A. Tujuan Belajaran
Dengan mempelajari modul ini dan sumber belajar yang lain serta peralatan yang
memadai, maka peserta diklat mampu menerapkan dan melaksanakan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan Dasar-dasar Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
pada paket keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
C. Uraian Materi
1. Mengidentifikasi dan menyiapkan kebutuhan alat dan untuk penerapan K3 pada
budidaya tanaman kedelai
1.1 Peraturan K3 yang berlaku dijelaskan kembali sesuai dengan kebutuhan
Dalam era keterbukaan sekarang ini masalah perlindungan tenaga kerja akan
menghadapi tantangan yang semakin berat berupa derasnya arus tuntutan
tentang penerapan hak dasar pekerja di tempat kerja. Untuk itu pemerintah
telah mengantisipasi hal tersebut dengan meratifikasi 15 Konvensi ILO,
delapan diantaranya adalah konvensi yang berkaitan dengan hak-hak dasar.
Perlindungan terhadap pekerja dilakukan dengan mengarahkan pada
pemenuhan hak-hak dasar yang meliputi perlindungan upah, jaminan sosial
tenaga kerja, waktu kerja dan waktu istirahat, perlindungan tenaga kerja
wanita, anak dan orang muda, TKI yang bekerja di luar negeri dan terjaminnya
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu hak dasar bagi
pekerja yang merupakan komponen dari hak azasi manusia (HAM). K3
bertujuan melindungi pekerja atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional; menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di
tempat kerja; dan memelihara serta menggunakan sumber-sumber produksi
secara aman dan efisien. Kebijakan perlindungan tenaga kerja bertujuan untuk
mewujudkan ketenangan bekerja dan berusaha, sehingga tercipta hubungan
industrial yang serasi antara pekerja dan pengusaha, yang pada gilirannya
akan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat besar peranannya dalam upaya
meningkatkan produktivitas perusahaan terutama dalam mencegah timbulnya
korban manusia dan segala kerugian akibat kecelakaan kerja. Namun pada
pelaksanaannya K3 memerlukan peran serta dari berbagai pihak yang terkait
secara sungguh-sungguh dan komprehensif agar dapat mencapai hasil yang
optimal.
Membersihkan udara
dengan cara menyaring
Respirator atau menyerap
pemurni - kontaminan dengan
udara toksinitas rendah
sebelum memasuki
sistim pernafasan
Melindungi pernafasan
terhadap gas, uap, debu,
Respirator atau udara yang
dengan filter - terkontaminasi di tempat
dan kanister kerja yang dapat bersifat
racun, korosi ataupun
rangsangan
CONTOH KASUS
1. Kasus kecelakaan kerja di darat
Kasus :
Bau pestisida di ruangan lab hama penyakit yang disebabkan oleh
bocornya salah satu kemasan obat
bau gas tercium di sebuah supermarket di Jakarta, yang menyebabkan
karyawan pinggsan.
Cara Penyelesaian :
teknisi lab harus selalu mengecek persediaan pestisida secara berkala untuk
mengetahui keutuhan dari kemasan
bagian keamanan seharusnya selalu mengecek secara rutin semua ventilasi
dan mengantisipasi adanya kebocoran gas
2. Kasus Kecelakaan kerja di permukaan air dan di dalam air
Kasus :
Seorang ilmuwan, ahli biologi, dan peneliti mengadakan ekspedisi penjelajahan ke
dalam laut untuk menyelidiki perihal ikan paus dan ikan hiu. Ternyata tanpa diduga
dia diserang oleh ikan hiu sehingga kehilangan tangannya sampai putus.
Cara Penyelesaian :
Keadaan di dalam air/laut memang sangat tidak terduga dan ganas. Jangan karena
merasa ahli dan berpengalaman, mengabaikan factor keselamatan. Oleh karena itu,
peneliti harus menggunakn sarana pengaman yang lengkap dan pengawalan.
Cara Penyelesaian :
Kecelakaan sering terjadi secara tidak terduga. Para teknisi seharusnya tidak
berada di dekat pesawat terbang utnuk ,emgantisipasi jika ada lecelakaan. Selain
itu, semua peralatan pengaman harus dipersiapkan.
Sumber :
Honiatri, Euis. Dkk.2010. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja
dan lingkungan hidup (K3LH). Bandung : Armico
2) Helm
3) Kaca mata
4) Sarung tangan
5) Sepatu
4) Petugas keamanan
b. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan
pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan
kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit.
Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I
pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan keadaan jasmani,
rohani, dan kemasyarakatan.
c. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja
merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak
ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja sangat bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan
dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
1) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah
dijelaskan diatas.
2) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
3) Teliti dalam bekerja
4) Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan
kesehatan kerja.Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan
(Suma’mur).Sasaran Segala tempat kerja (darat, di dalam tanah,
permukaan dan dalam air, udara) :
· Industri
· Pertanian
· Purtambangan
· Perhubungan
· Pekerjaan umum
· Jas
2) Alat angkutan
4) Bahan kimia
5) Lingkungan kerja
Di bawah ini salah satu contoh format untuk melaporkan proses dan hasil
penerapan K3;
CONTOH FORMAT PENGISIAN PROSES DAN HASIL PENERAPAN K3
3.2 Laporan penerapann yang telah tersusun secara cermat dalam bentuk tertulis
disampaikan kepada atasan
Ketentuan Umum
Pelaporan, pencatatan, pemberitahuan dan penyelidikan tentang kecelakaan dan
penyakit akibat kerja harus dikerjakan untuk:
1) menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang kecelakaan dan penyakit
akibat kerja pada tingkat perusahaan dan nasional;
2) mengidentifikasi permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja utama yang
timbul dari kegiatan kehutanan:
3) menentukan prioritas tindakan:
4) meningkatkan cara efektif yang berkaitan dengan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja:
5) memantau keefektifan yang diambil untuk menjamin tingkat kepuasan
keselamatan dan kesehatan kerja.
6) Para pekerja dan wakil mereka harus diberi informasi yang tepat oleh
pengusaha mengenai pengaturan untuk pelaporan, pencatatan dan
pemberitahuan informasi tentang kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
D. Aktivitas pembelajaran
1. Penguasaan konsep
Anda akan melakukan kegiatan memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Apa yang anda lakukan dalam memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Setelah memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Prosedur apa yang harus diikuti dalam memahami Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
Penggunaan alat dan bahan untuk mendokumentasikan untuk memahami
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, jelaskan.
2. Mengenal Fakta
Melakukan observasi, peserta melakukan observasi, dalam kegiatan memahami
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, kegiatan dikoordinir oleh widyaiswara.
Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat yang berbeda
Observasi dilakukan untuk memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan memahami Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk kompetensi dasar
memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
3. Merefleksikan.
Setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan mengenal fakta, selanjutnya
peserta diklat melakukan refleksi bagaimana anda akan memahami Kesehatan dan
Keselamatan Kerja berdasarkan konsep dan hasil observasi di hutan.
E. Latiahan/Kasus/Tugas
a. Menjelaskan konsep dan peraturan K3 dalam kegiatan agribisnis tanaman pangan
b. Menjelaskan prosedur K3 dalam kegiatan agribisnis tanaman pangan
F. Rangkuman
Kesehatan Kerja di Perusahaan
Higiene Perusahaan adalah spesialisasi dalam Ilmu Higiene beserta prakteknya dengan
mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif
dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan
untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan,
agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja
serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.
Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya
yang bertujuan, agar pekerja / masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik maupun sosial.
Kebersihan adalah modal utama dalam suatu kegiatan pengolahan yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk yang bermutu tinggi dan higienitas.
Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan serta cara cara
melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja bersasaran di segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di
permukaan air di dalam air, maupun di udara.
Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja mengingat resiko bahayanya adalah
penerapan teknologi terutama teknologi yang lebih maju dan modern.
Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja, keselamatan kerja adalah
dari, oleh dan untuk setiap tenaga kerja serta orang lainnya dan juga masyarakat pada
umumnya. Keselamatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan
produktivitas.
Keselamatan kerja harus ditanamkan sejak anak kecil dan menjadi kebiasaan hidup yang
dipraktekkan sehari-hari.
Umpan balik
Peserta pelatihan setelah mempelajari modul pelatihan ini diminta untuk memberikan
tanggapan terhadap materi didalam modul ini dan juga diminta menganalisis materi-materi
yang dapat diimplementasikan di sekolah. Adapun kegiatan umpan balik yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
Apa saja yang telah saya lakukan berkaitan dengan materi kegiatan belajar ini?
Bagaimana pikiran/perasaan saya tentang materi kegiatan belajar ini?
Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi kegiatan ini tetapi
belum ditulis di materi ini?
Materi apa yang ingin saya tambahkan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan materi materi kegiatan ini?
Manfaat apa saja yang saya dapatkan dari materi kegiatan ini?
Berapa persen kira-kira materi kegiatan ini dapat saya kuasai?
Apa yang akan saya lakukan?