Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120 Telp. 021.7397641
TAHUN 2019
BIOLOGI TANAH
Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga
mereka menggantungkan kebutuhan akan energi dan karbon dari bahan organik. Fungi
dibedakan dalam tiga golongan yaitu ragi, kapang, dan jamur. Kapang dan jamur mempunyai
arti penting bagi pertanian. Bila tidak karena fungi ini maka dekomposisi bahan organik
dalam suasana masam tidak akan terjadi (Soepardi, 1983).
Bakteri pelarut P pada umumnya dalam tanah ditemukan di sekitar perakaran yang
jumlahnya berkisar 103 – 106 sel/g tanah. Bakteri ini dapat menghasilkan enzim
Phosphatase maupun asam-asam organik yang dapa melarutkan fosfat tanah maupun
sumber fosfat yang diberikan (Santosa et.al.1999 dalam Mardiana 2006). Fungsi bakteri
tanah yaitu turut serta dalam semua perubahan bahan organik, memegang monopoli
dalam reaksi enzimatik yaitu nitrifikasi dan pelarut fosfat. Jumlah bakteri dalam tanah
bervariasi karena perkembangan mereka sangat bergantung dari keadaan tanah. Pada
umumnya jumlah terbanyak dijumpai di lapisan atas. Jumlah yang biasa dijumpai dalam
tanah berkisar antara 3 – 4 milyar tiap gram tanah kering dan berubah dengan musim
(Soepardi, 1983)
Pengukuran respirasi ini berkorelasi baik dengan peubah kesuburan tanah yang berkaitar
dengan. aktifitas mikroba seperti:
Transformasi N atau P,
Hasil antara,
pH, dan
Epigeic
Endogeic
Warna tubuh merah muda karena memakan tanah mineral - Casting di bentuk di
dalam saluran warna tubuh merah mudah. Berperan dalam memperbaiki struktur
dan pori tanah.
Anesic
Makanan berupa bahan organic yang diperoleh dari atas permukaan yaitu bahan
organic
Meninggalkan casting pada permukaan tanah - Warna tubuh gelap dibagian atas
dan terang dibagian bawah Berperan dalam bioturbasi dan memperbaiki struktur,
pori, dan infiltrasi tanah.
Tanah sebagai media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah yang
besar.
Media cacing menpunyai dua fungsi sebagai tempat hidup sekaligus sebagai sumber
bahan makanannya, maka dengan itu perlu dihitung C/N rasionya yang bagus ialah 20 –
30.
Bahan-bahan organik tanah dapat berasal dari serasah (daun yang gugur), kotoran ternak
atau tanaman dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang mudah
membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Untuk pertumbuhan yang baik, cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai
netral atau ph sekitar 6-7,2. Dengan kondisi ini, bakteri dalam tubuh cacing tanah dapat
bekerja optimal untuk mengadakan pembusukan atau fermentasi.
2. Membentuk pori tanah : cacing beraktivitas didalam tanah baik secara vertikal maupun
horizontal, sehingga jumlah pori makro tanah bertambah.
3. Infiltrasi (jalannya air didalam tanah) : infiltrasi penting untuk mengendalikan limpasan
permukaan dan pengangkutan partikel tanah (erosi).
4. Agen bioturbasi : pembalikan dari atas kebawah atau sebaliknya yang dilakukan cacing
untuk mendistribusikan agar bahan organik merata didalam tanah. (Tim Dosen Jurusan
Tanah, 2010)
a) Cahaya (Temperatur)
Cacing tanah lebih senang hidup pada tanah-tanah yang lembab, tata udara baik, sekitar
21°C. Sinar matahari akan membunuh cacing tanah.
Jika kandungan bahan organik tanah tinggi, maka jumlah populasi cacaing tanah juga
tinggi, karena bahan organik tanah merupakan makanan bagi cacing tanah itu sendiri.
c) Kelembaban Tanah
Cacing tanah hidup pada tanah yang lembab serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
d) Ph tanah
Populasi cacing tanah lebih banyak ditemukan pada tanah yang memiliki pH tanah antara
5,0-8,4. (Hardjowigeno,1987)
e) Tekstur tanah
Pada tanah berpasir dan kering, populasi cacing tanah sngat sedikit. Cacing tanah lebih
suka hidup pada tanah berlempung (Tim Dosen, 2008)
f) Aerasi Tanah
Informasi tentang jumlah oksigen yang dibutuhkan masih belum banyak tersedia karena
sulitnya memisahkan antara tingkat ketersediaan oksigen dengan faktor pembatas lainya.
(Handayanto, 2007)
EKOLOGI TANAH
Tanah merupakan tempat tinggal bagi tanaman, binatang, dan kehidupan mikroba yang
tidak terhitung banyaknya. Ilmu yang membahas hubungan organisme tanah dan lingkungannya
disebut ekologi tanah.
Autotroph dan heterotroph dibagi lagi ke dalam kelompok berdasarkan pada sumber
energi. Fototipe memperoleh energi dari matahari, dan kemotipe memperoleh energi dari
oksidasi unsur anorganik dan campurannya. Tiga kelompok yang terpenting di dalam tanah
adalah foto autotroph, khemo autotroph, dan kemoheterotroph. Tanaman tingkat tinggi dan
beberapa bentuk algae merupakan fotoautotroph. Khemoautotroph termasuk bakteri nitrifikasi
dan bakteri oksidasi sulfur. Hewan, protozoa, jamur, dan beberapa bakteri termasuk
khemoheterotroph.
o Penghasil Utama
Konsumen pertama menjadi makanan bagi konsumen kedua dan seterusnya, dan
pada akhirnya semua konsumen akan mati dan ditambahkan ke tanah bersama dengan
bahan kotoran dan produksi primer yang tidak digunakan. Bahan-bahan ini sebagai
makanan bagi konsumen dan perombak. Akhirnya semua kotoran diikat dalam
fotosintesis dan dikembalikan ke atmosfer sebagai CO2 dan energi hilang sebagai panas.
Tanpa konsumen dan perombak yang bertugas membebaskan karbon terikat, atmosfer
akan kehabisan karbon dan kehidupan akan terhenti.
Kehidupan di dalam tanah adalah analog dengan kehidupan di atas tanah. Akar, umbi
dan organ-organ lain di bawah tanah adalah bagian-bagian dari produsen primer. Mereka adalah
pemakan dan perombak yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan rantai makanan.
Perbedaan utama antara ekologi di atas dan di bawah tanah adalah bahwa di atas tanah hewan
memainkan peran dominan sebagai pemakan, dan di bawah tanah mikro organisme memainkan
peran utama sebagai perombak.
Tanah pada umumnya mengandung 10—100 meter hifa per gram. Jamur penting
pada semua jenis tanah. Jamur toleran terhadap keasaman, yang membuatnya penting pada
tanah masam. Sisa-sisa pohon di hutan memberi makanan yang berlimpah pada jamur
tertentu yang merupakan perombak lignin yang efektif.
Actinomycetes menyerupai bakteri dalam hal kesamaan struktur selnya dan ukuran
irisan melintangnya. Mereka menyerupai jamur berserabut yang menghasilkan jaringan
serabut bercabang. Organisme ini sebagian bereproduksi dengan spora yang sangat
menyerupai bakteri. Jumlah actinomycetes berkisar antara 1.000.000 sampai 36.000.000 per
gram tanah.
3. Algae-clorophylous protista
Algae tidak begitu penting dalam tanah. Pada umumnya sebagian besar algae tanah
bersel tunggal atau berserabut kecil . algae umumnya tersebar di permukaan tanah dimana
cahaya dan kelembaban memungkinkan.
4. Protozoa
Protozoa merupakan protista bersel satu. Protozoa hidup dalam lapisan partikel tanah
yang mengelilingi air, yang berarti sebagai organisme aquatic. Bila tanah mongering, suplai
makanan terbatas, atau keadaan menjadi merugikan, protozoa akan diam, dan menjadi aktif
lagi apabla keadaan memungkinkan. Protozoa tanah merupakan predator yang memakan
bakteri tanah meskipun beberapa diantaranya juga memakan jamur, algae, atau bahan
organik mati. Walaupun protozoa terdapat banyak di dalam tanah, ternyata hanya sedikit
yang berpengaruh terhadap perombakan bahan organik dan aktivitas bakteri
Nematoda dan white grubs merupakan pemakan utama sebagian besar makanan pada
akar tanaman. Pemakan kedua dan ketiga meliputi binatang-binatang predator seperti rayap,
lipan, laba-laba, semut, dan tikus
Nematoda adalah cacing yang berukuran mikroskopik dan merupakan binatang yang
sangat banyak terdapat di dalam tanah. Berdasarkan kebutuhan makannnya dikenal 3
kelompok yaitu 1) yang memakan sisa bahan organik 2) yang memakan cacing tanah dan
nematoda lainnya, parasit tanaman, bakteri, protozoa dan sejenisnya. 3) sebagai parasit akar
tanaman tingkat tinggi dan melewatkan sebagian siklus hidup di dalam akar.
Cacing tanah terdapat dalam tanah bertekstur halus dengan kandungan bahan organik
tinggi dan merupakan asam keras. Cacing tanah pada umumnya membuat rongga yang
dangkal dan makan bahan tanaman setiap malam. Beberapa bahan tanaman diseret ke dalam
lubang. Jenis cacing tanah yang lainnya ada yang menyerap bahan orgaik yang ada di dalam
tanah. Kotoran dan buangan ditimbun dalam tanah bercampur menyatu dengan bahan tanah,
membentuk alur, dan memakan daun-daunan yang rontok sehingga tanah menjadi lebih
terbuka dan porous. Saluran yang terbuka di permukaan tanah akan meningkatan infiltrasi.
Caing tanah secara normal meghindari tanah jenuh.
Arthropoda adalah hewan yang memiliki kerangka luar yang dihubungkan dengan
kaki arthropoda meliputi springstail, kutu, laba-laba, serangga, termasuk larva, kelabang, dan
lipan. Springstail memakan tanaman yang mati, jaringan hewan, faces, humus dan misellia
jamur. Kutu memakan serat organik dari semua jenis seperti hypha jamur dan benih.
Beberapa kutu adalah pemakan predator dan cacing, serangga, telur, dan hewan kecil lainnya.
Lipan mempunyai beberapa pasang kaki dan sebagai pemakan hijauan atau sebagai
perombak. Makanan mereka terutama bahan organik yang mati (saproghagous). Kelabang
akan menyerang dan memakan semua binatang yang berukuran sebesar kepala mereka.
Tempayak (larva serangga) memakan akar tanaman.
Ketika daun jatuh ke permukaan tanah mikro organisme dan hewan menyerang daun
tersebut. Lubang yang dibuat pada daun oleh hewan akan memudahkan masuknya
mikroorganisme ke dalam daun. Ketika hewan tanah makan, mikro organisme akan terikut
dan meneruskan fungsinya di dalam saluran pencernaan hewan. Ekskresi dari hewan diserbu
oleh mikroba dan fauna. Hasil akhir adalah humifikasi dari bahan organik dengan mikro
organisme dan fauna yang memegang peran penting. Dalam proses ini peran terbesar dari
hewan adalah fragmentasi dan pencampuran, yang meningkatkan luas permukaan dan
menyediakan bahan organik untuk mikro organisme. Mikro organisme memiliki andil yang
besar dalam mineralisasi dan peredaran kembali elemen-elemen mineral.
JAMUR TANAH
Fungi (jamur) data dibedakan menjdai yang brsifat parasitic, saprophitik dan simbiotik.
Fungi parasitic adalah yang menyebabkan penyakit tanaman seperti berck akar kapas
(cotton root rot). Fungi saprophitik mendapatkan makanan (energy) dari dekomposisi
bahan organic. Fungi simbiotik hidup pada akar-akar tanaman dimana tanaman maupun
fungi saling bergantung. Fungi penting dalam tanah terutama dalam penghancuran
celulosa dan lignin di samping aktif juga dalam penghancuran bahan mudah hancur
seperti gula, pati, protein.
• Mycorhiza
Adalah asosiasi simbiotik mucelia fungi (bagian vegetative) dengan akar tanaman tertentu.
Mychoriza membantu tanaman induk menyerap unsure hara tertentu. Mycorhiza dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu Mycorhiza ectotrophic dan Mycorhiza endotrophic
Mycorhiza ectotrophic
Misalnya Agaricales, berkembang (tumbuh) sebagai filament seperti benang (hyphae) ke dalam
akar-akar halus, masuk di antara sell-sell akat (tidak ke dalam sel-sel akar).
Mycorhiza endotrophic
Mycorhiza endotrophic antara lain jagung, bawang, strawberry dan lain-lain. Beberapa jenis
pohon dan semak dengan Mycorhiza endotrophic missal maple, redwood, apel, Azales, Rhododendron,
anggrek dan lain-lain.
SIKLUS HARA
Siklus hara adalah pertukaran elemen-elemen unsur hara antara bagian hidup dan tidak
hidup dari ekosistem. Imobilisasi adalah pengambilan ion unsur hara dalam bahan organik
menjadi ion anorganik, terutama oleh bakteri perombak.
Kehilangan unsur hara meningkat pada tanah yang dipadatkan. Penanaman vegetasi
kembali akan mengurangi pencucian unsur hara dan kehilangan karena erosi dan menyebabkan
kembali siklus normal dalam beberapa tahun.
Akar tanaman yang berlubang atau mengeluarkan sejumlah besar zat organik.
Pengelupasan kulit akar juga memberi banyak bahan organik baru.
Jamur masuk dalam akar sebagian besar tanaman. Keuntungannya sebagian besar jamur
membentuk hubungan secara simbiotik yaitu hubungan yang saling menguntungkan. Sesudah
spora mikoriza tumbuh, hifa menyerbu akar rambut dan tumbuh di dalam dan di luar sekitar akar
rambut hifa luar akar akan membantu perluasan akar-akar untuk absorbsi air dan unsur hara.
Akar jamur ini disebut mikoriza.
2. Fikasasi Nitrogen
79% atmosfer bumi terdiri dari N, tetapi sayangnya N tidak tersedia bagi tanaman,
sehingga N merupakan factor pembatas pertumbuhan tanaman. Banyak spesies bakteri,
ganggang dan aktinomicetes yang dapat menangkap gas nitrogen dan mengubahnya menjadi
ammonia yang tersedia bagi tanaman. Proses ini disebut fiksasi nitrogen. Banyak penangkap
nitrogen yang penting bersimbiosis dan hidup berasosiasi dengan tanaman inang. Bakteri yang
dapat memfiksasi nitrogen yang disebut rhizobia, menempel pada akar tanaman, kemudian
tanaman akan membentuk nodul. Tanaman menyediakan makanan bagi bakteri, dan sebaliknya
tanaman memanfaatkan nitrogen yang difiksasi.
Sebagai fungsi ekologis, banyak unsur abiotik yang berperan besar dalam
menyeimbangkan situasi alam, salah satunya adalah tanah. Sebagai fungsi ekologis, tanah
berperan untuk:
a. Mencegah erosi dan banjir karena memiliki daya serap untuk banyak liter air yang jatuh
ke bumi akibat hujan atau pengguyuran.
b. 2.Sebagai wadah atau tempat hidup bagi keanekaragaman hayati, terutama tumbuhan,
karena tumbuhan hampir seluruhnya dapat tumbuh dengan baik di tanah.
c. 3.Mempertahankan kesuburan tumbuhan dan hutan yang ada di sekitarnya, karena tanah
berperan dalam menyimpan unsur hara dan garam-garam mineral dari dasar bumi dan
membawanya ke atas untuk menutrisi akar tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biologi_tanah
http://sylvesterunila.blogspot.com/2011/05/ekologi-tanah-ilmu-tanah.html?m=1
http://www.scribd.com/doc/225062361/Cacing
https://boymarpaung.wordpress.com/2009/02/19/sifat-biologi-tanah/comment-page-1/