Pengertian degradasi
Kerusakan tanah didefenisikan sebagai fenomena penurunan kapasitas tanah dalam mendukung kehidupan.
Dapat juga diartikan sebagai hilangnya atau menurunnya fungsi tanah, baik fungsinya sebagai sumber unsur hara
bagi tumbuhan maupun fungsinya sebagai tempat akar tumbuhan berjangkar dan tempat air tersimpan.
Dapat pula sebagai fenomena penurunan kemampuan tanah dalam mendukung kehidupan pada saat ini atau pada
saat yang akan datang yang disebabkan oleh ulah manusia.
Sedangkan menurut Litbang degradasi adalah perubahan tanah menjadi lebih tercuci dan lebih terlapuk kondisinya,
biasanya dibarengi oleh perubahan morfologis.
DEGRADASI SUMBER DAYA
LAHAN
• Soil Sickness (Penurunan Kesuburan, Pencemaran, dll.)
• C- organik rendah (<2%)
• Bisa Diperbaiki
• Perlu Bahan/pupuk organik jumlah besar
• Eutrofikasi
• Pengkayaan hara
• Pendangkalan badan air
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA DEGRADASI TANAH:
• Yang dimaksud dengan cara pemanfaatan lahan pertanian yang benar disini adalah
bagaimana caranya pengolahan tanah pertanian secara benar.
• Pada umumnya cara pengolahan tanah dilakukan secara mekanis.
• Cara pengolahan tanah secara mekanis dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:
a. Pengolahan tanah pertama (pembajakan)
b. Pengolahan tanah kedua (penggaruan)
PENGOLAHAN TANAH
• Pengolahan tanah
Membalik dan menggemburkan struktur tanah agar menjadi gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk
masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara.
• Tujuan pengolahan tanah
- Menciptakan kondisi fisik, khemis dan biologis tanah menjadi lebih baik
- Membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan
- Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi
berjalan dengan baik.
- Menurunkan laju erosi
- Meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan
- Mencampur dan meratakan pupuk dengan tanah
- Mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase
- Menggemburkan tanah
PENGERTIAN PUPUK
Disebar Disemprotkan
Pop Up Fertigasi
(Broad Casting) (Spraying)
Pupuk yang disebarkan merata pada Dimasukkan ke lubang Pupuk dilarutkan Pupuk yang dilarutkan
tanah-tanah di sekitar pertanaman atau tanam pada saat dalam air dan ke dalam air dengan
pada waktu pembajakan/penggaruan penanaman benih atau disiramkan pada konsentrasi sangat
terakhir bibit. Pupuk yang tanaman melalui air rendah kemudian
Ditempatkan di antara digunakan harus irigasi. Lazimnya, disemprotkan langsung
larikan/barisanPupuk ditaburkan di antara memiliki indeks garam cara ini dilakukan kepada daun dengan
larikan tanaman dan kemudian ditutup yang rendah agar tidak untuk tanaman alat penyemprot biasa
kembali dengan tanah. merusak benih atau yang pengairannya (Hand Sprayer). Pada
Penugalan/ditempatkan dalam lubang biji. menggunakan hamparan yang luas
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di sistem sprinkle dapat digunakan
samping batang sejauh kurang lebih 10- pesawat terbang
15 cm dan ditutup dengan tanah.
KONDISI TANAH SAAT INI
• Dosis Pupuk KIMIA Semakin TINGGI
(UREA, TSP ( Triple Super Fospat ), KCl,
NPK).
• Penurunan Kandungan Bahan Organik Tanah
& Peningkatan Dosis Pupuk Kimia
• Efek Samping menggunakan pupuk kimia
secara terus menerus , telah menyebabkan
penurunan tingkat kesuburan lahan pertanian
• Populasi mikroorganisme tanah berkurang /
banyak yang mati.
• Struktur tanah menjadi keras, daya sanggah
tanah untuk menahan air berkurang.
• Tanah miskin hara.
KEBIASAAN PETANI
• Mengapa Pupuk Organik : 95% lahan pertanian di Indonesia mengandung C-organik kurang dari 1%.
• (Batas minimum bahan organik yang dianggap layak untuk lahan pertanian antara 4-5%).
• Penurunan pH pada lahan pertanian akibat pemakaian urea dan ZA terus menerus.
• Kendala Pemakaian Pupuk Organik?
Proses pematangannya cukup lama
Biaya tenaga kerja tinggi
Transportasi yang mahal
OPT mungkin masih terbawa dalam Pupuk Organik Konvensional
Volume bahan terbatas
BUDIDAY
A PADI
ORGANIK
SISTEM
SRI
KONSEP DASAR SRI
Beberapa hal mendasar yang mebedakan budidaya tanaman
padi pola SRI dengan budidaya Padi Non SRI adalah sebagai
berikut:
Pindah Tanam pada waktu Bibit masih
muda, yaitu antara umur 8-10 hari di
persemaian, saat bibit masih berdaun 2
helai.
Penyiangan dilakukan
sedikit lebih awal yaitu
sekitar umur 10 hari dan
Diulang antara 2 – 3 kali
dengan interval 10 hari
KELEBIHAN YANG DIDAPAT DARI POLA
SRI
• Tanaman Hemat Air (Pemberian air max. 2 cm) dan adanya periode
pengeringan sampai tanah retak-retak.
Persemaian dibuat di areal persawahan dengan luas 1% dari luas yang akan ditanami
yang dibentuk berupa bedengan-bedengan dengan lebar + 2 meter.
Sebelum benih dihambur terlebih dahulu ditambahkan abu sekam untuk memudahkan
pencabutan bibit
Selanjunya benih dihambur pada petak-petak persemaian yang airnya dalam kondisi
macak-macak
Saat bibit berumur + 4 hari dilakukan pemupukan kompos untuk mengoptimalkan
pertumbuhannya sehingga dapat ditanam pada umur muda
Pada saat berumur 8 sampai 12 hari benih siap dipindahtanamkan
2. Persemaian Di Luar Areal Persawahan :
PENCAPLAKAN
BIBIT BERUMUR 10 HARI
Umur bibit antara 8 –
12 hari di persemaian.
Sebelum pindah
tanam, lahan terlebih
dahulu dicaplak. Jarak
tanam 25 cm x 25 cm
atau 30 cm x 30 cm.
Jumlah bibit 1 batang 1 BIBIT PER LUBANG TANAM
PINDAH TANAM
per lubang tanam.
Kegiatan pindah
tanam dilaksanakan
secara tandur jajar
E. PEMBERIAN AIR
Pemberian air dalam budidaya tanaman padi pola SRI ini adalah dengan cara terputus-
putus (intermitten) dengan ketinggian air di petakan sawah + 2 cm
Mulai dari pindah tanam sampai dengan 3 hari setelah tanam (HST) air dibiarkan dalam
kondisi macak-macak
Pada umur 4-65 HST (Fase Vegetatif), tanaman diberi air setinggi 1-2 cm selama 5-7 hari
yang diselingi dengan pengeringan selama 3-5 hari
Pada umur 65 HST (Fase Generatif), tanaman diberi air secara terus menerus setinggi 1-2
cm sampai dengan 2 minggu menjelang panen
Selanjutnya tanaman dikeringkan sampai panen, petakan sawah dikeringkan
Kegiatan pemupukan dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Setempat.
Pada tanah-tanah yang agak berpasir, pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu berupa pemupukan
dasar dan pemupukan Susulan 1 dan 2 :
o Pemupukan dasar diberikan pada saat tanaman berumur 0 – 3 HST dengan dosis Urea 35%, KCL
50%, TSP 100% dan ZA 100%
o Pemupukan susulan 1 diberikan pada saat tanaman berumur 25-30 HST dengan dosis Urea sebanyak
35% dan KCL 50%
o Pemupukan susulan 2 diberikan saat tanaman berumur 45 – 50 HST dengan dosis Urea 30%
Kegiatan Panen
dilaksanakan setelah
tanaman tua yang ditandai
telah menguningnya
seluruh bulir padi secara
merata atau masaknya TANAMAN PADI YANG SIAP DI PANEN
Gabah
Sebelum Kegiatan Panen
secara menyeluruh terlebih
dahulu dilaksanakan
pengambilan sampel
ubinan
KEUNTUNGAN BUDIDAYA PADI ORGANIC SRI
• Produk organik telah tumbuh dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Negara Amerika Serikat
merupakan pasar organik terbesar di dunia sebesar USD 27,04 M diikuti dengan Jerman (USD 8.45
M), Perancis (USD 4,8 M) dan Tiongkok (USD 2,67 M).
• Permintaan beras organik dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan produksi yang dihasilkan.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat trend konsumsi beras organik turut
tumbuh pesat. Beras organik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan konsumen, namun dalam jangka
panjang memiliki dampak nyata bagi kelestarian lingkungan.
• Pemerintah terus mendorong terjadinya peningkatan konsumsi pangan organik. Bahkan, Kementerian
Pertanian telah membentuk tim khusus dalam mengawal beras organik karena sangat menguntungkan
petani dan sebagai masa depan ekspor padi. Saat ini beras organik Indonesia sudah diekspor ke
sejumlah negara, seperti Belgia, Italia, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia dan Uni Emirat Arab.
• Harga beras organik per kilonya Rp 30 ribu di dalam negeri, sedangkan di luar negeri harganya Rp 90
ribu per kilogram atau sekitar 6 euro.
TERIMA KASIH