Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan pembelajaran II.

PERSIAPAN LAHAN

A. Lembar Informasi

Mengolah tanah adalah membalik dan menggemburkan struktur tanah agar menjadi
gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan
memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara. Pengolahan tanah dalam usaha
budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam
baik secara fisik, khemis dan biologis tanah menjadi lebih baik, membunuh gulma dan
tanaman yang tidak diinginkan, menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada
tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan dengan baik, menurunkan laju erosi,
meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, mencampur dan
meratakan pupuk dengan tanah, dan mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase,
sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik.
Marilah sebelum melanjutkan ke materi persiapan lahan kita mengagungkan dan
memanjatkan puji syukur kepada Tuhan YME atas amanah yang diberikan kepada kita
agar dalam menyiapkan lahan untuk tanaman dapat berjalan sesuai rencana dan
Tuhan meridoinya. amiin.
1. Langkah-langkah pengolahan lahan agribisnis buah semusim / semangka
Kegiatan persiapan lahan ini berbeda-beda tertgantung pada: jenis tanah yang akan
diusahakan, system budidaya yang akan diterapkan serta produksi tanaman yang
diinginkan. Seperti yang sudah disampaikan diatas bahwa pengolahan lahan di
tanaman buah semusim/semangka termasuk menggunakan system Olah tanam
minimum dan secara umum kegiatan persiapan lahannya meliputi kegiatan
pembersihan lahan, pembedengan, dan pemupukan dasar.

a. Pembersihan lahan
Pembersihan lahan ini dapat dilakukan dengan pembabatan, penggunaan
herbisida , dan pencabutan.
Cara pembersihan lahan yang paling cepat untuk dilakukan adalah dengan cara
membabat sisa tanaman, lalu tanaman tersebut dikumpulkan disuatu tempat
untuk dijadikan kompos, dan kompos tersebut bisa dikembalikan ke lahan
tersebut dalam bentuk pupuk.
b. Pengukuran Lahan
Kegiatan pengukuran lahan ini bisa dilakukan sebelum kegiatan pembersihan
lahan maupun sesudahnya. Tujuan dari kegiatan lahan ini adalah untuk
memastikan seberapa luas lahan yang digunakan dalam kegiatan agribisnis
tersebut. Dengan luas yang sudah diketahui maka dapat dibuat perencanaan
sesuai peruntukannya antara lain: tempat gudang sarana produksi tanaman
(Saprotan), tempat untuk keamanan, tempat pembibitan, yang lebih penting
berapa luasan tanaman yang akan ditanam dapat segera diketahui.
c. Pembentukan Bedengan

Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung


didalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat.
Pembentukan bedengan dalam budidaya tanaman dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti: sistem irigasi, kelembaban tanah, musim tanam, ketahanan
akar tanaman terhadap kondisi jenuh air serta sifat tanah.
1) Bedengan penanaman tunggal

Bentuk penanaman tunggal artinya penanaman satu baris


tanaman pada bedengan penanaman menuju ke satu arah.
Ukuran bedengan sistem penanaman tunggal sebagai berikui:

Gambar 2.1 Bedengan dengan Penanaman Tunggal


2) Bedengan ganda

Sistem penanaman ganda merupakan penanaman pada dua baris


bedengan yang berhadap-hadapan. Ukuran bedengan sistem
penanaman ganda sebagai berikut.

Gambar 2.2 Bedengan dengan Penanaman Ganda

d. Pengapuran

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu: colorimetris
dan electrometris. Alat yang sering digunakan secara praktis adalah pH tester dan
universal indakator/kertas lakmus.

Tujuan kegiatan ini adalah dapat menentukan apakah tanah yang akan ditanami
tersebut bersifat alkalis, netral, atau masam. Untuk pertumbuhan tanaman
semangka membutuhkan pH tanah netral. Pengapuran bertujuan untuk
menaikkan pH tanah yang semula masam menjadi mendekati netral. selain itu,
pengapuran juga menambah unsur hara kalsium (Ca) maupun unsur magnesium
(Mg) yang sangat diperlukan tanaman. Kapur pertanian yang beredar di
Indonesia pada dasarnya terdiri dari kapur kalsit/kaptan (CaC0 3) dan dolomit
(CaC03MgC03). Brikut ini disajikan hubungan antara pH tanah, reaksi tanah, dosis
penggunaan kapur karbonat/kalsit/kaptan, dan dolomit.

e. Pemupukan Dasar

Pemupukan Dasar adalah pemberian pupuk pada saat sebelum tanam,


tujuannya adalah memberi atau menyiapkan unsur hara atau cadangan unsur
hara untuk pertumbuhan dan produksi tanaman semangka, biasanya
dilakukan:

 Pada saat atau bersama-sama kegiatan pengolahan tanah


 Pada saat pembuatan bedengan berlangsung atau setelah pembuatan
bedengan secara kasar selesai, sehingga pada saat penghalusan bedengan
pupuk sudah ditebarkan.
Penempatan pupuk selain ditebarkan juga bisa diberikan pada tempat calon
tanaman. Pemupukan dasar ini dapat dilakukan baik yang memakai ataupun
yang tidak memakai mulsa plastik hitam perak (MPHP). Dosis pemupukan
dasar untuk yang menggunakan MPHP sebaiknya pemupukan dasar
diberikan sebanyak ± 90 % dari total pupuk yang diberikan, dan sisanya
diberikan pada pemupukan susulan. Untuk tanaman semangka yang tanpa
MPHP diberikan secara bertahap. (dosis untuk pupuk dasar lihat pada
pemupukan) Pupuk dasar yang dipakai adalah pupuk organik/kandang dan
pupuk buatan. Apabila bedengan sudah dilakukan pemupukan dan lahan
sudah dirapikan selanjutnya lahan siap dilakukan pemasangan mulsa plastik.

f. Pengolahan Tanah pada Tanaman melon


1. Pengolahan tanah dan pembedengan
Pengolahan tanah pada tanaman melon hampir sama dengan tanaman
semangka, hanya berbeda pada ukuran bedengannya. Bedengan dibentuk
dengan Ukuran panjang maksimum 15 m; dengan maksud akan memudahkan
perawatan tanaman dan mempercepat pembuangan air, terutama di musim
hujan, Lebar bedengan antara 100-120 cm, tinggi bedengan dibuat sesuai
dengan musim dan kondisi tanah, pada musim hujan tinggi bedengan 50 cm
agar perakaran tanaman tidak terendam air jika hujan deras, dan pada musim
kemarau tinggi bedengan cukup 30 cm, karena untuk memudahkan perawatan
pada saat bedengan digenangi. Parit dibuat dengan lebar 50–60 cm adalah
untuk memudahkan perawatan pada saat penyemprotan, pemasangan ajir,
penalian, maupun

2. Pupuk dasar
Pupuk dasar yang dipakai adalah pupuk kompos/kandang dan pupuk buatan.
Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari
hewan sapi/kerbau/ayam dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang.
Pupuk kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang
kurang subur. Pupuk buatan yang dipakai ZA, Urea, SP 36, KCl. Dosis yang
digunakan antara lain: pupuk kompos/kandang 20-30 ton/ha, SP-36 200-250
kg/ha, 600 kg NPK (NPK Mutiara 16:16:16), dedak 1000-1500 kg/ha dan
kapur ± 720 kg/ha (penentuan kapur diusahakan berdasarkan hasil nilai pH
tanahnya). Apabila bedengan sudah dilakukan pemupukan dan lahan sudah
dirapikan selanjutnya lahan siap dilakukan pemasangan mulsa plastik.

g. Pengolahan Tanah pada Tanaman Stroberi

3. Budidaya langsung dilahan

Pada prinsipnya pengolahan tanah di Lahan tanaman stroberi hampir sama


dengan lahan di tanaman semangka biasanya dilakukan pada awal musim
penghujan. Pengolahan tanah dapat menggunakan alat manual, hewan
maupun mesin, lahan olah dengan kedalam 30-40 cm kemudian di
keringanginkan selama 15-30 hari. Buat bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi
30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 40 x 60
cm.

4. Budidaya di Pot/Polibag
Budidaya di pot/polybag pengolahan tanahnya cukup menyediakan campuran
media, media yang biasa digunakan:
a. Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro dan pupuk
kandang dengan perbandingan 2:1:1.
b. Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1.
c. Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan
1:1:1:1.
d. Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.

Ukuran Pot yang digunakan berdiameter 7-20 cm, apabila menggunakan


polybag ( kantong plastik) berukuran diameter ± 25 cm dan tinggi berkisar
± 30 cm, bagian bawah diberi lubang kecil-kecil.

B. Lembar Kerja
1. Pengolahan Lahan tanaman Buah semusim/Semangka
a. Tujuan : setelah mempelajari mata pelajaran ini dan disediakan alat dan bahan
persiapan lahan peserta didik mampu melakukan kegiatan persiapan lahan sesuai
prosedur.
b. Alat dan Bahan:
1) Lahan yang akan diolah 10) Pupuk dasar (Pupuk
2) Cangkul besar dan kecil kandang dan pupuk
3) golok kimia)
4) Meteran 11) Insektisida Karbofuran
5) Ajir 12) Bahan bakar
6) Bajak/ garu 13) Ember
7) Traktor tangan/ tenaga 14) Sepatu boot
hewan 15) Masker
8) Kapur 16) Sarung tangan
9) Alat pengukur/timbangan

c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja:


1) Hati-hati terhadap peralatan yang tajam
2) Hati-hati terhadap bagian mesin yang bergerak
3) Hati-hati dalam menggunakan alat pengolahan tanah
4) Hati-hati memegang/mencampur bahan kimia
5) Pakai pakaian kerja di lahan (menggunakan sepatu Boot, masker, dan sarung tangan)

d. Langkah Kerja
1) Lakukan pembersihan lahan, dengan alat yang sudah disediakan, kumpulkan
hasil pembersihan lahan dan buatlah kompos.
2) Lakukan pengukuran lahan dan tentukan luasan yang akan di tanami semangka.
3) Gunakan hasil pH tanah dari kerja sebelumnya, tentukan, hitung dan timbang
kebutuhan kapurnya
4) Tentukan tempat calon bedengan dan saluran drainasenya, buatlah bedengan
dengan ukuran lebar ± 250 cm, tinggi ± 40 cm, panjang disesuikan lahan,
usahakan maksimal ± 15 m, lebar saluran ± 50 cm, tinggi ± 25 cm, lebar tempat
menjalarnya percabangan ± 2,5 m. Bagian bedengan diolah menggunakan bajak
dibantu dengan tenaga traktor tangan/tenaga hewan. Sebelum bedengan di
rapihkan terlebih dulu dilakukan pengapuran dan pemupukan dasar.
5) Hitung dan timbang kebutuhan pupuk dasar yaitu pupuk kandang, pupuk kimia,
karbofuran, dan borate. Campurkan terlebih dulu bahan kimia tersebut dan
taburkan bersama- sama pupuk kandang di bagian bedengan yang belum di
rapihkan
6) Pupuk yang sudah ditebar di aduk sambil bedengan di rapihkan dan di ratakan
permukaannya sehingga antara pupuk dan tanah menjadi homogen.
7) Rapihkan dan ratakan permukaan bedengan apabila lahan menggunakan mulsa
bedengan siap ditutup MPHP, tetapi kalau tidak menggunakan MPHP bedengan
siap dibuatkan lubang tanam dan ditanami bibit.

C. Lembar Evaluasi
1. Kenapa Tanaman semangka dan melon penanamannya dibuatkan bedengan?
Bagaimana bila penanamannya tidak menggunakan bedengan?
2. Bagaimana urutan pengolahan tanah untuk calon bedengan dan berapa ukuran
bedengan untuk tanaman buah semusim semangka dengan penanaman ganda?
3. Jenis apa saja pupuk dasar yang dibutuhkan untuk tanaman buah semusim
semangka dan melon? Berapa dosis per ha?
4. Bagaimana cara yang baik dalam melakukan pemupukan dasar pada tanaman buah
semusim semangka dan melon?
5. Bagaimana cara pengolahan tanah pada budidaya tanaman stroberi dengan
menggunakan pot?

Anda mungkin juga menyukai