Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi alamiah yang tinggi untuk mengembangkan


sektor pertanian. Salah satu sub-sektor pertanian yang perlu terus dikembangkan
adalah sub sektor perkebunan. Potensi yang perlu dikembangkan berkenan
dengandiversifikasi komoditi khususnya di bidang perkebunan adalah komoditi
cengkeh baik di pasar domestik maupun di pasar internasional mempunyai
prospek yang cerah antara lain ditandai dengan terus meningkatnya nilai ekspor
komoditi cengkeh secara nasional, sehingga memberikan dan menambah devisa
bagi negara (Goenadi, dkk, 2005). Cengkeh memegang peranan penting dalam
pembangunan perkebunan khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya
(Arinda, 2015)
Kontribusi cengkeh yang nyata dalam penyediaan kebutuhan bahan baku
terutama bagi industri rokok kretek, peningkatan 654 pendapatan petani,
peningkatandevisa negara, penyediaan kesempatan kerja ditingkat on farm,
industri farmasi dan perdagangan serta sektor informal, saat ini sebagian besar
hasil cengkeh (95%) digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri rokok
kretek (PRK), sisanya untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat–
obatan, oleh karenanya tidak dapat disangka bahwa peran cengkeh dalam
perekonomian nasional cukup besar (Nurdjanna, 2007). Diantara daerah yang
memproduksi cengkeh adalah Kabupaten Sinjai.
Cengkeh tentu erat kaitanya dengan proses produksi berkaitan dengan
cara bagaimana sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan produk
(keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi (2003), produksi merupakan hasil
akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan
atau input. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran efisiensi untuk
mengetahui efisiensi pada proses produksi dan menentukan strategi perbaikan
bagi proses produksi yang tidak efisien. Pengukuran efisiensi proses produksi
pada penelitian ini akan menggunakan suatu alat ukur berupa metode Data
Envelopment Analysis (DEA). Menurut Thanassoulis (2001), DEA sebagai suatu
metode yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi komparatif dari unit
operasi homogen seperti sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. DEA berfungsi
untuk mengetahui efisiensi pada proses produksi dan menentukan strategi
perbaikan bagi proses produksi yang tidak efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah produksi cengkeh Kabupaten Sinjai ?
2. Bagaimana Efisiensi dari produksi cengkeh Kabupaten Sinjai melalui
Metode DEA?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai produksi cengkeh di Kabupaten Sinjai
2. Mengetahui cara analisis efisiensi melalui Metode DEA
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Cengkeh

Anda mungkin juga menyukai