Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Geografi Tanah

Disusun oleh:

Nama : Annisa Sucia Sari

NIM : 1806101040019

Unit: A/01

Dosen Pembimbing : M. Okta Ridha Maulidian, S. Pd., M. Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020
PRAKTIKUM 4
ORGANIK TANAH

A. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui kandungan bahan organik pada tanah

B. Alat
Wadah berukuran aqua gelas
Plastik es panjang
Penggaris
Sendok

C. Bahan
Air secukupnya
Sebidang tanah

D. Langkah Kerja
Carilah sebidang tanah
Ambillah sampel tanah secukupnya sebanyak 5 titik dari sebidang tanah yang sudah
anda tetapkan. (Keadaan tanah harus kering)
Tanah dari ke-5 titik tersebut dicampur dan diaduk hingga merata di dalam wadah
yang telah disediakan
Masukkan tanah ke dalam plastik es panjang, tanah yang terisi mencapai setengah
plastik
Setelah plastik terisi tanah, selanjutnya isi dengan air hingga plastik penuh.
Kemudian ikat ujung plastik dengan kuat.
Aduk air dan tanah hingga merata
Kondisikan plastik dengan tegak (bisa digantung/disandarkan ke dinding) kemudian
diamkan dalam waktu 1-2 jam hingga terlihat jelas lapisan endapan tanah
Ukurlah ketinggian tanah menggunakan penggaris
Amati perbedaan bagian tanah yang telah mengendap. Terdapat 3 lapisan yaitu
lapisan pasir/kerikil, lapisan lempung, dan lapisan organik. Ukurlah ketinggian
pasir/kerikil pada lapisan paling bawah. Ukurlah ketinggian lapisan lempung pada
lapisan kedua (di atas lapisan pasir/kerikil). Ukurlah ketinggian lapisan organik
paling atas (di atas lapisan lempung).

Keterangan
Hijau: lapisan organik
Kuning: lapisan lempung
Merah: lapisan pasir/kerikil

Hitunglah persentase kandungan organik pada tanah yang anda amati dengan rumus
berikut.

Tinggilapisan organik
Kandungan organik = ×100 %=¿ ......... %
Tinggi tanah
HASIL PRAKTIKUM

Masukkan data hasil pengamatan anda pada form berikut.


Nama Praktikan : Annisa Sucia Sari
Koordinat : 5̊ 35̍ 24̎ U 95̊ 23̍ 52̎ T
Gampong : Cot, Lambaro Angan
Kecamatan : Darussalam
Kabupaten : Aceh Besar

Tabel Keadaan Geografis


Keadaan Geografis Ya Tidak
Vegetasi √
Permukiman √
Drainase √

Tabel Pengamatan Bahan Organik Tanah


Foto 1 Foto 2 Foto 3 Foto 4 Hasil
Tanah di
Sampel Setelah
dalam Tinggi Tinggi Tinggi
Sebidang Tanah didiamka
plastik dan Lapisan Lapisan Lapisan
Tanah dalam n selama
tercampur Pasir/Kerikil Lempung Organik
Wadah 1-2 jam
air

5,9 cm 0,9 cm 0,2 cm

Tinggilapisan organik 0,2


Kandungan organik = x 100% = x 100% = 2,8 %
Tinggi tanah 7

Tugas

1) Jelaskan bagaimana kaitan antara kandungan organik dengan kesuburan tanah?


Jawaban:
Kebanyakan para petani lebih sering menggunakan pupuk anorganik untuk
penyedia unsur hara ditanah bagi tanaman. Padahal penggunaan pupuk anorganik yang
banyak menyebabkan tanah mengalami penurunan kualitas pada tanah yang akan membuat
tanah tersebut akan rusak serta hasil produksi tanaman yang ditanam akan mengalami
penurunan kuantitas dan kualitas produksi.
Bahan organik tanah adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks
yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi
maupun senyawa anorganik hasil mineralisasi, termasuk mikroba heterotrofik dan ototrofik
yang terlibat. Dalam pengelolaan bahan organik, tanah sumbernya dapat berasal dari
pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos serta
pupuk hayati (Hanafiah, 2005). Bahan organik ini mempunyai beberapa peranan penting
didalam tanah yaitu sebagai penyedia unsur hara (terutama unsur nitrogen, fosfor dan
sulfur), meningkatkan kapasitas tukar kation, sebagai sumber makanan mikroorganisme
dan fungsi utama bahan organik ini sebagai pembenah tanah. Hal ini yang menjadikan
bahan organik penting bagi tanah.
Dalam tanah ini terdapat biota tanah seperti mikroorganisme dan cacing. Jjika dalam
tanah tidak terdapat bahan organik maka samakin lama mikroorganisme dan biota tanah
lain semakin lama akan semakin sedikit karena makanan untuk mikroorganisme
tidak ada. Peranan sementara bahan organik ini adalah sebagai penyedia unsur hara. Akan
tetapi, proses penguraian bahan organik ini membutuhkan waktu yang agak lama tidak
seperti pupuk anorganik yang menyediakan unsur hara yang langsug tersedia bagi tanaman.
Proses penguraian oleh mikroorganisme tiap bahan organik yang berbeda, memiliki waktu
untuk dekomposisi yang berbeda. Semakin kompleks struktur kimianya, maka akan
semakin lama unsur hara yang tersedia bagi tanaman.
Penggunaan bahan organik ke dalam tanah harus memperhatikan perbandingan kadar
unsur C terhadap unsur hara (N, P, K dan sebagainya), karena apabila perbandingannya
sangat besar bisa menyebabkan terjadinya imobilisasi. Imobilisasi adalah proses
pengurangan unsur hara N didalam tanah oleh aktivitas mikroba, sehingga kadar unsur
hara tersebut yang dapat digunakan tanaman berkurang (winarso, 2005).
Pengolahan bahan organik ditanah yang diolah secara jangka panjang dapat
membuat pembenahan tanah terutama secara fisik karena hasil dari dekomposisi, yaitu
unsur C yang tersimpan dan semakin banyak di dalam tanah. Maka dari itu pertanian
organik sekarang lebih dikembangkan daripada pertanian konvensional karena pertanian
organik bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat memperbaiki tanah-tanah yang
sudah rusak.

2) Bagaimana cara memanfaatkan tanah agar tetap terjaga kesuburan tanahnya?


Jawaban:
1. Penghijauan
Penghijauan dapat dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk
bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis yang diakibatkan oleh bencana alam dan
aktivitas penambangan. Jenis tanaman yang digunakan untuk penghijauan misalnya
pohon pinus, puspa dan agatis. Penanaman pohon tersebut dilakukan agar tanah tidak
menjadi gersang, meningkatkan kadar bahan organik dan sangat baik untuk
kesuburan tanah. Selain itu juga mengurangi kerusakan tanah yang disebabkan oleh
sinar matahari, tanah longsor dan juga banjir.

2. Menerapkan wanatani
Wanatani atau agroforestry merupakan salah satu bentuk upaya pelestarian tanah
yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan
tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara bersama- sama atau bergantian.
Tanaman tahunan tersebut dapat berupa pohon- pohonan yang dapat mengurangi
erosi tanah. Sedangkan tanaman komoditas pertanian dapat memberikan efek
perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah.
Penanaman tanaman komoditas pertanian dapat dilakukan bergantian sesuai musim
tanam. Misalnya ketika musim kemarau lahan ditanami dengan tanaman jagung dan
tebu, jika musim penghujan tiba maka lahan akan ditanami dengan tanaman padi.
Setiap tanaman komoditas pertanian membutuhkan unsur hara yang berbeda. Apabila
suatu lahan pertanian ditanami hanya satu jenis tanaman, maka salah satu unsur hara
akan habis. Sedangkan unsur hara yang lain menjadi tidak terpakai. Dengan
menerapkan wanatani maka keseimbangan unsur hara di dalam tanah akan terjaga.

3. Mengurangi penceramaran tanah


Pencemaran tanah dapat dikurangi dengan cara menertibkan pembuangan sampah
dan mendaur ulang sampah. Industri yang menghasilkan limbah juga harus
berperan aktif dalam menjaga kelestarian tanah. Perlu dilakukan pembuangan limbah
yang efektif dan aman sehingga logam berat dan zat- zat berbahaya yang sulit hancur
tidak menyebabkan polusi tanah.

4. Membuat kanopi alami bagi tanah

Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Kanopi
alami tersebut mempunyai manfaat sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga
mengurangi tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Semakin rapat pohon yang
di tanam, maka semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan. Batang pohon
akan mengalirkan air hujan ke bawah sehingga meresap ke dalam tanah. Sedangan
akar pohon yang menghujam ke dalam tanah dapat mempertahankan kestabilan
posisi tanah dan memperbaiki tanah. Akar pohon digunakan sebagai tempat hidup
mikroorganisme di dalam tanah sehingga dapat menjaga kesuburan tanah.

5. Menggunakan soil conditioner


Pencegahan erosi dapat dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan
bahan- bahan yang memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil
conditioner. Bahan- bahan kimia ini mempunyai pengaruh yang besar dan berjangka
panjang bagi kestabilan agregat tanah. Soil conditioner juga dapat memperbaiki
pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat, dan sangat baik untuk lahan
pertanian maupun perkebunan yang baru saja dibuka.

6. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana.


Pupuk memang dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Akan tetapi penggunaan
yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat
dalam pupuk anorganik. Untuk itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik
seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

7. Menggunakan metode vegetatif dalam konservasi tanah


Metode vegetatif merupakan salah satu cara pengawetan tanah yang bertujuan untuk
melindungi tanah dari daya perusakan aliran air dan memperbaiki penyerapan air
oleh tumbuhan. Metode ini meliputi :
 Cover crop – Metode ini dilakukan dengan cara membenamkan atau mengubur
sisa- sisa tumbuhan ke dalam tanah sehingga meningkatkan kemampuan tanah
dalam menyerap air dan memelihara unsur hara.
 Crop rotation – Crop rotation merupakan sistem penanaman berbagai
macam tanaman secara bergiliran dengan urutan waktu tertentu.
 Buffering – Bentuk konservasi ini dilakukan dengan menanam tanaman keras
dan rumput- rumputan pada tanah yang berada pada lereng curam.
 Mulching – Lorak mati yang ditimbun dengan sisa- sisa tanaman
sehingga melindungi permukaan tanah dari aliran air yang cepat.

8. Menerapkan metode mekanik dalam konservasi tanah


Metode mekanik merupakan salah satu usaha pengawetan tanah yang bertujuan
untuk mengendalikan erosi tanah. Metode tanah meliputi:
 Terrassering ( penterasan lahan miring ) – Lahan lereng yang dibuat
bertingkat- tingkat ini bertujuan untuk memperkecil kemiringan lereng dan
mengurangi panjang lereng. Dengan berkurangnya kemiringan dan panjang lereng
maka akan mengurangi kecepatan air dan menampung air yang meresap ke dalam
tanah.
 Contour tillage / contour farming ( pengolahan tanah sejajar dengan
garis kontur ) – Tujuan dari cara pengolahan tanah ini adalah untuk membuat pola
berupa rongga- rongga pada tanah yang sejajar dengan kontur tanah. Pola ini
membentuk igir- igir kecil yang dapat memperbesar infilrasi air dan memperlambat
aliran air.
 Contour plowing – Teknik membajak tanah yang mana dilakukan searah
dengan garis kontur sehingga tanah mempunyai alur – alur horizontal untuk
mencegah terjadinya erosi.
 Pembuatan cek dam – Pembuatan bendungan kecil dimaksudkan agar air
dapat dibendung kemudian dialirkan ke parit- parit sehingga dapat disalurkan untuk
irigasi. Hal tersebut dapat mengendalikan proses erosi tanah oleh air, menebalkan
lapisan tanah dan produktivitas tanah menjadi lebih tinggi.
 Pembuatan pematang – Tujuan dari pembuatan pematang dan saluran air
yang sejajar dengan garis kontur adalah untuk menahan aliran air dan disalurkan ke
daerah lain yang aman dari bahaya erosi dan tanah longsor.

3) Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah anda lakukan disertai teori yang mendukung!
(Teori dapat dikutip dari buku/jurnal/website yang relevan).
Jawaban:
Berdasarkan hasil pengamatan saya di rumah, bahwa kandungan organik tanah yang
saya uji adalah 2,8 %.
Penelitian tentang fraksi bahan organik tanah telah dimulai lebih dari 200 tahun
yang lalu. Achard (1786) mengisolasi lapisan amorphous (tidak berstruktur) berwarna
gelap dari gambut dengan metode ekstraksi menggunakan larutan asam dan alkali. Rekam
penelitian juga memperlihatkan penelian lain seperti pengaruh bahan oganik terhadap
ketersedian N (Liebig, 1840), studi tentang kotoran hewan untuk mempertahankan
kesuburan tanah (Lawes, 1861) dan pengaruh jenis tanah dan spesies pohon terhadap
pembentukan humus (Muller, 1887), mengindikasikan keingintahuan peranan bahan organik
di dalam tanah. Dengan semakin berkembangnya metodologi untuk analis kimia bahan
organik dan metode untuk verifikasi/konfirmasi adanya variasi dalam struktur kimia
bahan organik menghasilkan stuatu teori bahwa bahan organik tanah tersusun dari
campuran heterogen yang didominasi oleh substansi koloid organik yang terdiri dari gugus
fungsional dan nitrogen. Teori polifenol menyatakan bahwa lignin dan senyawa dari
dinding sel mikroorganisme yang mempunyai struktur kuinon (quinone) mengalami
polimerisasi dengan gugus-gugus yang mengandung N (asam amino, peptide dan protein)
membentuk senyawa baru yang dikenal polimer nitrogen (Flaig et al., 1975). Istilah bahan
organik tanah digunakan untuk menyatakan materi organik yang ada di dalam tanah
(Stevenson dan Cole, 1999) tetapi tidak termasuk arang (charcoal) (Oades, 1988), jaringan
tanaman dan binatang yang tidak melapuk serta biomassa tanah yang hidup (MacCarthy
et al., 1990). Bahan organik dapat didefinisikan sebagai semua bahan yang berasal dari
jaringan tanaman dan hewan baik 2 yang masih hidup maupun yang telah mati. Kononova
(1966) memberikan definisi bahan organik tanah adalah bahan yang kompleks dan
dinamis, berasal dari sisa tanaman dan hewan di dalam tanah dan mengalami perombakan
secara terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

 Buckman, H.O. dan N.C. Brandy.1982.Ilmu Tanah.Brata Karya Aksara,:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai