PENDAHULUAN
1
1.3. Manfaat Praktikum
a. Dapat mengetahui cara penyiapan lahan untuk tanaman kacang tanah.
b. Dapat mengetahui cara pengolahan lahan untuk kacang tanah.
c. Dapat mengetahui cara pemupukan untuk meningkatkan produksi kacang
tanah.
d. Dapat mengetahui cara menanam kacang tanah yang baik mulai dari
pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, sampai dengan panen.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
bulan/tahun. Tanaman kacang tanah dapat berproduksi dengan baik memerlukan
panjang penyinaran cahaya matahari penuh, karena intensitas cahaya matahari
yang kurang menyebabkan laju perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman
menjadi lambat (Marzuki, 2007).
Ketinggian tempat yang paling cocok untuk membudidayakan tanaman
kacang tanah berkisar antara 50-500 m dpl. Jenis tanah yang memiliki sifat fisik
tanah baik dan cocok untuk membudidayakan tanaman kacang tanah adalah tanah
ringan (loamy sand, sandy, atau clay) yang merupakan tanah lempung ringan atau
liat berpasir dengan tekstur tanah pasir sampai lempung berdebu. Misalnya, tanah
andosol, regosol, dan latosol. pH tanah yang baik untuk tanaman kacang tanah
berkisar antara 6 – 6,5 (Sugeng, 2001).
4
Penambahan pupuk organik dapat mengurangi dampak negatif pupuk kimia serta
memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah secara bersamaan.
5
III. METODOLOGI
6
Contoh tanah individu tersebut diambil dari lapisan olah (lapiran perakaran).
Biasanya untuk tanaman semusim pada kedalaman (0 -20) cm atau (0- 30) cm,
sedangkan untuk tanaman tahunanyang perakarannya dalam, contoh tanah
diambil dari tiga lapisan (0 - 30) cm, (30 60) cm, dan (60 90) cm.
Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
sistematis dan cara acak.
a. Cara Sistematis
Pengambilan contoh tanah dilakukan mengikuti sistem yang dianggap
dapat mewakili suatu lahan yang diambil contoh individunya. Cara ini dibagi
menjadi 2 yaitu sistem diagonal dan sistem zigzag.
b. Cara Acak
Pengambilan contoh tanah secara acak dilakukan dengan menentukan
titik-titik pengambilan contoh tanah secara acak. Tetapi menyebar rata
diseluruh bidang tanah yang diwakili. Setiap titik yang diambil mewakili
daerah sekitarnya.
7
3.3.3. Pengaplikasian Pupuk Organik dan Inkubasi
Pengaplikasian pupuk organik dilakukan pada 10 Oktober 2017. Pupuk
organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan
sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat
atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas
mikroorganisme. Bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan
bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah.
Pada praktikum pupuk kandang atau pupuk organik diberikan dengan cara
menaburnya hinga merata dan tercampur dengan membolak-balik tanah dengan
menggunakan cangkul. Setelah itu bedeng yang sudah diberi pupuk didiamkan
selama satu minggu, inkubasi dilakukan guna untuk pupuk organik tersebut
bereaksi dengan tanah.
3.3.4. Penanaman
Penanaman dilakukan pada 17 Oktober 2017, penanaman kacang tanah
dilakukan dengan membenamkannya kedalam tanah dengan kedalaman tanam 2-
3 cm. Lalu setelah semua benih ditanam kemudian diberi kurater (sejenis
insektisida) agar benih yang ditanam tidak dimakan oleh serangga atau semut dan
diberi tanda agar mempermudah untuk pengamatan. Setelah semua selesai maka
dilakukan penyiraman agar benih langsung mendapatkan air untuk memulai
perkecambahannya.
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 1. Pengamatan tinggi tanaman kacang tanah
A0 A1
Minggu
No ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 3,5 4,4 2,7 3 5 3 4,5 4,2 4,1 5,1
2 2 8 9,5 5,5 7 10 8 7,5 7 8 9,5
3 3 16,6 18 16,2 18,5 17,8 16,5 17,6 16,2 12,1 16,8
4 4 21,1 19,6 17,1 18,8 23,9 19,4 22,8 19,4 17,4 18,1
5 5 24 25 20 23 23 24,5 26 23 23 23
6 6 30 32 27 34 40 26 27 26 26 28
7 7 33 36 26 30 37 34 29,5 30 35 34
Rata-rata 19,46 20,64 16,36 19,19 22,39 18,77 19,27 17,97 17,94 19,21
A2 A3
Minggu
No ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 4,1 3,4 3,5 4,5 3,6 5,1 3 4,2 3,9 4
2 2 10 14 6,5 7,5 8,5 9,5 8,2 9,5 10,4 12,5
3 3 17,5 16 19 20 22,5 12,5 15,5 16,5 18,2 21
4 4 22,5 23 23,5 25,1 27,5 19,3 26,7 23,5 22,4 26,2
5 5 16 14,3 20 21 22,1 16 17,5 17 18 20
6 6 43 45 36 38,5 52 30 32 33 32 37
7 7 34 36,5 37 34,5 38 33 39,5 41 40 38
Rata-rata 21,01 21,74 20,79 21,59 24,89 17,91 20,34 20,67 20,7 22,67
Rata-rata 20 20,43 14,29 19,71 16,43 20,29 20,29 15,43 21,14 16,86
9
A2 A3
Minggu
No ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 8 8 8 8 8 8 12 12 8 12
3 3 18 20 28 20 22 22 16 25 32 24
4 4 25 30 40 40 48 28 24 24 33 29
5 5 28 28 31 24 24 24 16 24 32 24
6 6 45 32 42 38 32 34 40 30 34 42
7 7 48 46 52 40 40 38 42 38 40 42
Rata-rata 24,86 23,71 29 24,57 25,14 22,29 21,71 22,14 25,86 25
A2 A3
Minggu
No ke 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 24 4 4 2 4
3 3 4 5 7 5 5 5 4 6 8 6
4 4 5 7 10 10 12 7 7 7 8 7
5 5 7 7 7 6 6 6 4 6 8 6
6 6 11 8 10 9 8 8 10 7 8 10
7 7 12 11 13 10 10 9 10 9 10 10
Rata-rata 6 5,857 7,143 6,143 6,286 8,571 5,714 5,714 6,429 6,286
Note:
A0 : Pupuk Kandang A2 : Pupuk Sp-18
A1 : Pupuk Urea A3 : Pupuk KCl
10
4.2. PEMBAHASAN
4.2.1. Tinggi Tanaman
Soepardi (1983) mengumukakan peranan P antara lain penting untuk
pertumbuhan sel, pembentukan akar halus dan rambur akar, memperkuat jerami
agar tanaman tidak rebah, memperbaiki kualitas tanaman, pembentukan bunga,
buah, dan biji, serta memperkuat daya tahan terhadap penyakit.
Dari hasil pengamatan pertumbuhan tinggi tanaman kacang tanah, diperoleh
hasil yaitu pada sampel A2 (SP-18) memiliki jumlah rata-rata yang sangat tinggi
dibanding dengan sampel penggunaan pupuk lainnya. Maka dari itu peran pupuk
SP-18 sangat berpengaruh atau berperan penting dalam pertumbuhan tinggi
tanaman tersebut. Mungkin kalau P tidak tersedia bagi tanaman maka tanaman bisa
mengalami pertumbuhan yang lambat dan kualitas tanaman juga buruk.
11
4.2.3. Jumlah Cabang Tanaman
Dari hasil pengamatan cabang tanaman kacanag tanah , diperoleh hasil pada
sampel A3 (KCl) memiliki jumlah rata-rata cabang yang paling besar dibandingkan
dengan sampel yang lain. Kemudian dapat dilihat juga pada sampel A0(Pupuk
kandang) dan A1(urea) memiliki jumlah rata-rata pertumbuhan cabang yang relatif
sama, tetapi bila dibanding sampel lainnya A0 dan A1 memiliki rata-rata terkecil.
Padahal kita tau pupuk yang merangsang cabang adalah pupuk urea, sedangkan
fungsi atau manfaat dari pupuk KCl sendiri adalah tanaman tahan terhadap stres,
meningkatkan hasil dan kualitas panen, memperkuat batang, dan lain-lain
12
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah :
1. Di Indonesia kacang tanah merupakan tanaman yang paling banyak ditanam
setelah padi, jagung dan kacang kedelai.
2. Inceptisols merupakan ordo tanah yang belum berkembang lanjut dengan
ciri-ciri bersolum tebal antara 1.5-10 meter di atas bahan induk, bereaksi
masam dengan pH 4.5-6.5.
3. Ketinggian tempat yang paling cocok untuk membudidayakan tanaman
kacang tanah berkisar antara 50-500 m dpl.
4. pH tanah yang baik untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 6 – 6,5.
5. Pupuk anorganik hanya mampu memperbaiki sifat kimia, tidak seperti
pupuk organik yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi.
5.2. Saran
1. Area kebun harus dijaga dengan baik, supaya hama seperti kambing dan
monyet tidak dapat merusak tanaman supaya hasil dari praktikum dapat
maksimal.
2. Pengukuran tanaman dilakukan lebih detail agar hasil yang didapat juga
lebih akurat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sudirja, R. 2007. Standar Mutu Pupuk Organik dan Pembenah Tanah. Modul
Pelatihan Pembuatan Kompos. Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja.
Lembang.
14
LAMPIRAN
15
Gambar 3. Potret bedengan di lahan
16
Gambar 5. Pengukuran jarak tanam
17
Gambar 7. Penanaman kacang tanah
18
Gambar 9. Penyiraman pada bedeng
19