Anda di halaman 1dari 35

PEMULIHAN DEGRADASI KESUBURAN LAHAN

UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN PADI


ORGANIK DAN PELUANG PASAR
OLEH :
Nasir M. Daud, SP., MBA., MP
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang

Acara : Pembinaan Peningkatan Hasil Usaha Tahun TA. 2019


Distan Provinsi Banten, Sitandu, 26-03-2019
 DEGRADASI TANAH PERTANIAN
• Indonesia sebagai negara agraris, sebagian besar rakyat sebagai petani.
• kemudian1984 berhasil mencapai swasembada pangan, kini semakin merosotnya kualitas
sumberdaya lahan pertanian.

Pengertian degradasi

Kerusakan tanah didefenisikan sebagai fenomena penurunan kapasitas tanah dalam mendukung kehidupan.
Dapat juga diartikan sebagai hilangnya atau menurunnya fungsi tanah, baik fungsinya sebagai sumber unsur hara
bagi tumbuhan maupun fungsinya sebagai tempat akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tersimpan.
Dapat pula sebagai fenomena penurunan kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan pada saat ini atau pada
saat yang akan datang yang disebabkan oleh ulah manusia.
Sedangkan menurut Litbang degradasi adalah perubahan tanah menjadi lebih tercuci dan lebih terlapuk kondisinya,
biasanya dibarengi oleh perubahan morfologis.
DEGRADASI SUMBER DAYA
LAHAN
• Soil Sickness (Penurunan Kesuburan, Pencemaran, dll.)
• C- organik rendah (<2%)
• Bisa Diperbaiki
• Perlu Bahan/pupuk organik jumlah besar
• Eutrofikasi
• Pengkayaan hara
• Pendangkalan badan air
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA DEGRADASI TANAH:

Faktor dari alam Faktor dari aktivitas manusia

• areal berlereng curam • Erosi


• tanah yang mudah rusak • Pencemaran Agrokimia
• curah hujan intensif • Pencemaran Industri
• Pertambangan dan Galian C
PROSES TERJADINYA DEGRADASI TANAH

• Menurunnya bahan kandungan bahan organik tanah,


• Dilanjutkan dengan Perpindahan liat
• Dilanjukan dengan Memburuknya struktur dan pemadatan
tanah
• Dilanjukan dengan Erosi tanah
• Dilanjukan dengan Deplesi dan pencucian unsur hara
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
DEGRADASI TANAH PERTANIAN :

 pengikisan tanah yang merusak kesuburan fisik tanah


 hilangnya residu tanaman yang umumnya disebabkan oleh
kebakaran
 kehilangan nutrisi karena jarang dipupuk.
CARA MENGATASI TERJADINYA DEGRADASI TANAH PERTANIAN

 Dalam menggunakan pupuk, lebih baik diprioritaskan menggunakan


pupuk kandang/hijau, bukan pupuk buatan pabrik.
 Penggunaan pestisida harus selalu diawasi sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
 Menerapkan pola pergiliran tanaman
 Air yang digunakan untuk irigasi harus bebas dari zat pencemar yang
membahayakan bagi manusia, hewan dan tanaman.
 CARA PEMANFAATAN LAHAN PERTANIAN YANG
BENAR

• Yang dimaksud dengan cara pemanfaatan lahan pertanian yang benar disini adalah
bagaimana caranya pengolahan tanah pertanian secara benar.
• Pada umumnya cara pengolahan tanah dilakukan secara mekanis.

• Cara pengolahan tanah secara mekanis dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:
a. Pengolahan tanah pertama (pembajakan)
b. Pengolahan tanah kedua (penggaruan)
PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah pertama Pengolahan tanah kedua


(pembajakan) (penggaruan)

Dalam pengolahan tanah pertama, tanah Pengolahan tanah kedua, bertujuan


dipotong, menghancurkan bongkah tanah hasil
kemudian dibalik agar sisa tanaman dan pengolahan tanah pertama yang besar menjadi
gulma yang ada di permukaan tanah lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang
terpotong dan terbenam. terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus
Kedalaman pemotongan dan pembalikan sehingga akan mempercepat proses
tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm. pembusukan sisa tanaman dan gulma.
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN
PEMUPUKAN

• Pengolahan tanah
Membalik dan menggemburkan struktur tanah agar menjadi gembur,  sehingga memudahkan perakaran untuk
masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara.
• Tujuan pengolahan tanah
- Menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah menjadi lebih baik
- Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
- Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi
berjalan dengan baik.
- Menurunkan laju erosi
- Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
- Mencampur dan meratakan pupuk dengan tanah
- Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase
- Menggemburkan tanah
PENGERTIAN PUPUK

• Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau


tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu berproduksi dengan baik.
• Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik
(mineral).
• Pengertian pemupukanPemupukan adalah tindakan memberikan
tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung maupun
tak langsung yang dapat menyumbangkan bahan makanan pada
tanaman.
TUJUAN PEMUPUKAN

• Mengisi pembekalan zat makanan tanaman yang cukup


• Memperbaiki atau mempelihara keutuhan kondisi tanah dalam
hal struktur.
TEKNIK PEMUPUKAN

Disebar Disemprotkan 
Pop Up Fertigasi
(Broad Casting) (Spraying)
Pupuk yang disebarkan merata pada Dimasukkan ke lubang Pupuk dilarutkan Pupuk yang dilarutkan
tanah-tanah di sekitar pertanaman atau tanam pada saat dalam air dan ke dalam air dengan
pada waktu pembajakan/penggaruan penanaman benih atau disiramkan pada konsentrasi sangat
terakhir bibit. Pupuk yang tanaman melalui air rendah kemudian
Ditempatkan di antara digunakan harus irigasi. Lazimnya, disemprotkan langsung
larikan/barisanPupuk ditaburkan di antara memiliki indeks garam cara ini dilakukan kepada daun dengan
larikan tanaman dan kemudian ditutup yang rendah agar tidak untuk tanaman alat penyemprot biasa
kembali dengan tanah. merusak benih atau yang pengairannya (Hand Sprayer). Pada
Penugalan/ditempatkan dalam lubang biji. menggunakan hamparan yang luas
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di sistem sprinkle dapat digunakan
samping batang sejauh kurang lebih 10- pesawat terbang
15 cm dan ditutup dengan tanah.
KONDISI TANAH SAAT INI
• Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
(UREA, TSP ( Triple Super Fospat ), KCl,
NPK).
• Penurunan Kandungan Bahan Organik Tanah
& Peningkatan Dosis Pupuk Kimia
• Efek Samping menggunakan pupuk kimia
secara terus menerus , telah menyebabkan
penurunan tingkat kesuburan lahan pertanian
• Populasi mikroorganisme tanah berkurang /
banyak yang mati.
• Struktur tanah menjadi keras, daya sanggah
tanah untuk menahan air berkurang.
• Tanah miskin hara.
KEBIASAAN PETANI

• Penggunaan Pupuk Kurang Rasional (dan dengan keragaman yang tinggi)


• N (Urea) : 100 800 kg/ha
• P (TSP) :  250 kg/ha
• K (KCl) :  200 kg/ha
• Produktivitas Rendah,
• atau :Tidak Optimal & Mubazir
• In-efisiensi & Merusak Lingkungan
• (Suplai melebihi demand tanah)
PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK

• Mengapa Pupuk Organik : 95% lahan pertanian di Indonesia mengandung C-organik kurang dari 1%.
• (Batas minimum bahan organik yang dianggap layak untuk lahan pertanian antara 4-5%).
• Penurunan pH pada lahan pertanian akibat pemakaian urea dan ZA terus menerus.
• Kendala Pemakaian Pupuk Organik?
Proses pematangannya cukup lama
Biaya tenaga kerja tinggi
Transportasi yang mahal
OPT mungkin masih terbawa dalam Pupuk Organik Konvensional
Volume bahan terbatas
BUDIDAY
A PADI
ORGANIK
SISTEM
SRI
KONSEP DASAR SRI
Beberapa hal mendasar yang mebedakan budidaya tanaman
padi pola SRI dengan budidaya Padi Non SRI adalah sebagai
berikut:
Pindah Tanam pada waktu Bibit masih
muda, yaitu antara umur 8-10 hari di
persemaian, saat bibit masih berdaun 2
helai.

Jumlah bibit 1 batang per lubang


tanam dengan Jarak tanam 25 x 25
cm atau 30 x 30 cm.

Pindah tanam harus sesegera mungkin


(kurang dari 30 menit) dan harus berhati-
hati agar Perakaran Tanaman Tidak Putus
Pemberian Air secara
intermitten (terputus-putus)
setinggi + 2 cm, yang diselingi
dengan pengeringan
antara 5 – 7 hari sampai
tanah retak-retak.

Penyiangan dilakukan
sedikit lebih awal yaitu
sekitar umur 10 hari dan
Diulang antara 2 – 3 kali
dengan interval 10 hari
KELEBIHAN YANG DIDAPAT DARI POLA
SRI

• Tanaman Hemat Air (Pemberian air max. 2 cm) dan adanya periode
pengeringan sampai tanah retak-retak.

• Hemat benih (Penanaman 1 benih per lubang tanam, dengan jarak


tanam yang agak lebar 25x25 cm atau 30x30 cm, sehingga
kebutuhan benih hanya 5 – 8 kg/ha.

• Jumlah anakan produktif meningkat

• Perakaran Yang lebih Sehat dan Besar

• Tanaman Tidak Mudah Rebah

• Waktu Panen Lebih Cepat

• Hasil tidak kalah dengan metode budidaya panen lainnya


PELAKSANAAN KEGIATAN BUDIDAYA PADI POLA SRI

A.PERSIAPAN LAHAN : PERSIAPAN LAHAN


 Pembajakan
 Penggaruan
 Perataan Tanah
 Pembuatan Parit-Parit
Drainase di Petakan Sawah
Pembajakan Penggaruan
 Pemasangan bambu-bambu
untuk mengatur ketinggian air

Perataan Tanah Pembuatan


Parit-Parit Drainase
PEMASANGAN
BAMBU-BAMBU
DAN PEMBUATAN
PARIT-PARIT
UNTUK
PENGATURAN
DRAINASE
PEMUPUKAN ORGANIK

• Pemupukan ► diarahkan kepada perbaikan tanah

► penambahan/pengembalian unsur hara yang


hilang akibat pemanenan atau faktor lain
► pupuk kompos 10 ton/ha
B. PENYIAPAN BENIH

a. Pemilahan Benih yang Bernas


Untuk mendapatkan Benih yang bermutu baik/Bernas perlu dilakukan pemilahan
dengan larutan Garam sebagaimana berikut

b. Penyiapan Benih Sebelum Hambur :


 Benih-benih yang baik dan bernas tadi direndam dengan air bersih selama 24 jam untuk
mempercepat masa dormasinya. Benih diperam dengan suhu kamar + 250 selama 24 – 48
jam sampai tumbuh kecambahnya
C. PERSEMAIAN

1. Persemaian Pada Areal Persawahan :

 Persemaian dibuat di areal persawahan dengan luas 1% dari luas yang akan ditanami
yang dibentuk berupa bedengan-bedengan dengan lebar + 2 meter.
 Sebelum benih dihambur terlebih dahulu ditambahkan abu sekam untuk memudahkan
pencabutan bibit
 Selanjunya benih dihambur pada petak-petak persemaian yang airnya dalam kondisi
macak-macak
 Saat bibit berumur + 4 hari dilakukan pemupukan kompos untuk mengoptimalkan
pertumbuhannya sehingga dapat ditanam pada umur muda
 Pada saat berumur 8 sampai 12 hari benih siap dipindahtanamkan
2. Persemaian Di Luar Areal Persawahan :

 Persemaian dapat juga dilakukan di luar areal persawahan yaitu dengan


menggunakan baki, besek, dll.
 Tempat persemaian (baki, besek, dll.) dilapisi dengan daun pisang, kemudian
diberi tanah yang subur bercampur kompos dengan perbandingan 1:1
 Benih ditaburkan di tempat persemaian, kemudian ditutupi tanah tipis
 Setelah berumur 8 – 12 hari benih siap dipindahtanamkan

Persemaian diluar Areal persawahan


D. PINDAH TANAM

PENCAPLAKAN
BIBIT BERUMUR 10 HARI
 Umur bibit antara 8 –
12 hari di persemaian.
Sebelum pindah
tanam, lahan terlebih
dahulu dicaplak. Jarak
tanam 25 cm x 25 cm
atau 30 cm x 30 cm.
Jumlah bibit 1 batang 1 BIBIT PER LUBANG TANAM
PINDAH TANAM
per lubang tanam.
Kegiatan pindah
tanam dilaksanakan
secara tandur jajar
E. PEMBERIAN AIR

 Pemberian air dalam budidaya tanaman padi pola SRI ini adalah dengan cara terputus-
putus (intermitten) dengan ketinggian air di petakan sawah + 2 cm
 Mulai dari pindah tanam sampai dengan 3 hari setelah tanam (HST) air dibiarkan dalam
kondisi macak-macak
 Pada umur 4-65 HST (Fase Vegetatif), tanaman diberi air setinggi 1-2 cm selama 5-7 hari
yang diselingi dengan pengeringan selama 3-5 hari
 Pada umur 65 HST (Fase Generatif), tanaman diberi air secara terus menerus setinggi 1-2
cm sampai dengan 2 minggu menjelang panen
 Selanjutnya tanaman dikeringkan sampai panen, petakan sawah dikeringkan

Pemberian air Macak-macak


Pemberian air 1-2 Cm
Umur 1-3 hari setelah tanam

Pengeringan Pengeringan menjelang Panen


F. PENYIANGAN

PENYIANGAN DENGAN LANDAK


Penyiangan dilakukan
lebih intensif pada awal
pertumbuhan dengan
menggunakan alat yang
disebut Landak, Rotary
PENYIANGAN DENGAN ROTARY WEEDER
Weeder atau dengan
Tangan sebanyak 2-3 kali

PENYIANGAN DENGAN TANGAN


G. PEMUPUKAN

Kegiatan pemupukan dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Setempat.
Pada tanah-tanah yang agak berpasir, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu berupa pemupukan
dasar dan pemupukan Susulan 1 dan 2 :
o Pemupukan dasar diberikan pada saat tanaman berumur 0 – 3 HST dengan dosis Urea 35%, KCL
50%, TSP 100% dan ZA 100%
o Pemupukan susulan 1 diberikan pada saat tanaman berumur 25-30 HST dengan dosis Urea sebanyak
35% dan KCL 50%
o Pemupukan susulan 2 diberikan saat tanaman berumur 45 – 50 HST dengan dosis Urea 30%

Pemupukan Dasar Pemupukan Dasar

Pemupukan usulan - 1 Pemupukan Susulan-2


H. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT

Hama dan penyakit dikendaliakn dengan konsep


Pengendalian hama terpadu (PHT), yang dilaksanakan
dengan cara :

 Menggunakan varietas benih yang sehat dan


resisten terhadap hama dan penyakit,
 Menanam secara serempak, dan
 Penggunaan pestisida hayati.
I. PANEN

Kegiatan Panen
dilaksanakan setelah
tanaman tua yang ditandai
telah menguningnya
seluruh bulir padi secara
merata atau masaknya TANAMAN PADI YANG SIAP DI PANEN
Gabah
Sebelum Kegiatan Panen
secara menyeluruh terlebih
dahulu dilaksanakan
pengambilan sampel
ubinan
KEUNTUNGAN BUDIDAYA PADI ORGANIC SRI

• Meningkatkan hasil sampai 50% atau lebih

• Pengurangan yang signifikan dalam : Kebutuhan benih – sampai 80-90%


• Kebutuhan air – sampai 25-50%
• Pupuk Kimia – tidak perlu
• Setiap/semua varietas benih dapat digunakan
• Biaya produksi – turun sampai 10-25%
• Pendapatan Petani – naik sampai %
• Efek lingkungan yang baik
• Kualitas beras untuk kesehatan yang meningkat(bebas bahan kimia)
PANGSA PASAR BERAS ORGANIK

• Produk organik telah tumbuh dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Negara Amerika Serikat
merupakan pasar organik terbesar di dunia sebesar USD 27,04 M diikuti dengan Jerman (USD 8.45
M), Perancis (USD 4,8 M) dan Tiongkok (USD 2,67 M).
• Permintaan beras organik dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan produksi yang dihasilkan.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat trend konsumsi beras organik turut
tumbuh pesat. Beras organik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan konsumen, namun dalam jangka
panjang memiliki dampak nyata bagi kelestarian lingkungan.
• Pemerintah terus mendorong terjadinya peningkatan konsumsi pangan organik. Bahkan, Kementerian
Pertanian telah membentuk tim khusus dalam mengawal beras organik karena sangat menguntungkan
petani dan sebagai masa depan ekspor padi. Saat ini beras organik Indonesia sudah diekspor ke
sejumlah negara, seperti Belgia, Italia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia dan Uni Emirat Arab. 
• Harga beras organik per kilonya Rp 30 ribu di dalam negeri, sedangkan di luar negeri harganya Rp 90
ribu per kilogram atau sekitar 6 euro.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai