PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menemukan sampah yang ada di mana-mana. Setiap
hari sampah selalu bertambah. Seiring waktu sampah akan semakin menumpuk, maka dari itu
kita harus bisa mengolahnya.
Ada banyak cara untuk mengolah sampah, untuk mengolah sampah organik, kita akan buat
pupuk kompos menggunakan sampah organik. Pupuk kompos adalah pupuk yang
dibuat dari sampah organik. Pembuatan pupuk kompos ini tidak terlalu rumit, tidak
memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan banyak biaya. Kompos yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kompos ?
2. Apa saja manfaat pupuk kompos ?
3. Apa itu starter Kompos ?
4. Apa saja metode dalam membuat kompos ?
5. Bagaimana proses dalam membuat kompos ?
6. Apa saja kunci proses pembuatan kompos ?
7. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada pengomposan ?
1
C. Tujuan
Mengetahui manfaat dari pupuk kompos.
Mengetahui metode dalam membuat kompos
Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pengomposan
Mengetahui kunci proses pembuatan kompos
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompos
Kompos adalah pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas
mikroorganisme decomposer ( bakteri dan cacing) dalam menguraikan atau dekomposisi
bahan organik menjadi humus.
Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah
untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi
bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara.
Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak
membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.
Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk
kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki
sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi.
Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan
struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali
tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca
penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.
3
B. Manfaat Pupuk Kompos
Aspek Ekonomi :
· Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
· Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari
sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
· Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
4
C. Pengertian Starter Kompos
Mikro organisme dekomposer (yang terdiri dari bakteri pengurai, mikroba pengurai
lainnya) yang telah diisolasi yang digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi bahan
organik. Contohnya adalah OrgaDec , Stardec , EM-4, Harmony, Fix-up
plus, Tricoderma ,MOL (Mikro Organisme Lokal)
Windrow sistem adalah proses pembuatan kompos yang paling sederhana dan paling
murah. Bahan baku kompos ditumpuk memanjang , tinggi tumpukan 0.6 sampai 1 meter,
lebar 2-5 meter. Sementara itu panjangnya dapat mencapai 40 – 50 meter.
Untuk mengatur temperatur, kelembaban dan oksigen, pada windrow sistem ini, maka
dilakukan proses pembalikan secara periodik Inilah secara prinsip yang membedakannya
dari sistim pembuatan kompos yang lain. Kelemahan dari sistim Windrow ini adalah
memerlukan areal lahan yang cukup luas.
Secara prinsip proses komposting ini hampir sama, dengan windrow sistim, Dalam
sistim ini dipasang pipa yang dilubangi untuk mengalirkan udara. Udara ditekan
memakai blower. Karena ada sirkulasi udara, maka tumpukan bahan baku yang sedang
diproses dapat lebih tinggi dari 1 meter.
Proses itu sendiri diatur dengan pengaliran oksigen. Apabila temperature terlalu
tinggi, aliran oksigen dihentikan, sementara apabila temperatur turun aliran oksigen
ditambah.
Karena tidak ada proses pembalikan, maka bahan baku kompos harus dibuat
sedemikian rupa homogen sejak awal. Dalam pencampuran harus terdapat rongga udara
yang cukup. Bahan-bahan baku yang terlalu besar dan panjang harus dipotong-potong
mencapai ukuran 4 – 10 cm
In Vessel
5
Dalam sistim ini dapat mempergunakan kontainer berupa apa saja, dapat silo atau
parit memanjang. Karena sistim ini dibatasi oleh struktur kontainer, sistim ini baik
digunakan untuk mengurangi pengaruh bau yang tidak sedap seperti bau sampah kota.
Sistim in vessel juga mempergunakan pengaturan udara sama seperti sistim Aerated
Static Pile. Sistim ini memiliki pintu pemasukan bahan kompos dan pintu pengeluaran
kompos jadi yang berbeda.
kombinasi campuran bakan baku yg memiliki C / N rasio = 10 s/d 12. Dari hasil
penelitian, telah diketahui bahwa terdapat 2 (dua) parameter penting dalam menentukan
pemilihan bahan baku, yaitu:
6
Kelembaban atau kandungan air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
mikro-organisme. Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat hidup apabila kekurangan air.
Apabila kelembaban dibawah 40%, proses dekomposisi bahan organik akan melambat.
Apabila kelembaban dibawah 30 persen, proses dekomposisi praktis akan terhenti. Akan
tetapi, apabila kelembaban > 60 persen, maka yang terjadi adalah keadaan anaerob (tanpa
oksigen), yang akan menyebabkan timbulnya aroma tidak sedap (masam).
Seandainya jumlah Nitrogen terlalu sedikit, maka populasi bakteri tidak akan optimal
dan proses dekomposisi kompos akan melambat.Kebalikannya, seandainya jumlah N terlalu
banyak, akan mengakibatkan pertumbuhan mikroba sangat cepat dan ini akan menyebabkan
masalah pada aroma kompos, sebagai akibat dari keadaan anaerobik.
· Hidrat arang (selulosa, hemiselulosa dll) diurai mejadi CO2 & H2O atau CH4 & H2
· Zat putih telur diurai melalui amida-amida, asam2 amino, menjadi amoniak (NH3),
CO2 dan H2O
· Sebagian unsur hara ada yg diikat oleh jasad renik & sebagian lagi dlm keadan bebas
(tdk terikat) yg dpt tersedia bagi tanaman. Namun unsur hara yg terikat jasad renik ini
kemudian akan kembali tersedia bagi tanaman ketika jasad renik tsb mati.
· Ternyata unsur-unsur hara dari senyawa organik akan terbebas menjadi senyawa an-
organik sehingga tersedia di dalam tanah bagi keperluan tanaman.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Kompos adalah pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas
mikroorganisme decomposer ( bakteri dan cacing) dalam menguraikan atau dekomposisi
bahan organik menjadi humus.
· Kunci proses pembuatan kompos yang baik tergantung pada Faktor C / N ratio bahan
baku dan Faktor kelembaban Bahan Baku
8
DAFTAR PUSTAKA
kasiono.files.wordpress.com/2010/01/kuliah-3-kompos.ppt
9
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
ii
10