Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

Pengaruh Teknik Bedengan Terhadap Budidaya Tanaman


Kangkung Darat

Khairul Amrichan J3M118011


Siti Nurjanah J3M118042
Moh. Guruh Amanah A. J3M118047
Viena Sukmawati J3M118078
Nilma Juniza A. J3M118105
Nada Afifah W. J3M118122
Latar Belakang

Pertanian dalam pengertian yang luas yaitu kegiatan manusia untuk


memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan
yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan
segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna
mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van
Aarsten,1953).
budidaya sayuran meliputi beberapa kegiatan yaitu pengolahan tanah,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan.
Tanaman sayur yang sangat baik ditanam dengan teknik bedengan ialah
kangkung darat,

Kangkung darat (Ipomoea reptans P.) merupakan sayuran yang bernilai


ekonomi dan persebarannya cukup pesat didaerah Asia Tenggara.
Kangkung darat merupakan tanaman yang relatif tahan kekeringan dan
memiliki daya adaptasi luas terhadap berbagai keadaan lingkungan
tumbuhan, mudah pemeliharaannya, dan memiliki masa panen yang
pendek yaitu 25-30 hari setelah tanam.
RUMUSAN
MASALAH

Bagaimana pengaruh teknik bedengan terhadap

1 budidaya kangkung darat (Impomoe reptans P.) di


laboratorium lingkungan ?

Bagaimana pengaruh teknik bedengan

2 terhadap unsur-unsur yang dibutuhkan


dalam budidaya kangkung darat (Impomoe
reptans P.) di laboratorium lingkungan ?

Bagaimana kualitas tanaman

3 kangkung darat (Impomoe


reptans P.) setelah diterapkan
teknik bedengan dalam
budidaya tersebut ?
TUJUAN

pengaruh teknik bedengan terhadap


budidaya kangkung darat (Impomoe
reptans P.) serta apa saja keuntungan
dan kerugian dari penggunaan teknik
bedengan.

pengaruh teknik bedengan terhadap


unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
budidaya kangkung darat (Impomoe
reptans P.).

perbedaan antara kualitas tanaman


kangkung darat (Impomoe reptans P.) yang
menggunakan teknik bedengan dengan
yang tidak menggunakan teknik
bebedengan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kangkung merupakan salah satu anggota
famili Convolvulaceae. Menurut Pracaya
(2009) tanaman kangkung dapat digolongkan
sebagai tanaman sayur. Kangkung terdiri atas
3 jenis yaitu kangkung air (Ipomoea aquatica
F.), kangkung darat (Ipomoea reptans P.), dan
kangkung hutan (Ipomoea crassiculatus R.).

Menurut Purwono (2008) tanaman kangkung merupakan jenis tanaman


sayuran yang memiliki akar, batang, daun bunga, buah dan biji. Tanaman
kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar
menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60
hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau
lebih, terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007). Batang kangkung
bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air
(herbacious) dari buku-bukunya. Daun kangkung berbentuk daun tunggal
dengan ujung runcing maupun tumpul mirip dengan bentuk jantung hati,
warnanya hijau kelam atau berwarna hijau keputih-putihan dengan semburat
ungu di bagian tengah.
SYARAT TUMBUH
Budidaya
Kangkung
Iklim
Kangkung (Ipomoea dapat tumbuh pada
sp.) dapat ditanam di daerah yang beriklim
dataran rendah dan panas dan beriklim
dataran tinggi. dingin
Kangkung darat, hidup
di tempat yang kering
atau tegalan. Media Tanam
Kangkung darat dapat menghendaki tanah
tumbuh pada daerah yang subur, gembur
yang beriklim panas banyak mengandung
dan beriklim dingin bahan organik
Jumlah curah hujan
yang baik untuk
pertumbuhan Ketinggian
tanaman ini berkisar Tempat
antara 500-5000 dapat tumbuh dan
mm/tahun. berproduksi dengan baik
di dataran rendah sampai
dataran tinggi
METODE PENELITIAN
penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif
experimental dengan melakukan perbandingan
kualitas dari hasil penelitian, Data diambil di lahan
laboratorium lingkungan.
penelitian ini
menggunakan metode :

Perumusan dan
penulisan
Pengamatan Lapang. Studi Pustaka. makalah.

bahan alat

Cangul, neraca
tanaman kangkung dapur, gembor, pH
darat , pupuk kandang, Universal, dan
air, dan lahan bedengan ETP 303 sebagai
seluas 1m x 1,5m alat pengukur
kelembapan tanah
lahan
PEMBAHASAN

Pengertian Bedengan
tempat tumbuhnya tanaman
budidaya dengan cara
meninggikan tanah dan
memberikan perlakuan khusus
dengan menambahkan pupuk
dasar berupa pupuk organik,
pupuk kandang atau kompos.

Manfaat dan fungsi dari bedengan

Sebagai media tanam Memaksimalkan


pemupukan dasar
Menjaga kelembaban
tanah Menghindari pupuk yang
terbawa arus
Membentuk irigasi
ditiap baris Pertumbuhan akar
menjadi optimal
Jarak tanam lebih rapih
PENGELOLAAN DENGAN METODE BEDENGAN

Tekstur • tekstur yang lebih halus


tanah • memiliki banyak sekali oksigen

Akar - • mampu dengan baik menembus


tanah yang telah menjadi gembur
akar
Efisiensi • lahan bedengan tersebut dapat
menyimpan pupuk yang
pupuk diberikan dengan baik
TINGGI TANAMAN

Tinggi Tanaman Tanpa Bedeng


Hari ke - Tinggi Tanaman Bedeng (cm)
(cm)

1 0 0
2 2 2
3 5 3
.
4 7 4.5
5 9 5
6 11 5.3
7 12.2 5.8

Teknologi teknik bedengan telah terbukti memberikan hasil


yang baik bagi pertumbuhan dan produksi kangkung.
JUMLAH DAUN

Hari ke - Jumlah Daun Tanaman Bedeng Jumlah Daun Tanpa Tanaman Bedeng

1 0 0
2 2 2
3 2 2
4 3 . 2
5 4 2
6 5 3
7 6 3

Jumlah daun tanaman kangkung darat yang ditanam di lahan bedengan


memberikan pengaruh yang nyata, hal ini dikarenakan adanya unsur
nitrogen yang terkandung pada lahan bedengan sesuai kebutuhan
tanaman kangkung darat sehingga pertumbuhan tanamannya menjadi
optimal.
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pertumbuhan kangkung


darat (Ipomoea reptan P.) dengan perlakuan teknik bedengan memberikan
hasil yang baik terhadap pertumbuhan tanaman tersebut. Lahan yang diolah
dengan teknik bedengan memenuhi unsur – unsur yang dibutuhkan tanaman
kangkung darat secara menyeluruh. Tanaman kangkung darat yang dihasilkan
pada lahan bedengan menghasilkan kualitas kangkung darat dua kali lipat
dibanding tanaman yang dihasilkan pada lahan yang tidak diterapkan teknik
bedengan.

SARAN

1. Perlunya lahan yang harus dibajak terlebih dahulu agar


sisa – sisa perakaran dan batu – batu hilang atau
tertimbun tanah agar tidak menghambat pembuatan
bedengan.
2. Harus mengetahui jenis – jenis struktur tanah pada
suatu lahan agar teknik bedengan yang dibuat benar
penerapannya.

Anda mungkin juga menyukai