Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI PERSEMAIAN BENIH TANAMAN SAWI, TOMAT, TERONG, CABAI

DAN TOMAT 1

A
dapun tujuan penyemaian benih adalah untuk mengurangi angka kematian akibat
tanaman yang belum siap tanam dengan kondisi lapangan. Baik melindungi dari
cuaca maupun gangguan lainnya.Tanaman yang membutuhkan tahap penyemaian
biasanya tanaman yang mempunyai siklus panen menengah hingga lama dan memiliki benih
yang cukup kecil. Untuk tanaman yang siklus panen nya cepat seperti bayam dan kangkung,
tidak perlu penyemaian karena tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan tanaman
yang berbiji besar, sebaiknya ditanam secara ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan
terhadap kondisi cuaca dan lingkungan karena mengandung zat yang berguna menopang awal
pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang
biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi,
terong dan lain sebagainya.

Proses penyemaian memerlukan tempat


dan perawatan yang khusus  berbeda dengan
kondisi di lapangan. Untuk itu diperlukan tempat
persemaian yang terpisah dengan areal lapangan.
Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun
sementara. Ada beberapa media persemaian diantaranya berupa tray, tercetak, polybag atau
bedengan biasa. Berikut ini langkah - langkah mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan Media Tanam

Hal utama yang harus dipersiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji
tumbuh media tanam ini harus subur dan terjamin dari segi nutrisi, kelembapan dan struktur yang
baik. Media persemaian yang baik terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang
mengandungan hara cukup tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media harus tercukupi atau
tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal penanaman.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya
ambil tanah dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah yang ada
dihutan, atau tanah yang terdapat di bawah pohon bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik
yang sangat baik, terdiri dari beberapa campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat
sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang
baik.

Untuk memperbanyak kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa
berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan dahulu pupuk

1
Materi disampaikan pada Diklat Keterampilan Agribisnis Bagi Narapidana di Lapas Kelas IIa Kendari
tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar kurang baik untuk pertumbuhan benih/biji yang
baru tumbuh karena perakarannya masih terlalu lembut dan lunak.

Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan
dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid
(bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat Media Persemaian Berbentuk Tray/Polybag/Cetak

Campurkan tanah bagian atas dengan pupuk organik yang sudah di persiapkan (pupuk
kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1=1.Untuk persemaian tray,
masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa
mengencang dan mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.Untuk
persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan
komposisi 1=1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman.
Media persemaian polybag siap untuk ditanami.Untuk persemaian cetak, siram campuran media
tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan
campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk
adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2
cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.

Membuat Media Persemaian Berbentuk Bedengan

Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.
Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan
campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.Siram
bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.Buat tiang
penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.Penutup
bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan
plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran
air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di persemaian tipe bedengan adalah
sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi, dll.

Tanaman yang membutuhkan tahap penyemaian biasanya tansman yang mempunyai


siklus panen menengah hingga lama dan memiliki benih yang cukup kecil. Untuk tanaman yang
siklus panen nya cepat seperti bayam dan kangkung, tidak perlu penyemaian karena tahap
penyemaian menjadi kurang ekonomis. Sedangkan tanaman yang berbiji besar, sebaiknya
ditanam secara ditugal. Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi cuwaca dan
lingkungan karena mengandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa
jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada dan lain
sebagainya.

Proses penyemaian memerlukan tempat dan perawatan yanh khusus  berbeda dengan
kondisi di lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal
lapangan. Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Ada beberapa media
persemaian diantaranya berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini langkah -
langkah mempersiapkan media persemaian.

Menyiapkan Media Tanam

Hal utama yang harus dipersiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji
tumbuh media tanam ini harus subur dan terjamin dari segi nutrisi, kelembapan dan struktur yang
baik. Media persemaian yang baik terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang
mengandungan hara cukup tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media harus tercukupi atau
tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal penanaman.

Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya
ambil tanah dengan kedalaman kurang lebih 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah yang ada
dihutan, atau tanah yang terdapat di bawah pohon bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik
yang sangat baik, terdiri dari beberapa campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat
sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang
baik.

Untuk memperbanyak kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa
berupa pupuk kandang maupun pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan dahulu pupuk
tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar kurang baik untuk pertumbuhan benih/biji yang
baru tumbuh karena perakarannya masih terlalu lembut dan lunak.

Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan
dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid
(bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.

Membuat Media Persemaian Berbentuk Bedengan

Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi
1:1.Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan.
Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru
tumbuh.Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan
tersebut.Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan
dengan paranet.Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan
sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar
tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung. Benih yang cocok disemaikan di
persemaian tipe bedengan adalah sayuran daun bersiklus pendek seperti sawi, caisim, pakchoi,
dll.

Cara Persemaian dan Waktu Pindah Tanam

Apabila bedengan telah siap, maka benih sayuran perlu ditaburkan ke setiap media
bedengan yang telah dibuat. Dengan cara mencampur abu dapur atau pasir dengan perbandingan
1=1, pada bagian atas media bedengan pun harus ditutup memakai tanah kering sesudah benih
ditaburkan ke dalam bedengan. Untuk memperhatikan keadaan tanah persemaian ini yaitu
dengan menyiraminya secara teratur setiap hari tepat di bagian atas penutup bedengan media
persemaiannya, adapun tujuannya supaya air tidak jatuh ke tanah secara langsung. Sebab apabila
air langsung jatuh ke tanah hanya membuat bibit yang disemai pada bedengan hanyut.

Selanjutnya tunggu bibit tumbuh hingga menjadi tanaman yang kecil minimal sebanyak 4
helai daun. Ketika tanaman sudah mempunyai setidaknya 4 daun tersebut, maka tanaman pun
telah siap dipindah pada lahan media tanam yang telah dipersiapkan.

Anda mungkin juga menyukai