I. PERSEMAIAN
b.4 Penyapihan
b.4.1 Tempat Penyapihan
- Menyiapkan bedeng sapih dengan ukuran (5 m x 1 m) agar memudahkan dalam
perawatan. Diusahankan agar bedeng sapih dibuat dalam tanah.
- Pemasangan naungan cahaya (shading net) selama ± 1 bulan agar intensitas cahaya tidak
terlalu tinggi dan dibuka pada pagi hari agar bibit tumbuh dengan sehat.
Bibit kayu puith siap tanam pada umur 4 bulan setelah penyapihan. Agar menghasilkan
bibit yang berkualitas dalam jangka waktu tersebut dan untuk meminimalisir kematian
bibit perlu dilakukan pemeliharaan, meliputi :
a. Penyiraman
- Dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore atau tergantung tingkat kebasahan media
b. Penegakan batang
c. Pemupukan
- Diaplikasikan saat bibit berumur 2 bulan dengan menggunakan pupuk NPK 15-15-15
dengan dosis 0,25 gr/polibag atau 4 butir / polibag dengan jarang 1,5 cm dikanan kiri
batang
d. Seleksi bibit
e. Penyiangan
f. Pemangkasan akar
a. Persiapan Media
- Media yang digunakan adalah topsoil : kompos : pasir dengan perbandingan ( 3 : 1 : 1),
kompos bisa digantikan dengan pupuk kandang yang benar benar sudah matang untuk
menghindari kegagalan stek
- Sebelum dicampur media yang digunakan harus sudah diayak dengan ayakan pasir
ukuran 0,2 x 0,2 cm – 0,5 x 0,5 cm sedang ayakan topsoil dan kompos ukuran 1 x 1 cm
atau disterilkan. Media disterilkan dengan cara dijemur dibawah sinar matahari
- Media dimasukkan dalam plastik polibag ukuran p = 15 cm x l = 10 cm . tebal 0,005 cm
- Polibag ditata dalam bedeng semai berukuran 1 x 5 m
b. Pemanenan Pucuk
Pucuk bahan stek yang diambil dari kebun pangkas, harus memenuhi persyaratan
s.b.b :
- Tunas masih berumur 12 – 15 hari
- Batang masih lunak dan tidak berbulu
- Tinggi 5 – 7 cm
- Warna masih hijau
Pengambilan pucuk dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari
penguapan bahan stek yang menyebabkan layu/ kering. Pada saat pengambilan harus
menggunakan gunting pangkas yang tajam dan diusahakan dalam sekali iris bahan stek
sudah terpotong.
c. Penanaman Pucuk
Dalam kegiatan penanaman pucuk yang harus disiapakan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan hormone perangsang akar atau hormone IBA / roton F yaitu sebanyak 0,02 gr
yang dilarutkan dalam 1 liter air (20 ppm) untuk 1.000 pucuk
2. Pemanenan menggunakan gunting pangkas yang tajam dan langsung di rendam dalam
rendaman IBA selama 5 – 10 menit.
3. Pucuk yang dipanen adalah yang berumur 10 – 12 hari dengan panjang maksimal 7 cm,
tunas masih berwarna hijau pucat, batang lentur agak putih kehijauam dan belum keluar
bulu
4. Media yang sudah tertata di bedeng induksi akar disiram sampai jenuh sehingga waktu
penanaman stek pucuk tidak luka
5. Penanaman pucuk, dalam hal ini pucuk bahan stek langsung di tanam ke polibag yang
sudah disiapkan
6. Penanaman sedalam 2 cm dan pucuk harus lurus ke atas, setelah itu dilakukan
penyiraman dan dialkuakn penyiraman tidak langsung ke pucuk tetapi cukup diuapkan
saja untuk menghindari bibit roboh atau lepas dari polibag
7. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi sore atau sesuai dengan kelembaban tanah
8. Setelah berumur 3 minggu bibit sudah mulai ada yang berakar, sehingga mulai umur 1 – 2
bulan harus dilakukan seleksi bibit yang berakar secara periodic
d. Pemeliharaan
d.1 Pemeliharaan di bedeng induksi akar
a. Pengamatan bibitnya harus dilakukan secara periodic selama 1 – 2 bulan, karena stek
berumur 3 minggu bibit sudah berakar. Kecepatan tumbuh akar tergantung dari bahan
stek yang diambil dan juga kondisi lingkungan
b. Penyiraman dilakukan dua kali sehari atau sesuai kondisi lingkungan
c. Lakukan penyiangan gulma
d. Kelembaban harus dipertahankan 70 – 83 % dan suhu dalam bedeng induksi akar sekitar
40 – 50 oC
e. Setelah penyiraman plastic sungkup harus segera ditutup lagi
f. Pembersihan dan penyemprotan untuk mengantisipasi serangan jamur
g. Bersihkan plastic dari serangan lumut
h. Setelah stek banyak yang berakar dilakukan aklimatisasi selama 1 minggu. Pilih bibit yang
sudah berakar dalam satu areal dibawah naungan shading net selama 2 minggu.
II. PENANAMAN
a. Pemilihan Lokasi
Pada umumnya kayu putih relative mudah ditanam, terutama pada jenis tanah
grumusol, latosol maupun regosol
b. Sistem Tanam
c. Tehnik Penanaman
1. Persiapan Tanaman
- Pemancangan dan pemasangan patok batas tanaman
- Pembersihan lahan
- Pembuatan dan pemasangan ajir
- Pembuatan jalan pemeriksaan
- Pembuatan gubuk kerja tanaman
- Pengadaan pupuk kandang
3. Penanaman
- Bibit diangkut menggunakan kotak bibit
- Bibit yang akan ditanam dipilih bibit yang berkualitas (sehat dan siap tanam)
- Bibit dimasukkan dalam lubang tanam dalam posisi tegak lurus
III. PEMELIHARAAN
A. Penyulaman
Tanaman yang mati perlu segera disulam agar memperoleh umur tegakan yang
sama, juga tanaman yang pertumbuhan terlambat dan tidak sehat segera diganti dengan
tanaman yang sehat
C. Pendangiran
Bertujuan untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah, dilakukan pada tanaman
sampai umur 3 tahun yang selanjutnya dilakukan pemeliharaan lanjutan tahun ke 4 – 5
D. Pemupukan
Bertujuan untuk memacu pertumbuhan tanaman kayu putih dengan periode dan
dosis disesuaikan dengan kondisi tempat tumbuh dan pertumbuhan tanaman.
- Pupuk anorganik yang dibutuhkan tanaman kayu putih adalah jenis urea dengan dosis
tanaman tahun ke- I (50 gr/pohon), dilakukan setelah selesai penanaman dengan batas
maksimal 1 bulan dari saat penanaman
- Tanaman tahun ke- II dan ke – III masing masing 50 gr/ pohon dilakukan pada triwulan
ke IV
- Pemupukan dibuat lubang pupuk dengan kedalaman 5 – 10 cm, disebelah barat dan timur
batang tanaman, dan dilakukan saat curah hujan relative masih banyak
E. Pemangkasan
- Bertujuan untuk pembentukan cabang dan memudahkan dalam pemungutan daun. Untuk
tegakan yang telah berumur 3 tahun
- Pemangkasan pemotongan bagian pucuk tanaman dilakukan pada ketinggian 110 cm dari
muka tanah
- Pemangkasan menggunakan alat pemotong seperti gergaji, parang yang tajam untuk
mengurangi kerusakan batang pohon
- Sebaiknya pemangkasan dilakukan pada musim kemarau untuk menghindari serangan
penyakit. Dan untuk menghindari penguapan setelah pemotongan dilakukan penutupan
bekas potongan dengan menggunakan teer/ cat
- Setelah dilakukan pemangkasan akan tumbuh sejumlah tunas percabangan baru. Lakukan
pemilihan 3 tunas baru yang nampak sehat dan berkedudukan simetris ketiga arah
a. Pemanenan
- Daun kayu putih siap untuk dipanen / dipungut daunnya setelah tanaman berumur 4 tahun
- Periode panen kayu putih adalah setiap 8 bulan
- Cabang dan tunas berukuran 1 cm di panen menggunakan parang/ atau sabit
- Cabang/ ranting tunas yang telah di tebas dikumpulkan, ditumbuk sejajar dan bersilangan
antas cabang agar menjadi tumpukan rapi dan diikat menjadi satu menjadi ikatan cabang.
- Selanjutnya ikatan cabang/ ranting dan daun kayu putih diangkut ke pabrik dengan
menggunakan truk / pick up. Dalam kegiatan panen daun kayu putih biasanya
dihasilkan 1 – 1,3 Kg daun / pohon/ tahun