Anda di halaman 1dari 12

GENESIS LAHAN GAMBUT DI INDONESIA

YUDA AZIS SAPUTRA ( 184110339 )


MUHAMAD SYAFIX ( 204110119 )
 
PENGERTIAN GAMBUT
Gambut adalah bahan berwarna hitam
kecoklatan yang terbentuk dalam kondisi asam, dan
kondisi anaerobik lahan basah. Gambut terdiri dari
bahan organik yang sebagian terurai secara bebas
dengan komposisi lebih dari 50% karbon. Gambut
terdiri dari lumut Sphagnum, batang, dan akar
rumput-rumputan sisa-sisa hewan, sisa-sisa
tanaman, buah, dan serbuk sari. Tidak seperti
ekosistem lainnya, tanaman/hewan yang mati di
lahan gambut tetap berada dalam lahan gambut
tanpa mengalami pembusukan sampai ratusan
bahkan ribuan tahun.
SEJARAH PEMBENTUKAN GAMBUT DI
INDONESIA
Tjahyono (2006) menyatakan, bahwa sejarah
pembentukan gambut di Indonesia dimulai ketika pada
zaman es yaitu terjadi proses penurunan permukaan air
laut (regresi) yang menyebabkan erosi kuat di hulu-hulu
sungai.Akibatnya endapan batuan kasar seperti gravel dan
kerikil yang disebut old alluvium, yang diendapkan di atas
sedimen tersier yang menjadi dasar cekungan gambut.
Proses deposisi bahan organik sebagai bahan pembentuk
gambut dimulai setelah akhir periode Pleistosen sampai
awal periode Holosen
(10.000 – 5.000 tahun yang lalu), sejalan dengan
meningkatnya permukaan air laut (transgresi) secara
perlahan sampai sekarang.
KAREKTERISTIK GAMBUT
Karakteristik gambut berdasarkan proses awal
pembentukannya sangat ditentukan oleh
unsur dan faktor berikut:
– Jenis tumbuhan (evolusi pertumbuhan
flora), seperti lumut (moss), rumput
(herbaceous) dan kayu (wood)
– Proses humifikasi (suhu/iklim)
– Lingkungan pengendapan (paleogeografi)
SIFAT TANAH GAMBUT
Sifat tanah gambut ada tiga yaitu
sebagai berikut:
–Sifat fisik
–Sifat kimia
–Sifat biologi
TINJAUAN MENGENAI MIKROORGANISME
PADA TANAH GAMBUT
Menurut Noor (2001), mikroorganisme yang ada
pada tanah gambut dapat di kelompokkan sebagai
berikut:
• Mikroorganisme yang terlibat dalam tahap perombak
awal dari keadaan asli.
• Mikroorganisme yang terlibat dalam perkembangan
(penebalan gambut) yang hampir sepanjang tahun
terendam.
• Mikroorganisme yang terlibat setelah gambut
mengalami pengatusan atau terbuka.
FISIOGRAFI LAHAN GAMBUT
Lahan gambut di Indonesia terdapat di dataran
rendah dan dataran tinggi. Pada umumnya, lahan
rawa gambut di dataran rendah terdapat di kawasan
rawa pasang surut dan rawa pelembahan, terletak
di antara dua sungai besar pada fisiografi /
landformrawa belakang sungai(backswamp) ,rawa
belakangpantai (swalle), dataran pelembahan
(closed basin), dan dataran pantai (coastal plain).
BAHAN INDUK, TINGKAT KEMATANGAN,
KESUBURAN TANAH GAMBUT

Secara garis besar, terdapat beberapa jenis


batuan atau bahan induk tanah dominan, sebagai
bahan dasar pembentuk tanah di Indonesia,
diantaranya bahan organik,aluvium,batugamping,
batuan sedimen, batuan metamorfik, batuan
plutonik, batuan volkanik, dan tufa. Tanahgambut
terbentuk dari bahan organik yaitu sisa-sisa jaringan
tumbuhan/vegetasi alami, pada berbagai tingkat
pelapukan/dekomposisi (Subagyo et al., 2000).
SEBARAN TANAH GAMBUT
Sebaran tanah gambut dipengaruhi oleh
letak dan cara pembentukannyaPembentukan
tanah gambut dipengaruhi oleh iklim (basah),
topografi (datar-cekung), organisme(vegetasi),
bahan induk (termasuk bahan mineral sebagai
substratum),danwaktupembentukannya.Tana
hgambut terbentuk pada kondisi anaerob
sehingga air mutlak harus selalu ada.
SEBARAN LAHAN GAMBUT TERDEGRADASI

• Data terakhir menunjukkan luas lahan gambut


di Indonesia sekitar 14,905 juta ha yang
tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua
(Ritung et al., 2011). Sebaran terluas terdapat
di Provinsi Riau, Papua, Kalteng, Kalbar, dan
Sumsel. Tingginya pemanfaatan lahan gambut
untuk berbagai kebutuhan yang tidak sesuai
dengan peruntukannya menyebabkan lahan
tersebut terdegradasi.
GAMBARAN UMUM TANAH GAMBUT
TERDEGADASI

Lahan gambut terdegradasi dicirikan oleh


beberapa parameter: (i) sudah didrainase
yang ditandai oleh adanya saluran/parit,
(ii) sudah ada penebangan pohon; (iii)
ada jalan logging; (iii) adanya bekas-bekas
kebakaran; (iv) kering/tidak tergenang
dan (v) adanya bekas penambangan.
KESESUAIAN LAHAN GAMBUT UNTUK
PERTANIAN
Sebelum dilakukan pelaksanaan pembukaan
lahan, diawali dengan survei dan pemetaan
tanah termasuk didalamnya adalah penilaian
kesesuaian lahan untuk pertanian.
Tujuan utama dari kesesuaian lahan adalah
untuk menentukan pola tataguna tanah
dihubungkan dengan kemampuannya agar dapat
diusahakan tindakan konservasi tanah yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai