OLEH
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MENTIMUN
(Cucumis Sativus L.)
DI PT. KNOWN YOU SEED INDONESIA, FARM MOROBONGO
TEMANGGUNG JAWA TENGAH
OLEH
Tanggal Diterima :
Tanggal Disetujui :
Mengetahui,
ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MENTIMUN
(Cucumis Sativus L.)
DI PT. KNOWN YOU SEED INDONESIA, FARM MOROBONGO
TEMANGGUNG JAWA TENGAH
OLEH
Tanggal Diterima :
Tanggal Disetujui :
Mengetahui,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)....................1
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)..................2
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
A. Profil Perusahaan PT. Known You Seed.................3
B. Letak Geografis dan Iklim Farm Morobongo..........3
C. Visi dan Misi PT. Known You Seed........................3
D. Struktur Organisasi PT. Known You Seed..............4
E. Sarana dan Prasarana Farm Morobongo..................5
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Tanaman Mentimun...............................6
B. Pengertian Tanaman Mentimun.............................. 6
C. Jenis-jenis Mentimun.............................................. 6
D. Manfaat Mentimun.................................................. 7
E. Budidaya Tanaman Mentimun.................................10
BAB IV. PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan...........................................14
B. Kegiatan PKL.........................................................14
1. Identifikasi Hama Penyakit............................... 14
2. Pemilihan Pestisida........................................... 16
3. Aplikasi Pestisida.............................................. 18
4. Analisa Usaha ................................................... 22
BAB VI.PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................25
B. Saran.......................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................26
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jurnal Kegiatan PKL............................ 27
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan PKL................ 32
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan dengan waktu yang sudah ditentukan
Laporan yang berjudul “Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Mentimun” ini disusun
guna melengkapi syarat-syarat dalam mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Tahun Pembelajaran 2022/2023. Saya menyadari sepenuhnya bahwa terdapat
kekurangan, baik penyusunan dan pembuatan laporan ini.
Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan
banyak berterima kasih kepada:
1. Mr. Chiu Ju Feng, selaku Kepala Pimpinan PT Known You Seed Indonesia
2. Bapak Nana Mulyana, S.P., M.Si., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bawen
3. Ibu Zubaidah Gesit Cahyati, S.P., selaku Waka Humas SMK Negeri 1 Bawen
4. Ibu Dinar Ristikawati, S.P., Gr., selaku Ketua Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman
Pangan Dan Hortikultura
5. Ibu Endang Saptaningsih, S.TP., selaku Pembimbing Internal
6. Ibu Setyawati selaku Koordinator PT Known You Seed Indonesia
7. Bapak Udin Budi Prasetyo selaku Pembimbing Eksternal, yang telah memberikan ilmu
sangat bermanfaat bagi saya
8. Orang tua serta keluarga, selaku pendukung baik doa, moral, maupun material
9. Teman-teman semua yang saya cintai, serta semua pihak yang telah membantu
tersusunya laporan ini yang tidak dapat saya tulis namanya satu persatu.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan ini.
Meskipun laporan ini telah melalui arahan dan pengujian bukan berarti penulis merasa
puas dan besar kepala. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan penulis dimasa yang akan datang.
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan adalah bagian dari sistem ganda (PSG) sebagai
program bersama antara SMK dan industri yang dilaksanakan didunia usaha
industri. Dalam kurikulum SMK (Dikmenjur 2008) disimpulkan bahwa Praktik
Kerja Lapangan adalah pola penyelenggaraan diklat yang dikelola bersama-sama
antar SMK dengan industri/asosiasi profesi sebagai instuti pangan (IP). Praktik
Kerja Lapangan(PKL) merupakan kegiatan belajar siswa dalam situasi nyata di
lapangan untuk mendapatkan pengalaman berusaha dalam bidang pertanian sesuai
dengan progam studi. Praktik kerja lapangan adalah kegiatan pendidikan,
pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan kerja yang nyata untuk
menumbuhkembangkan rasa berbudidaya didunia pertanian.
Pola perbanyakan benih mentimun bermutu mengikuti pola perbanyakan satu
generasi (one generation flow) dengan perbanyakan secara generatif. Pola
perbanyakan ini diawali dengan mengawinkan bunga jantan dengan betina atau
biasa disebut kegiatan polinasi. Di dalam PT. Known You Seed Indonesia sendiri
berfokus pada perbanyakan benih F1 atau tanaman indukan khususnya tanaman
mentimun. Namun, selain tanaman mentimun PT. Known You Seed Indonesia,
juga mengembangbiakan tanaman Semangka, Melon, Okra dan juga Bunga
Matahari dengan sistem pergantian musim.
1. Tujuan Umum
a) Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan dan etos kerja
siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja
b) Menumbuh kembangkan sikap profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja
c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatan diri pada
suasana/iklim kerja yang sebenarnya
d) Memperoleh masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan
kesesuaian pendidikan kejuruan
e) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
1
2. Tujuan Khusus
Dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) ini penyusun memilih
judul “Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Mentimun”. Karena beberapa hal
berikut:
a) Mempelajari dan mengetahui proses kegiatan identifikasi hama dan penyakit
pada tanaman mentimun.
b) Mengetahui dan mempelajari hama dan penyakit pada tanaman mentimun.
C. Manfaat PKL
a) Menambah pengetahuan siswa/I terutama yang ada di PT. Known You Seed
Indonesia.
b) Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan baru khususnya dibidang pertanian.
c) Mengubah pola pikir, sikap dan tindakan siswa.
d) Menambah semangat/motivasi ke siswa supaya lebih mendalami ilmu pertanian.
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
3
D. STRUKTUR ORGANISASI PT. KNOWN YOU SEED INDONESIA
STRUKTUR ORGANISASI
Share Holder
Commisioners
Director :
Consultant
Field Cultivat
Inspection ion
4
1. Sepeda motor Vega 1 unit 22. Galon air 2 unit
17. Tong air 180L 6 unit 38. Box dokumen 30L 1 unit
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
5
A. Klasifikasi Mentimun
Menurut Wijoyo, (2012) klasifikasi mentimun adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
C. Jenis Mentimun
Jenis-jenis mentimun, antara lain:
1. Mentimun Biasa
Mentimun ini memiliki kulit buah yang tipis dan lunak dengan warna hijau
keputihan dan setelah tua berwarna hijau tua.
2. Mentimun Watang
6
Mentimun jenis ini memiliki kulit buah yang tebal dan agak keras dengan warna
buah saat muda berwarna hijau keputih-putihan dan setelah tua buah berwarna
kuning tua.
3. Mentimun Wuku
Mentimun jenis ini memiliki kulit agak tebal berwarrna kuning kecoklatan saat
muda dan akan berwarna coklat tua pada saat tua.
4. Mentimun Jepang atau Kiuri
Kiuri atau Timun Jepang memiliki bentuk buahnya lebih lonjong dari buah timun
lokal dan warnanya pun lebih hijau pekat.
5. Mentimun Suri
Mentimun ini memiliki ukuran 10x lebih besar dari timun biasa, bentuknya oval
dengan rasa repui, mentimun ini biasanya menjadi campuran es sirup.
Beberapa varietas pada tanaman mentimun, antara lain :
1. Mentimun Varietas Saturnus
Varietas ini berasal dari Lokal Rangkas Bitung dengan nomor introduksi LV-
1043. Tipe pertumbuhan varietas ini adalah Indeterminate. Saat muda, jenis
varietas ini berwarna hijau muda, sedangkan pada saat tua berubah menjadi putih
bersisik. Panjang buah jenis varietas ini berkisar 15,5 – 19,5 cm.
D. Manfaat Mentimun
Manfaat Mentimun bagi kesehatan dan kecantikan antara lain:
1. Dapat melindungi otak
2. Dapat sebagai sumber antioksidan yang dapat membantu melawan pertumbuhan
gejala kanker dan menurunkan resiko penyakit kronis termasuk penyakit jantung
3. Dapat menjaga asupan air bagi tubuh
4. Dapat menyehatkan jantung
5. Dapat menjaga berat badan
7
6. Baik untuk kesehatan gigi dan gusi
7. Baik untuk pencernaan
8. Dapat membantu menyembuhkan gejala penyakit rematik dan asam urat
9. Dapat mengurangi lingkaran hitam pada mata
10. Dapat mengurangi bintik hitam pada wajah dan leher
11. Dapat mencegah kerutan pada kulit
Menurut Desi Diantari (2015), manfaat mentimun untuk kesehatan tubuh manusia:
1. Melindungi otak
Di dalam mentimun terdapat sejumlah zat bernama flavanol (fisetin), yang
memiliki manfaat dalam peningkatan memori dan melindungi sel-sel saraf,
dari penurunan fungsi otak yang berkaitan dengan usia. Pada penelitian yang
dilakukan oleh tikus, senyawa fisetin ini memberikan perlindungan secara
progresif terhadap gangguan Alzheimer.
2. Menjaga asupan air bagi tubuh
8
Mentimun mengandung 96% kadar air yang lebih baik dibanding air biasa.
Memakan mentimun, dapat menghindarkan diri dari dehidrasi dan tentunya
membantu menetralkan toksin dalam tubuh.
3. Menyehatkan jantung
Kandungan dalam jus mentimun berupa kalium dan juga magnesium serta
serat yang sangat baik dikonsumsi bagi penderita darah tinggi ataupun darah
rendah. Keseimbangan kalium di dalam maupun di luar sel-sel sangat penting
bagi tubuh, untuk mengontrol tekanan darah dalam tubuh.
9
1. Pengolahan Lahan
Bedengan untuk penanaman mentimun dibuat dengan tinggi 20-30 cm, lebar
bedengan 120 cm dengan panjang bedengan menyesuaikan lahan. Jarak antar
bedengan kurang lebih 30-50 cm untuk akses aliran air hujan agar tidak
menggenangi bedengan. Dengan jarak tanam antar tanaman 60x40 cm. Pembuatan
bedengan dimaksudkan agar tanaman mentimun tidak terendam saat hujan turun.
Langkah-langkah persiapan lahan:
1) Bersihkan lahan dari kotoran (sisa tanaman, gulma, mulsa, ajir, dan tali rafia)
2) Buat galengan keliling lahan
3) Lakukan singkal garu untuk meratakan tanah
4) Irigasi (pengairan) lahan kurang lebih seminggu
5) Setelah itu pengeringan lahan
6) Setelah lahan kering disebarkan kapur dolomite dengan takaran
150kg/1.000m2
Pemberian kapur dolomite bertujuan menetralkan pH tanah.
7) Setelah itu lahan dicangkul, dibuat bedengan, dan dibuat saluran drainase dan
irigasi
8) Lalu aplikasikan pupuk dasar
9) Dilanjutkan pemasanan mulsa
10) Terakhir pemasangan ajir
10
1) Benih timun direndam selama 6-8 jam. Benih direndam dalam air yang
dicampur dengan fungisida berbahan aktif Benomil dengan takaran 5 gr/liter
yang telah dicampur air.
2) Setelah itu, tiriskan.
3) Masukkan benih ke dalam plastik klip yang sudah dilubangi.
4) Lalu, letakkan benih di atas kain yang sudah dibasahi, kemudian digulung.
5) Kemudian dimasukkan ke dalam plastik dan letakkan di mesin germinator
dengan suhu 300C selama 12-15 jam.
6) Terakhir cek kondisi benih, jika sudah keluar radikula maka benih siap untuk
disemai.
4. Pemeliharaan Tanaman
Secara garis besar, perawatan tanaman mentimun meliputi :
1) Pemasangan Ajir
Untuk mendapatkan buah yang baik beri ajir pada setiap lubang tanam,
pemasangan ajir dilakukan pada hari ke-4 atau ke-5 sebelum tanam.
Tujuannya agar tidak merusak perakaran tanaman. Ajir biasanya terbuat dari
belahan bambu setinggi kurang lebih 2 meter. Biasanya setiap ajir dari 4
tanaman yang bersebelahan diikat ujung atasnya, ini dilakukan agar ajir lebih
kokoh menopang tanaman dan buah nantinya.
2) Penyiraman
Penyiraman dilakukan rutin setiap hari sampai umur tanaman 2 minggu
setelah pindah tanam, jika kondisi cuaca panas/kemarau pada umur
selanjutnya penyiraman dapat dilakukan 2-3 hari sekali.
3) Pembersihan gulma
Pembersihan gulma dilakukan secara rutin, baik itu gulma yang tumbuh pada
bedengan maupun pada parit antar bedengan. Pasalnya gulma dan rumput
liar merupakan tanaman inang dari beberapa jenis OPT mentimun dan juga
agar gulma tidak ikut menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman
mentimun.
4) Pemupukan susulan
Untuk pemupukan susulan dilakukan saat tanaman berusia 1 minggu setelah
tanam. Cara pengaplikasian pupuk NPK dapat mengunakan metode
kocor/prill, sedangkan Humid Acid bisa diaplikasikan dengan cara
pengocoran, dan Sinon dengan cara spray.
5) Tali Tanaman
11
Tali tanaman perlu dilakukan untuk menopang tanaman tumbuh menjalar
secara optimal mengikuti ajir. Tali tanaman dilakukan dengan mengikatkan
tanaman ke ajir menggunakan tali rafia secara hati-hati. Pengikatan dapat
dimulai pada tanaman mentimun berumur 10-15 HST dengan mengikatkan
batang yang berada dibawah cabang utama, pada usia itu biasanya tanaman
sudah setinggi 10-15 cm.
6) Pewiwilan
Pewiwilan dilakukan bersamaan dengan tali tanaman, tujuannya agar
percabangan tidak terlalu banyak, karena jika percabangan terlalu banyak
akan berpengaruh pada ukuran buah mentimun yang dihasilkan. Pewiwilan
ini dapat dilakukan setiap 2x seminggu.
5. Polinasi
1) Pada tanaman timun, bunga yang dipolinasi adalah bunga pada ruas 7-11.
Bunga pada ruas 1-6 harus diwiwil.
2) Polinasi pada timun dilakukan dengan cara menutup bunga betina yang
sekiranya esok pagi bunga betina tersebut akan mekar menggunakan
honghong
3) Sehari sebelum polinasi selain menutup bunga betina menggunakan
honghong, juga perlu memetik bunga jantan. Pada sore hari bunga jantan
dipetik, lalu diperam. Pemeraman dilakukan menggunakan air bersih dengan
cara mencelupkan bunga jantan kemudian ditiriskan dan diletakkan pada
tempat yang telah dialasi kertas/koran kemudian ditutup plastik supaya
lembab.
4) Pada hari polinasi dilakukan, langkah –langkahnya adalah membuka
honghong dengan hati-hati jangan sampai merusak bunga betina. Apabila
bunga sudah mekar maka mahkota bunga dipotong menyisakan putik
bunganya, kemudian ambil bunga jantan dan tempelkan serbuk sari pada
putik bunga betina. Penempelan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga
tidak merusak putik bunga.
5) Selanjutnya tutup bunga betina menggunakan kertas polinasi
6) Tandai bunga yang sudah dipolinasi dengan mengikatkan rafia di batang
bunga.
12
aktif ganda. Untuk mencegah penyakit antraknosa dapat dipilih fungisida
asibensolar-s-metil+mankozeb, aplikasinya dilakukan sejak tanaman berbunga,
sedangkan untuk mencegah penyakit embun tepung pada umur 7, 14, dan 21
HST tanaman dapat disemprot menggunakan fungisida chlorotaronil +
mandipropamid. Tanaman mentimun mulai berbunga pada usia 20 HST dan akan
berbuah pada usia 35-40 HSP.
2) Ekstraksi
Setelah diperam selama seminggu buah diekstraksi dengan cara memotong
pangkal buah dan membagi buah menjadi dua bagian untuk mengeluarkan
bijinya. Setelah buah diekstraksi buah kembali diperam selama semalam
kemudian esok harinya biji bisa dicuci.
BAB IV
13
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan PKL dilaksanakan di PT. Known You Seed Indonesia Farm Morobongo,
Jumo, Temanggung, Jawa Tengah, selama 3 bulan dari tanggal 17 Januari sampai
tanggal 17 April 2022.
B. Kegiatan PKL
1. Identifikasi Hama Penyakit Pada Tanaman Mentimun
Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk atau organisme pengganggu
atau biasa disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia,
ekologi, atau ekonomi yang kehadirannya sangat tidak diinginkan karena sangat
merugikan. Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan pada
tanaman tidak berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara
terus menerus oleh patogen atau faktor lingkungan.
Pengendalian hama dan penyakit merupakan faktor yang penting dalam
proses budidaya tanaman karena adanya hama dan penyakit akan sangat
mempengaruhi produktivitas tanaman. Sebisa mungkin kita dapat mendeteksi
hama dan penyakit yang menyerang tanaman sehingga kita akan lehih mudah dan
tepat dalam melakukan pengendalian.
Berikut beberapa identifikasi hama yang sering menyerang tanaman timun:
a. Siput dan Ulat Tanah
Siput dan Ulat Tanah biasanya menyerang pada awal tanam, apalagi
didaerah yang mempunyai kelembaban tinggi biasanya banyak ditemukan
hama siput.
b. Kutu Thrips
Hama Thrips menyerang tanaman dengan menghisap cairan permukaan
bawah daun (terutama pada daun-daun muda). Serangan ini ditandai
dengan adanya bercak keperak-perakan. Daun yang terserang berubah
warna menjadi coklat tembaga, mengeriting, keriput, dan menggulung
sehingga pertumbuhan tanaman tidak normal. Hama ini menghasilkan
telur secara partenogenesis atau tanpa kawin dan sekali bertelur
menghasilkan 80-120 butir.
Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung
ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman
14
terhambat dan menjadi kerdil bahkan pucuk tanaman mati. Hama ini
merupakan vektor penyakit virus mozaik dan virus keriting.
Pada musim kemarau perkembangan hama sangat cepat, sehingga
populasi lebih tinggi sedangkan pada musim penghujan populasinya akan
berkurang karena banyak thrips yang mati akibat tercuci oleh air hujan.
d. Oteng-Oteng
Oteng-oteng menyerang daun dengan memakan daun-daun muda hingga
batang muda. Oteng-oteng akan melakukan serangan dalam jumlah besar
secara bersama-sama sehingga daun tanaman akan cepat habis dimakan.
Serangan parah dapat menyebabkan tanaman merangas dengan
menyisakan tulang daun hingga akhirnya mati. Tanaman inangnya antara
lain bayam, kacang panjang, kangkung, kentang, mentimun, tomat, dan
semangka.
15
b. Downy Mildew atau Embun Bulu
Penyakit embun bulu, atau Downy Mildew menyerang tanaman
dengan ditandai bercak daun kuning coklat dan bagian bawah daun
terdapat spora. Disebabkan oleh cendawan Pseudoperonospora.
Penyakit ini menyebar dengan cepat pada saat cuaca lembab atau
curah hujan tinggi. Penularannya dapat juga melalui percikan air
hujan, aliran irigasi, pergerakan serangga, peralatan pertanian, dan
pakaian petani yang digunakan terinfeksi.
16
b. Kutu Thrips
Pengendalian Thrips dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
a) Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir kuning
b) Menggunakan mulsa perak (MPHP)
c) Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang
thrips
d) Penggunaan perangkap warna kuning
e) Pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk mengendalikan hama
thrips, antara lain predator kumbang Coccinellidae, tungau, predator larva
Chrysopidae, kepik Anthocoridae dan patogen Entomopthora sp.
f) Penggunaan insektisida dengan bahan aktif: abamectin, prefenofos,
imidacloprid, monosultrap, deltametrin, karbusulfan, dan zeta sipemetrin.
d. Oteng-Oteng
Pengendalian oteng-oteng dapat menggunakan insektisida dengan bahan
aktif: imidacloprid, kalbaril, klorpirifos, prefenofos dan lamda sihalotrin.
Penyemprotan dilakukan saat hama oteng-oteng aktif, yaitu pada pagi dan
sore hari.
17
b) Downy Mildew
Pengendalian penyakit ini dengan cara menggunakan pestisida bahan aktif
propinep, azoxystrobin, dan difokenozol.
d) Busuk Phytopthora
Pengendalian penyakit ini menggunakan pestisida bahan aktif dimetomorf,
propinep, simoksanil, klorotaronil, mankozep, tembaga oksiklorida zineb,
asam fosfot, metalaksil, dan ziram.
3. Aplikasi Pestisida
Aplikasi pestisida pada hama dan penyakit tanaman mentimun terbagi menjadi
6T:
1) Tepat Sasaran
Tepat sasaran ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT
yang menyerang. Sebelum menggunakan pestisida, langkah awal yang harus
dilakukan adalah melakukan pengamatan untuk mengetahui jenis OPT yang
menyerang. Langkah selanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang sesuai
dengan OPT tersebut. Pada tabel berikut disajikan daftar golongan pestisida
berdasarkan OPT sasaran.
18
2) Tepat Dosis atau Konsentrasi Formulasi
Dosis atau konsentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai dengan rekomendasi
anjuran karena telah diketahui efektif mengendalikan OPT tersebut pada
suatu jenis tanaman. Penggunaan dosis atau konsentrasi formulasi yang tidak
tepat akan mempengaruhi efikasi pestisida dan meninggalkan residu pada
hasil panen yang membahayakan bagi konsumen. Informasi dosis atau
konsentrasi anjuran untuk setiap jenis OPT pada tanaman tertentu dapat
dilihat pada label atau kemasan pestisida. Berikut tabel penggunaan obat
beserta dosisnya
19
penggorok daun
Thrips, aphids,
Karbusulfan sistemik 1~1,5 cc/liter
penggerek polong
Ulat grayak, penggerek
polong, penggulung
Lamda sihalotrin 1~2 cc/liter
daun, ulat buah, ulat
tanah
Ulat grayak, ulat pucuk,
Metomil 25% sistemik penggerek buah, 1~2 gr/liter
penggerek polong
Aphids, ulat grayak,
penggerek buah,
Asefat sistemik 0,5~2 gr/liter
penggerek polong, kutu
kebul
Belalang, oteng-oteng,
Kalbaril 0,5~2 gr/liter
kutu kebul, ulat
Thrips, kutu kebul,
Zeta sipemetrin 1~1,5 cc/liter
aphids
Fungisida
Bahan aktif Penyakit Dosis
Busuk daun phytopthora
Dimetomorf 1,25~2,25 gr/ liter
infestans
Azoxystrobin & Busuk daun antraknosa,
1~2 cc/liter
difekenozol downy mildew
Busuk daun phytopthora,
Propinep 1,25~2,5 gr/liter
downy mildew
Perlakuan benih saat
Benomil 1 gr/liter
germinansi
Busuk daun phytopthora,
Simoksanil 1~2,5 gr/liter
downy mildew
Busuk daun phytopthora,
Klorotaronil 1~2,5 gr/liter
downy mildew
Busuk daun phytopthora,
Mancozeb downy mildew, busuk 1,5~2,5 gr/liter
batang
Tembaga oksiklorida Busuk daun phytopthora
2 gr/liter
zinep, simoksanil infestans
20
Rebah semai, busuk daun,
Propamokorf hodroklorida rebah batang, busuk 2~4 cc/liter
batang
Mancozeb & mefenoksam Busuk batang, busuk daun 1~2,5 gr/liter
Antraknosa & downy
Difekenozol 1~1,5 cc/liter
mildew
Metil tiofanat Busuk daun, antraknosa 1~2,5 gr/liter
Busuk daun, downy
Mancozeb, simoksanil 1~2,5 gr/liter
mildew
Pencegahan busuk batang
Asam fosfit 2~4 cc/liter
fusarium dan phytopthora
Metalaksil Busuk batang phytopthora 1 gr/liter
Pencegahan busuk daun
Ziram phytopthora infestans dan 1,5~2,5 gr/liter
antraknosa
Tembaga hidroksida Downy mildew 1,5~2,5 gr/liter
Azoxystrobin & Antraknosa &downy
1,2 cc/liter
dikofenazol mildew
21
6) Tepat Mutu
Tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu
agar dipilih pestisida yang terdaftar, dan di izinkan oleh Komisi Pestisida.
Jangan menggunakan pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak
atau yang diduga palsu karena efikasinya diragukan bahkan dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman. Pestisida yang terdaftar dan di izinkan
beredar di Indonesia kemasannya diharuskan menggunakan bahasa
Indonesia.
4. Analisa Usaha
Analisa usaha yaitu ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor yang ada pada
produksi dalam keadaan terbatas, seperti tanah, tenaga kerja, dan modal. Kegiatan ini
dilakukan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha.
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak mengalami perubahan selama proses
produksi berlangsung sampai proses produksi berakhir. Biaya variabel adalah biaya yang
selalu mengalami perubahan dari awal proses produksi hingga proses akhir produksi.
Sedangkan penerimaan yaitu semua hasil atau produk yang telah terjual. Pendapatan
merupakan selisih antara penerimaan dengan jumlah total biaya produksi.
Komoditas : Mentimun
Varietas : YA 8528 N
Luas Lahan: 2 hektar
22
250.000
Rp
6 Mulsa 20 Roll Rp 700.000
14.000.000
Rp
7 Tali rafia 5 Kg Rp 12.500
62.500
Pupuk susulan Rp
8 200 Kg Rp 25.000
phonska 5.000.000
Rp
9 Pupuk susulan KCL 150 Kg Rp 27.500
4.125.000
Rp
10 Pestisida - - Rp -
3.000.000
Rp
Total Biaya
96.687.500
23
a. Penghitungan Analisa Usaha Tani Benih Mentimun
Dari perhitungan biaya produksi dan biaya variabel, kegiatan produksi benih
mentimun inimemiliki kelayakan usaha tani dapat dilihat dari nilai O/I Ratio dan
keuntungan di bawah ini :
1. Total Biaya = Total Biaya Variabel + Total Biaya Tetap
(TC/Total Cost) = Rp 96.687.500+ Rp 9.760.000
= Rp 106.447.500
2. Output (penerimaan)
Populasi = 600 kg
Kegagalan = Populasi x Kegagalan 10%
= 600 x 10%
= 60 kg
Total Populasi = Populasi – Kegagalan
= 600-60
= 540 kg
Hasil produksi = Jumlah Populasi x Harga Jual
= 540 x Rp. 400.000
=Rp 216.000.000
4. Keuntungan
Keuntungan = Total Biaya Pemasukan - Total Biaya Pengeluaran
= Rp 216.000.000 – Rp 106.447.500
=Rp 109.552.500
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek yang saya ikuti di PT. Known You Seed Indonesia, di Farm
Morobongo, Temanggung, Jawa Tengah kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
yang telah dilaksanakan selama 3 bulan dari tanggal 17 Januari-17 April 2022 dalam
kegiatan budidaya tanaman mentimun, menjadikan siswa dapat mengetahui secara
nyata hal yang terjadi di lapangan dan teori yang telah dipelajari dan diajarkan.
Sehingga menjadikan siswa mempunyai jiwa wirausaha, disiplin, sabar, ulet, dan
tekun. Serta dapat menumbuhkan rasa sosialisasi yang tinggi. Saya sangat menyadari
bahwa banyak hal yang saya dapat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Kegiatan
yang saya lakukan antara lain perawatan tomat, sanitasi lahan, sortasi buah tomat,
persemaian benih mentimun, dan masih banyak lagi. Yang menjadikan saya lebih tau
dan lebih mengerti dalam budidaya mentimun.
B. Saran
Pembudidayaan sayur-sayuran saat ini memiliki peluang yang sangat besar.
Disamping banyaknya permintaan pasar, budidaya sayur-sayuran juga sangat
menguntungkan. Contohnya sayur mentimun yang sangat diminati di Indonesia. Oleh
karena itu pembudidayaan tanaman mentimun perlu ditingkatkan untuk memenuhi
permintaan konsumen dengan mentimun yang berkualitas baik. Untuk dapat
menghasilkan mentimun yang berkualitas, sebaiknya perawatan lingkungan sekitar
lahan penanaman perlu diperhatikan. Sampah yang ada di sekitar lahan akan
mengganggu pertumbuhan tanaman mentimun. Dan sebaiknya rutin dilakukan
kegiatan sanitasi lahan, dan clean up.
Keselamatan para pekerja lapangan juga sangat penting, seperti hal-nya saat
melakukan pengolahan lahan, penyemprotan pestisida, dan saat kegiatan panen.
Tentunya akan banyak sekali bahaya-bahaya yang akan ditemui di lahan, maka dari
itu sebaiknya para pekerja tetap menggunakan alat keselamatan untuk melindungi
dirinya sendiri supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti contohnya
memakai sepatu booth, memakai sarung tangan, memakai caping, topi atau
sejenisnnya untuk melindungi kepala dari paparan sinar matahari dan benda benda
yang membahayakan. Terlebih di masa pandemi ini, kita harus tetap menerapkan
protokol kesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir.
25
DAFTAR PUSTAKA
Mentimun”, https://www.faunadanflora.com/pengertian-klasifikasi-jenis-dan-manfaat-
Tepat”, https://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-terbaru/326-
Indah liliana. 2020. “Mengenal Hama dan Penyakit Tanaman Timun dan Cara
Pengendaliannya”,
https://www.kompasiana.com/indahliana/5f7ee7a3d541df29f71164d2/mengenal-hama-
pukul 09.19
Humas Blitsa. 2015. “Empat Prinsip Dasar Dalam Pengendalian Hama Terpadu
(PHT)”, https://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-terbaru/378-empat-
26
LAMPIRAN
27
Budidaya Sanitasi Lahan
Rabu,
17 Tomat Fresh Sortir Tomat Busuk Dari Pohon
02/02/2022
Fruit Menghitung Jumlah Bedengan
Budidaya Panen Buah Tomat
Kamis,
18 Tomat Fresh Sortasi Tomat Hasil Panen
03/02/2022
Fruit Sortir Tomat Busuk Dari Pohon
Budidaya Pengocoran Humid Acid
Jum’at,
19 Tomat Fresh Perawatan (Cutting Grass)
04/02/2022
Fruit Materi (Pengocoran & Persiapan Lahan)
Budidaya
Sabtu,
20 Tomat Fresh LIBUR
05/02/2022
Fruit
Budidaya
Minggu, LIBUR
21 Tomat Fresh
06/02/2022
Fruit
Panen Buah Tomat
Budidaya
Senin, Sortasi Tomat Hasil Panen
22 Tomat Fresh
07/02/2022 Materi
Fruit
(Kebutuhan Tanaman,Pemupukan,Penyemaian,Penanaman)
Budidaya
Selasa, Perawatan Tomat
23 Tomat Fresh
08/02/2022
Fruit
Budidaya
Rabu, Panen Buah Tomat
24 Tomat Fresh
09/02/2022 Sortasi Tomat Hasil Panen
Fruit
Budidaya
Kamis, Pengocoran Humid Acid
25 Tomat Fresh
10/02/2022 Perawatan Tomat
Fruit
Budidaya
Jum’at, Panen Buah Tomat
26 Tomat Fresh
11/02/2022 Sortasi Tomat Hasil panen
Fruit
Budidaya
Sabtu, LIBUR
27 Tomat Fresh
12/02/2022
Fruit
Budidaya
Minggu, LIBUR
28 Tomat Fresh
13/02/2022
Fruit
Budidaya
Senin, Panen Buah Tomat
29 Tomat Fresh
14/02/2022 Sortasi Tomat Hasil Panen
Fruit
Budidaya
Selasa, Pengocoran Humid Acid
30 Tomat Fresh
15/02/2022 Sanitasi Lahan
Fruit
Budidaya
Rabu, Panen Buah Tomat
31 Tomat Fresh
16/02/2022 Sortasi Tomat Hasil Panen
Fruit
Budidaya
Kamis, IZIN (SAKIT)
32 Tomat Fresh
17/02/2022
Fruit
Jum’at, Budidaya Tomat Sortasi Tomat Hasil Panen
33
18/02/2022 Fresh Fruit Sanitasi Lahan
Budidaya
Sabtu, LIBUR
34 Tomat Fresh
19/02/2022
Fruit
28
Budidaya
Minggu, LIBUR
35 Tomat Fresh
20/02/2022
Fruit
Budidaya
Senin, Sortasi Tomat Hasil Panen
36 Tomat Fresh
21/02/2022
Fruit
Budidaya
Selasa, Sortasi Tomat Hasil Panen
37 Tomat Fresh
22/02/2022 Perawatan (Cutting Grass)
Fruit
Budidaya Panen Buah Tomat
Rabu,
38 Tomat Fresh Sortasi Tomat Hasil Panen
23/02/2022
Fruit Sanitasi Lahan
Budidaya
Kamis, Sortasi Tomat Hasil Panen
39 Tomat Fresh
24/02/2022
Fruit
Budidaya
Jum’at, Sortasi Tomat Hasil Panen
40 Tomat Fresh
25/02/2022
Fruit
Budidaya
Sabtu, LIBUR
41 Tomat Fresh
26/02/2022
Fruit
Budidaya
Minggu, LIBUR
42 Tomat Fresh
27/02/2022
Fruit
Budidaya
Senin, LIBUR ISRA’MIKRAJ
43 Tomat Fresh
28/02/2022
Fruit
Selasa, Budidaya Clean up
44
01/03/2022 Mentimun Persiapan Lahan
29
Pemasangan Mulsa
Pemberian Kapur Dolomite
Jum’at, Budidaya
54 Pemasangan Mulsa
11/03/2022 Mentimun
Pencampuran Pupuk Dasar
Sabtu, Budidaya
55 LIBUR
12/03/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
56 LIBUR
13/03/2022 Mentimun
Senin, Budidaya
57 Pemasangan Mulsa
14/03/2022 Mentimun
Pemberian Kapur Dolomite
Selasa, Budidaya
58 Pemasangan Mulsa
15/03/2022 Mentimun
Pemberian Pupuk Dasar
Pemberian Kapur Dolomite
Rabu, Budidaya Pemasangan Mulsa
59
16/03/2022 Mentimun Pencampuran Pupuk Dasar
Belajar Pestisida
Kamis, Budidaya Pemberian Kapur Dolomite
60
17/03/2022 Mentimun Pemasangan Mulsa
Jum’at, Budidaya Penanaman Barier
61
18/03/2022 Mentimun Pemasangan Mulsa
Sabtu, Budidaya
62 LIBUR
19/03/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
63 LIBUR
20/03/2022 Mentimun
Pemberian Kapur Dolomite
Senin, Budidaya
64 Pemasangan Mulsa
21/03/2022 Mentimun
Materi Polinasi & Ekstraksi
Pemberian Kapur Dolomite
Selasa, Budidaya
65 Pemasangan Mulsa
22/03/2022 Mentimun
Penghitungan Jumlah Populasi Tanaman
Rabu, Budidaya Pemberian Kapur Dolomite
66
23/03/2022 Mentimun Pemasangan Mulsa
Kamis, Budidaya
67 Pemasangan Mulsa
24/03/2022 Mentimun
Jum’at, Budidaya
68 Pemasagan Mulsa
25/03/2022 Mentimun
Sabtu, Budidaya
69 LIBUR
26/03/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
70 LIBUR
27/03/2022 Mentimun
Senin, Budidaya Pemasangan Mulsa
71
28/03/2022 Mentimun Clean up
Pemasangan Mulsa
Selasa, Budidaya
72 Penghitungan Jumlah Populasi Tanaman
29/03/2022 Mentimun
Sortir Ajir/Lanjaran
Rabu, Budidaya Pemasangan Mulsa
73
30/03/2022 Mentimun Penghitungan Jumlah Populasi Tanaman
Pemasangan Mulsa
Kamis, Budidaya
74 Sortir Ajir/Lanjaran
31/03/2022 Mentimun
Penghitungan Jumlah Populasi Tanaman
30
Jum’at, Budidaya Distribusi Ajir/Lanjaran ke Bedengan
75
01/04/2022 Mentimun Penanaman Barier
Sabtu, Budidaya
76 LIBUR
02/04/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
77 LIBUR
03/04/2022 Mentimun
Senin, Budidaya
78 Penanaman Barier
04/04/2022 Mentimun
Penanaman Barier
Penanaman Melon di Lahan Kantor PT Known You Seed
Selasa, Budidaya
79 Pemasangan Haigh Grow di Lahan Kantor PT Known You
05/04/2022 Mentimun
Seed
Pelepasan Haigh Grow di Farm Kedu
Menanam Barier
Rabu, Budidaya
80 Menyemai Benih Timun (Jantan)
06/04/2022 Mentimun
Menyiram Barier
Menanam Barier
Kamis, Budidaya
81 Menanam Jagung Manis
07/04/2022 Mentimun
Clean Up Nursery
Jum’at, Budidaya Clean Up Mess Gudang Pestisida
82
08/04/2022 Mentimun Penanaman Jagung Manis
Sabtu, Budidaya
83 LIBUR
09/04/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
84 LIBUR
10/04/2022 Mentimun
Perawatan Persemaian
Senin, Budidaya
85 Aplikasi Diazinon & Metaldehida
11/04/2022 Mentimun
Pengisian Media ke Dalam Tray
Selasa, Budidaya Perawatan Barier
86
12/04/2022 Mentimun Penataan Pupuk dan Pestisida
Rabu, Budidaya Perawatan Persemaian
87
13/04/2022 Mentimun Penyemaian Benih Timun (Betina)
Kamis, Budidaya Penyemaian Benih Timun (Jantan)
88
14/04/2022 Mentimun Perawatan Persemaian
Jum’at, Budidaya
89 Clean Up Mess Gudang Pestisida
15/04/2022 Mentimun
Sabtu, Budidaya
90 LIBUR
16/04/2022 Mentimun
Minggu, Budidaya
91 LIBUR
17/04/2022 Mentimun
Senin, Budidaya
92 Pelepasan Siswa/siswi PKL
18/04/2022 Mentimun
31
1) Proses Pengolahan Lahan
32
2) Proses Pemberian Pupuk Dasar
33
4) Kegiatan Lain yang Dilakukan
dalam tray
34
Pr Pem
So
oses sortasi buah asangan haigh grow
rtasi ajir/lanjaran
tomat
Pelepasan haigh
grow di farm kedu, Pemasangan dan
temanggung, jawa pengikatan Penanaman barier
tengah ajir/lanjaran
Pemilihan mentimun
Pr Penjemuran benih
yang sudah matang
ditutup dengan
honghong
Kegiatan repair
Foto pelepasan siswa/i Foto pelepasan siswa/i
gubuk PKL PKL
35
36