Kelompok 3
3 STr A
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Rekayasa Teknologi Sanitasi Penyehatan Udara”
sebagai tugas dan bahan diskusi, yang diberikan oleh dosen Mata Kuliah Inovasi
Rekayasa Teknologi Sanitasi. kami menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin
dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Akhir kata penulis haturkan permohonan maaf atas segalah kekurangan, bila
penyusunan Makalah ini dianggap kurang berkenan, terutama oleh pihak yang
dianggap dirugikan dan lain-lain. Oleh karena itu keritikan yang bersikap
konstruktis senantiasa kami harapkan, baik dari pembimbing maupun yang
membaca Makalah ini agar kami dapat memperbaiki diri.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Tujuan .........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidup sehat merupakan salah satu kebutuhan dari setiap manusia yang
dijamin oleh Pemerintah. Faktor kesehatan lingkungan menjadi salah satu yang
mengambil peran penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat.
Sehingga menciptakan lingkungan yang sehat sudah merupakan harga mati yang
tidak dapat ditawar-tawar untuk meuwujudkan masyarakat yang sehat. Untuk
mewujudkan lingkungan yang sehat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah bagaimana petugas kesehatan lingkungan dilapangan
(sanitarian) menjawab tantangan permasalahan-permasalahan lingkungan yang
semakin berkembang seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman.
Menyelesaikan permasalahan kesehatan lingkungan yang sama dengan cara yang
sama dan cara berpikir yang sama diwaktu dan tantangan yang berbeda adalah
sesuatu yang mustahil akan berhasil. Oleh sebab itu diperlukan petugas kesehatan
lingkungan di lapangan yang kreatif dan inovatif untuk menjawab tantangan
kesehatan lingkungan yang semakin kompleks. Kemudian untuk merealisasikan
tugas tersebut, dibutuhkan sebuah teknologi guna memudahkan pekerjaan.
Teknologi terus terbarukan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Banyak alat-alat atau mesin canggih yang bisa meng-efisienkan kerja sehingga
tidak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak.
B. TUJUAN
1. Mengetahui Pengertian Rekayasa Teknologi Dan Rekayasa Teknologi Sanitasi
2. Mengetahui Manfaat Rekayasa Teknologi Sanitasi
3. Mengetahui Konsep Rekayasa Teknologi Sanitasi Penyehatan Udara
4. Mengetahui Jenis Rekayasa Teknologi Sanitasi Penyehatan Udara
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
dapat memberi pengaruhpada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan
mengubah sesuatu yang adadi sekitarnya
3. Pengertian rekayasa teknologi
Teknologi rekayasa adalah proses yang berupa tujuan dari hasil rancangan
atau sistem agar dapat mengeksploitasi fenomena-fenomena atau peristiwa
yangada di seluruh dunia bagi kelangsungan hidup manusia. Bidang ilmu yang
fokus pada penerapan teknik dan pengembangan teknologi modern (bukan
teoritis). Bidang berkaitan dengan penerapan teknik dasar, prinsip-prinsip, dan
keterampilan teknis untuk mendukung para insinyur yang terlibat dalam
berbagai proyek.
4. Pengertian teknologi sanitasi
Teknologi sanitasi adalah pengembangan dan penerapan teknologi dibidang
sanitasi yang efektif dan efisien ditujukan untuk meningkatkan pengelolaan
sanitasi yang ramah lingkungan, akses yang lebih luas bagi masyarakat,
kontinuitas layanan, perlindungan dan pelestarian sumber daya alam.
3
C. KONSEP REKAYASA TEKNOLOGI SANITASI PENYEHATAN UDARA
Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara
mengalamipenurunan mutu dalam penggunaannya yang akhirnya tidak dapat
digunakan lagisebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya.
Teknologi pengendalian pencemaran udara dalam suatu plant atau tahap proses
dirancang untuk memenuhi kebutuhan proses itu atau perlindungan lingkungan.
Teknologi ini dapat dipilih dengan penerapan susunan alat pengendali sehingga
memenuhi persyaratan yang telah disusun dalam rancangan proses. Dalam
perancangannya, perlu memperhatikan hal-hal seperti dibawah ini :
4
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan teknologi pengendalian atau
rancangan system pengendalian meliputi :
1) Watak gas buang/efluen
2) Tingkat pengurangan yang dibutuhkan
3) Teknologi komponen alat pengendalian pencemaran
4) Kemungkinan perolehan senyawa pencemar yang bernilai ekonomi
5
D. JENIS REKAYASA TEKNOLOGI SANITASI PENYEHATAN UDARA
Untuk mengurangi pencemaran udara hingga mencapai tingkat yang tidak
membahayakan atau mencemari lingkungan udara ambien dan memenuhi baku
mutu emisi udara adalah dengan menggunakan alat atau teknologi pengendalian
pencemaran udara. Alat pengendali pencemaran udara dapat dilihat dibawah ini :
1. Wet Scrubber
Memiliki cara kerja dengan membawa Arus gas kotor menuju kontak dengan
liquid pencuci dengan cara menyemprotkan, mengalirkan atau dengan metode
kontak lainnya. Kemampuan alat ini terbatas menyisihkan partikel < 0.3 mikron.
Keuntungan dari penggunaan Wet Scrubber antara lain :
Dapat secara stimultant/bersamaan menyisihkan partikulat dan gas
Digunakan pada sumber yang mengeluarkan gas/partikulat bersifat
explosive
Bentuknya kecil dan dapat digabungkan dengan unit lainnya dalam ruang
terbatas
Pintu masuk gas didinginkan dan menghasilkan keseluruhan peralatan lebih
kecil
Dapat memindahkan gas dan partikel keduanya
Dapat menetralkan gas yang bersifat menghancurkan
Sedangkan kekurangan dari penggunaan Wet Scrubber adalah sebagai berikut :
Mudah berkarat
Kebutuhan akan perawatan lebih sulit
Menimbulkan pencemaran air
6
2. Gravity Settling Chamber
Settling Chamber adalah alat pengendali partikulat pertama yang sering dipakai
untuk menurunkan emisi debu. Saat ini sudah jarang dipakai karena tingkat
efisiensinya yang rendah untuk patikel berukuran kecil.
Prinsip penyisihan partikulat dalam Gravity Settler adalah gas yang mengandung
partikulat dialirkan melalui suatu ruang (chamber) dengan kecepatan rendah
sehingga memberikan waktu yang cukupbagi partikulat untuk mengendap secara
gravitasi kebagian pengumpul debu (dust collecting hoppers).
Keuntungan dari Gravity Settling Chamber adalah kehilangan tekanan rendah dan
mudah dalam desain serta pemeliharannya. Sedangkan kerugiannya adalah
memerlukan ruangan yang besar, harus dibersihkan secara manual, dan memiliki
efisiensi rendah (yakni kurang dari 50%).
3. Fabric Filter/Baghouse
7
Unit pengendali pencemaran udara yang disisihkan melalui mekanisme impaksi,
intersepsidan difusi. Fabric filter menggunakan bahan filter tertentu seperi nilon
atau wol untuk menyisihkan partikel dari aliran gas. Keuntungan dari Fabric
Filter dapat dilihat sebagai berikut :
Memiliki efisisensi pengumpulan yang sangat tinggi
Dapat beroperasi pada berbagai aliran laju volumetric
Penurunan tekanan yang cukup rendah
Memiliki desain modular dan bisa dirakit sebelumnya di pabrik
Sedangkan untuk kekurangan dari Fabric Filter adalah sebagai berikut :
Memerlukan lahan yang luas
Kain dapat rusak pada suhu temperature yang tinggi
Kain biasa tidak dapat menangani gas korosif
Tidak dapat menangani aliran gas lembab
Berpotensi dalam menimbulkan bahaya kebakaran
4. Absorber/Scrubber
Unit pengendali gas yang menggunakan prinsip absorpsi. Absorpsi adalah proses
pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut
pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang
akan diserap dapat disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik)
atau selain gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia). Komponen
gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu dan juga
8
dengan kecepatan yang lebih tinggi. Karena itu absorpsi kimia mengungguli
absorpsi fisik. Berikut dibawah ini merupakan kelebihan dari Absorption System :
Kehilangan tekanan rendah
Dapat digunakan fiberglass/plastic
Efisiensi relatif tinggi
Biaya investasi relatif murah
Tidak membutuhkan lahan yang luas
Mampu menyisihkan gas dan partikulat
Sedangkan kekurangan dari Absorption System adalah sebagai berikut :
Menimbulkan masalah pencemaran air
Menghasilkan produk basah
Debu yang mengendap dapat menyumbat kolom/plate
Biaya perawatan relatif tinggi
Alat pengendali pencemar partikulat yang di dasari pada konsep presipitasi akibat
gaya elektrostatik. EP sangat efektif sebagai pengendali partikulat yang berukuran
kurang dari 10 mikron. Pemberian muatan listrik oleh precipitator discharge
electrode disebut sebagai corona discharge. Partikel diberikan muatan negative
(negative charging) sehingga menimbulkan gaya elektrostatis. Gaya ini akan
berinteraksi sehingga partikulat akan mengalami presipitasi pada sistem
pengumpul (berbentuk plat atau tabung) yang bermuatan positif. Setelah
9
menempel pada bidang pengumpul maka akan terjadi discharging muatan hingga
kolektor ternetralisir oleh jumlah partikulat bermuatan yang menempel.
Electrostatic Presipitator memiliki kelebihan sebagai berikut :
Efisiensi penyisihan partikel yang sangat tinggi
Mampu menyisihkan partikel berukuran kecill
Dapat menangani debit aliran gas besar dengan kehilagan tekanan yang
rendah
Dapat dignakan untuk pengumpulan system kering bagi materi yang bernilai
atau pengumpul system basah untuk fume dan mist.
Dapat didesain aliran gas dengan temperature yang cukup tinggi
Biaya operasi rendah, kecuali untuk efisiensi yang sangat tinggi
10
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rekayasa dapat diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-
hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja
yangefektif dan efisien. Kata rekayasa merupakan terjemahan bebas dari kata
engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda ataupun produk baru
yangtelah berperan dan berguna.
Teknologi pengendalian pencemaran udara dalam suatu plant atau tahap proses
dirancang untuk memenuhi kebutuhan proses itu atau perlindungan lingkungan.
Teknologi ini dapat dipilih dengan penerapan susunan alat pengendali sehingga
memenuhi persyaratan yang telah disusun dalam rancangan proses. Untuk
mengurangi pencemaran udara hingga mencapai tingkat yang tidak
membahayakan atau mencemari lingkungan udara ambien dan memenuhi baku
mutu emisi udara adalah dengan menggunakan alat atau teknologi pengendalian
pencemaran udara. Beberapanya yang dapat kami sebutkan adalah Wet Scrubber,
Graviti Settling Chamber, Fabric Filter, Absorption/Scrubber, dan Electrostatic
Precipitator.
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. BAB 2 Tinjauan Pustaka. Pengertian Sanitasi. URL:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/283/4/BAB%20II.pdf (Diakses pada
tanggal 04 Maret 2021)
Dede Anwar M. Rekayasa Sosial dan Teknologi Tepat Guna Untuk penyelesaian
Masalah Sanitasi. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2019.
12