Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENGOLAHAN TANAH MENGGUNAKAN MEDIA LAHAN BASAH DAN

LAHAN KERING
(The Treatment System uses Wet and Dry Soil Media)
Miftachul haq ilham al rais
202010200311061
E-mail Mifatchulhaq9@gmail.com
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang
(University of Muhammadiyah Malang), Jl Raya Tlogomas No.246, Malang, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Tanah yang gembur adalah tanah yang banyak mengandung humus, pengelolaan air yang baik,
tanah yang mudah menyerap air. Tanah diperlakukan dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
sebanyak 10-20 kg/ha. Panjang bedengan tergantung pada keadaan musim. Jika musim hujan,
bedengan yang dibuat drainase lebih tinggi lebih baik. Praktikum dilaksanakan di lahan praktikum
jurusan Agroteknologi belakang Rusunawa Sang Surya 1 kampus 3 Universitas Muhammdiyah
Malang. Prkatikum ini dilaksankan pada hari jumat, 24 oktober 2020 jam 09.00 WIB sampai dengan
selesai. Alat yang digunakan dalam parktikum ini adalah cangkul, meteran, pelubang mulsa, alat tulis
dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mulsa, tali rafia, pasak
bambu, pupuk kandang, tanah dan air. Metode penelitian ini dipengaruh oleh dua tata cara pengolahan
tanah. Cara pertama adalah melakukan pengolahan pada lahan kering seperti membenahi pematang
atau galengan, membalik tanah dengan traktor atau cangkul serta pemasangan mulsa. Cara kedua
adalah melakukan pengolahan basah seperti membajak tanah searah jarum jam, mengairi lahan serta
membagi jarak antar tanama.
Kata Kunci : pengolahan lahan, sawah, tegal

PENDAHULUAN
Tanah yang gembur adalah tanah yang tanah, kondisi tanah, dan jenis tanaman yang
banyak mengandung humus, pengelolaan air akan dibudidayakan.
yang baik, tanah yang mudah menyerap air. Pengolahan tanah juga sebagai upaya
Tanah diperlakukan dicampur dengan pupuk menyiapkan media tumbuh yang baik agar
kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg/ha. tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil
Panjang bedengan tergantung pada keadaan yang maksimal. Perkembangan lebih lanjut dari
musim. Jika musim hujan, bedengan yang dibuat teknologi dan sistem budidaya tanaman adalah
drainase lebih tinggi lebih baik. (Sumpena, dilakukannya penanaman tanpa tanah sebagai
2012). Pengolahan tanah merupakan usaha media tumbuh. Teknologi dan sistem budidaya
menjaga sebaik-baiknya tanah sebagai tempat tanpa tanah tersebut dikenal dengan hidroponik,
tumbuhnya tanaman agar selalu dalam keadaan yaitu budidaya tanaman media air dan aeroponik
yang subur, mantap dan seimbang secara hayati yaitu budidaya tanaman dengan media udara.
(biologis), fisik dan kimia sehingga ekosistem Tujuan untuk dapat memahami dan
tanah juga dapat dipertahankan dengan sebaik- mempraktikkan berbagai macam cara
baiknya. pengolahan tanah sawah dan tegal. Selain itu
Berbagai kegiatan yang terkait dengan juga bertujuan untuk menjaga dan melindungi
pengolahan tanah secara fisik adalah membajak, tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman agar
menggaru, mencangkul, membuat bedengan selalu dalam keadaan subur, mantap, dan
penanamann dan pembibitan serta membuat seimbang.
larikan. Khusus pada tanah yang berlereng,
pembuatan bedengan dan larikan harus sejajar BAHAN DAN METODE
dengann garis kontur dan jangan sampai
Tempat dan Waktu
mengikuti arah lereng yaitu dari atas ke bawah.
Cara pengolahan tanah yang baik merupakan Praktikum dilaksanakan di lahan praktikum
tindakan-tindakan praktis untuk melindungi jurusan Agroteknologi belakang Rusunawa Sang
hilangnya lapisan olah tanah (top soil) agar Surya 1 kampus 3 Universitas Muhammdiyah
kesuburan tanah dapat terjaga baik. Cara Malang. Prkatikum ini dilaksankan pada hari
pengolahan tanah berbeda-beda tergantung jenis jumat, 24 oktober 2020 jam 09.00 WIB sampai
dengan selesai
Alat dan Bahan dari gulma dan mencangkul bedengan tersebut
yang telah diberi pupuk agar tercampur rata
Alat yang digunakan dalam parktikum ini
setelah itu memberi mulsa dan menancapkan
adalah cangkul, meteran, pelubang mulsa, alat
pasak disetiap sisi-sisi mulsa agar tidak lepas dari
tulis dan alat dokumentasi.
bedengan setelah itu lubangi mulsa dengan alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
pelubang mulsa.
adalah mulsa, tali rafia, pasak bambu, pupuk
kandang, tanah, air. Pengolahan Lahan Basah
Metode Kerja Metode kerja lahan basah. Tahap awal
metode kerja yang kami gunakan dalam
Pengolahan Lahan Kering
pengolahan lahan basah adalah menyiapkan alat
Metode kerja lahan kering. Tahap awal dan bahan seperti sorok, pembatas, benih padi
metode kerja yang kami gunakan dalam dan lainnya. Membersihkan lahan dari rumput
pengolahan lahan kering adalah menyiapkan alat rumputan dan meratakan lahan menggunakan
dan bahan yang dibutuhkan seperti cangkul, sorok setelah itu memberi pembatas agar saat
pupuk kandang, mulsa, tanah, air dan lainya. menanam padi terlihat rapih jika telah selesai
Agar penanam tidak terganggu oleh rumput memberi pembatas waktunya menanam padi
rumputan, bersihkan gulma yang ada disekitar dengan cara berjalan mundur agar benih-benih
lahan atau bedengan yang akan diolah tanahnya padi tidak terinjak setelah selesai menanam benih
dan mengairi lahan hingga tergenang oleh air padi jangan lupa mebuka irigasi air untuk lahan
setelah itu taburkan pupuk kandang yang telah basah.
disiapkan pada bedengan yang sudah dibersihkan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 1. Pengolahan lahan kering atau tegalan

Sesudah pengolahan https://www.google.com/imgres?


Sebelum pengolahan imgurl

Tabel 2. Pengolahan lahan basah atau sawah

Sebelum pengolahan Sesudah pengolahan https://images.app.goo.gl/9FpWK99


sTd5mBsAE8

Hasil pembahasan dari praktikum ini adalah di olah menggunakan traktor dari lahan kering
tanah di olah sebelum praktikum dimulai. Tanah maupun lahan basah. Dan lahan kering ketika
selasai digemburkan menggunakan trakator tidak mudah mati atau layu. Dan hasil dari
langsung di campur dengan pupuk di aduk tanaman itu akan bagus.
menggunakan cangkul agar bisa mencampur
hingga ke bagian bawah tanah, pupuk yang kita DAFTAR PUSTAKA
gunakan adalah pupuk organik. Karna pemberian
Azwir. 2013. Kajian cara persiapan lahan
pupuk organik kedalam tanah akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Baik dalam usaha tani jagung di lahan
secara langsung maupun tidak langsung melalui kering inceptional. Jurnal pengkajian
suplai hara maupun secara tidak langsung dan pengembengan teknologi
melalui modifikasi sifat-sifat fisika tanah seperti pertanian. Vol.3 No.1 Hal 87
stabilitas agregat dan porositas tanah, sehingga Carolin, dkk 2015. Pengaruhan pengolahan
dari hal tersebut dapat memperbaiki lingkungan tanah dan pemberian bahan organik
perkaraan dan merangsang pertumbuhan (Blotong dan abu ketel) terhadap
tanaman. porositas tanah dan pertumbuhan
Cara persiapan lahan mempengaruhi tinggi tanaman tebu ultisol. Jurnal fakultas
tanaman meskipun masing-masing tanaman pertanian universitas udayana
memberikan respon berbeda terhadap cara
denpasar bali. Vol.2 No.1 Hal. 43
persiapan lahan.
Dari tabel di atas merupakan contoh Hadianto, dkk. 2019. Sistem olah tanah
pengolahan lahan basah dan kering. Menurut terhadap pertumbuhan dan hasil
(Rasyid, 2019) bahwa perlakuan penggunaan tanaman jaguing (Zea mays L).
mulsa hitam perak memberikan hasil terbaik Jurnal agro utu. Hal. 42 Vol. 5 No. 1
terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Rahmi, dkk. 2015. Pengolahan lahan basah
Pemberian pupuk kandang pada bedengan terpadu. Jurnal ilmu pertanian
memberikan hasil terbaik terhadap parameter indonesia. Vol. 20 No. 3 Hal. 201-
berat polong segar dan kering. 207
Pengolahan lahan mampu meningkatkan pori Rasyid, Asmuliani. 2019. Respon
tanah yang dapat dengan mudah menyerap air pertumbuhan dan produksi kacang
dan menampung air dengan lebih baik.
tanah (Arachis hypogaea L) pada
KESIMPULAN berbagai penggunaan mulsa dan
pupuk kandang sapi. Fakultas
Pengolahan tanah dilakukan untuk menimbun pertanian dan ilmu perikanan
sisa-sisa tanaman sebelumnya dan juga gulma.
Universitas Pohuwato. Pohuwato.
Tanah yang baik adalah tanah yang dapat
menyerap dan menahan air. Agar tanah terjaga
Indonesia. Jurnal Agercolere.
kesuburannya dengan baik menjadikan tanaman Vol.1(2) Hal.62-66

Anda mungkin juga menyukai