PENGOLAHAN TANAH KERING DAN BASAH

Miftachul haq ilham al rais

202010200311061

Mifatchulhaq9@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang

(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK

Pengolahan tanah sangat penting dilakukan sebelum dilaksanakan penanaman. Tujuan dari
pengolahan tanah adalah agar tanah menjadi gembur dan tanaman mudah tumbuh pada tanah
tersebut. Ciri tanah yang gembur adalah tanah yang banyak mengandung humus, pengelolaan air
yang baik, tanah yang mudah menyerap air. Cara kerja pengolahan tanah yang pertama adalah
dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti cangkul, benih jagung, kedelai dan
lainnya. Agar penanaman tidak terganggu oleh rumput rumputan, bersihkan gulma yang ada
disekitar lahan yang akan diolah tanahnya setelah itu taburkan secara merata pupuk kompos atau
pupuk kandang pada petakan yang sudah dibersihkan gulmanya dan dilanjutkan dengan mengairi
lahan sampai tanahnya tergenang air . Media tumbuh tanaman merupakan salah satu faktor yang
harus diperhatikan, sebab mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Tanaman memerlukan kombinasi yang tepat dari berbagai nutrisi
untuk tumbuh, berkembang, dan bereproduksi..

Kata Kunci : pengolahan tanah

PENDAHULUAN

Tanah yang gembur adalah tanah yang
banyak mengandung humus, pengelolaan air
yang baik, tanah yang mudah menyerap air.
Tanah diperlakukan dicampur dengan pupuk
kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg/ha.
Panjang bedengan tergantung pada keadaan
musim. Jika musim hujan, bedengan yang
dibuat drainase lebih tinggi lebih baik.
(Sumpena, 2008). Pengolahan tanah
merupakan usaha menjaga sebaik-baiknya
tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman
agar selalu dalam keadaan yang subur,
mantap dan seimbang secara hayati
(biologis), fisik dan kimia sehingga
ekosistem tanah juga dapat dipertahankan
dengan sebaik-baiknya.
Berbagai kegiatan yang terkait
dengan pengolahan tanah secara fisik adalah
membajak, menggaru, mencangkul, membuat
bedengan penanamann dan pembibitan serta
membuat larikan. Khusus pada tanah yang
berlereng, pembuatan bedengan dan larikan
harus sejajar dengann garis kontur dan jangan
sampai mengikuti arah lereng yaitu dari atas
ke bawah.
Cara pengolahan tanah yang baik
merupakan tindakan-tindakan praktis untuk
melindungi hilangnya lapisan olah tanah (top
soil) agar kesuburan tanah dapat terjaga
baik. Cara pengolahan tanah berbeda-beda
tergantung jenis tanah, kondisi tanah, dan
jenis tanaman yang akan dibudidayakan.
Pengolahan tanah juga sebagai upaya
menyiapkan media tumbuh yang baik agar
tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil
yang maksimal. Perkembangan lebih lanjut
dari teknologi dan sistem budidaya tanaman
adalah dilakukannya penanaman tanpa tanah
sebagai media tumbuh. Teknologi dan sistem
budidaya tanpa tanah tersebut dikenal dengan
hidroponik, yaitu budidaya tanaman media
air dan aeroponik yaitu budidaya tanaman
dengan media udara.

1
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di lahan
rusunawa Universitas Muhammadiyah
Malang, dari bulan Oktober 2020 sampai
dengan Desember 2020.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam
parktikum ini adalah cangkul, meteran,
pelubang mulsa, alat tulis dan alat
dokumentasi.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah mulsa, tali rafia, pasak
bambu, pupuk kandang, tanah, air.
Metode Kerja
Metode kerja lahan kering. Tahap
awal metode kerja yang kami gunakan dalam
pengolahan lahan kering adalah menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan seperti
cangkul, pupuk kandang, mulsa, tanah, air
dan lainya. Agar penanam tidak terganggu
oleh rumput rumputan, bersihkan gulma yang
ada disekitar lahan atau bedengan yang akan
diolah tanahnya dan mengairi lahan hingga
tergenang oleh air setelah itu taburkan pupuk
kandang yang telah disiapkan pada bedengan
yang sudah dibersihkan dari gulma dan
mencangkul bedengan tersebut yang telah
diberi pupuk agar tercampur rata setelah itu
memberi mulsa dan menancapkan pasak
disetiap sisi-sisi mulsa agar tidak lepas dari
bedengan setelah itu lubangi mulsa dengan
alat pelubang mulsa.
Metode kerja lahan basah. Tahap
awal metode kerja yang kami gunakan dalam
pengolahan lahan basah adalah menyiapkan
alat dan bahan seperti sorok, pembatas, benih
padi dan lainnya. Membersihkan lahan dari
rumput rumputan dan meratakan lahan
menggunakan sorok setelah itu memberi
pembatas agar saat menanam padi terlihat
rapih jika telah selesai memberi pembatas
waktunya menanam padi dengan cara
berjalan mundur agar benih-benih padi tidak
terinjak setelah selesai menanam benih padi
jangan lupa mebuka irigasi air untuk lahan
basah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengolahan lahan kering

Gambar 1. Mencampur tanah Gambar 2.Mengolah lahan Gambar 3. Menancapkan

pasak
dengan pupuk kandang

Pengolahan lahan basah

2
Gambar 1.Lahan basah Gambar 2. Menanam benih padi
Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa
pihak perkebunan mulai mempertimbangkan
pembersihan areal tanpa pembakaran dengan
tindak mengesampingkan tindakan
pengolahan tanah.
Pengolahan tanah untuk sementara
waktu dapat memperbesar porositas tanah,
namun dalam jangka waktu yang lama akan
menyebabkan penurunan porositas. Hal ini
sesuai dengan penelitian kami yaitu
pengolahan tanah berguna bagi tanah namun
jika di olah secara terus menerus maka akan
menyebabkan porositas tanah.
Lahan sawah yang sudah diolah
menggunakan bajak maupun menggunkan
cangkul menjadi gembur dan berlumpur.
Tanah dibalik, rumput-rumput yang ada
dipermukaan terbenam serta bahan-bahan
organik yang ada di permukaan ikut
terbenam. Setelah lahan diolah maka lahan
akan mudah untuk ditanami karena struktur
tanah menjadi lebih baik dan mudah bagi
akar tanaman untuk mencari unsur hara.
KESIMPULAN
Pengolahan tanah dilakukan untuk
menimbun sisa-sisa tanaman sebelumnya dan
juga gulma. Tanah yang baik adalah tanah
Gambar 3. Literatur lahan basah
yang dapat menyerap dan menahan air.
Media tanam merupakan media yang
digunakan untuk menumbuhkan bahan tanam
hingga menjadi bibit yang siap tanam.
Campuran beberapa bahan untuk media
tanam harus menghasilkan struktur yang
sesuai karena setiap jenis media mempunyai
pengaruh yang berbeda bagi tanaman
(Zainudin, 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho. P. 2018. Pengolahan tanah
dalam penyiapan lahan untuk
tanaman karet. Jurnal pengolahan
tanah. Vol 17 (no) 2. Hal 130
Eva. C. 2015. Pengaruh pengolahan tanah
dan pemberian bahan organik
(blotung dan abu karet) pada
periode tanam ke-2 gedung
meneng Bandar Lampung. Jurnal
agroteknologi. Vol 2 (no)1 hal
119-127
Fitman, Firmansyah, dkk. 2015.
Pengolahan lahan kering.
makalah jurusan agroteknologi
Universitas HALU OLEO Kendal.
Vol 3 (no)1 hal 34 - 40
Zainudin, Agus dan Muhidin. 2018.
Petunjuk Praktikum Ilmu
Agronomi. Malang(ID). UMM
Press.
3
4