

1.4. Manfaat
1. Agar dapat menangani limbah di lingkungan sekitar dengan baik dan benar
2. Mengurangi dampak limbah bagi kehidupan mahluk serta lingkungan
3. Dapat melakukan pembuatan pupuk kompos berskala rumahan
4. Membantu memiliki usaha yang baru, jika dilakukan pembuatan lebih lanjut

SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penanganan Limbah
Penanganan limbah yang baik akan menjamin kenyamanan bagi semua orang.
Dipandang dari sudut sanitasi, penanganan limbah yang baik akan :
1. Menjamin tempat tinggal / tempat kerja yang bersih
2. Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
3. Mencegah berkembangbiaknya hama penyakit dan vektor penyakit
Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan meliputi 2 cara pokok,
yaitu :
1. Pengendalian non teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,
mengatur, mengawasi segala bentuk kegiatan industri dan bersifat mengikat sehingga
dapat memberi sanksi hukum pagi pelanggarnya.
2. Pengendalian teknis, yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan
cara-cara yang berkaitan dengan proses produksi seperti perlu tidaknya mengganti proses,
mengganti sumber energi/bahan bakar, instalasi pengolah limbah atau menambah alat
yang lebih modern/canggih.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah :
Mengutamakan keselamatan manusia
Teknologinya harus sudah dikuasai dengan baik
Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggungjawabkan
Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat
perdagangan/restoran maupun pertanian/peternakan. Penanganan limbah padat melalui
beberapa tahapan, yaitu :
Penampungan dalam bak sampah
Pengumpulan sampah
Pengangkutan
Pembuangan di TPA
Sampah yang sudah berada di TPA akan mengalami berbagai macam perlakuan, seperti menjadi
bahan makanan bagi sapi/ternak yang digembala di TPA, di sortir oleh pemulung, atau diolah
menjadi pupuk kompos.


SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
3

2.2. Metode Pengolahan Limbah Organik

Composting Kompos
Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan,
dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis
tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi,
tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa.
Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak,
urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan
untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.
Penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai
pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah
kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan
makanan dll. Dalam proses pembuatan kompos ini bahan baku akan mengalami
dekomposisi / penguraian oleh mikroorganisme.
Proses sederhana pengomposan berlangsung secara anaerob yang sering
menimbulkan gas. Sedangkan proses pengomposan secara aerob membutuhkan oksigen
yang cukup dan tidak menghasilkan gas.
Cara pembuatan kompos, memalui cara :
a. Menggunakan komposter
b. Tumpukan terbuka (open windrow)
c. Cacing (menggunakan cacing)
Di dalam kompos terdapat unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga
digunakan sebagai pupuk tanaman dan disebut pupuk organik. Dalam proses
pengomposan, bahan baku kompos mengalami perubahan kimiawi oleh mikroorganisme /
bakteri yang membutuhkan nitrogen untuk hidupnya. Tetapi tidak selalu bahan baku
kompos mengandung nitrogen yang cukup untuk kebutuhan bakteri pengurai tersebut
sehingga diperlukan pemberian tambahan nitrogen, salah satunya adalah EM 4 (effective
microorganism 4) yang berfungsi sebagai aktivator.
Hal ini akan membantu bakteri hidup berkembang dengan baik sehingga proses
penguraian bahan baku kompos menjadi lebih cepat dan proses pengomposan
berlangsung lebih cepat pula. Jika aerasi kurang, maka yang terjadi adalah proses
pembusukan dan akan mengasilkan bau busuk akibat terbentuknya amoniak (NH
3
) dan
asam sulfida (H
2
S).



SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
4

2.3. Manfaat Pengolahan Kompos
Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat yang memiliki lahan
tumbuhan/perkebunan/pertanian, khususnya petani, yaitu :
Hemat biaya dan tenaga
Pupuk organik yang dihasilkan berkualitas tinggi
C/N ratio kurang 20 Bebas dari biji-biji gulma (tanaman liar) dan mikroba pathogen.
Bebas dari patogenik atau yang merugikan jamur-jamur akar serta parasit lainnya
Bebas phytotoxin
Tidak Berbau dan mudah menggunakannya
Tidak membakar tanaman
Dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik
Aman untuk semua jenis tanaman dan lingkungan
Ph normal berkisar 6,5 sampai 7,5 mampu memperbaiki pH tanah.
Mampu meningkatkan biodiversitas dan kesehatan tanah
Memperbaiki tekstur tanah, sehingga tanah mudah diolah
Meningkatkan daya tahan tanah terhadap erosi
Mampu meningkatkan produktivitas lahan antara 10-30%, karena biji tanaman lebih
bernas dan tidak cepat busuk
Tanaman akan dijauhi hama penyakit dan jamur
Meningkatkan kapasitas cengkeram air (water holding capacity)

2.4. Kegunaan Kompos
1. Memperbaiki struktur dan kualitas tanah
2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir serta menambah dan
mengaktifkan unsure hara
3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air serta kemampuan tanah dalam
melakukan pertukaran ion
4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah
5. Membantu pengolahan sampah
6. Mengurangi pencemaran lingkungan dan membantu melestarikan sumber daya alam
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos
yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan
menurunnya temperatur kompos (di bawah 40
0
c).




SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
5

2.5. Proses Pembuatan Pupuk Kompos
2.5.1. Syarat Pembuatan Kompos
Bahan jangan terlalu besar dan juga terlalu lembut.
Suhu berkisar 40 C 60 C
Tinggi tumpukan 1 - 1,5 m
Kelembaban tidak terlalu basah dan kering
Tempat pembuatan kompos harus disediakan
Naungan dan penutup untuk mencegah masuknya air hujan dan sinar matahari
Aktivator (starter) mempercepat proses pengomposan Pengadukan guna
memberikan ruang udara, juga meratakan

2.5.2. Teknik Pembuatan Kompos
Pembuatan kompos pada prinsipnya cukup mudah. Bahan organik (dedaunan,
limbah pertanian, kotoran ternak) dibiarkan hingga melapuk. Menambah aktivator
(starter) guna mempercepat proses pengomposan atau dapat menggunakan cacing.
Peralatan sederhana (cangkul, sekop, golok, ember). Karya tulis ini mengambil
langkah pembuatan kompos dengan bantuan cacing.
Adapun beberapa prosedur yang harus dilakukan :
1. Mempersiapkan tempat seperti kotak kayu, kotak plastik atau lubang yang
digali..Ukuran disesuaikan banyaknya pembuatan kompos. Contoh ukuran kotak
kayu 100x100x20 cm
2. Mempersiapkan cacing, jenis cacing Lumbricus rubellus, Pheretima asiatica dan
Eisenia foetida.
3. Mempersiapkan bahan, limbah dedaunan, kotoran ternak, hindari kontaminasi
sabun, cuka, garam

2.5.3. Tahap Pembuatan Kompos
Langkah-langkah pembuatan kompos, yakni :
1. Cacah bahan pembuat kompos, campurkan kotoran ternak diamkan ditempat
terlindung untuk proses fermentasi.
2. Masukan bahan kompos yang telah dipersiapkan setinggi 10 -15 cm.
3. Bahan yang ditabur sebaiknya jangan memadat
4. Untuk tempat berupa lubang pada tanah perlu naungan agar terlindung dari sinar
matahari dan hujan.
5. Masukkan cacing setiap tempat kira-kira 100 gram.
6. Kompos akan jadi dalam waktu 15-21 hari terlihat munculnya kotoran cacing.
7. Pisahkan cacing dengan hati-hati .kumpulkan ke dalam suatu wadah untuk
digunakan kembali.
8. Kompos yang sudah jadi dikemas atau langsung digunakan untuk memupuk
tanaman.
SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
6

Gambar Proses Pembuatan :


Gambar Proses Pencampuran :


SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
7

Tanda-tanda kompos yang sudah matang/siap digunakan :
1. Jika diraba suhu kompos dingin
2. Tidak mengeluarkan bau busuk
3. Bentuk fisik menyerupai tanah warna coklat kehitaman
4. Struktur remah dan tidak menggumpal
5. pH kompos 6,5 7,5
Pengemasan dan pengepakan :
a. Kompos yang sudah jadi apabila tidak segera dipergunakan sebaiknya disimpan
tempat yang aman, tidak kena air dan sinar matahari langsung
b. Kompos dikemas dalam karung, dan disimpan secara bertumpukan untuk
menghindari penguapan atau hilangnya nitrogen (N)
c. Untuk memperoleh hasil yang berkualitas baik, perlu dilakukan pengayakan
sebelum pengemasan















SMK Farmasi Saraswati 3 IPA
8

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penanganan limbah organic dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun cara sederhana
yang dapat dilakuakan adalah dengan membuat kompos. Pupuk kompos memiliki berbagai
macam manfaat dan kegunaan, yang pada tujuannya untuk mengurangi dampak pencemaran
lingkungan.
Setelah membaca karya ilmiah ini, kami harapkan pembaca mampu dan dapat
menerapkan pembuatan kompos ini sebagai bukti penanganan limbah di lingkungan sekitar
dan ikut serta dalam pelestarian lingkungan.
Dimulai dari hal kecil yang bermanfaat bagi bumi

3.2. Daftar Pustaka
- http://widyatan.com/index.php/arsip/artikel/sosek-pertanian-4/293-pemanfaatan-limbah-
ternak-sebagai-sumber-pupuk-organik
- http://embundaun.wordpress.com/2008/11/14/pengolahan-limbah-ternak-sapi-menjadi-
pupuk-organik-berkualitas-tinggi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik
- http://sapigilalaku.blogspot.com/2012/07/modul-pembuatanpupuk-kompos-kotoran.html

Anda mungkin juga menyukai