PENGUKURAN KAPASITAS KERJA ALAT MESIN PENGOLAH

TANAH

MEASUREMENT OF WORKING CAPACITY OF SOIL PROCESSING

MECHINES

Dewi Kania
202010200311063
dewikaniaaa063@gmail.com
Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang (University of
Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No. 246, Malang, Jawa Timur, Indonesia

ABSTRAK
Kapasitas kerja pengolahan tanah adalah berapa hektar kemampuan suatu alat dalam mengolah
tanah per satuan waktu. Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar.
Traktor merupakan salah satu mesin pertanian yang sering digunakan oleh petani dalam
melakukan pengolahan tanah sebelum dilakukan penanaman. Tujuan dari praktikum ini yaitu
mengukur kapasitas kerja alat mesin pengolah tanah. Praktikum ini dilakukan di lahan belakang
rusunawa Universitas Muhammadiyah Malang pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2021 pukul
07.00 – 08.40 WIB. Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi traktor tangan, meteran,
patok pembatas dan stop watch. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi lahan seluas
10 m x 10 m. Metode kerja dalam praktikum ini meliputi, mengukur dan memberi batas tepi pada
lahan, mengolah lahan dan mengukur waktu yang dibutuhkan, dan menghitung kapastitas kerja
Luas Lahan(ha)
dengan rumus (K) = . Pada praktikum yang dilaksanakan di lahan rusunawa
Waktu( jam)
Universitas Muhammadiyah Malang didapatkan hasil pada kelompok 1 kapasitas kerja sebesar 0,5
ha/jam, kelompok 2 didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 3 didapatkan
hasil kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 4 didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar 0,33
ha/jam, kelompok 5 didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 6 didapatkan
hasil kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 7 didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar 0,5
ha/jam. Sehingga hasil pada praktikum yang kami dapatkan dari pengolahan tanah menggunakan
traktor roda dua yaitu rata-rata kapasitas dari mesin pengolah tanah 0,5 ha/jam dan 0,33 ha/jam
yang tertinggi.
Kata kunci: kapasitas, pengolahan, traktor.

PENDAHULUAN

Kapasitas kerja adalah kemampuan datar, bergelombang atau berbukit, 3)

kerja suatu alat atau mesin memperbaiki
hasil (hektar, kg, lt) per satuan waktu. Jadi
kapasitas kerja pengolahan tanah adalah
berapa hektar kemampuan suatu alat dalam
mengolah tanah per satuan waktu.
Sehingga satuannya adalah hektar per jam
atau jam per hektar atau hektar per jam per
HP traktor. Kapasitas kerja suatu alat
pengolahan tanah dipengaruhi oleh
beberapa factor, yaitu: 1) Ukuran dan
bentuk petakan, 2) Topografi wilayah :
Keadaan traktor : lama dan baru, 4)
Keadaan vegetasi (tumbuhan yang ada)
dipermukaan tanah : alang-alang atau
semak belukar, 5) Keadaan tanah : kering,
basah, atau lembap, liat atau berlempung,
atau keras, 6) Tingkat keterampilan
operator : sudah berpengalaman, terampil
atau belum berpengalaman, 7) Pola
pengolahan tanah : pola spiral, pola tepi,
pola tengah, dan pola alfa.
 Pengolahan tanah biasanya
menggunakan alat dengan tenaga tarik
hewan atau menggunakan tenaga traktor.
Penggunaan tenaga Tarik traktor akan
meningkatkan kapasitas kerja dan hasil
yang didapatkan pada pengolahan akan
lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan tenaga hewan serta
penggunakaan traktor dapat membuat
pekerjaan lebih ringan, cepat dan tepat
guna serta dapat melakukan pekerjaan-
pekerjaan besar dalam waktu yang relative
cepet dibandingkan dengan pengolahan
tanah secara tradisional (Amin, dkk. 2015).
Traktor merupakan salah satu mesin
pertanian yang sering digunakan oleh
petani dalam melakukan pengolahan tanah
sebelum dilakukan penanaman. Traktor
dapat bekerja dengan baik bila adanya
interaksi yang saling mendukung antara
gaya gesek yang diberikan oleh tanah dan
gaya reaksi yang diberikan kepada roda
traktor (traksi), nilai yang terjadi pada
kedua gaya ini akan sangat mempengaruhi
efisiensi dan kapasitas kerja traktor.
Menurut Wirasantika dkk (2015)
Penggunaan traktor sebagai sumber tenaga
dalam pengolahan tanah, diharapkan dapat
mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan untuk proses pengolahan tanah,
kapasitas kerja menjadi lebih tinggi dan
pendapatan petani bertambah, sehingga
dapat dilaksanakan usaha intensifikasi dan
ekstensifikasi yang sempurna.
Menurut Zulfakri dkk (2019)
mengatakan olah tanah ialah tindakan
pembalikkan, pemotongan, penghancuran
dan perataan tanah. Olah tanah juga
bertujuan untuk memperbaiki kondisi
tanah untuk penetrasi akar, infiltrasi air
dan peredaran udara (aerasi), menyiapkan
tanah untuk irigasi permukaan dan
pengendalian hama serta menghilangkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sisa-sisa tanaman yang mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Bajak rotari adalah bajak yamg terdiri
dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda
dengan bajak piringan yang berputar
karena ditarik traktor, maka bajak ini
terdiri dari pisau-pisau yang dapat
mencangkul yang dipasang pada suatu
poros yang berputar karena digerakkan
oleh motor. Menurut Artawan dkk (2019)
bajak rotari adalah jenis bajak yang
memiliki banyak mata pisau. Mata pisau
tersebut berfungsi untuk mencacah tanah
serta cukup baik untuk mencacah gulma
pada lahan.
Tujuan dari praktikum ini yaitu
mengukur kapasitas kerja alat mesin
pengolah tanah.
BAHAN DAN METODE
Tempat Dan Waktu
Praktikum ini dilakukan di lahan
belakang rusunawa Universitas
Muhammadiyah Malang pada hari Selasa
tanggal 26 Oktober 2021 pukul 07.00 –
08.40 WIB.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum
ini meliputi traktor tangan, meteran, patok
pembatas dan stop watch.
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini meliputi lahan seluas 10 m x
10 m.
Metode Kerja
Metode kerja dalam praktikum ini
meliputi mengukur dan memberi batas tepi
pada lahan, mengolah lahan dan mengukur
waktu yang dibutuhkan, menghitung
kapasitas kerja dengan rumus kapasitas
Luas lahan(ha)
kerja (K) =
Waktu (T )
Tabel 1. Hasil perhitungan kapasitas kerja alat mesin pengolah tanah
Kelompok Kapasitas Keterangan
Kelompok 1 0,5 ha/jam Rotari, Metode
zigzag
Kelompok 2 0,5 ha/jam

Kelompok 3 0,5 ha/jam

Kelompok 4 0,33 ha/jam

Kelompok 5 0,5 ha/jam

Kelompok 6 0,5 ha/jam

Kelompok 7 0,5 ha/jam

Pada praktikum yang dilaksanakan di
lahan rusunawa Universitas
Muhammadiyah Malang didapatkan hasil
pada kelompok 1 kapasitas kerja sebesar
0,5 ha/jam, kelompok 2 didapatkan hasil
kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam,
kelompok 3 didapatkan hasil kapasitas
kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 4
didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar
0,33 ha/jam, kelompok 5 didapatkan hasil
kapasitas kerja sebesar 0,5 ha/jam,
kelompok 6 didapatkan hasil kapasitas
kerja sebesar 0,5 ha/jam, kelompok 7
didapatkan hasil kapasitas kerja sebesar 0,5
ha/jam. Praktikum ini menggunakan
traktor mesin rotari dan menggunakan
metode zigzag untuk pengolahan tanahnya.
Berdasarkan data tersebut dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kapasitas dari
mesin pengolah tanah 0,5 ha/jam dan 0,33
ha/jam yang tertinggi. Menurut Widata
(2015) Uji kapasitas kerja sebuah alat
mesin pengolah tanah sangat penting
dilakukan, hal ini untuk mengetahui
kemampuan alat mesin tersebut dalam
rangka meningkatkan ketepatan waktu,
mulai dari kegiatan tanam hingga pasca
panen.
Fungsi dari kapasitas kerja yaitu dapat
menghitung dan mengetahui kapasitas
kerja yang digunakan. Kapasitas lapang
efektif ialah rata-rata kerja dari suatu alat
atau mesin dalam hal mengolah suatu titik
lahan dengan luas lahan yang diolah
dengan waktu kerja keseluruhan. Kapasitas
lapang teoritis adalah keseluruhan luasan
kerja yang diperoleh apabila alat atau
mesin bekerja dengan 100% lebar
implemennya (Grestian, 2021). Menurut
Grestian (2021) untuk menghitung
kapasitas lapang efektif (KLE) persamaan
yang dapat digunakan ialah sebagai
berikut: 𝐾𝐿𝐸 = 𝐿 𝑊𝐾 (2) Keterangan:
KLE = kapasitas lapang efektif (ha/jam), L
= luas lahan yang diolah (ha) dan Wk =
waktu kerja yang dibutuhkan (jam)
Kapasitas kerja suatu alat pengolahan
tanah dipengaruhi oleh berberapa faktor,
yaitu: 1) Ukuran dan bentuk petakan; 2)
Topografi wilayah; 3) Keadaan traktor; 4)
Keadaan vegetasi di permukaan tanah; 5)
Keadaan tanah; 6) Tingkat keterampilan
operator; dan 7) Pola pengolahan tanah.
Dari ketujuh faktor tersebut, pola
pengolaha tanah merupakan faktor yang
paling berpengaruh. Kecepatan maju
merupakan salah satu metode untuk
meningkatkan kapasitas kerja alat
pertanian yaitu dengan menambah
kecepatan maju berarti meningkatkan
kapasitas kerja alat pengolah tanah tanpa
harus menambah berat dan jumlah unit
tenaga penggerak yang membebani tanah
(Mardinata, 2014).
 Kapasitas kerja suatu alat atau
mesin dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain, ukuran dan bentuk petakan,
vegetasi permukaan tanah, topografi
suatu wilayah, kondisi spesifikasi alat dan
mesin, keterampilan operator, dan
jenis tanah. Proses pengolahan tanah
merupakan faktor yang mempengaruhi
dalam proses penelitian traktor roda
dua. Pola pengolahan tanah
mempengaruhi proses kerja suatu alat dan
mesin yang disini adalah traktor roda dua.
Pola pengolahan yang bagus adalah yang
mempunyai waktu kerja yang singkat
dengan luasan yang sama (Handayani,
2017).
KESIMPULAN
Praktikum ini dapat disimpulkan
bahwa rata-rata kapasitas dari mesin
pengolah tanah 0,5 ha/jam dan 0,33 ha/jam
yang tertinggi. Kapasitas kerja suatu alat
pengolahan tanah dipengaruhi oleh
berberapa faktor, yaitu: 1) Ukuran dan
bentuk petakan; 2) Topografi wilayah; 3)
Keadaan traktor; 4) Keadaan vegetasi di
permukaan tanah; 5) Keadaan tanah; 6)
Tingkat keterampilan operator; dan 7) Pola
pengolahan tanah. Kecepatan maju
merupakan salah satu metode untuk
meningkatkan kapasitas kerja alat
pertanian yaitu dengan menambah
kecepatan maju berarti meningkatkan
kapasitas kerja alat pengolah tanah tanpa
harus menambah berat dan jumlah unit
tenaga penggerak yang membebani tanah
DAFTAR PUSTAKA
Amin, dkk. 2015. Uji Kinerja dan Analisis
Ekonomi Traktor Tangan (YM 80)
Dengan Bajak Singkal (Moldboard
Plow) Pada Lahan Sawah Di Desa
Galesong Kabupaten Takalar.
Jurnal Teknologi Pertanian
Universitas Hasanuddin, Vol 8(2),
Oktober (2015).
Artawan, dkk. 2019. Pengolahan Tanah
Menggunakan Bajak Singkal Lebih
Sedikit Memerlikan Air Irigasi
daripada Bajak Rotari. Jurnal
Biosistem dan Teknik Pertanian, Vol
7(1), Maret (2019).
Grestian. 2021. Skripsi: Uji Kinerja
Traktor Tangan Qiuck Tipe G3OO
pada Lahan Kering Tanah Jenis
Ultisol. Makassar: Program Studi
Teknik Pertanian, Departemen
Teknologi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin,
Makassar. 2021
Handayani, 2017. Efisieni Penggunaan
Bahan Bakar Pada Traktor Roda
Dua Terhadap Pengolahan Tanah.
Jurnal Ilmiah Hijau Cendikia, Vol
2(7) (2017).
Mardinata dan Zulkifli, 2014. Analisis
Kapasitas Kerja dan Kebutuhan
Bahan Bakar Traktor Tangan
Berdasarkan Variasi Pola
Pengolahan Tanah, Kedalaman
Pembajakan dan Kecepatan Kerja.
Jurnal Agritech, Vol 34(3), Agustus
(2014).
Widata, 2015. Uji Kapasitas Kerja Dan
Efisiensi Hand Traktor Untuk
Pengolahan Tanah Lahan Kering.
Jurnal Agro UPY, Vol 6(2), Maret
(2015).
Wirasantika, dkk. 2015. Uji Kinerja
Traktor Roda Empat Tipe Iseki
TG5470 Untuk Pengolahan Tanah
Menggunakan Bajak Rotari Pada
Lahan Lempung Berpasir. Jurnal
Keteknian Pertanian Tropis dan
Biosistem, Vol 3(2), Juni 2015, Hal:
148-153.
Zulfakri, dkk. 2019. Pengaruh Pemberian
Bahan Organik dan Kapur Terhadap
Kapasitas Kerja dan Efisiensi
Traktor Pada Lahan Kering. Jurnal
Rona Teknik Pertanian, Vol 12(2),
Oktober (2019).
LAMPIRAN

Kelompok 1 Kelompok 4
Diketahui : Diketahui :
A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha
T = 1 menit = 0,02 jam T = 2 menit 4 detik = 0,03 jam
Ditanya : kapasitas kerja ? Ditanya : kapasitas kerja ?
Jawab : Jawab :
A(ha) 0,01 A(ha) 0,01
K= = =1 ha/ jam K= = =0,33 ha / jam
T ( jam) 0,01 T ( jam) 0,03

Kelompok 2 Kelompok 5
Diketahui : Diketahui :
A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha
T = 1 menit 19 detik = 0,02 jam T = 1 menit 13 detik = 0,02 jam
Ditanya : kapasitas kerja ? Ditanya : kapasitas kerja ?
Jawab : Jawab :
A(ha) 0,01 A(ha) 0,01
K= = =0,5 ha / jam K= = =0,5 ha / jam
T ( jam) 0,02 T ( jam) 0,02

Kelompok 3 Kelompok 6
Diketahui : Diketahui :
A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha
T = 1 menit 36 detik = 0,02 jam T = 1 menit 35 detik = 0,02 jam
Ditanya : kapasitas kerja ? Ditanya : kapasitas kerja ?
Jawab : Jawab :
A(ha) 0,01 A(ha) 0,01
K= = =0,5 ha / jam K= = =0,5 ha / jam
T ( jam) 0,02 T ( jam) 0,02
Kelompok 7 Ditanya : kapasitas kerja ?
Diketahui : Jawab :
A = 10 m x 10 m = 100 m2 = 0,01 ha A(ha) 0,01
K= = =0,5 ha / jam
T = 1 menit 18 detik = 0,02 jam T ( jam) 0,02