Anda di halaman 1dari 64

I.

PENGENALAN KAKAO

1.1. JENIS-JENIS TANAMAN KAKAO

Klasifikasi botani tanaman karet sebagai berikut :


Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Malvales
Keluarga : Sterculiaceae
Marga : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao L,
Jenis tanaman kakao secara garis besar dapat dibagi
menjadi 2 ( dua ) jenis yaitu :
1. Criollo
a. Criollo Amerika Tengah
b. Criollo Amerika Selatan
2. Forastero
a. Forastero Amazona
b.Trintorio merupakan hasil persilangan antara
Crillo dan Forastero.

Budidaya Kakao 1
Criollo : Termasuk kakao yang bermutu tinggi atau
kakao mulia / fine flavour cacao. Ciri-cirinya:
1. Pertumbuhan tanaman kurang kuat, produksi
relatif rendah
2. Tunas muda umumnya berbulu
3. Masa berbuah lambat
4. Agak peka terhadap serangan hama dan
penyakit
5. Kulit buah tipis dan mudah diiris
6. Terdapat 10 alur yang letaknya berselang-seling,
alur agak dalam dan alur dangkal
7. Ujung buah berbentuk tumpul, sedikit bengkok,
tidak memiliki leher buah
8. Tiap buah berisi 30-40 biji, bentuknya agak
bulat sampai bulat, endosperm berwarna putih
9. Proses fermentasinya lebih cepat dan rasanya
tidak begitu pahit
10. Warna buah muda merah, bila masak menjadi
oranye
11. Yang termasuk tipe Cricollo : DR 1, DR 2, DR
38

Budidaya Kakao 2
Forastero : Termasuk kakao yang bermutu rendah
atau kakao curah / bulk cacao. Ciri-cirinya :
1. Pertumbuhan tanaman kuat
dan produksi lebih tinggi
2. Masa berbuah lebih awal
3. Umumnya diperbanyak
dengan semaian hibrida
4. Relatif lebih tahan terhadap
serangan hama penyakit
5. Kulit buah agak keras
permukaan halus
6. Alur pada kulit buak agak
dalam
7. Ada yang memiliki leher buah
dan ada yang tidak
8. Endospermanya berwarna
ungu tua dan berbentuk gepeng
9. Proses fermentasinya lebih
lama
10. Rasa biji lebih pahit

Budidaya Kakao 3
11. Kulit buah berwarna hijau
terutama yang berasal dari Amazona dan merah
yang berasal dari daerah lain
12. Yang termasuk jenis ini : ICS,
Sca, GC

1.2. SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO


A. Dari segi iklim
 Curah hujan antara: 1 250 – 3 000 mm
tiap tahun
 Suhu minimal : 18 °C – 21 °C dan
maksimal 30 °C – 32 °C
 Kelembaban udara maksimum 100 %
malam hari dan 70-80 % pada siang hari
 Tanaman muda yang baru ditanam perlu
sinar matahari sekitar 25%-35% dari sinar
matahari penuh, tanaman dewasa perlu 65-75 %
sinar matahari
 Sifat angin yang kering dan kencang
akan merusak daun (± 15 km/ jam)

Budidaya Kakao 4
 Ketinggian kurang dari 300 meter di atas
permukaan laut

B. Dari segi sifat dan jenis tanah


Sifat fisik tanah :
o Tanah mudah diterobos akar
tanaman dan menyimpan air, berdrainase baik
dan kedalaman air tanah maksimal 90 cm dari
permukaan tanah
o Tanah lempung liat berpasir
dengan komposisi: lempung 30 - 40 %, pasir
50 %, debu 10 - 20 %
o Tingkat kesuburan tanah sedang-
baik.. Untuk meningkatkan kadar organik
dilakuakan dengan memberi mulsa dari
pangkasan tanaman pelindung atau
pembenaman kulit kakao yang baru dipanen.
o Tingkat keasaman / PH. antara 4
– 8,5. Idealnya 6 – 7.

Sifat kimia tanah:

Budidaya Kakao 5
o Tanaman kakao dapat tumbuh dengan baik
pada tanaman yang memiliki pH 6 - 7,5. Hal ini
disebabkan terbatasnya ketersediaan hara pada
pH tinggi dan efek racun dari Al, Mn, dan Fe
pada pH rendah.
o Kadar zat organik yang tinggi akan
meningkatkan laju pertumbuhan pada masa
sebelum panen. Untuk itu zat organik pada
lapisan tanah setebal 0 - 15 cm sebaiknya lebih
dari 3 persen. Kadar tersebut setara dengan
1,75 persen unsur karbon yang dapat
menyediakan hara dan air serta struktur tanah
yang gembur.

o Usaha meningkatkan kadar organik dapat


dilakukan dengan memanfaatkan serasah sisa
pemangkasan maupun pembenaman kulit buah
kakao. Sebanyak 1.990 kg per ha per tahun
daun gliricida yang jatuh memberikan hara
nitrogen sebesar 40,8 kg per ha, fosfor 1,6 kg
per ha, kalium 25 kg per ha, dan magnesium
9,1 kg per ha. Kulit buah kakao sebagai zat

Budidaya Kakao 6
organik sebanyak 900 kg per ha memberikan
hara yang setara dengan 29 kg urea, 9 kg RP,
56,6 kg MoP, dan 8 kg kieserit. Sebaiknya
tanah-tanah yang hendak ditanami kakao paling
tidak juga mengandung kalsium lebih besar
dari 8 Me per 100 gram contoh tanah dan
kalium sebesar 0,24 Me per 100 gram, pada
kedalaman 0 - 15 cm.

II. PERSIAPAN LAHAN DAN


PENANAMAN TANAMAN
PELINDUNG

2.1. PEMBERSIHAN LAHAN


1. Memotong kayu dan tunggul-
tunggul kayu
2. Membabat semak belukar
3. Membersihkan alang-alang dengan
cara sebagai berikut:
- Alang-alang dibabat lalu dibakar

Budidaya Kakao 7
- Penyemprotan dengan menggunakan Round-
up dengan dosis:
Tahap I 1,5 – 2 liter / ha
Tahap ke II 0,5 – 1 liter / ha

2.2. PERSIAPAN LAHAN


A. Pemasangan Ajir dan Pembuatan Teras
Setelah lahan bersih pekerjaan selanjutnya
adalah pembuatan teras untuk lahan yang
miring. Macam-macam teras disesuaikan
dengan kemiringan lahan antara lain:

a. Teras datar : untuk lahan yang kemiringannya


maksimal 30 % & mudah
meresap air
b. Teras kredit : untuk lahan yang sulit untuk
menyerap air dengan
kemiringannya 3 – 10 % dan
curah hujan tinggi
c. Teras guludan : untuk kemiringan sekitar 15 %
dilengkapi saluran pembuangan
air sepanjang atas guludan
d. Teras bangku : untuk kemiringan 15 – 50 %

Budidaya Kakao 8
Cara pembuatan teras :
Cara membuat teras dengan gali urug, artinya
tanah yang tinggi digali dan diurugkan /
ditimbunkan pada lahan yang lebih rendah.
Permukaan teras dibuat agak miring kedalam
dan teras diusahakan rata.

5m=

100 m

Guludan

Budidaya Kakao 9
Saluran air

Cara membuat terasiring :

: Kakao

Budidaya Kakao 10
: Tanaman pelindung
: Pelindung sementara

1. Pembuatan Pola Tanam


Tanaman kakao monokultur pada umumnya
mempunyai pola tanam segi empat atau bujur
sangkar
Contoh : Pola tanam kakao dan kelapa dengan
tanaman pelindung tetap Gliricidia dan
pelindung sementara Moghania sp

Budidaya Kakao 11
Keterangan :
: Kelapa Jarak tanam 10 x 9 m
: Kakao Jarak tanam 3 x 2,5 m
: Gliricidia Jarak tanam 3 x 2,5m
: Moghania sp dalam barisan Gliricidia

2. Pengukuran jarak tanam


Perencanaan jarak tanam sangat penting untuk
menghitung kebutuhan: Bibit, pupuk, obat-obatan,
produktivitas, dan lain-lain. Jarak tanam kakao
secara monokulturbada bervariasi :
3x3m Populasi / hektar 1100 pohon
4x2m Populasi / hektar 1250 pohon
4x4m Populasi / hektar 625 pohon
5x5m Populasi / hektar 400 pohon
3 x 2 ½ m Populasi / hektar 1333 pohon

2.3. TANAMAN PELINDUNG


a. Fungsi Tanaman Pelindung
- Mengurangi terik matahari dan melindungi
curah hujan secara langsung
- Menjaga kelembaban kebun

Budidaya Kakao 12
- Melindungi tanaman dari serangan angin
b. Jenis-Jenis Tanaman Pelindung
- Pelindung sementara ( kakao muda )
 Tanaman pisang
- Pelindung tetap
Karet, Sengon, Lamtoro, Gamal,
Albaziah, Glirisida, dan lain-lain

- Cara mendapatkan tanaman pelindung


Dengan cara stek dari tanaman yang ada
- Syarat tanaman pelindung:
Tumbuh tegak
Tahan dipangkas
Perakarannya tidak mengganggu tanaman
kakao
Berkayu lunak
Mudah dibongkar

c. Cara Menanam Tanaman Pelindung

Budidaya Kakao 13
- Tanaman pelindung sebaiknya
ditanam terlebih dahulu (± 1 tahun) sebelum
menanam tanaman kakao
- Lahan dibersihkan dari semak
dan tonggak
- Pada lahan miring perlu dibuat
teras searah garis kontur
- Ukur jarak tanam 8 x 4 m dan 4
x 2 m jarak tanaman kakao
- Buat lubang tanam ukuran 40 x
40 x 40 cm
- Pisahkan tanah bagian atas dan
bagian bawah
- Campurkan 5 kg pupuk
kandang dengan tanah bagian atas
- Masukkan tanah bawah dahulu
kemudian campuran pupuk dan tanah atas
- Biarkan sampai 2 minggu,
setelah itu baru bibit pelindung ditanam

Pisang (Musa paradisiaca) sebagai tanaman


pelindung sementara

Budidaya Kakao 14
 Tanaman pisang dapat ditanam dengan
jarak tanam 6x3 m, sehingga di dalam
lorong tanaman pisang arah utara-selatan
dapat ditanam 2 baris tanaman kakao
dengan jarak tanam 3x3 m.
 Sebagai tanaman pelindung sementara,
tanaman pisang dapat ditanam 6-12 bulan
sebelum tanam kakao.
 Rumpun pisang dapat diatur dengan
memelihara 2-3 anakan saja.
 Tanaman pisang dapat dipelihara sampai
tahun ke 4 atau sesuai dengan keperluan
dengan tetap memperhatikan tingkat
perlindungannya untuk tanaman kakao.
Tata tanam kakao dengan pisang sebagai
tanaman pelindung sementara dapat
digambarkan sebagai berikut :

x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o

Budidaya Kakao 15
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
Keterangan
- Jarak tanam kakao 3 x 3 m (1100 ph/ha)
- Jarak tanam pisang 6 x 3 m (550 ph/ha)
Barisan arah utara-selatan

 Kelapa (Cocos nucifera)


 Tanaman kelapa dapat digunakan sebagai
tanaman pelindung tetap untuk tanaman kakao.
Dalam hal ini harus diatur agar persaingan
minimal.
 Sebaran akar kakao terbanyak sampai radius 1 m
dan sebaran akar kelapa terbanyak sampai radius
2 m, oleh karena itu perlu dibuat tatatanam
dengan jarak antara kakao dan kelapa minimal 3
m.
 Jarak tanam kelapa 10x10 m dan jarak tanam
kakao 4x2 m dalam gawangan kelapa utara-

Budidaya Kakao 16
selatan, maka dapat diperoleh pertanaman
dengan populasi tanaman yang cukup yaitu
tanaman kakao 1000 ph/ha dan kelapa 100 ph/ha.
 Fungsi perlindungan tanaman kelapa dapat diatur
dengan melakukan pangkasan pelepah bila
perlindungannya terlalu gelap, terutama pada
musim hujan.
 Tanaman kelapa yang sudah cukup tua dan
tinggi, apabila perlindungannya kurang dapat
ditambah tanaman penaung lain misalnya dengan
lamtoro yang ditanam di diagonal tanaman
kelapa.
 Tata tanam dalam penggunaan kelapa sebagai
penaung kakao dapat disusun sebagaimana
gambar berikut,
X o o X o o X o o X o o X
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
X o o X o o X o o X o o X
o o o o o o o o

Budidaya Kakao 17
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
X o o X o o X o o X o o X
Keterangan
- Jarak tanam kakao 4x2 m (1000 ph/ha)
- Jarak tanam kelapa 10x10 m (100 ph/ha)
- Jarak kakao-kelapa 3 m
Tanaman kayu-kayuan dan tanaman lainnya
 Tanaman kayu-kayuan atau tanaman lain
yang mempunyai nilai ekonomis
juga dapat dimanfaatkan sebagai
pelindung, tanaman sela, ataupun tanaman
tepi dalam budidaya kakao.
 Tanaman Jati (Tectona grandis) dan Sengon
(Albisia falcata) dapat dimanfaatkan
sebagai tanaman tepi kebun ataupun
tanaman sela pada
pertanaman kakao.
 Pada pertanaman kakao menggunakan
tanaman jati dan sengon tetap

Budidaya Kakao 18
dimanfaatkan pelindung Lamtoro atau
Gamal, sedangkan Jati dan Sengon ditanam
dalam barisan dua baris (double row) 3 x 2
m dengan jarak antar barisan jati atau
sengon 24 - 30 m.
 Dengan tatanan demikian terbentuk lorong
di antara tanaman jati atau sengon, yang
dapat ditanami tanamam kakao 3x3 m
Dalam hal ini jati, sengon atau tanaman
kayu-kayuan yang lain dapat difungsikan
sebagai tanaman pelindung dan atau
tanaman pematah angin.

x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +

Budidaya Kakao 19
Keterangan
- Jarak tanam kakao (3 x 3) m
- Jarak tanam Jati (3 x 2) m x 24-30 m
- Jarak tanam Sengon (3 x 2) m x 24-30 m

Budidaya Kakao 20
III. PENYIAPAN BIBIT DAN
PENANAMAN KAKAO

3.1. PENYIAPAN BIBIT


3.1.1. Perbanyakan dengan cara generatif
a. Cara pengambilan biji kakao
Buah kakao kita belah dengan parang lalu
biji bagian pucuk dan pangkal buah dibuang,
ambil yang ditengah

Budidaya Kakao 21
b. Perkecambahan benih kakao
Benih kakao yang baru dikeluarkan dari
buah atau baru datang dari tempat
pengiriman harus segera dikecambahkan.
Ada beberapa cara mengecambahkan yaitu:
 Dengan karung goni
Cara ini lebih praktis dibandingkan dengan cara
bedengan. Caranya:
 Ratakan tanah,
diberi lapisan bata merah untuk memudahkan
meresapnya siraman air.
 Hamparkan
karung goni diatasnya dengan arah utara selatan.
Jumlah goni tergantung jumlah benih yang akan
dikecambahkan.

Budidaya Kakao 22
 Letakkan benih
secara teratur diatas karung. Tiap karung bisa
memuat 1200 biji dengan jarak 2 x 3 cm.
 Benih ditutup lagi
dengan karung yang telah dibasahi
 Perlu disiram 2
hari sekali, pagi dan sore
 Tempat ini perlu
dibuat naungan dengan menghadap ke timur
 Setelah
berkecambah baru dipindahkan ke polybag

 Dengan bedengan
- Tan
ah bebas gulma, dicangkul sampai gembur dan
rata dan dibuat bedengan
- Be
dengan dilapisi pasir setebal 10-15 cm

Budidaya Kakao 23
- Let
akkan benih diatas bedengan dengan jarak 1x3
atau 2x3 cm
- Be
dengan diberi naungan untuk menghindari sinar
langsung
- Set
elah berkecambah pindahkan dalam polybag
ukuran 20x30 cm
- Set
elah bibit berumur 4-6 bulan, siap ditanam

3.1.2. Perbanyakan dengan cara vegetatif


Perbanyakan dengan cara vegetatif ada beberapa
cara antara lain :
a. Dengan cara Stek
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dengan cara vegetatif antara lain yaitu :
 Suhu tidak terlalu
tinggi
 Kelembaban harus
tinggi

Budidaya Kakao 24
 Sinar matahari
harus optimal
 Pemberian IBA
( Indole Buteric Acid ) untuk
mempercepat tumbuhnya akar

b. Dengan cara Okulasi


Hal-hal yang perlu diperhatikan saat okulasi
yaitu :
 Mata okulasi perlu dilindungi dari
air, intensitas penyiraman yang kuat dan
serangan patogen
 Batang bawah tumbuh gigas dan
sudah berumur minimum 4 bulan atau
ukutan lilit batang pada bagian hipokotil
2,5 cm

Budidaya Kakao 25
 Tali okulasi dapat menggunakan
rafia atau plastik

Syarat tempat untuk pembibitan kakao :


1 Dekat dengan sumber air
2 Pembibitan diberi naungan
untuk menahan sinar matahari dan angin
kencang
3 Media polybag berupa
campuran tanah yang subur + pasir + pupuk
kandang dengan perbandingan: 1:1 :1 atau
2:2:1
4 Sebelum polybag diisi
dengan kecambah, diatur jarakny 15 x 15 cm
atau 15 x 30 cm
5 Kemudian disiram dengan air
memakai gembor sampai cukup lembab lalu
bibit ditanam di dalam polybag

Budidaya Kakao 26
3.2. MENGHITUNG KEBUTUHAN BIBIT
KAKAO
3.2.1. Kebutuhan bibit untuk lahan 1 hektar
a. Tanah datar dengan jarak 3 x 3 m
Populasi : 1.111 pohon
Bibit cadangan 20 % : 222 pohon
Jumlah : 1.333 pohon
Dibulatkan : 1.300 pohon

b. Tanah miring dengan jarak 4 x 2,5 m


Populasi : 1.000 pohon
Bibit cadangan 20 % : 200 pohon
Jumlah : 1.200 pohon

3.2.2. Kebutuhan benih untuk lahan 1 hektar


Bila daya kecambah 90 %, jumlah
kecambah yang dapat dipindah ke polybag 95 %
dan jumlah bibit yang ditanam dikebun 80 %
maka jumlah kebutuhannya adalah :
a. Tanah datar: 100/90 x 100/80 x 1.300 biji
= 1.893 biji
= 1.900 biji (dibulatkan)

Budidaya Kakao 27
b. Tanah miring:100/90 x 100 x 95 x 1.200 biji
= 1.752 biji
= 1.800 biji (dibulatkan)

3.3. PENANANAMAN TANAMAN KAKAO


a. Jenis-Jenis Tanaman Penutup Tanah (Cover
Crop)
Tanaman penutup tanah sangat penting karena
dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi
tanah, mencegah erosi, mempertahankan
kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan
gulma. Jenis-jenis tanaman cover crop yaitu
Centrosema pubescens, Colopogonium,
mucunoides, Pueraria javanica, dan lain-lain

b. Penanaman Cover Crop


Penanaman Cover Crop sebaiknya segera
setelah selesai persiapan lahan

Budidaya Kakao 28
Keterangan :
: Tanaman Cover Crop
: Tanaman Kakao

c. Pembuatan lubang tanam


 Persiapan pembuatan lubang
Cara membuat lubang tanam untuk tanaman
kakao sebagai berikut:

o Ukuran lubang tanam 40x40x40 cm atau


60x60x60 m

Budidaya Kakao 29
o Tanah digali, tanah bagian atas dan tanah
bagian bawah dipisahkan
o Setelah digali, lubang dijemur/ dibiarkan
selama 2-3 bulan

 Cara menutup lubang


Cara menutup lubang sebagai berikut,

- Sebelum lubang ditutup, seresah dan daun-daun


bekas pangkasan pelindung dimasukkan kedalam
lubang

Cara menutup lubang, pinggir lubang dikepras

Budidaya Kakao 30
- Masukkan tanah bawah, kemudian tanah atas
(setelah dicampur dengan pupuk kandang )

d. Penanaman kakao
 Usahakan saat
tanam sudah memasuki musim hujan
 Sehari sebelum
tanam siram bibit dalam polybag
 Campurkan pupuk
kandang dengan tanah bagian atas
 Lepaskan polybag
hati-hati dan masukkan bibit kedalam lubang
 Timbun dengan
campuran pupuk kandang dan tanah bagian atas

Budidaya Kakao 31
 Siram setelah
tanam

 Cara Penanaman

Lubang tanam yang telah dipersiapkan seperti


uraian di atas, pada bagian tengah lubang tanam
digali seluas ukuran polybag.

Setelah lubang tanam digali, lalu polybag


dibuka dan tanaman ditanam pada lubang tanam
tersebut.

Budidaya Kakao 32
e. Penyulaman
- Mengganti tanaman yang mati
- Gunakan bibit yang sama
- Waktu maksimum 30 hari setelah tanam

Budidaya Kakao 33
IV. PEMELIHARAAN TANAMAN KAKAO

4.1. Cara Pemangkasan Dan Menjarangkan


Tanaman Pelindung

Gliricidia yang belum dipangkas

Gliricidia yg telah dipangkas dan ditinggalkan


empat cabang dengan arah yang merata

Budidaya Kakao 34
Gliricidia yang dipangkas 25%, tinggal tiga cabang

Gliricidia yang dipangkas 50%, tinggal dua cabang

Gliricidia yang dipangkas 75%, tinggal satu cabang

4.1.2. Pemangkasan Tanaman Kakao


1. Tujuan pemangkasan kakao
 Memperoleh kerangka dasar ( frame )
 Mengatur persebaran cabang & ranting serta
daun-daun produktif
 Membuang bagian tanaman yang tidak
dikehendaki
 Merangsang tanaman membentuk organ baru
(ranting dan daun baru)
 Menjaga kelembaban kebun untuk mencegah
serangan hama penyakit
 Meningkatkan produksi secara optimal

Budidaya Kakao 35
2. Kerangka percabangan tanaman kakao

Gambar Kerangka percabangan dan hasil


pangkasan yang baik

3. Cara membentuk kipas/jorket pada tanaman yang


bengkok

Pohon muda bengkok Tunas air dipelihara Tunas air membentuk jorket

Gambar kerangka percabangan dan hasil pemangkasan yang


baik
4. Cara menunaskan cabang primer pada jorket
yang hanya tumbuh 2 cabang primer

Budidaya Kakao 36
Cabang primer rusak Tunas air (wiwilan) Tunas air mengganti
dipelihara cabang rusak

5. Cara memangkas

Keterangan :
1. Keseimbangan cabang utama

Budidaya Kakao 37
2. Keseimbangan tinggi tanaman
3. Membuang tunas air
4. Membuang cabang yang utama

4.2. PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO


Pupuk kimia dan pupuk kandang menyediakan
unsur hara ekstra untuk membentuk ketegaran dan
memperbaiki kesehatan tanaman, sehingga
meningkatkan produksi buah pada kakao dewasa yang
dikelola dengan baik. Pupuk kimia sebaiknya dipakai
pada akhir periode panen untuk memacu pembungaan.
Pupuk kimia yang paling banyak digunakan adalah urea
dan NPK (nitrogen, fosfor, kalium). Dapat juga
digunakan pupuk kandang ayam yang dikomposkan
atau pupuk kandang lainnya. Pupuk kandang berfungsi
memperbaiki tanah dan diperlukan pada produksi kakao
organik.

4.2.1. Jenis Dan Dosis Pupuk


Umur Urea TSP KCL Kiserit
( Tahun ) (gr/phn/th) (gr/phn/th) (gr/phn/th) (gr/phn/th)

Budidaya Kakao 38
Bibit 5 5 4 4
0-1 25 25 20 20
1–2 45 45 35 40
2–3 90 90 70 60
3–4 180 180 135 75
>4 220 180 170 115

Akan lebih baik diselingi/ ditambah SUPER


NASA 1-2 kali / tahun dengan dosis 1 botol diencerkan
dengan 2 liter air jadi larutan induk. Kemudian setiap 1
liter air diberi 10 ml larutan induk untuk menyiram 200
tanaman.

4.2.2. Cara Pemupukan


- Pemupukan untuk bibit tanaman kakao caranya
dipendam sedalam 2 cm sekeliling bibit dalam
polybag
- Untuk tanaman yang sudah dikebun pada prinsipnya
sama, hanya kedalamannya antara 5 -10 cm dan
jarak dengan tanaman 50 – 75 cm

4.2.3. Saat Yang Tepat Dan Frekuensi Pemupukan

Budidaya Kakao 39
 Untuk bibit dalam
polybag umur 1 minggu dipupuk dengan urea ( lihat
dosis dalam tabel diatas ) dosis 1/5 nya dan diulang
2 minggu sekali
 Untuk tanaman
dikebun dosis seperti dalam tabel, diberikan 2 kali
setahun, yaitu pada awal musim hujan ( Oktober-
Nopember) dan akhir musim hujan ( Maret – April)

4.3. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


TANAMAN KAKAO
4.3.1. Hama Tanaman Kakao
 Penggerek buah kakao
Gejala Serangan :
Bila buah sudah masak warna kulit menjadi
pudar dan timbul belang berwarna jingga, bila
dibelah daging buah berwarna hitam

Budidaya Kakao 40
Contoh buah dan Irisan membujur buah kakao yang terserang
C. Cramerella penggerek buah

Gambar Conomorpha cramerella Snellen


Pengendaliannya :
 Karantina, tidak mendatangkan buah kakao untuk
diambil benihnya dari lokasi sumber hama
penggerek buah kakao
 Penyelubungan buah, buah yang masih muda
diselubungi dengan kantong plastik
 Rampasan, memetik buah kakao secara serempak
setelah panen besar

 Kepik Penghisap Buah


Bentuk hama ini seperti walang sangit, menyerang
buah kakao dengan cara menusuk buah dan

Budidaya Kakao 41
menghisap cairan sel, akibatnya buah menjadi
cekung dan berwarna coklat kehitaman

Bentuk serangga Helopeltis spp

Pengendaliannya:
Yang paling efektif dengan cara disemprot
menggunakan insektisida seperti: Lannate 25 EC,
Nudrin 214 WEC, Kiltop 50 EC, Azodrin 60 WSC,
Supracid 40 EC, dan lain-lain

 Ulat Kilan
Menyerang saat tanaman umur 2-4 bulan. Ulat ini
menyerang mulai dari bentuk larva yang baru
menetas, terutama pada daun yang masih muda.

Pengendaliannya:
 Cara Mekanis

Budidaya Kakao 42
Menghilangkan daun yang terserang hama ini dan
dimusnahkan
 Cara Kimiawi
Disemprot dengan : Atabron 50 EC, Corsair 100
EC, Matador 25 EC, Pestona dosis 5-10 cc/ liter

 Penggerek batang / cabang


Larva dari hama ini menggerek bagian samping
batang, atau cabang yang diameternya 3-4 cm,
akibat serangan hama ini batang jadi layu dan
akhirnya mati.

Pengndaliannya:
 Secara mekanis: Memotong batang/ cabang
yang digerek, larva dimatikan
 Secara kimiawi: Menyumbat lubang gerekan
dengan kapas yang diberi larutan insektisida
racun pernapasan ( Aldicarb, Carboform, dan
lain-lain )
 Secara biologis: Menggunakan cendawan
Beauveria bassiana ( Noniales, Moniliaceae )

Budidaya Kakao 43
 Ulat Jaran/ Kuda
Ada bulu-bulu gatal, pada leher kuda berwarna
putih/hitam, badannya coklat kehitaman.
Pengendaliannya dengan musuh alami predator
Apanteles mendosa dan Carcella spp, semprot
dengan PESTONA

 Ulat Srengenge
Menyerang daun muda , kuncup merupakan pusat
kehidupan dan bunga yang masih muda.
Pengendaliannya semprot PESTONA

 Ulat Api
Akibat dari serangan hama ini timbul bintik-bintik
pada daun yang tembus cahaya, serangan yang berat
daun muda/ tua jadi rusak dan gugur

Pengendaliannya:

Budidaya Kakao 44
Disemprot dengan insektisida Ripcord 5 EC, Sherpa
5 EC, Thiodane 35 EC, Sevin 85 S, Lannate L,
dengan konsentrasi 0,2 % terutama pada permukaan
bawah daun

 Kutu-kutuan
Kutu berwarna putih simbiosis dengan semut hitam
Gejala serangan: Infeksi pada pangkal buah
ditempat yang terlindung, perusakan kebagian buah
kecil, tumbuh terhambat dan mengering.
Pengendaliannya: tanaman yang terserang
dipangkas lalu dibakar . Dengan musuh alami/
predator Scymus sp, semut hitam parasit. Semprot
PESTONA

 Apogonia Sp
Hama ini menyerang pada malam hari. Hama yang
sudah dewasa naik diatas daun dan merusak daun
hingga tanaman tidak mampu mengadakan
fotosintesa dengan baik, sedang yang masih

Budidaya Kakao 45
berbentuk larva menyerang akar tanaman hingga
menjadi layu

Larva Apogonia sp Serangan Apogonia sp

Serangan Chaetodoretus sp Serangan Anomolo anchorolislansh

Penge
ndaliannya:
 Disemprot dengan
menggunakan obat insektisida sistemik yang
mengandung monocrotophos, dicrotophos, dan lain-
lain
 Pengecatan batang
setinggi 15 cm dari permukaan tanah dengan
acephate atau monocrotophos

Budidaya Kakao 46
 Menggunakan
musuh alami yaitu Tiphio sp, Prosena siberita F dan
Masicerna sp.

4.3.2. Penyakit Tanaman Kakao


 Penyakit Busuk Buah
Penyebab : Cendawan Phytophthora palmivora

Pengendaliannya:
 Secara mekanis : Buah yang busuk
dikumpulkan dan dipendam sedalam 30 cm
 Secara kultur teknis (cara bercocok
tanam )
Mengatur kelembaban kebun agar tidak
terlalu tinggi, dengan cara mengatur
naungan dan pemangkasan kakao
 Secara kimiawi : Disemprot
dengan fungisida tembaga 0,3 % selang

Budidaya Kakao 47
waktu 2 minggu dan fungisida Maneb 0,2 %
selang waktu 1-2 minggu

 Penyakit Kanker Batang


Penyebabnya cendawan phytophthora palmivera

Gejala Kanker batang pada kakao

Pengendaliannya:
- Batang yang terserang dikerok sampai batas yang
sehat, kemudian dioles fungisida atau obat penutup
luka.

 Jamur Upas
Menyerang batang dan cabang. Pengendaliannya:
kerok dan olesi dengan Natural
GLIO+HARMONIK, Pemangkasan teratur, yang
terserang dipotong lalu dibakar

Budidaya Kakao 48
Jika menggunakan pestisida alami belum mengatasi
dapat digunakan kimia, agar tidak mudah hilang
dapat dicampur perekat AERO 810, 5 ml (1/2 tutup) /
tangki

 Penyakit VSD (Vascular StreakDeaback )


Gejala serangan VSD
Tanda-tanda daun kakao yang terserang

Daun menguning dengan bercak hijau

Tiga nohtah coklat pada bekas duduk daun

Nekrose diantara tulang daun

Garis coklat pada jaringan kayu

Budidaya Kakao 49
Pengendaliannya:
 Pangkasan
sanitasi ( memotong ranting yang sakit )
 Di pembibitan,
bibit yang terserang dicabut dan dibakar, yang sehat
disemprot dengan fungisida biterfanol
 Menanam bibit
yang tahan terhadap penyakit VSD (Vascular Streak
Dieback)

 Penyakit Antraknose Colletotrichum


Penyakit ini timbul karena rusaknya tanaman
naungan, penyebabnya adalah cendawan
Colletrotichum gloeosporioides

Tanda-tanda terserang penyakit:

Budidaya Kakao 50
Pengendaliannya:
 Pemupukan yang
tepat
 Pemberian pohon
naungan
 Pemangkasan
ranting yang sakit

Tanda-tanda buah kakao yang terserang


penyakit Antraknose

Budidaya Kakao 51
Serangan penyakit Serangan penyakit
Palmivora pada buah tua Palmivora pada buah muda

Budidaya Kakao 52
V. PANEN DAN PENANGANAN PASCA
PANEN

5.1. Panen
 Tanda-tanda buah yang masak
o Kulit buah yang hijau berubah menjadi
kuning (DR 1)
o Kulit buah yang merah menjadi oranye/
jingga ( DR 2, DR 38 )

Budidaya Kakao 53
o Waktu dari berbunga sampai buah masak
5,5 - 6 bulan

 Waktu pemetikan
o Waktu pagi hari dan pemecahan siang
hari
o Jangka waktu pemetikan 1 - 14 hari,
jangan sampai kelewat masak, karena bijinya
akan berkecambah, kulitnya mengering dan
aromanya sudah berkurang

 Cara pemetikan
Pemetikan dilakukan dengan pisau atau sabit yang
tajam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemetikan
buah: Sisakan 1/3 bagian tangkai buah, mencegah
agar tempat tangkai buah / bantalan bunga pada
batang tidak rusak. Jika rusak pembentukan bunga/
buah tahun berikutnya akan berhenti.

Lihat contoh dibawah ini :

Budidaya Kakao 54
Benar Salah

5.2. Penanganan Pasca Panen


Untuk mendapatkan coklat pasar ( biji coklat kering )
memerlukan pengolahan yang meliputi :
 Pemeraman/ fermentasi
 Pencucian
 Pengeringan
 Sortasi
Peralatan yang diperlukan :
A. Peti fermentasi
Peti ini dibuat dari papan yang cukup kuat, besar
kecilnya tergantung kebutuhan, asal jangan
melebihi 90 cm ( panjang 150 cm, lebar 120 cm dan
dalam 90 cm ). Dapat memuat 1.500 kg biji segar.
Pada dinding dan alas dibuat lubang-lubang 1 cm

Budidaya Kakao 55
untuk keluarnya cairan. Hindarkan biji-biji yang
difermentasi dengan bahan besi agar tidak terjadi
noda biru/ hitam pada biji coklat

1. Bak perendaman / pencucian


Bak ini dapat dibuat dari semen dengan lantai
miring ke arah pembuangan air

2. Tempat penjemuran
Dapat dibuat seperti balai-balai beralas anyaman
bambu yang berlubang-lubang. Di lantai semen
atau tikar juga bisa asal tidak mengotori biji

3. Jet dier
Alat ini dipakai bila tidak ada sinar matahari,
ruangan khusus yang alasnya dari lempengan
besi berlubang-lubang. Diluar ruangan dibuat
tungku dihubungkan pipa-pipa mengalirkan
panas ke ruang bawah.

Cara Pengolahan :
 Mengeluarkan biji

Budidaya Kakao 56
Setelah buah dipilih yang tidak busuk dan cacat,
kemudian dipotong/ dipukul, hati-hati jangan
sampai biji rusak
 Pemeraman/ fermentasi
- Masukkan biji coklat kedalam
peti I biarkan 12 – 14 jam. Setelah itu
pindahkan ke peti II peram 24 jam
- Pindahkan ke peti III/ Peti I bila
kosong, peram 24 jam
- Terakhir pindahkan ke peti IV/
peti II yang kosong, peram 24 jam
 Pencucian
Pindahkan ke bak pencucian/ perendaman 3 jam
 Angkat, masukkan dalam keranjang,
aduk dan remas-remas sampai daging buah
lepas

 Penjemuran
Setelah bersih dijemur (7-9 hari), jangan sampai
lengket satu sama lain. Dibalik setiap 1 jam sekali.
Bila sinar matahari kurang dapat menggunakan jet
drier dengan suhu 45º - 65º C. Kadar air kurang dari

Budidaya Kakao 57
6 % / maksimal 7%. Tanda kering bila kulit biji
sudah berwarna coklat, bila diremas sudah rapuh
 Sortasi
Pilahkan biji yang berkualitas A,B,C,GR dan Z
Mutu A : - Bentuk bulat penuh
- Warna coklat / merah kayu jati
Mutu B : - Bentuk kurang bulat
- Warna coklat kurang merata
Mutu C : - Biji keriput/ agak gepeng
- Warna coklat tidak merata
Mutu GR : - Biji-biji yang terkelupas dan biji yang
pecah
Mutu Z: - Biji-berwarna hitam / lelesan
 Penyimpanan
Biji yang telah disortasi, dimasukkan ke dalam
karung goni dengan berat maksimum 60 kg.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan adalah sebagai berikut.
a. Biji sebaiknya dikemas dalam karung goni yang
bersih dan kuat lalu dijahit dengan rapi.
b. Kadar air biji kakao antara 6 - 7 %.

Budidaya Kakao 58
c. Tempat penyimpanan harus bersih, biji kakao
disimpan dalam ruangan dengan kelembaban
tidak melebihi 75 %, ventilasi baik dan tidak
berbau kurang sedap (berbau tajam), karena biji
kakao mudah menyerap bau di sekitarnya.
Selain itu, ruangan juga harus bebas hama
gudang.
d. Tumpukan karung goni diberi alas kayu dengan
jarak ± 8 cm dari lantai dan dari dinding ± 60
cm.
e. Penyimpanan biji dapat dilakukan selama 3
(tiga) bulan tanpa merusak mutu biji.
Penyimpanan yang lebih dari tiga bulan
biasanya menyebabkan biji ditumbuhi jamur
dan asam lemak bebasnya meningkat.

Metode Pengolahan Biji Kakao :

 Metode konvensional

Budidaya Kakao 59
 Metode sime - Cadbury

Budidaya Kakao 60
 Proses Fermentasi (Pemeraman)

Budidaya Kakao 61
Biji Basah

Ditampung dalam kotak fermentasi


Terjadi penguraian pulp dan pengeringan lendir
(fermentasi gula pada pulp menjadi alkohol dibarengi
dengan kenaikan suhu)

Masuknya udara pada permukaan massa

Terjadinya oksidasi alkohol menjadi asam acetat


(dengan meningkatnya suhu)

Biji kakao menjadi mati (hilangnya daya tumbuh)


Terjadi difusi zat-zat warna
Penguraian anthocyanin (zat warna/ tannin)

Timbul aroma (bau) dan flavour (rasa) yang khas kakao

 Berbagai Macam hasil Olahan Biji Kakao

Budidaya Kakao 62
DAFTAR PUSTAKA

Budidaya Kakao 63
Adi P. 2004. Panduan Lengkap Budi Daya Kakao.
Agromedia Pustaka. Jakarta.

Admin. 2010. Pengolahan Kakao.


http://www.disbun.jabarprov.go.id/assets/data/arsi
p/Pengolahan_Kakao_KADIN-104-1605-
13032007.pdf.

Anonim. 2010. Pengembangan Budidaya Dan


Pengolahan Kakao.http://www.smecda.com/
Files/Budidaya/pengemb&pengolahan_kakao.pdf.

Hendry. 2008. Budidaya Tanaman Coklat 2.


http://www.pakkatnews.com/budidaya-tanaman-
coklat-2.html.

PPKKI. 2010. Buku Pintar Budidaya Kakao.


Agromedia. Jakarta.

Sihotang, Benidiktus. 2010. Syarat tumbuh Tanaman


Kakao. http://www.ideelok.com/budidaya-
tanaman/kakao/syarat-tumbuh-tanaman-kakao.

Budidaya Kakao 64

Anda mungkin juga menyukai