PENDAHULUAN
NO Nama NO Nama
L.)
SHRAD)
L)
1.2. Buah-Buahan Unggulan Nasional
Sleman
No Jenis No Jenis
Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam
kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam kira-kira 15-20 cm diatas leher akar
dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman
diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit
demi sedikit.
Pemupukan
Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya
dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada
sisi tanaman. Mangga umur 1 - 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 - 15 tahun diberi
60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan SUPERNASA atau jika pupuk
kandang sulit, dapat digunakan SUPERNASA dengan dosis 0,5 sendok makan/
5 lt air per tanaman atau 1 botol SUPERNASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air
jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi
untuk menyiram per pohon.
Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan
sekali. Pemberian Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember - Desember),
akhir musim hujan (April - Mei) dosis sbb:
(kg) (KG/Pohon)
ZA TSP KCl
Induksi Bunga
Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan
mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi
diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa
tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan
biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia,
bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai.
Jenis Tanaman
Di dunia ini dikenal salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S.
magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora dan S. romosiana. Selain salak liar
itu, masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume
yang juga disebut S. wallichiana, C. Martus yang disebut rakum / kumbar (populer
di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak
berduri, bunganya berumah 2 (dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-
paleman), monokotil, daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti
pada kelapa yang disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya
pendek, lama-kelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak
mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan
batangnya yang kecil). Banyak varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada
yang masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul yang telah dilepas oleh
pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang,
gula batu (Bali), dan lain-lain. Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada
3 perbedaan yang menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss
yang berbiji 2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1-
2 butir, dan salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging
merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi.
Jenis /kultivar salak yang ada di Bali adalah Salak gula pasir (0,1% dari
total salak di Bali), Salak Bali, Salak Gondok, Salak Nenas, salak Nangka.
Keunggulan salak gula pasir adalah rasanya lebih manis sehingga harga jualnya
bias mencapai 3-4 kali harga salak Bali lainnya. Perbedaan salak Bali dengan
salak lainnya adalah, salak Bali berbunga sempurna (bias menyerbuk sendiri
sebelum seludang terbuka) sifat ini disebut Klistogami.
Sentra Penanaman
Tanaman salak banyak terdapat di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
Maluku, Bali, NTB dan Kalimantan Barat.
Daerah sentra produksi di Bali berada di kabupaten Karangasem,
kecamatan Bebandem (87,71% dari populasi salak yang ada di Bali). Jumlah
tanaman yang produktif 7.761.66 pohon, total produksi 36-176 ton, dengan
produktivitas : Salak Bali 4 kg / pohon, Salak gula pasir 1,2 kg /pohon (panen raya
yang terjadi pada bula Desember-Pebruari), 0,54 kg/pohohn (panen gadu yang
terjadi bulan Juli-Agustus).
Syarat Pertumbuhan
Iklim
a. Tanaman ssalak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc dan
Cbc. A berarti jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10
bulan/tahun dan C : 5-7 bulan/tahun.
b. Salak akan tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan rata-rata per
tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dari 100 mm
sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat
kebasahan atau kelembaban yang tinggi.
c. Tanaman salak tidak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup
50-70%, karena itu diperlukan adanya tanaman peneduh.
d. Suhu yang paling baik antara 20-30°C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi,
tetapi tidak tahan genangan air.
Tanah
a. Tanaman salak menyukai tanah yang subur, gembur dan lembab.
b. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk budidaya salak adalah 4,5 -
7,5. Kebun salak tidak tahan dengan genangan air. Untuk pertumbuhannya
membutuhkan kelembaban tinggi.
Ketinggian Tempat
Pedoman Budidaya
Pembibitan.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman
salak adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman salak merupakan
tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat
buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik
tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan
tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari
masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yang baik. Pembibitan
salak dapat berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan
secara generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yang baik diperoleh
dari pohon induk yang mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah
sepanjang tahun, hasil buah banyak dan seragam, pertumbuhan tanaman baik,
tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh lingkungan yang
kurang menguntungkan. Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
Untuk mendapatkan bibit yang baik harus dilakukan seleksi terhadap biji
yang akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yang akan dijadikan benih :
Penyiapan Bibit
Biji salak dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat.
Rendam dalam air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.
Pilih anakan yang baik dan berasal dari induk yang baik
Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dengan media tanah
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian :
Untuk pembibitan dari biji, media pembibitan adalah polybag dengan
ukuran 20 x 25 cm yang diisi dengan tanah campur pupuk kandang dengan
perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit
dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan, bambu diletakkan
tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar
telah tumbuh dan anakan dipisahkan dari induknya, kemudian ditanam dalam
polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok teh.
Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru
dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan, setelah 6 bulan
bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.
Teknik Penanaman
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman : Untuk memperoleh buah yang berukuran
besar, maka bila tandan sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan.
Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5. Penyulaman
dilakukan pada tanaman muda atau yang baru ditanam, tetapi mati atau
pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak
tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman
cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan, yang
seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk
melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara
putaran, yaitu mengikutsertakan sebagian tanah yang menutupi daerah
perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya
kita bungkus dengan plastik agar akar-akar di bagian dalam terlindung dari
kerusakan, dilakukan dengan hati-hati.
2. Penyiangan : Penyiangan adalah membuang dan memebersihan rumput-
rumput atau tanaman pengganggu lainnya yang tumbuh di kebun salak.
Tanaman pengganggu yang lazim di sebut gulma ini bila tidak diberantas akan
menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara dan
air. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan
setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali
sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan cukup dilakukan
setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal dan
akhir musim penghujan.
19
sebab bagian yang disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi
tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat
pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yang tajam.
Pemangkasan yang dilaksanakan pada waktu dan cara yang tepat akan
membantu tanaman tumbuh baik dan optimal.
0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000 gram, Urea 5 gram, TSP
5 gram, KCl 5 gram.
12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
36dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.
6. Pengairan dan Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman,
tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dengan yang dibutuhkan
tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi
dan aliran permukaan. Sebagian kecil saja yang tertahan di daerah perakaran,
air yang tersisa ini sering tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam
budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi,
untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara dan jumlah yang sesuai.
Hama
Kutu wol /putih (Cerataphis sp.) : Hama ini bersembunyi di sela-sela buah.
Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp..)
Kumbang penggerek batang : Menyerang ujung daun yang masih muda (paling
muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ini tidak menyebabkan
kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan yang banyak di dalam batang
tersebut. Pengendalian: dimatikan atau dengan cara meneteskan larutan
insektisida (Diazenon) dengan dosis 2 cc per liter pada ujung daun yang
terserang atau dengan cara menyemprot. Dalam hal ini diusahakan insektisida
dapat masuk ke dalam bekas lubang yang digerek. Memasukkan kawat yang
ujungnya lancip ke dalam lubang yang dibuat kumbang hingga mengenai
hama.
Babi hutan, tupai, tikus dan luwak. Pengendalian:
a. Untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dengan penembakan khusus,
atau memagari kebun salak dengan salak-salak jantan yang rapat. Akan
lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dengan kawat berduri;
b. Untuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat dan lain-lain;
c. Untuk memberantas Luwak dan Tupai, dapat digunakan umpan buah pisang
yang dimasuki Furadan 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5
gram Furadan dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut
dijahit dan dijadikan umpan.
Penyakit
Penyakit yang sering menyerang salak adalah sebangsa cendawan putih,
Gejala: busuknya buah. Buah yang terserang penyakit ini kualitasnya jadi
menurun, karena warna kulit salak jadi tidak menarik. Pengendalian:
mengurangi kelembaban tanah, yaitu mengurangi pohon-pohon pelindung.
Noda hitam : Penyebab: cendawan Pestalotia sp. Gejala: adanya bercak-
bercakhitam pada daun salak.
Busuk merah (pink) : Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor. Gejala:
adanya pembusukan pada buah dan batang. Pengendalian: tanaman yang
sakit dan daun yang terserang harus dipotong dan dibakar di tempat tertentu.
Gulma
Panen
Mutu buah salak yang baik diperoleh bila pemanenan dilakukan pada
tingkat kemasakan yang baik. Buah salak yang belum masak, bila dipungut akan
terasa sepet dan tidak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih,
disinilah letak kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak yang
sudah tua tetapi belum masak.
Ciri dan Umur Panen : Buah salak dapat dipanen setelah matang benar di
pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai
oleh sisik yang telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua,
dan bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah yang meruncing)
terasa lunak bila ditekan. Tanda buah yang sudah tua, menurut sumber lain
adalah: warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dari tangkai
buah dan beraroma salak.
Cara Panen Cara memanen: karena buah salak masaknya tidak serempak,
maka dilakukan petik pilih. Yang perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah
buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan
disimpan lama pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa:
gemadung), jadi jangan terlalu tua dipohon. Buah salak yang masir tidak tahan
lama disimpan. Pemanenan buah dilakukan dengan cara memotong tangkai
tandannya.
Pasca Panen
Pengumpulan.
Gudang pengumpulan berfungsi sebagai tempat penerima buah salak yang
berasal dari petani atau kebun. Dalam gudang pengumpulan ini dilakukan: sortasi,
grading dan pengemasan.
Buah semangka adalah merupakan buah segar yang sangat digemari oleh
semua golongan umur (orang dewasa / anak-anak) yang dapat dimakan langsung
(sering juga disebut buah meja). Buah semangka yang rasanya manis banyak
mengandung Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga semangka
banyak mengandung air sebagai pelepas dahaga. Disamping itu juga tanaman
semangka mudah diusahakan dengan umur yang pendek, mudah pemasarannya
dan tahan lama di simpan. Di propinsi Bali yang menjadi daerah sentra produksi
semangka adalah di kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, dan Kota
Denpasar.
1 Kalori 28,00Kal
2 Protein 0,10 g
3 Lemak 0,20 g
4 Karbohidrat 7,20 g
5 Kalsium 6,00 mg
6 Fosfor 7,00 mg
7 Besi 0,20 mg
8 Vitamin A 50,20 Si
9 Vitamin B1 0,02 mg
10 Vitamin B2 0,03 mg
11 Vitamin C 7,00 mg
12 Niacin 0,20 g
13 Serat 0,50 g
14 Air 92,10 g
Varietas
banyak dikembangkan pada saat sekarang ini dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Verietas
No Keterangan
Toto Setabindo Classic Orbit
7 d) cm 30 30 30 30
Warna Daging
Buah
Syarat-Syarat Tumbuh
Tanaman semangka dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat-
syarat sebagai berikut :
Tanah gembur
PH6–7
Pengolahan Tanah
Jarak Tanam/Penanaman
Tanaman semangka dapat ditanam dengan jarak tanam 70 x 300 cm atau
100 x 280 cm. Waktu tanam dilakukan pada akhir musim kemarau (Mei/Juni) atau
awal musim hujan (september/Oktober.Tanaman semangka ditanam dengan 2
sistem: tanam benih langsung (TBL) dengan jumlah biji/lubang 1 – 2 biji dan biji
disemai dahulu, setelah berumur 10 hari bibit dapat dipindah ke lapangan.
Perawatan Tanaman
Penyiraman
Tanaman semangka sangat membutuhkan air penyiraman/untuk
pertumbuhan tanaman. Penyiraman dapat dilakukan sebagai berikut :
Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk tanaman semangka antara lain : Pupuk
kandang, TSP, ZA dan KCl. Dosis pupuk dan waktu pemberiannya per hektar:
29
TSP 350 50 200 - - -
Pemangkasan
Untuk mendapatkan buah yang besar dan produksi tinggi tanaman
semangka membutuhkan pemangkasan. Pemangkasan pertama dilakukan
setelah tanaman mulai bercabang, biasa tanaman semangka pada ruas pertama
bercabang sampai mencapai 4 cabang, peliharalah 1 – 2 cabang yang benar-
benar sehat sedang cabang yang kurang sehat agar dibuang, dan selanjutnya
pemangkasan dilanjutkan dengan membuang cabang-cabang yang tumbuh pada
tunas utama yang dipelihara hingga menjelang keluarnya putik buah yang
pertama, untuk mendapatkan kualitas buah yang baik usahakan buah pertama
dibuang, pelihara buah kedua dan ketiga.
Panen
Tanaman semangka sudah dapat dipanen pada umur 60 – 70 hari setelah
tanam. Pada tahun 2001 luas panen semangga di propinsi Bali sekitar 1.068 ha,
dengan produksi total 33.246,9 ton. Rata-rata produktivitas 311,30 kw/ha. Tanda-
tanda buah sudah tua / masak sebagai berikut :
Buah manggis selain rasanya segar juga manis. Buah manggis juga
bermanfaat, terutama bagian kulitnya untuk kesehatan. Selain itu juga dapat
menambah ketahanan ekonomi keluarga, untuk itu perlu dibudidayakan.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L
a. Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9
mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
b. Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit
buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap
tandan 1-2 butir.
d. Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6
mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir.
1. Iklim
Dalam budidaya manggis, angin berperan dlm penyerbukan bunga untuk
tumbuhnya buah. Angin yg baik tidak terlalu kencang. Daerah yg cocok untuk
budidaya manggis adalah daerah yg memiliki curah hujan tahunan 1.500–2.500
mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Temperatur udara yg ideal berada pada
kisaran 22-32°C.
2. Media Tanam
Tanah yg paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yg subur,
gembur, mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal
untuk budidaya tanaman manggis adalah 5–7. Untuk pertumbuhan tanaman
manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air
tanah berada pada kedalaman 50–200 m
3. Ketinggian Tempat
Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di
ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah
dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.
1. Pembibitan Manggis
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan
pucuk dan susuan. Pohon yg ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15
tahun sedangkan yg ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada
umur 5-7 tahun.
2. Persyaratan Benih
Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah diambil dari buah tua yg
berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yg berbiji, tidak rusak,
beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil
dari pohon yg berumur sedikitnya 10 tahun. Untuk pembuatan bibit dengan cara
sambungan diperlukan batang bawah dan pucuk (entres) yg sehat. Batang bawah
adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm
dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
3. Penyiapan Benih
Untuk menghilangkan daging buah, rendam buah dlm air bersih selama 1
minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan
mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji
kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit.
Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya
12-14%.
Pucuk untuk sambungan berupa pucuk (satu buku) yg masih berdaun
muda berasal dari pohon induk yg unggul dan sehat. Dua minggu sebelum
penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk diolesi zat
pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm utk lebih memacu
pertumbuhan.
Persiapan
Penetapan areal untuk perkebunan manggis harus memperhatikan faktor
kemudahan transportasi dan sumber air.
Pembukaan Lahan
Membongkar tanaman yg tidak diperlukan dan mematikan alang-alang
serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam. Membajak
tanah utk menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar. Pengaturan Jarak
Tanam : Pada tanah yg kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada
tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan
diatur dengan cara:
Pemupukan Manggis
2) Cara Penanaman
Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per
hektar.
Cara menanam bibit yg benar adalah sebagai berikut:
Siram bibit di dlm polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan
dengan mudah.
Buang sebagian akar yg terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
Masukkan bibit manggis ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan
tanah sampai batas akar & padatkan tanah perlahan-lahan.
Siram sampai tanah cukup lembab.
Beri naungan yg terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah
ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai
pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami dan mengubah iklim
mikro, misalnya tanaman Albisia dan Lamtoro
Pemeliharaan Tanaman
1) Penyiangan
Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan bersamaan
dengan pemupukan dan penggemburan yaitu dua kali dlm setahun.
2) Perempalan/Pemangkasan
Ranting-ranting yg tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu
dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Gunakan gunting
pangkas yg bersih dan tajam untuk menghindari infeksi dan lapisi bekas
pangkasan dengan ter.
3) Pemupukan Manggis
Jenis dan dosis pemupukan anjuran adalah:
Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 & KCl (3:2:1)
sebanyak 200-250 gram/pohon.
Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700
gram SP-36 & 900-1000 gram KCl (3:1:2) yg diberikan dlm dua sampai tiga
kali.
Pohon berumur 4 tahun dan seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36dan
KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang.
Pupuk ditaburkan di dlm larikan/di dlm lubang-lubang di sekeliling batang
dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. dlm larikan & lubang sekitar
10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.
Pemberian Mulsa
Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling
batang yg masih kecil utk menekan gulma, menjaga kelembaban & aerasi &
mengurangi penguapan air.[cara memelihara manggis]
HAMA DAN PENYAKIT MANGGIS
Hama
Ulat bulu
Penyakit
1. Bercak daun
2. Jamur upas
3. Hawar benang
Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang & ranting membentuk
benang putih yg dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun.
Pengendalian: menjaga kebersihan dan memangkas daun yg terserang.
4. Kanker batang
Gejala: warna kulit batang & cabang berubah & mengeluarkan getah.
Pengendalian:
perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, pemotongan tanaman yg sakit;
penyemprotan fungisida Benlate utk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi
penyakit lainnya.
5. Hawar rambut
6. Busuk buah
7. Busuk akar
PANEN
Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu & daya simpan manggis.
Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen
dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :
Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter
55-60 mm.
Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram;
diameter 55- 60 mm.
Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram;
diameter 55- 60 mm.
Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram;
diameter 55- 60 mm.
Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-
65 mm.
Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan utk
ekspor pada umur 104-108 SBM.
Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai
buah dengan alat bantu pisau tajam. Untuk mencapai buah di tempat yg tinggi
dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yg dilengkapi pisau dan
keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis adalah
pohon hutan yg umurnya dapat lebih dari 25 tahun.
Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun
berikutnya.
Perkiraan Produksi
Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30
buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon. Pada
puncak produksi, tanaman yg dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000
buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100
tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah
PASCAPANEN
DAFTAR PUSTAKA