1. Raised Bed
adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan atau guludan
pada lahan datar tanpa naungan.
2. Sunked Bed
adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan yang terletak
di bawah permukaan tanah dengan kedalaman tertentu dan pada
bagian atasnya diberi naungan.
3. Shade House
adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan pada lahan
datar dan dilengkapi naungan yang dapat dibuka dan ditutup.
4. Green House
adalah tempat pembibitan yang berbentuk rumah kaca yang dapat
dikendalikan temperatur dan kelembaban udaranya sesuai
kebutuhan.
• Bedengan adalah luasan lahan tertentu yang dibuat untuk
menghindari terjadinya genangan air pada tempat pembibitan
yang menyebabkan jeleknya aerasi.
• Ukuran bedengan :
Lebar 100 – 150 Cm
Panjang 5 – 10 Cm
Tinggi 20 Cm
Bedengan
Melakukan Pembiakan Tanaman Secara Generatif
4. Menyemai :
Menyemai adalah kegiatan menumbuhkan benih dalam media tumbuh pada tempat pembibitan
Penanaman :
•
Benih di tanam tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal
•
Calon akar menghadap kebawah
•
T utup lubang tanam
Menyemaikan biji dalam wadah
persemaian
1. Wadah yang terbuat dari kotak kayu atau plastik dan polybag. (biji
buah berukuran kecil seperti jambu air, sirsak, pepaya, belimbing,
sawo dan lain-lain.)
2. Media persemaian mempunyai aerasi baik, subur dan gembur,
(campuran pasir, pupuk kandang dan sekam disterilkan dengan
perbandingan 1:1:1)..
3. Biji ditabur merata diatas mediaditutup lagi dengan media setebal 1-
2 cm dan disiram dengan gembor sampai basah.
4. Persemaian perlu dinaungi agar tidak terkena sinar matahari
langsung dan derasnya air hujan. Penyiraman cukup dilakukan satu
kali sehari yaitu pada waktu pagi atau sore hari, agar tidak
kekeringan. Kemudian wadahnya ditaruh ditempat yang terlindung
dari gangguan unggas dan serangga.
Menyemaikan biji dalam bedeng
persemaian
1. Biji buah yang besar s(mangga, durian, alpukat, nangka dll),
sebaiknya disemaikan dalam bedengan di lapang. Bedengan
disiapkan dengan menggemburkan tanah menggunakan cangkul
sedalam 25-30 cm, kemudian tanah dihaluskan.
Untuk menambah kesuburan dan kegemburan tanah, setiap luasan
dua meter persegi bedengan dapat ditambahkan masing-masing satu
kaleng minyak (isi 18 l) pupuk kandang dan sekam padi yang diaduk
sampai rata. Untuk menghindarkan jamur dan hama yang dapat
merusak biji, media tempat penanaman tadi disemprot dahulu
dengan fungisida dan insektisida. Bisa juga ditaburi dengan Furadan
3G. Bedengan dibuat selebar 80-100 cm dengan panjang tergantung
kebutuhan dan arah bedengan diusahakan mengarah ke Utara-
Selatan agar mendapat sinar matahari yang cukup.
2. Menyemaikan biji dalam bedengan dengan arah memotong
bedengan (lebar bedengan) dibuat larikan sedalam 7,5 cm dengan
jarak larikan 7,5-10 cm. Setelah itu biji yang berukuran besar tadi
ditanamkan dalam larikan dengan jarak 5-7,5 cm ataupun tanpa
jarak (berdempetan), kemudian ditutup kembali dengan media
disekitar larikan.
3. Waktu menanam biji harus diperhatikan agar peletakan bijinya
jangan terbalik. Untuk mangga bagian perutnya (bagian biji yang
melengkung) menghadap ke bawah, sedangkan untuk durian,
alpukat dan nangka bagian sisi dimana embrio (bakal tunas dan akar)
berada dibagian bawah. Bila letaknya terbalik, maka pertumbuhan
akar dan batangnya akan membengkok dan akan menggangu
pertumbuhan bibit selanjutnya.
4. Untuk menghindarkan derasnya air hujan dan teriknya sinar
matahari, bedengan diberi naungan untuk tiap bedengan dengan
menggunakan atap dari jerami, anyaman bambu, atau daun kelapa.
Ttinggi tiang di sebelah timur sekitar 120 cm, sedangkan tinggi tiang
di sebelah barat adalah 100 cm di atas permukaan tanah. Dengan
demikian bentuk naungan condong ke arah sebelah barat dengan
maksud agar bibit di persemaian cukup menerima sinar matahari
pagi.
5. Biji yang disemaikan biasanya mulai berkecambah (tunas muncul di
atas permukaan tanah) antara 1-3 minggu setelah penyemaian,
tergantung jenis tanamannya. Setelah biji berkecambah dapat
langsung dipindah ke polybag ukuran 15x20 cm atau 20x25 cm.
Setelah berumur 3-4 bulan, biji sudah dapat disambung pucuk
ataupun diokulasi.
Melakukan Pembiakan Tanaman Secara Generatif
•Penyiraman
•Pemupukan
•Pengendalian hama dan
penyakit
•Mengatur naungan