LOGO
PRAKTEK AGB-3
PEMBIBITAN
OLEH:
MUHAMMAD SYAHRUL HIDAYAT
NIM. 1506120916
PEMBIMBING:
Nama Penulis
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
II. PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
Areal
. rata, ditepi jalan dan Dekat dari kantor/ Lokasi harus Areal pembibitan telah
terhindar dari kemungkinan emplasmen untuk terbuka dan dipersiapkan ± 15 bulan
genangan/banjir serta dekat memudahkan terhindar dari sebelum penanaman di
dengan sumber air. pengawasan dan gangguan. lapangan untuk
dekat ke lokasi mempersiapkan bedengan,
penanaman naungan, pagar pembbitan ,
sistem penyiraman dan lain
E. Instalasi Penyiraman
1. Secara Manual.
Tanah yang sudah lolos ayakan Top soil + rp + solid dimasukkan kedalam
dimasukkan kedalam kotak dengan ukuran polybag. Untuk pembibitan Pre Nursery
(PN) menggunakan baby polybag berukuran
1,5 m x 1,5 m dengan tnggi 0,6 m.. Dimana 22 cm x 14 cm x 0,1 mm.
campuran tanah dengan solid pada kotak
yang terisi penuh memiliki bobot 1,35 ton
dan rp yg digunakan 5 kg
Contoh kasus
Dik : Benih = 10.000 kecambah
Volume babybag = 1000 gram
Perbandingan tanah : solid (3:1)
1,2 ton media tanam berisi 4,5 kg pupuk rockphosphat
Dit : Jumlah tanah, solid dan pupuk rockphosphat yang digunakan untuk 10.000
kecambah.
Jawab : Media tanah yang dibutuhkan = Jumlah benih x Volume babybag
= 10.000 x 1 kg
= 10 ton
Komposisi tanah = ¾ x 10 ton = 7,5 ton
Solid = ¼ x 10 ton = 2,5 ton
Pupuk rp = 1,35 ton/10 ton x 5 kg = 67,5 kg
Menyusun di Bedengan
Polibag disusun secara tegak dan
rapat di bedengan. Tiap 1 m² dapat
memuat 70 polibag atau 840
polibag/bedengan
Pengangkutan Kecambah
Rotting Overgrown
Penanaman PN
1. 3. 5.
Sebelum ditanam Penanaman dilakukan Setelah ditanam
kecambah dengan cara membuat ditutup kembali
didesinfeksi dengan lobang sedalam 2-2,5 menggunakan tanag
larutan Dithane M cm menggunakan jari ± 1 cm
45 konsentrasi 0,1- atau kayu
0,2%
2. 4. 6.
Kecambah Posisi penanaman Setiap persilangan
kemudian ditanam nya radicula ditanam dalam satu
ke dalam beby menghadap ke kelompok dan
polybag pada hari bawah antara persilangan
itu juga dibuat label
Penyiraman
:
Dilakukan dengan menggunakan selang
yang di bagian ujungnya diberi kepala
gembor/springkle/kiriko. 02
Penyiraman pertama dilakukan setelah
01 02 03 04
Pengendalian gulma di
pembibitan awal harus
secara manual (tidak
dibenarkan dilaksanakan
secara kimia).
Konsolidasi
Bibit PN
Konsolidsi dilakukan 1
kali/minggu meliputi:
Menambah tanah yang
kurang
Menegakkan babybag
yang miring
Menukar bibit yang
mati dengan bibit pada
bedengan terakhir yang
biasanya tidak penuh.
Pengendalian Hama
dan Penyakit di PN
Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan tiap hari. Diusahakan
pengendalian dengan cara manual.
Apabila gangguan hama dan penyakit
sudah pada tingkat yang lebih berat maka
dapat dikendalikan dengan
penyemprotan insektisida, fungisida
dengan rotasi 1 kali/minggu.
Stok insektisida dan fungisida yang
jenisnya sesuai dengan rekomendasi
harus tersedia di gudang kebun.
Pemberantasan hama dan penyakit di pre
nursery tidak dibenarkan memakai
pestisida yang mempunyai ikatan unsur
tembaga, air raksa atau timah exp
dipterak, bidrin, dll
Kumbang Malam
(Apogonia sp dan
Adoretus sp)
Kumbang malam aktif dan mencari
makan pada malam hari. Pada waktu siang,
kumbang ini beristirahat di dalam lapisan
tanah sedalam sekitar 2 cm bersembunyi di
antara gulma yang ada disekitar pembibitan.
akibat serangan kumbang malam, daun
menjadi berlubang-lubang karena lapisan
epidermis anak daun terkikis atau dimakan
seluruhnya
Kutu Daun
(aphid, mealy bug, dan tungau)
Aphid berwarna hijau kemerah-merahan dan
tungki di sekitar badannya berwarna putih berlilin.
Umumnya aphid djumpai pada helaian daun atau
pucuk yang belum terbuka.
Badan mealy bug ditutupi oleh lapisan lilin
putih. Jenis kutu ini terdapat pada helaian daun dan
pucuk. Selain itu mealy bug juga terdapat di leher
akar di dalam tanah, biasanya di ujung akar yang
masih muda yang berbatasan dengan dinding
babybag. Kedua jenis kutu ini bersimbiosis dengan
semut.
Tungau atau red spider mite biasanya berada
di bawah permukaan anak daun yang sudah tua.
Kutu ini berkembang bik dengan cepat terutama
pada musim kemarau. Tungau menghisap cairan
pada bagian tanaman yg masih muda. Dan
menyebabkan pertumbuhan bibit menjadi lemah
dan kerdil sehingga rentan terhadap infeksi
patogen, seperti curvularia dll. Biasanya bibit akan
mati
Ulat api (Setora nitens
Belalang (Valanga
nigricornis)
Belalang memakan bagian tepi
daun dan dapat mematahkan bibit.
Serangan belalang sering dijumpai
tapi sangat berbahaya bila muncul
dalam gerombolan besar (epidemi)
Jangkrik (Gryllus sp.)
Jangkrik dapat
mematikan bibit karena
memakan pangkal daun,
pucuk, dasar titik tumbuhnya
Siput
Seleksi di PN
a. Norma jumlah bibit yang diseleksi selama di PN sebesar
7,5% dan realisasi tergantung dengan kondisi bibit.
b. Bibit hasil seleksi yang tidak normal dimusnahkan dan
dibuat berita acara pemusnahan bibit yang ditandatangani
oleh asisten pembibitan, askep, dan manajer serta
diketahui oleh bagian tanaman.
c. Bibit yang tidak normal adalah:
Bibit dengan akar melingkar akibat penanaman kecambah
terbalik.
Daun menggulung atau yang kelihatan seperti jarum.
Daun sangat sempit yang kelihatan seperti rumput
Daun keriting atau kelihatan mengerut akibat helaian daun
gagal mengembang.
Bibit yang kurus, mengecil, dan menguning.
Diserang hama dan penyakit dan tidak mungkin lagi untuk
tumbuh dengan baik.
d. Persyaratan bibit yang dapat dipindah dari PN ke MN
adalah:
Bibit telah berumur 3 bulan (3-4 daun)
Bibit bertitik tumbuh kembar yang telah dipisahkan 2
minggu sebelum pemindahan ke MN
Bibit normal (sudah di seleksi)
Grass
Bibit grass yaitu bibit yang
mempunyai daun yang sempit dari pangkal
sampai ujung, tegak seperti daun rumput.
Hal ini disebabkan oleh faktor genetik.
Chimera
Bibit chimera yaitu bibit yang daunnya
sebagian atau semuanya bewarna kunng
seperti tanpa klorofil. Bisa berupa strip
kecil atau menyerupai pita.
Disebabkan oleh faktor genetik karena
tidak adanya klorofil pada jaringan daun.
Role leaf
Bibit rolled leaf yaitu bibit dengan
daun menggulung dengan poros
memanjang secara vertical, bentuk seperti
paku. Umumnya disebabkan faktor genetik,
tetapi dapat juga disebabkan oleh keringan
dan serangan serangga penghisap daun.
Crinkle leaf
Bibit crinkle leaf yaitu bibit yang
mempunyai daun sebagian atau seluruhnya
mengkerut. Pada gejala ringan umumnya
bibit akan membentuk daun baru yang
normal.
Faktor penyebabnya adalah genetk dan
dapat juga kekurangan boron
Collante
Bibit collante yaitu bibit yang daunnya
menyempit di bagian tengah saja, atau
bahkan tidak terbuka
Faktor penyebabnya yaitu shock bibit
(kekeringan), serangan serangga, bahan
kimia atau kekurangan boron
Twisted shoot
Bibit twisted shoot yaitu bibit dengan
pertumbuhan daun seperti terpelintir dan
batang yang melengkung diatas permukaan
tanah sebagai akibat kesalahan sewaktu
menanam kecambah (plumula ke bawah
dan radicula ke atas). Sering terjadi pada
kecambah yang punya 2-3 embryo.
Leaf spot
Bibit terkena penyakit leafspot
adalah bibit yang terserang jamur,
ditandai dengan adanya bintik
merah pada daun. Fator ini
disebabkan oleh kultur teknis yang
tidak tepat
Normal dan kerdil
Bibit kerdil adalah bibit yang
pertumbuhan terhambat, sehingga ukuranya
lebih kecil dari bibit normal. Selain faktor
genetik dapat juga diakibatkan kesalahan
kultur teknis, seperti penggunaan tanah
yang tidak memenuhi syarat, aplikasi
herbisida yang salah dan kekurangan
nurtisi.
Pembibitan Awal (MN)
1. Persiapan Areal
a. Pemancangan dilaksanakan
menggunakan kawat yang telah
diberi simpul/tanda titik pancang. Your Picture Here
b. Umur bibit :
8-10 bulan jarak pancang 70 x 70 x Your Picture Here
70 cm (23.000 bibit/ha)
≥ 10 bulan jarak pancang 90 x 90 x
90 cm (14.000 bibit/ha)
Arah barisan Utara-Selaan
Antara plot dibuat batas dengan
lebar 1,20 m
.
Mengumpulkan Tanah
Mengumpulkan top soil Tanah top soil Sampah dan batuan yang
(tanah warna coklat selanjutnya digemburkan tidak lolos dari pengayakan
kehitaman) dari luar dan diayak dibuang sehingga tidak
bercampur dengan tanah
areal bibitan dan menggunakan ukuran top soil.
selanjutnya lubang ayakan 1 cm x 1
mengangkutnya ke areal cm.
bibitan.
Add Text
Easy to change
colors, photos
and Text.
01 Mengisi Pilibag
Tanah yang telah diayak dimasukkan kedalam
polybag. Untuk pembibitan Main-Nursery (MN)
menggunakan large polybag berukuran 55 cm x
40 cm x 0,1 mm.
Tanah diisikan sampai setengah bagian,
dipadatkan, diisi lagi sampai 3-5 cm dibawah
permukaan polibag
02 Menyusun polybag
Polybag yang telah berisi tanah diangkut dan
diletakkan serta disusun satu per satu, sehingga
berdiri tegak, lurus sesuai mata lima pada titk
pancang yang telah ditentukan.
Seragamkan cara meletakkannya (exp: di selatan
pancang).
Menanam bibit PN
ke MN
1. Bibit dari PN yang telah diseleksi, diangkut dan diecer
secara hati-hati dan diletakkan di samping large polybag.
2. Satu hari sebelum pindah tanam, lakukan penyiraman
tanah dalam large polybag.
3. Buat lobang tempat penanaman menggunakan bor
berukuran baby polybag tepat di tengah large polybag.
4. Sisa tanah bekas lobang bor dikumpulkan di tempat yang
telah ditentukan.
5. Laksanakan pemindahan bibit PN dengan cara membuka
baby polybag. Baby polybag dibuka dengan cara
memotong secara vertikal, kemudian polybag dilepaskan.
6. Tanam bibit PN beserta tanahnya kedalam lobang tanam
di large polybag dengan kedalaman – 2 cm dari
permukaan tanah large polybag.
7. Setelah bibit dimasukkan kedalam lobang large polybag,
laksanakan pemadatan dengan tangan.
8. Kumpulkan baby polybag bekas, sehingga tidak
berserakan di areal bibitan.
9. Pengisian tanah yang kurang ke dalam large polybag,
maka lakukan penambahan tanah secukupnya.
.
Penyiraman
Beberapa upaya yang dapat dlakukan
Dilakukan dua kali sehari
untuk menghindari kerugian akibat
pad waktu pagi dan sore
penyiiraman yang kurang tepat :
hari, kecuali pada malam
harinya turun hujan besar
Bila air tergenang selama 1 jam
dari 8 mm.
setelah penyiraman, air dalam
Jika penyiraman menggunakan
polybag dikurangi dengan cara
selang perlu dijaga agar air tdak
mencucuk polybag dengan
langsung ke permukaan tanah.
kawat/kayu berdiameter 0,5 cm dan
Dan selang tidak merusak bibit
dijaga agar tidak melukai akar
Lama penyraman atau
volume air yang diberikan Melakukan penambahan tanah
agar disesuaikan dengan jika bonggol/leher batang telah
kebutuhan bibit muncul ke permukaan tanah
01 02
Pengamatan dilakukan secara Bila dari hasil pengamatan
rutin 1 x / minggu untuk menunjukkan adanya
mengetahui ada tidaknya peningkatan gejala serangan
serangan hama/penyakit. maka dapat dikendalikan
Cara pengendaliaanya adalah: dengan penyemprotan
Serangan awal / ringan pestisida. Penyemprotan
dikendalikan secara manual. dilakukan setelak penyiraman
Hama dikutip / diambil pagi. Tambahkan bahan
kemudian dimusnahkan . perekat agar efektif.
3. Khususnya bibit yang terkena penyakit yang mudah menular harus dipisahkan dari bibit yang sehat
4. Gejala serangan hama/penyakit di pembibitan dan pengendaliannya.
gambar
Your Picture Here
Memutar Polibag
± 1 minggu sebelum
ditanam di lapangan bibit
perlu diputar untuk
memutuskan akar yang telah
masuk ke tanah.
Menjelang persiapan tanam
bibit dikumpulkan rapat,
setiap kelompok terdiri dari
100-200 bibit.
Seleksi
Jadwal : 1 x per 3 bulan pada umur bibit berumur 3,6,9, dan 12 bulan (saat akan ditanam di
lapangan)
Pedoman seleksi berdasarkan ukuran pertumbuhan, dan kesehatannya.
Pelaksanaan Seleksi:
Bibit sakit/tidak normal di beri tanda cat merah pada pangkal batangnya. Seleksi dilaksanakan
oleh pekerja dan dipimpin oleh mandor pembibitan. Hasil seleksi dilaporkan kepada asisten,
Tindak lanjut : disingkirkan atau dimusnahkan
Angka seleksi yng norml : 4 x seleksi = 15%
Pedoman ukuran pertumbuhan bibit yang normal adalah :
Umur (bulan) Jumlah Daun Tinggi (cm) Diameter Batang (cm)
1 4,0 20 1,3
2 4,5 25 1,5
3 5,5 32 1,7
4 8,5 40 1,8
5 10,5 52 2,5
6 11,0 59 2,7
7 11,5 64 3,0
8 12,0 73 3,6
9 14,0 88 4,5
10 16,0 110 5,5
11 17,0 120 5,8
12 18,0 130 6,0
Pedoman seleksi kelainan fisik bibit :
1. Tumbuh terputar
2. Daun bergulung
3. Daun seperti lalang
4. Anak daun tidak membuka
5. Tumbuh memanjang
6. Permukaan tajuknya rata
7. Bibit kerdil
8. Anak daun kusut/keriting
9. Anak daun rapat dan pendek
10. Anak daun jarang-jarang
11. Penyakit tajuk
12. Collante
13. Sudut anak daun sangat tajam
14. Sudut antara pelepah dan sumbu tegak sangat tajam
15. Daun terkulai
Flat top
Bibit flat top adalah bibit yang
mempunyai pertumbuhan pelepah muda
yang lebih pendek, terlihat datar pada
permukaan tajuk. Hal ini dapat disebabkan
oleh faktor genetik atau defisiensi boron
juvenile
Bibit juvenile adalah bibit yang daun
tua tidak mengalami perkembangan atau
tidak keseluruhan membuka. penyebabnya
Erect
Bibit erect yaitu bibit yang mempunyai
pertubuhan tajuk yang sangat tegak dan
kaku, sudut pelepah dengan sumbu batang
sempit dan sering lebih tinggi dari bibit
sekitarnya. Pada umumnya menjadi
pokoksteril atau tidak berproduksi.
Penyebabnya faktor genetik
Short internode
a. Bibit short internode yaitu bibit dengan pelepah yang
mempunyai jarak antar anak daun sangat rapat.
Chimera
Bibit chimera yaitu bibit yang daunnya
sebagian atau semuanya bewarna kunng
seperti tanpa klorofil. Bisa berupa strip
kecil atau menyerupai pita.
Disebabkan oleh faktor genetik karena
tidak adanya klorofil pada jaringan daun.
Wide internode
a. Bibit wide internode yaitu pelepah bibit yang mempunyai
jarak antar anak daun yang lebar.
Bibit kerdil
a. Bibit kerdil adalah bibit yang mempunyai umur sama
tetapi pertumbuhan terhambat.
Culvularia
a. Bibit terserang bercak daun ditandai dengan daun bibit
terdapat bercak bewarna merah kekuningan.
Narrow pinnae
a. Bibit narrow pinnae yaitu bibit yang mempunyai anak
daun yang sempit seperti jarum.