Anda di halaman 1dari 22

ML 4.

Mata Latih 4 : PENGELOLAAN BUM DESA

Tujuan Belajar : Setelah pembelajaran peserta dapat memahami

1; Meningkatkan kesadaran para Pengelola dan


Stake Holder peserta program pelatihan pentingnya
Fungsi Perencanaan Usaha dan Penyusunan
Rencana Pemasaran.
1; Meningkatkan kemampuan para Pengelola dan
Stake Holder dalam melaksanakan pemasaran
produk/jasa yang dihasilkan.
1; Memberikan perkuatan BUM Desa di bidang
pemasaran agar mampu bersaing dengan strategi
pemasaran yang tepat sesuai dengan
kemampuannya.
1; Identifikasi secara lebih spesifik berbagai persoalan
BUM Desa.
Sub Mata Latih : 4.1; Perencanaan Usaha BUM Desa
4.2; Mengelola Pemasaran Produk BUM Desa
4.3; Mengelola Proses Produksi BUM Desa
4.4; Perencanaan Keuangan
Waktu : 20 JP (900 menit)

SML 4.1.

1
Mata Latih 4 : PENGELOLAAN BUM DESA

Sub Mata Latih 4.1. : PERENCANAAN USAHA BUM DESA


Tujuan Belajar : Setelah pembelajaran peserta dapat memahami
Kerangka Dasar Perencanaan Usaha BUM Desa yang
meliputi :

Pengertian Perencanaan Usaha BUM Desa


Keterkaitan Tujuan Jangka Panjang dan Jangka
Pendek
Pendekatan Perencanaan Usaha BUM desa
Keterkaitan antara Perencanaan Usaha dengan
Pemasaran Produk/Jasa

Pokok Bahasan Pengertian Perencanaan Usaha


Sistimatika Perencanaan Usaha
Merencanakan Bisnis BUM Desa Dengan Model
Bisnis Kanvas
Manajemen Strategik
Swot Analysis
Perencanaan Strategik
Metode : Pemaparan, Tanya Jawab dan Speed Reading
Media : Media Tayang, Lembar Informasi SML 4.1.
Sarana : Kertas Plano, Spidol, White Board/Papan Tulis,
Infocuss/proyektor.
Waktu : 1 JP (45 menit)

2
SML 4.1.

PROSES PEMBELAJARAN
WAKTU
NO LANGKAH-LANGKAH MEDIA
(MENIT)
1. PENGANTAR 5
Berikan penjelasan tentang tujuan dari sesi
Perencanaan Usaha BUM Desa
2. CERAMAH dengan topik sebagai berikut : 25 Lembar Informasi
Pengertian Perencanaan Usaha SML 4.1.

Sistimatika Perencanaan Usaha


Merencanakan Bisnis BUM Desa Dengan Model
Bisnis Kanvas
Manajemen Strategik
Swot Analysis
Perencanaan Strategik

3 DISKUSI 10
Peserta diminta untuk bertanya terhadap materi
yang telah disampaikan, dan dijawab langsung oleh
Pelatih atau menjadi bahan diskusi di kelas.
4. PENUTUP
Buatlah kesimpulan dan penegasan tentang 5
Perencanaan Usaha
Pedekatan Perencanaan Usaha
Sistimatika Penyusunan Rencana Usaha dan
Rencana Tahunan Pemasaran

Lembar Informasi SML 4.1.

3
PERENCANAAN USAHA BUM DESA

Perencanaan usaha atau Business Plan pada dasarnya merupakan uraian tertulis
mengenai masa depan usaha/bisnis, yang menjelaskan apa dan bagaimana rencana
usaha. Perencanaan usaha biasanya digunakan oleh wirausahawan yang sedang mencari
calon investor untuk menyampaikan visi dan misinya kepada calon investor atau pemodal.
Menurut Pinson (2003), ada tiga tujuan utama menyusun rencana usaha. Pertama,
sebagai panduan dalam menjalankan usaha. Rencana usaha adalah cetak biru bisnis
yang memberi informasi lebih rinci atas seluruh aspek kegiatan perusahaan di masa lalu
dan masa sekarang, maupun proyeksi beberapa tahun ke depan. Ini bagi kegiatan usaha
yang sudah berjalan. Bagi kegiatan yang baru, tentu belum memiliki sejarah, sehingga
informasi yang termuat dalam rencana usaha lebih didasarkan proyeksi. Kedua, sebagai
dokumentasi pendanaan. Bila mencari dana, rencana bisnis akan merinci bagaimana
dana itu dapat memajukan tujuan perusahaan dan meningkatkan laba. Pemberi pinjaman
ingin mengetahui cara mengatur arus kas dan membayar pinjaman besrta bunganya
secara tepat waktu. Investor ingin tahu apakah investasinya dapat meningkatkan
kekayaan bersih serta memperoleh laba atas investasinya itu. Ketiga, Bila berbisnis
secara internasional, rencana bisnis menjadi alat standar untuk mengevaluasi potensi
bisnis di pasar luar negeri. Rencana bisnis dapat menunjukkan cara suatu perusahaan
dapat bersaing di era global saat ini.

Perencanaan usaha perlu dibuat oleh siapapun yang akan atau bahkan sudah
menjalankan suatu kegiatan usaha. Bagi desa yang hendak menjalankan BUM Desa,
terlebih dahulu perlu membuat perencaan usaha agar segala aspek yang berkenaan
dengan kegiatan usaha yang akan dijalankan dapat diperhitungkan dan dipersiapkan
sebaikbaiknya. Demikian pula bagi desa yang sudah menjalankan unit kegiatan usaha
BUM Desa, perencanaan usaha perlu dibuat dalam rangka pengembangan kegiatan
usahanya. Perencaan usaha pada umumnya berisi gambaran dan penjelasan mengenai
aspekaspek penting yang sangat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha yang
direncanakan. Materi pokok yang biasanya dimuat dalam perencanaan usaha meliputi:

1; Tujuan usaha,

4
2; Strategi yang digunakan untuk mencapainya,
3; Masalah potensial yang kirakira akan dihadapi dan cara mengatasinya,
4; Struktur organisasi (termasuk jabatan dan tanggung jawab), dan
5; Modal yang diperlukan untuk membiayai perusahaan anda dan bagaimana
mempertahankannya sampai mencapai break even point (titik impas).

Daya tarik dari suatu perencanaan usaha sangat tergantung pada kulaitas dari cara
menulis dan menyusunnya. Seringkali kita memiliki ide bisnis yang brilian, namun
kedodoran dalam mengungkapkannya dalam bentuk Business Plan. Sebuah perencanaan
bisnis akan baik apabila mengikuti pedoman yang telah disepakati secara umum dalam
dunia bisnis, baik dari segi susunan maupun isi.
Dalam praktek seharihari dokumen perencanaan usaha dapat disusun berdasarkan hasil
studi kelayakan usaha untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha yang sudah
ada. Perencanaan usaha itu bukanlah suatu Studi Kelayakan Usaha, hal ini seringkali
disalahartikan. Studi kelayakan usaha lebih bersifat sebagai kegiatan penelitian untuk
mengkaji apakah suatu kegiatan yang direncanakan itu layak atau tidak layak untuk
dijalankan. Sedangkan perencanaan usaha memiliki fungsi perencanaan yang berisikan
langkahlangkah yang diperlukan untuk mewujudkan suatu ide menjadi kenyataan. Hasil
dari studi kelayakan usaha akan menjadi dasar bagi perencanaan usaha yang mulai
dipersiapkan jika sudah diketahui bahwa suatu alternatif itu layak untuk dilanjutkan.
Perencanaan usaha berisikan cetak biru dari pelaksanaan usaha.Ada 3 (tiga) bagian
utama dari sebuah Perencanaan Bisnis, yaitu:
1; Konsep Bisnis, yang menjelaskan secara rinci kegiatan usaha yang digeluti, struktur
bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana rencana untuk mensukseskan
bisnis.
2; Pasar, yang membahas dan menganalisis calon konsumen: siapa dan dimana mereka
berada, apa yang menyebabkan mereka mau membeli, dan lainlain. Dalam bagian ini,
perlu juga dijelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana
memenangkannya.
3; Finansial, mencakup estimasi atau perkiraan pendapatan dan arus kas, neraca serta
alat analisis keuangan lainnya, misalnya analisis break even. Untuk ini mungkin akan
memerlukan bantuan seorang akuntan dan program software spreadsheet yang bagus.
Ketiga bagian tersebut dapat dibagibagi lebih rinci lagi, menjadi komponenkomponen
kunci yang tersusun menjadi sistematika perencanaan usaha sebagai berikut:

5
Halaman Judul
Berisi nama BUM Desa, alamat, dan nomor telephon serta pengelolanya
Daftar Isi
Berisi nomor halaman dari bagian-bagian penting dalam perencanaan usaha
Ringkasan Eksekutif
Berisi penjelasan singkat dari rencana usaha yang akan dijalankan dan dasar yang
mendukung usaha tersebut. Perlu diingat bahwa para eksekutif biasanya memiliki
kesibukan kerja yang tinggi, sehingga waktu yang dimiliki untuk membaca dokumen
perencanaan usaha sangat sempit. Itu sebabnya, perlu dibuat Ringkasan Eksekutif
dengan maksud agar pejabat atau pengambil keputusan (eksekutif) dapat dengan
cepat memahami inti dari perencanaan usaha
tanpa harus membaca uraian yang panjang.
Pernyataan Visi dan Misi
Menggambarkan secara singkat filosofi dan strategi yang dikehendaki agar visinya
dapat terlaksana
Gambaran Perusahaan (BUM Desa)
Menjelaskan bentuk usaha (BUM Desa), organisasi, tujuan perusahaan (BUM
Desa), nama perusahaan (BUM Desa), lokasi usaha, produk yang dihasilkan
(barang atau jasa), dan badan hukum perusahaan.
Perencanaan Produk (Barang dan Jasa)
Menjelaskan tentang keunggulan produk(barang atau jasa) yang dihasilkan,
pasar yang dibidik, dan alasan mengapa konsumen menginginkan produk
tersebut atau terdapat permintaan di pasar.
Perencanaan Pemasaran
Menggambarkan siapa yang menjadi konsumen dari produk-produk yang dihasilkan
dan kondisi persaingan yang dihadapi, strategi yang akan dilakukan (strategi harga,
produk, distribusi, promosi)
Perencanaan Manajemen
Menjelaskan kompetensi (penguasaan kemampuan) yang dimiliki pengelola BUM
Desa dan sistem manajemen yang dijalankan.
Perencanaan Pengoperasian
Menjelaskan system produksi dan operasi yang digunakan, fasilitas yang dimiliki,
ketersediaan bahan baku atau keterjaminan pemenuhan bahan baku.
Perencanaan Keuangan

6
Menggambarkan kebutuhan keuangan yang mungkin dapat digali, memproyeksikan
pendapatan, biaya dan laba (analisis waktu kembali modal, titik impas dan arus
kas).
Lampiran Dokumen Pendukung
Berisi data pengelola BUM Desa , copy akte pendirian Unit Usaha BUM Desa, copy
Peraturan Daerah dan Peraturan Desa tentang BUM Desa.

Panjang atau pendeknya sebuah perencanaan usaha sangatlah tergantung pada fungsi dari
perencanaan usaha itu sendiri. Biasanya ketebalan naskah perencanaan usaha antara 15 sampai 20
halaman. Namun jika dimaksudkan untuk mengajukan sebuah bisnis baru atau bahkan industri baru,
maka diperlukan penjelasan lebih luas dan rinci, bahkan mungkin sampai 100 halaman lebih.
Demikian pula jika perencanaan usaha dimaksudkan untuk memperoleh dukungan dana jutaan dolar
sebagai modal untuk memulai suatu usaha yang berisiko, maka diperlukan banyak penjelasan untuk
meyakinkan pihak yang dituju. Namun jika hanya ingin menggunakan perencanaan tersebut untuk
tujuan internal, untuk mengatur bisnis, maka sebuah versi singkat sudah cukup memadai.

A. Merencanakan Bisnis BUM Desa Dengan Model Bisnis Kanvas

Memulai atau mengembangkan bisnis atau usaha yang sudah ada dalam Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa memang memerlukan perencanaan dan keberanian, namun juga memerlukan
perhitungan bisnis yang matang. Sehingga resiko bisnis apapun yang muncul dapat dikelola
dengan baik oleh BUM Desa. Salah satu cara termudah menyiapkan rencana bisnis atau
menganalisa unit bisnis yang ada pada BUM Desa adalah membuat kerangka atau pondasi
bisnis (building block) yang terintegrasi dengan baik. Dalam bukunya Business Model
Generation Alex Osterwalder & Yves Pigneur menuliskan 9 buildingblock yang dapat
dijadikan acuan untuk membuat rencana bisnis yang akan dijalankan atau dikembangkan oleh
BUM Desa.
Kesembilan blok bangunan yang tergambar dalam kanvas, disusun berdasarkan cara kerja otak
kita. Blok sebelah kanan, didasarkan atas alur kerja otak kanan. Demikian sebaliknya.

7
Gambar 2.
Kanvas Model Bisnis

1. Proposisi Nilai
Konsumen BUM Desa pada dasarnya adalah setiap orang pemakai produk (barang dan/atau jasa)
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan kembali. Jika tujuan pembelian produk
tersebut untuk dijual kembali atau diperdagangkan, maka dia disebut pengecer atau distributor.
BUM Desa menjalankan bisnis untuk untuk memperoleh keuntungan dari memenuhi kebutuhan
konsumen. Konsumen akan mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk jika mereka
memperoleh nilai dari suatu produk.

Apa nilai yang disampaikan kepada konsumen BUM Desa? Merupakan pertanyaan pertama yang
harus dijawab oleh para pengelola BUM Desa. Begitupun dengan pengelola Badan Usaha Milik
Desa (BUM Desa).
Untuk menentukan nilai yang akan diberikan kepada konsumen maka pengelola BUM Desa harus
dapat menjawab pertanyaan di bawah ini:
Apa masalah konsumen/masyarakat yang akan diatasi oleh bisnis BUM Desa?
Apa pekerjaan konsumen/masyarakat yang kita bantu menyelesaikan?
Apakah kebutuhan konsumen/masyarakat yang akan kita penuhi?
Produk dan jasa apa yang memberi nilai bagi segmen konsumen/masyarakat tertentu?
Jawaban atas sebagian atau seluruh pertanyaan-pertanyaan di atas akan memperjelas proposisi
nilai dari usaha yang dijalankannya. Jawabannya merupakan hal utama yang ditawarkan oleh
BUM Desa kepada pelanggan/masyarakat. Bisnis yang dijalankan hanya akan berjalan dengan
baik jika mampu memenuhi masalah yang dihadapi konsumen.

8
Apa jenis usaha dari BUM Desa yang dapat menjawab kebutuhan konsumen/masyarakat?
Contoh jawaban misalnya, jika pelanggan/masyarakat memerlukan air bersih tanpa harus
mengambil air dari sumber mata air di tempat yang jauh dari rumah, BUM Desa dapat membuka
Perusahaan Air Minum Desa (PAMDes). BUM Desa Labo di kabupaten Bantaeng, Sulsel,
berhasil menjawab kebutuhan untuk mengintegrasikan pelestarian hutan dengan distribusi air
bersih melalui unit usaha jasa air bersih.
BUM Desa Kaloling Jaya di Desa Kaloling dan BUM Desa Tamarunang di Desa Barua, Kab.
Bantaeng, Sulsel, memilikiusaha sarana produksi pertanian (Saprotan) untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat sebagai impak dari keberhasilan warga melakukan transformasi pola
tanam dari palawija ke tanaman keras. Proses transformasi ini ikut memicu kebutuhan Saprotan.
BUM Desa di kedua desa tersebut berkembang bagus karena berhasil memenuhi kebutuhan
masyarakat akan sarana produksi pertanian tanaman keras.

Contoh yang lain adalah keberhasilan BUM Desa Mattiro Bulu, Desa Bonto Tiro, Kab. Bantaeng,
Sulsel, dalam memenuhi kebutuhan kaum perempuan desa untuk menambah modal usaha kecil
rumah tangga dan terbebas dari jeratan rentenir. Unit usaha yang dikembangkan oleh BUM Desa
ini adalah Simpan-Pinjam. Sementara itu, BUM Desa Dande Lompoa di Desa Kampala
menjawab kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan pedagang kecil yang ada di sekitar kolam
obyek wisata permandian alam Ere Merasa sehingga mereka tidak perlu ke kota untuk belanja
persediaan barang. BUM Desa ini menjalankan unit usaha grosir bagi pedagang kecil di desa
Kampala.
Jika masyarakat membutuhkan tempat untuk menjual dan membeli berbagai kebutuhan sementara
jarak ke pasar terdekat sangat jauh, maka BUM Desa dapat membuka unit usaha Pasar Desa Jika
masyarakat sangat peduli dengan pendidikan anak pra sekolah sementara di desa tersebut belum
ada PAUD, maka BUM Desa bisa membuka unit usaha Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) desa.
Jika di desa memiliki potensi perkebuan misalnya, mangga namun potensi tersebut belum
diusahakan dengan skala ekonomi yang cukup, maka BUM Desa dapat mengembangkan unit
usaha agribisnis mangga secara terpadu.Beberapa contoh BUM Desa sukses di atas menunjukkan
bahwa kesuksesan bisnis BUM Desa tersebut karena mereka berhasil menyampaikannilai yang
bermanfaat kepada konsumen. Nilai yang mampu menjawab kebutuhan konsumen.

2. Segmen Pasar
Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki kelompok orang atau organisasi yang berbeda
yang hendak dijangkau dan dilayani (segmen pasar). Segmen pasar merujuk pada jawaban

9
pertanyaan "Untuk siapa nilai kita ciptakan?" dan "Siapakah konsumen, pelanggan, atau
pengguna yang paling penting bagi bisnis BUM Desa? Mengenali atau mengetahui pelanggan
merupakan cara termudah untuk menentukan segmen pasar dari unit usaha BUM Desa. Apakah
pengelola/pengurus BUM Desa sudah mengetahui dengan persis siapa calon pelanggannya? Jika
belum mengetahui dengan persis siapa calon pelanggan Anda maka jawablah pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini:
1; Berapa umur mereka?
Arahkan jawaban Anda kepada kelompok umur yang menjadi konsumen utama produk
atau jasa yang ditawarkan. Misalnya semua petani tanaman keras.
2; Apa jenis kelamin mereka?
Fokuskan jawaban Ada pada jenis kelamin tertentu jika produk yang ditawarkan memiliki
konsumen untuk jenis kelamin tertentu. Misalnya laki-laki dan perempuan.
3; Dimana mereka tinggal?
Arahkan jawaban Anda pada suatu wilayah/derah tertentu jika produk yang ditawarkan
memang dikhususkan untuk wilayah tertentu. Misalnya petani di Desa Kaloling dan
sekitarnya.

4; Apa yang menjadi kebutuhan mereka?


Sebutkan kebutuhan khusus yang mereka butuhkan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan
tempattinggalnya. Misalnya kebutuhan akan sarana produksi pertanian dengan harga
terjangkau.
5; Berapa pengeluaran mereka perbulan?
Arahkan jawaban Anda kepada kelompok pendapatan tertentu yang menjadi target
konsumen. Misalnya petani di desa dengan penghasilan di atas Rp 300.000 per bulan.

Jika Anda bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas berarti Anda sudah siap menjawab
pertanyaan penting berikut: produk atau layanan apa yang akan Anda sediakan bagi calon
pelanggan Anda? Produk atau layanan apa yang akan kita sediakan bagi calon pelanggan yang
sesuai berdasarkan jawaban 5 pertanyaan di atas adalah Toko Saprotanbagi petani di desa Kaloling
Jaya. Jadi BUM Desa akan mengembangkan unit usaha toko Saprotan.
INGAT! Kesalahan yang biasa dilakukan oleh BUM Desa adalah langsung menentukan
bisnis dan baru kemudian memutuskan siapa yang akan menjadi pelanggannya.

10
3. Hubungan Dengan Konsumen
Setiap perusahaan atau organisasi termasuk BUM Desa yang sukses pasti berhasil menjalin
hubungan yang baik dengan para konsumen atau pelanggannya. Pengelola BUM Desa harus
dapat mengidentifikasi jenis hubungan dengan setiap kelompok konsumen yang diharapkan
dibangun dan dijaga, hubungan seperti apa yang telah dibangun, berapa biaya yang dibutuhkan
untuk membangun hubungan tersebut, dan bagaimana mereka menyatu dengan seluruh model
bisnis BUM Desa.

Pertanyaan di atas identik dengan proses bisnis yang kita kenal sebagai PEMASARAN. Sebuah
bisnis baru harus diketahui oleh calon pelanggan, karena itu perlu menyuarakannya kepada
publik. Perusahaan dapat menjalin hubungan dengan berbagai cara. Hubungan transaksional
berarti tidak ada hubungan nyata antara perusahaan dengan konsumen. Perusahaan berinteraksi
dengan konsumen berdasarkan transaksi. Misalnya toko di terminal, biasanya toko tidak
membangun hubungan dengan konsumennya.
Hubungan jangka panjang merupakan hubungan yang mendalam antara perusahaan dan
konsumen. Perusahaan berinteraksi dengan konsumen berdasarkan pembelian berulang.
Perusahaan dapat juga membangun hubungan membantu secara personal kepada konsumen.
Konsumen dapat berkomunikasi dengan perusahaan untuk mendapat bantuan selama proses
transaksi maupun setelah transaksi. Seringkali perusahaan juga menjalin hubungan khusus
(prioritas) dengan konsumen/klien istimewa atau penting. Namun, ada juga perusahaan yang
tidak perlu berhubungan langsung dengan konsumennya (swalayan). BUM Desa dapat memilih
jenis hubungan dengan konsumen yang paling sesuai dengan model bisnisnya.

4. Cara Menjangkau Konsumen


Apapun bisnis yang dijalankan oleh BUM Desa, mereka harus menentukan saluran penjualan,
yaitu bagaimana cara agar produk/layanan BUM Desa sampai ke pelanggan atau masyarakat
pengguna. Cara menjangkau konsumen adalah memilih dan menentukan saluran distribusi yang
akan digunakan oleh BUM Desa. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan membantu
pengelola BUM Desa untuk memilih dan menentuan cara menjangkau konsumen yang paling
efektif dan efisien. Pertanyaan tentang:
1; Apakah BUM Desa akan membangun tim penjualan sendiri? Atau akan memberikan
bagian penjualan kepada orang lain seperti distributor?

11
2; Apakah Anda akan membuka toko sendiri? Atau membuka counter kecil di dalam toko
besar seperti mall?
3; Apakah Anda akan menjual secara online atau membuka toko (offline)?

Analisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan jawaban pertanyaan di atas, lalu pilih yag
terbaik.
Saluran distribusi pada prinsipnya menujukkan saluran apa yang kita gunakan untuk menjangkau
kelompok konsumen atau masyarakat. Tentu saja dengancara yang terbaik dan biaya yang paling
efisien sesuai dengan rutinitas pelanggan atau masyarakat.Sebagai contoh BUM Desa Dande
Lompoa di Desa Kampala yang membuka usaha grosir barang dagangan untuk para pedagang
kecil membuka toko sendiri sebagai cara untuk menjangkau konsumen.Membuka toko/outlet atau
kantor pemasaran sendiri atau memanfaatkan ruang kosong di balai desa.

5. Aktivitas Utama
Setiap bisnis pasti menjalankan kegiatan-kegiatan utama untuk menghasilkan barang atau jasa
untuk konsumen dan menghasilkan uang bagi perusahaan. Begitupun dengan BUM Desa.
Kegiatan-kegiatan utama tersebut disebut sebagai aktivitas kunci. Setiap perusahaan memiliki
aktivitas kunci masing-masing. Aktivitas kunci yang dibutuhkan oleh BUM Desa sangat
tergantung pada:
1; Proposisi nilai BUM Desa?
2; Saluran distribusi BUM Desa?
3; Hubungan konsumen?
4; Aliran pendapatan?

Sebagai contoh Usaha Simpan-Pinjam BUM Desa Mattiro Bulu, Desa Bonto Tiro, Kab.
Bantaeng, Sulsel, dengan preposisi nilai memenuhi kebutuhan kaum perempuan desa untuk
menambah modal usaha kecil rumah tangga dan terbebas dari jeratan rentenir dengan pinjaman
sebesar 500 ribu-5 juta rupiah. BUM Desa ini menerima tabungan dari anggota dan memberikan
pinjaman modal dengan bunga murah, kredit diberikan langsung kepada anggota, dan BUM Desa
mendapatkan pendapatan dari bunga yang dibayarkan oleh peminjam. Aktivitas utama yang akan
dilakukan oleh unit usaha simpan pinjam BUM Desa tersebut adalah:
1; Kegiatan menerima simpanan/tagungan dari nasabah tabungan.
2; Kegiatan memberikan pinjaman (kredit) kepada peminjam.
3; Kegiatan pembukuan transaksi simpanan dan peminjaman.

12
Selain aktivitas utama tersebut tentu saja BUM Desa menjalankan beberapa kegiatan atau
aktivitas tambahan misalnya rapat rutin, pelatihan untuk staff, penataan arsip, dan lain-lain.
Manajemen BUM Desa harus fokus pada aktivitas utama tersebut tanpa mengabaikan aktivitas
pendukung karena melalui aktivitas utama tersebut BUM Desa dapat memberikan layanan (jasa)
yang menghasilkan pendapatan.

6. Sumber Daya Utama


Setiap bisnis pasti membutuhkan sumber daya dalam menjalankan kegiatan-kegiatan utama untuk
menghasilkan barang atau jasa untuk konsumen dan menghasilkan uang bagi perusahaan.
Begitupun dengan BUM Desa juga membutuhkan sumber daya utama. Setiap perusahaan
memiliki dan menggunakan sumber daya utama untuk menjalankan aktivitas utama masing-
masing. Sumber daya yang digunakan sangat tergantung kepada proposisi nilai, saluran distribusi,
hubungan konsumen, aliran pendapatan, dan lain sebagainya. Sumber daya utama yang
digunakan berupa modal, bahan baku (material), manusia, tekhnologi (peralatan/mesin), dan
informasi.
BUM Desa dalam mengelola dan menjalankan bisnis umumnya tidak bisa sendirian. Mereka
memerlukan tenaga kerja. Sejak awal tentukan berapa banyak dan jenis keahlian apa yang
diperlukan oleh BUM Desa. Misalnya dalam sebuah toko: berapa banyak tenaga penjual yang
diperlukan? Berapa banyak tenaga kasir diperlukan? Berapa banyak tenaga administrasi seperti
staff pembukuan diperlukan? Selain staff/SDM, BUM Desa juga memerlukan sumber daya non
menusia. Berapa sewa toko/kantor perbulan? Berapa jumlah dan harga bahan baku? Apakah
BUM Desa perlu membuat meja counter atau display untuk penjualan. Sumber daya utama yang
dibutuhkan oleh BUM Desa sangat ditentukan oleh jenis usaha. Sumber daya utama ini jika tidak
dimiliki dan tersedia akan menyebabkan aktivitas utama tidak dapat berjalan dengan efektif. Jadi
pengelola
BUM Desa harus dapat menentukan kebutuhan, memiliki/menyewa, dan menggunakan sumber
daya utama untuk menghasilkan barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan
bagi BUM Desa.

7. Jaringan Pemasok Dan Rekanan


BUM Desa agar sukses dalam berbisnis tidak bisa sendirian, mereka harus bekerjasama dengan
banyak pihak lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis BUM Desa memerlukan investor untuk
permodalan atau tidak. Apakah Anda perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan

13
distributor? Menggandeng mitra atau partner yang melengkapi kemampuan yang dimiliki akan
meningkatkan peluang keberhasilan bisnis BUM Desa.

Sebagai contoh usaha sarana produksi pertanian (Saprotan) yang cukup berhasil dikembangkan di
BUM Desa Tamarunang di Desa Barua, Kab. Bantaeng. Kunci keberhasilan usaha ini adalah
keberhasilan membangun kemitraan dengan warga untuk melakukan transformasi pola tanam dari
palawija ke tanaman keras. Proses transformasi ini ikut memicu kebutuhan Saprotan di samping
kebutuhan tetap bagi petani Kakao dan Cengkeh. Selain kemitraan dengan warga petani mereka
membangun kemitraan dengan pemasok, LSM, Pemerintah desa, pemerintah kabupaten dan
pihak terkait lainnya. Pada intinya, pikirkan untuk menjalin kerja sama (jaringan) dengan mitra
atau partner utama untuk menjalankan BUM Desa. Kenali aktivitas utama yang dilakukan oleh
rekanan untuk kita dan jalin kemitraan yang saling menguntungkan. BUM Desa sebagai wadah
berkumpulnya unit usaha menjadi pengatur dan penggerak semua kegiatan usaha mulai dari
pencarian sumber modal, kemitraan usaha dan pasar.

8. Struktur Biaya
Semua hal yang dilakukan dari poin A hingga G memerlukan biaya, lakukan perhitungan secara
seksama, lalu putuskan apakah rencana-rencana bisnis BUM Desa mengntungkan? Mengetahui
menguntungkan atau tidak sebenarnya sederhana saja. Caranya dengan memastikan bahwa
penghasilan BUM Desa lebih besar dari pengeluaran. Jika tidak berarti BUM Desa akan merugi
dan bisnis ini tidak layak dijalankan atau dikembangkan. Oleh karena itu, mengenali biaya yang
harus dikeluarkan dalam menjalankan BUM Desa merupakan keharusan. Struktur biaya dari
bisnis dapat diketahui secara mudah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut ini:
1; Biaya apa yang paling penting dalam bisnis BUM Desa?
2; Sumber daya utama yang mana paling mahal?
3; Aktivitas utama yang mana paling mahal?

BUM Desa akan sukses ketika menjalankan unit bisnis yang menguntungkan di atas kartas.
Namun satu hal yang paling penting, bisnis BUM Desa tidak berjalan di atas kertas. Bertindakdan
berusaha! Langkah nyata pertama yang harus diambil oleh BUM Desa yang akan menentukan
berjalan/tidaknya unit bisnis BUM Desa.

9. Aliran Pendapatan

14
Dari semua blok kanvas pemodelan bisnis di atas, blok ini yang paling penting. Blok ini
mengarahkan pada bagaimana rencana untuk memperoleh penghasilan? Banyak bisnis yang
dibuat tanpa tahu bagaimana memperoleh penghasilannya dan ini sangat berbahaya bagi bisnis
keberlanjutan BUM Desa.

Sebaiknya BUM Desa menentukan jenis-jenis pendapatan sejak awal. Apakah BUM Desa akan
menjalankan unit usaha Perusahaan Air Minum (PAM) Desa dan mendapatkan pendapatan dari
biaya abonemen dan rekening pemakaian air oleh pelanggan? Apakah BUM Desa akan
menyelenggarakan jasa transportasi desa dan mendapatkan penghasilan dari tarif angkutan yang
dibayarkan oleh penumpang? Apakah BUM Desa akan mengembangkan desa wisata dan
mendapatkan penghasilan dari tiket masuk dan pendapatan dari jasa pendukung wisata lainnya?
Setelah mengetahui pendapatan mengalir dari mana makan langkah selanjutnya adalah
memutuskan dan menebtukan target pendapatan per bulan. Jangan pernah membuat unit bisnis
BUM Desa tanpa memikirkan rencana pendapatan dan berpikir untuk Dapat duit dari mana?
Pengelola BUM Desa dapat mengetahui aliran pendapatan dengan cara mengetahui nilai apakah
yang mereka benarbenar ingin membayar, cara pembayaran yang lebih disukai oleh konsumen, dan
kontribusi masing-masing jenis pendapatan terhadap total pendapatan.

B. Manajemen Strategik
Keberhasilan dari Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) sangat ditentukan oleh strategi yang
diambil oleh pengelola atau pengurus BUM Desa. Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu arah
tindakan atau rencana, termasuk didalamnya sumber daya tertentu yang dibutuhkan, untuk
mencapai suatu tujuan BUM Desa. Perbedaan antara sebuah strategi yang handal dengan yang
lemah adalah pada kemampuan manajemen untuk mamadukan serangkaian perubahan, baik yang
berasal dari luar (pasar) maupun di dalam (organisasi), yang menempatkan produk dan jasa BUM
Desa pada posisi yang memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan dibandingkan dengan
para pesaingnya.

Setiap organisasi atau perusahaan memiliki tujuan, namun karena sifat dinamis dari lingkungan
organisasi, strategi atau rencana menyeluruh dibutuhkan untuk merinci bagaimana tujuan-tujuan
organisasi dapat dicapai, dalam lingkungan yang tidak pasti. Pada saat berpikir strategis, maka
tiga fokus utama yaitu: ekonomi, efektivitas, dan efisiensi (dikenal dengan 3E) harus
diperhatikan. Efektivitas menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan, ekonomi fokus

15
pada biaya yang paling efektif dalam memperoleh sumber daya (manusia, material, mesin, dan
uang), dan efisiensi yang memiliki fokus pada penggunaan sumber daya paling baik.

Manajemen strategi cocok untuk semua pengelola dalam berbagai jenis organisasi, baik yang
mencari keuntungan maupun organisasi non-profit (sosial), pemerintah maupun sektor swasta.
Manajemen strategis BUM Desa bagaimanapun berkaitan dengan bagaimana memutuskan strategi
dan perencanaan yang dapat diambil oleh pengelola BUM Desa dan memberikan pengaruh bagi
organisasi. Manajemen strategik merupakan proses di mana pucuk pimpinan BUM Desa
menentukan arah dan kinerja organisasi jangka panjang dengan memastikan bahwa formulasinya
sudah dilakukan dengan cermat, pelaksanaannya efektif, dan selalu melakukan evaluasi terus
menerus.
Manajemen strategik merupakan proses yang interaktif - yaitu sebuah proses yang
berkesinambungan. Perubahan strategis hari ini akan menjadi situasi besok. Manajemen strategik
juga mencakup keputusan, yang belum dipertimbangkan penting secara strategis ketika dibuat,
tetapi mungkin menjadi sangat signifikan saat ini. Keputusan membutuhkan perspektif strategik
untuk memastikan bahwa semua jenis tindakan sudah dipertimbangkan.

C. Swot Analysis
Analisis SWOT merupakan teknik yang berguna untuk memahami Kekuatan (Strengths) dan
Kelemahan (Weaknesses) organisasi, dan untuk mengidentifikasi baik Peluang (Opportunities)
yang terbuka untuk organisasi dan Ancaman (Threats) yang dihadapi oleh organisasi. Analisis
SWOT juga dikenal sebagai analisis KeKePAN (Kekuatan, Kelemahan, Peleuang, dan Ancaman.
Pada sasarnya analisis ini berusaha menemukan peluang baru, mengelola dan mengurangi
ancaman organisasi.

Dalam konteks bisnis, Analisis SWOT membantu bisnis mengelola ceruk pasar berkelanjutan dari
perusahaan. Dalam konteks pribadi digunakan untuk membantu seseorang mengembangkan karir
dengan cara memanfaatkan keunggulan terbaik dari bakat, kemampuan, dan kesempatan. Dalam
konteks pengembangan atau pengelolaan BUM Desa, analisis SWOT digunakan untuk
merumuskan rencana strategis BUM Desa.

16
1. Analisis SWOT untuk BUM Desa

Apa yang membuat SWOT menjadi alat analsis yang sangat kuat adalah bahwa dengan sedikit
pemikiran, dapat membantu BUM Desa menemukan peluang terbaik untuk dieksploitasi. Jika
BUM Desa dapat memahami kelemahan bisnisnya, maka BUM Desa dapat mengelola dan
menghilangkan ancaman yang belum siap dihadapi. Lebih dari itu, dengan melihat internal BUM
Desa dan pesaingnya menggunakan kerangka SWOT, mereka dapat mulai menyusun strategi
yang membantu BUM Desa membedakan diri dari pesaing, sehingga dapat bersaing dengan
sukses di pasar.

Bagaimana Menggunakan Analisis SWOT?


Analisis SWOT dirumuskan oleh Albert Humphrey S pada tahun 1960. Aaat ini analisis tersebut
masih sangat berguna seperti yang dulu. BUM Desa dapat menggunakannya dalam dua cara,
yaitu: (1) sebagai pemecah es (icebreaker) sederhana yang membantu mengumpulkan anggota
organisasi untuk mengawali atau "kick off" dalam perumusan strategi, atau (2) dengan cara yang
lebih canggih sebagai alat strategi yang penting.

Tip:
Kekuatan dan kelemahan adalah aspek internal dalam organisasi BUM Desa,
sedangkan peluang dan ancaman umumnya berhubungan dengan faktor
eksternal. Oleh karena itu, analisis SWOT kadangkadang disebut Analisis Internal-Eksternal
(Matriks IE) dan Matriks SWOT kadang-kadang disebut Matrix IE.
Strengths:
Kekuatan (Strengths):
Apa keunggulan yang dimiliki oleh BUM Desa?
Apa yang dilakukan oleh BUM Desa lebih baik dari perusahaan/BUM Desa lain?
Apa sumber daya yang unik atau sumber daya dengan biaya terendah yang dapat di
manfaatkan oleh BUM Desa sementara yang lain tidak bisa?
Apa yang dilihat konsumen/masyarakat sebagai kekuatan BUM Desa?
Faktor-faktor yang membuat BUM Desa
"mendapatkan penjualan"?
Apa yang menjadi Unique Selling Proposition (USP) atau nilai jual unik dari organisasi BUM
Desa?

17
Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka pengelola BUM Desa setidaknya sudah
mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan dari BUM Desa. Pertimbangkan kekuatan dari
kedua perspektif internal, dan dari sudut pandang pelanggan/masyarakat.

Selain itu, jika pengelola BUM Desa mengalami kesulitan mengidentifikasi kekuatan, cobalah
untuk membuat daftar karakteristik organisasi BUM Desa. Identifikasikan karakteristik organisasi
tersebut dan semoga beberapa diantaranya akan menjadi kekuatan dari BUM Desa. Ketika
melihat kekuatan BUM Desa, pikirkan tentang BUM Desa dalam kaitannya dengan pesaing usaha
BUM Desa. Misalnya, jika semua pesaing BUM Desa menyediakan produk berkualitas tinggi,
maka seharusnya proses produksi berkualitas tinggi bukanlah merupakan kekuatan dalam pasar
organisasi BUM Desa.

Kelemahan (Weaknesses):
Apa yang bisa di perbaiki oleh pengelola BUM Desa?
Apa yang harus dihindari oleh BUM Desa?
Apa yang dilihat oleh konsumen/atau masyarakat yang cenderung sebagai kelemahan BUM
Desa?
Faktor-faktor yang menyebabkan BUM Desa kehilangan penjualan?
Sekali lagi, pertimbangkan hal ini dari basis internal dan eksternal: Apakah pihak lain melihat
kelemahan yang justru tidak dapat dilihat oleh pengelola BUM Desa? Apakah pesaing melakukan
lebih baik daripada BUM Desa? Cara terbaik adalah bersikap realistis sekarang dan menghadapi
kenyataan yang tidak menyenangkan sesegera mungkin.

Peluang (Opportunities):
Apa kesempatan baik yang bisa dilihat oleh?
Apa BUM Desa mengetahui trend yang menarik?
Kesempatan yang berguna bagi BUM Desa dapat datang dari hal-hal seperti:
Perubahan teknologi dan pasar baik dengan skala luas maupun sempit.
Perubahan kebijakan pemerintah yang terkait dengan bidang usaha BUM Desa.
Perubahan pola sosial, profil penduduk, gaya hidup, dan seterusnya.
Kegiatan atau acara setempat/lokal.

Tip:

18
Pendekatan yang berguna, ketika melihat peluang adalah dengan melihat kekuatan dan
bertanya pada diri sendiri apakah BUM Desa mampu digunakan untuk memperoleh
manfaat dari setiap peluang. Atau, melihat kelemahan BUM Desa dan tanyakan pada
diri sendiri apakah BUM Desa bisa memperoleh manfaat dari peluang dengan
menghilangkan kelemahan itu.

Ancaman (Threats)
Apa kendala yang dihadapi oleh BUM Desa?
Apa yang dilakukan oleh pesaing?
Apakah standar kualitas atau spesifikasi pekerjaan, produk, atau jasa BUM Desa berubah?
Apakah perubahan teknologi mengancam posisi BUM Desa?
Apakah BUM Desa memiliki masalah hutang atau masalah arus kas?
Mungkinkah salah satu kelemahan BUM Desa mengancam bisnis BUM Desa secara serius?

Tip:
Ketika melihat peluang dan ancaman, Analisis Politik, Ekonomi, Sosial, dan Tekhnologi
(PEST) dapat membantu untuk memastikan bahwa BUM Desa tidak mengabaikan faktor-
faktor eksternal, seperti peraturan pemerintah yang baru, atau perubahan teknologi dalam
industri di mana BUM Desa menjalankan usahanya.

Jika BUM Desa bermaksud menggunakan analisis SWOT sebagai alat yang serius (bukan sebagai
alat biasa sebagai "pemanasan" untuk perumusan strategi), pastikan untuk ketat dalam cara
menerapkannya, yaitu:
Hanya menerima pernyataan yang tepat dan dapat diverifikasi. Misalnya, Keunggulan biaya
sebesar Rp 10.000/kilogram dalam sumber bahan baku", dari pada pernyataan "penghematan
biaya").
Tanpa ampun memangkas daftar faktor yang panjang, dan memprioritaskannya, sehingga
menghemat waktu untuk memikirkan faktor yang paling signifikan.
Pastikan bahwa pilihan yang dihasilkan ditindaklanjuti pada tahap-tahap selanjutnya dalam
proses perumusan strategi.
Terapkan pada tingkat yang tepat - misalnya, BUM Desa mungkin perlu untuk menerapkan
Analisis SWOT pada produk atau unit usaha tertentu, daripada di keseluruhan BUM Desa.
Catatan:

19
Pengelola BUM Desa juga dapat mempertimbangkan menggunakan Matriks TOWS.
Matriks ini sangat mirip dengan SWOT karena juga berfokus pada empat unsur yang
sama yaitu Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Tapi TOWS dapat menjadi
alternatif yang bermanfaat karena menekankan lingkungan eksternal, sedangkan SWOT
berfokus pada lingkungan internal.

D. Perencanaan Strategik
1. Pernyataan Misi dan Visi
Pernyataan Visi dan Misi adalah kata-kata inspiratif yang dipilih oleh pemimpin yang sukses
menyampaikan arah organisasi dengan jelas dan ringkas. Dengan menyusun sebuah
pernyataan misi dan visi yang jelas, Anda dapat mengkomunikasikan niat Anda secara kuat
dan memotivasi tim atau organisasi untuk mewujudkan visi bersama yang menarik dan
inspiratif tentang masa depan.Merumuskan "Pernyataan Misi" dan "pernyataan Visi"
merupakan dua pekerjaan yang jelas berbeda. Pernyataan Misi mendefinisikan maksud dan
tujuan utama organisasi. Fungsi utamanya adalah internal - untuk menentukan ukuran kunci
atau ukuran keberhasilan organisasi - dan pemangku kepentinga utamanya adalah tim
kepemimpinan dan pemegang saham.

Visi juga mendefinisikan tujuan organisasi begitu juga dengan BUM Desa, tapi saat ini visi
juga berhubungan dengan nilai-nilai organisasi dan bukan hanya sekedar ukuran kinerja
(nilai yang membimbing keyakinan tentang bagaimana hal-hal yang harus dilakukan).
Pernyataan visi mengkomunikasikan baik tujuan dan nilai-nilai organisasi BUM Desa. Bagi
pengelola dan karyawan BUM Desa, memberikan arahan tentang bagaimana mereka
diharapkan untuk berperilaku dan menginspirasi mereka untuk memberikan yang terbaik
bagi konsumen atau masyarakat secara umum. Dalam hubungannya dengan konsumen, visi
membentuk pemahaman konsumen mengapa mereka harus memilih bekerja dengan suatu
BUM Desa.
Tip:
Pernyataan Misi dan Visi biasanya merujuk pada suatu organisasi atau unit organisasi.
Pertama kita pelajari bagaimana membuat pernyataan misi. Lalu bagaimana kita membuat
pernyataan visi

20
2. Merumuskan Pernyataan Misi
Untuk membuat pernyataan misi BUM Desa, kenali dulu "ide pemenang" organisasi BUM
Desa. Ini adalah ide atau pendekatan yang akan membuat organisasi BUM Desa unggul dari
organisasi lain dan para pesaingnya, dan merupakan alasan bahwa konsumen/masyarakat
akan memilih BUM Desa dan bukan pesaing BUM Desa (lihat tip di bawah). "Ide
pemenang" adalah subjek utama dari disiplin strategi bisnis, dan perlu banyak usaha untuk
menemukan, membentuk dan mengujinya. Sederhananya ide pemenang adalah Unit
Selling Preposition (USP) atau nilai jual unik dari suatu usaha atau organisasi.

USP suatu BUM Desa adalah hal unik yang dapat ditawarkan oleh BUM Desa yang tidak
dapat diberikan oleh lembaga lain atau pesaing. USP adalah "Daya Saing" BUM Desa yang
menjadi alasan bahwa pelanggan/masyarakat membeli dari usaha BUM Desa. USP telah
membantu beberapa BUM Desa berhasil. Namun, USP seringkali sangat sulit untuk
ditemukan.
Bahkan segera setelah satu perusahaan menetapkan USP dan sukses di pasar, pesaing
terburu-buru untuk menirunya.

Langkah selanjutnya setelah BUM Desa menemukan nilai jual uniknya untuk merumuskan
pernyataan misi adalah mengidentifikasi ukuran kesuksesan utama dari BUM Desa.
Pastikan bahwa BUM Desa memilih langkah yang paling penting (dan tidak terlalu
banyak!). Kemudian kombinasikan ide pemenang BUM Desa dan ukuran kesuksesan
menjadi satu atau beberapa tujuan yang nyata dan terukur. Perumus misi BUM Desa
selanjutnya dapat menyempurnakan kata-kata sampai ditemukan pernyataan yang singkat
dan tepat tentang misi BUM Desa, yang mengekspresikan ide-ide, langkahlangkah, dan
hasil yang diinginkan oleh BUM Desa.
Sebagai contoh BUM Desa memiliki sebuah toko produk pertanian dengan ide pemenang
adalah "kesegaran produk pertanian lokal". Pengelola BUM Desa mengidentifikasi dua
kunci ukuran keberhasilannya, yaitu: kesegaran dan kepuasan pelanggan. BUM Desa
menciptakan rumusan misinya - yang merupakan tujuan tindakan yang menggabungkan ide
pemenang dan ukuran keberhasilan.
Pernyataan misinya adalah :

21
"Menjadi toko produk pertanian nomor satu di wilayah X dengan menjual kualitas tertinggi,
produk pertanian tersegar dari pertanian lokal kepada pelanggan kurang dari 24 jam (pada
kisaran 75%) dan dengan kepuasan pelanggan
98%."

3. Merumuskan Pernyataan Visi


Setelah Anda membuat pernyataan misi Anda, lanjutkan membuat pernyataan visi Anda :
Pertama identifikasi misi organisasi Anda. Kemudian mengungkap secara nyata, nilai-nilai
misi itu. Selanjutnya, identifikasi apa yang akan paling dihargai oleh organisasi, pelanggan,
dan para stakeholder lain tentang bagaimana organisasi akan mencapai misi ini. Langkah
selanjutnya adalah menyaringnya dengan nilai-nilai yang dimiliki atau seharusnya ada pada
organisasi. Kombinasikan misi dan nilai-nilai, dan poles kata-katanya sampai Anda
memiliki pernyataan visi yang cukup inspirasi untuk memberi energi dan memotivasi orang
di dalam dan di luar organisasi Anda.
Gunakan contoh pernyataan misi yang dikembangkan oleh BUM Desa memiliki sebuah
toko produk pertanian, BUM Desamenginstrospeksi diri tentang siapa dia, penilaian dari
pelanggan dan karyawan tentang misinya.
Empat hal yang paling penting dia identifikasi adalah: kesegaran, kesehatan, rasa dan
"lokalitas" dari produk tersebut. Berikut Pernyataan Visi yang diciptakan dan dibagikan
kepada karyawan, pelanggan, dan sesama petani:
"Kami membantu keluarga di wilayah ini untuk hidup bahagia dan sehat dengan
menyediakan produk lokal yang segar, lezat, dan paling bergizi: Dari pertanian lokal ke
meja Anda kurang dari 24 jam".

***

22

Anda mungkin juga menyukai