Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

“DASAR TEKNIK”
Tentang
“REKAYASA SANITASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA”

DISUSUN:

NAMA : SITTI WASILA DATUNSOLANG


NIM : 751335119023
KELOMPOK 1

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN GORONTALO
PROGRAM STUDI S1 TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
2020

LEMBAR PERSETUJUAN
laporan Praktikum Dasar Teknik ini sudah diperiksa dan disetujui oleh
dosen pembimbing dan instruktur.

Mengetahui
Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

Tumartony T. HiolaS.Pd.,M.Kes Olis Bakari S.T., MT


NIP : 197203071997031004

INSTRUKTUR

Novalia Warow, S.Tr.Kes

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT.atas segala rahmat,
karunia serta izinnya sehingga penulisan dan penyusunan laporan ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia.
Adapun laporan ini adalah “Rekayasa sanitasi Teknologi tepat guna” .saya
menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, dikarenakan
kemampuan saya yang terbatas .Meskipun demikian, saya berharap mudah –
mudahan laporan ini ada manfaatnya khusunya bagi saya dan umumnya dosen.

Gorontalo, Maret 2020


Penyusun

Sitti Wasila Datunsolang

DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Tujuan Praktikum……………………………………………………….1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………..2


2.1 Dasar Teori …………………………………………………………….2

BAB 3 HASIL REKAYASA SANITASI ………………………………….


3.1 Gambar Rekayasa Sanitasi ……………………………………………..

BAB 4 PENUTUP…………………………………………………………..
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………
4.2 Saran ……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan,


yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk
mencegah manusia bersentuh langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang
saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri.
Rekayasa sanitasi lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau
mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik
untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa kemasa
dan dari masyarakat satu kemasyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat-
tingkat, dari yang paling sederhana (primitif) sampai kepada yang paling mutakhir
(modern). Dengan perkataan lain bahwa teknologi di bidang kesehatan
lingkungan sangat bervariasi, dari teknologi primitif, teknologi menengah
(teknologitepatguna) sampai dengan teknologi mutakhir.

1.2 Tujuan
1.Untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan
2.Untuk meningkatkan kondisi sanitasi layak di wilayah perkotaan maupun di
pedesaaan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Teknologi Tepat Guna Adalah Ada Sebuah Gerakan Idelogis (Termasuk
Manifestasinya) Yang Awalnya Diartikulasikan Sebagai Intermediate
Technology Oleh Seorang Ekonom Bernama Dr. Ernst Friedrich "Fritz"
Schumacher Dalam Karyanya Yang Berpengaruh, Small Is Beautiful. Walaupun
Nuansa Pemahaman Dari Teknologi Tepat Guna Sangat Beragam Di Antara
Banyak Bidang Ilmu Dan Penerapannya, Teknologi Tepat Guna Umumnya
Dikenal Sebagai Pilihan Teknologi Beserta Aplikasinya Yang Mempunyai
Karakteristik Terdesentralisasi, Berskala Relatif Kecil, Padat Karya, Hemat
Energi, Dan Terkait Erat Dengan Kondisi Lokal.
Secara Umum, Dapat Dikatakan Bahwa Teknologi Tepat Guna
Adalah Teknologi Yang Dirancang Bagi Suatu Masyarakat Tertentu Agar Dapat
Disesuaikan Dengan Aspek-Aspek Lingkungan, Keetisan, Kebudayaan, Sosial,
Politik, Dan Ekonomi Masyarakat Yang Bersangkutan. Dari Tujuan Yang
Dikehendaki, Teknologi Tepat Guna Haruslah Menerapkan Metode Yang Hemat
Sumber Daya, Mudah Dirawat, Dan Berdampak Polutif Seminimal Mungkin
Dibandingkan Dengan Teknologi Arus Utama, Yang Pada Umumnya Beremisi
Banyak Limbah Dan Mencemari Lingkungan. Baik Schumacher Maupun Banyak
Pendukung Teknologi Tepat Guna Pada Masa Modern Juga Menekankan Bahwa
Teknologi Tepat Guna Adalah Teknologi Yang Berbasiskan Pada Manusia
Penggunanya.
Teknologi Tepat Guna Paling Sering Didiskusikan Dalam Hubungannya
Dengan Pembangunan Ekonomi Dan Sebagai Sebuah Alternatif Dari Proses
Transfer Teknologi Padat Modal Dari Negara-Negara Industri Maju Ke Negara-
Negara Berkembang. Namun, Gerakan Teknologi Tepat Guna Dapat Ditemukan
Baik Di Negara Maju Dan Negara Berkembang. Di Negara Maju, Gerakan
Teknologi Tepat Guna Muncul Menyusul Krisis Energi Tahun 1970 Dan
Berfokus Terutama Pada Isu-Isu Lingkungan Dan Keberlanjutan (Sustainability).
Di Samping Itu, Istilah Teknologi Tepat Guna Di Negara Maju Memiliki Arti
Yang Berlainan, Seringkali Merujuk Pada Teknik Atau Rekayasa Yang
Berpandangan Istimewa Terhadap Ranting - Ranting Sosial Dan
Lingkungan.Secara Luas, Istilah Teknologi Tepat Guna Biasanya Diterapkan
Untuk Menjelaskan Teknologi Sederhana Yang Dianggap Cocok Bagi Negara-
Negara Berkembang Atau Kawasan Perdesaan Yang Kurang Berkembang Di
Negara-Negara Industri Maju. Seperti Dijelaskan Di Atas, Bentuk Dari
"Teknologi Tepat Guna" Ini Biasanya Lebih Bercirikan Solusi "Padat Karya"
Daripada "Padat Modal".
Pada Pelaksanaannya, Teknologi Tepat Guna Seringkali Dijelaskan
Sebagai Penggunaan Teknologi Paling Sederhana Yang Dapat Mencapai Tujuan
Yang Diinginkan Secara Efektif Di Suatu Tempat Tertentu.
Teknologi sanitasi adalah pengembangan dan penerapan teknologi
dibidang (air minum) dan sanitasi yang efektif dan efisien ditujukan untuk
meningkatkan pengelolaan sanitasi yang ramah lingkungan akses yang lebih luas
bagi masyarakat, kontinuitas layanan perlindungan dan pelestarian sumber daya
alam.

Contoh – contoh inovasi dan rekayasa teknologi sanitasi :


1. AIR BERSIH DAN LIMBAH
a. Penyaringan air cepat
b. Penjernihan dengan media tumbuhan
c. Saringan pasir sederhana
d. Filter kulit pisang.
2. MAKANAN DAN MINUMAN
a. VCO pengawetan alami pada makanan
b. Menghindari penggunaan boraks dan formalin
c. Air RO
d. Sinar UV untuk melindungi kualitas air
3. VEKTOR DAN BINATANG PENGANGGU
a. Perangkap rayap
b. Swing fog
c. Fumigasi
4. UDARA
a. Penyedot asap
b. Penyaring udara
5. TANAH DAN SAMPAH
a. Tong super
b. Pemilahan sampah an organic menjadi barang yang berguna.

Secara spesifik ada beberapa ruang lingkup sanitasi tempat tempat umum yaitu :
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia
3. Hygiene dan sanitasi makanan
4. Perumahan dan kontruksi bangunan
5. Pengawasan vector
6. Pengawasan pencemaran fisik
7. Hygiene dan sanitasi industry.
Ada beberapa jenis tempat – tempat umum :
1. Hotel
2. Kolam renang
3. Pasar
4. Salon
5. Panti pijat
6. Tempat wisata
7. Terminal
8. Tempat ibadah dsb.
Syarat – syarat dari sanitasi tempat – tempat umum yaitu ;
1. Diperuntukan bagi masyarakat umum
2. Harus ada gedung dan tempat yang permanen
3. Harus ada aktivitas
Aspek penting dalam penyelengaraan sanitasi tempat tempat umum yaitu ;
1. Aspek teknis/hukum (persyaratan hygiene dan sanitasi peraturan dan
perundang undangan sanitasi).
2. Aspek social yang meliputi pengetahuan tentang kebiasaan hidup, adat
istiadat, kebudayaan ,keadaan ekonomi, kepercayaan komunikasi dll.
3. Aspek administrasi dan management yang meliputi penguasaan
pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi 6 M.

BAB 3
HASIL REKAYASA SANITASI

3.1 Gambar Rekayasa Sanitasi

1. SUMUR RESAPAN AIR HUJAN.

FUNGSINYA :
Fungsi dari sumur resapan air hujan yaitu sebagai tempat untuk
menampung air hujan dan meresapkanya kedalam tanah, agar dapat mengurangi
resiko terjadinya banjir maupun kekeringan akibat panas yang terjadi secara terus
meneru,s dengan adanya sumur resapan kita dapat menampung air untuk
dijadikan cadangan .

2. Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL)


FUNGSINYA :
Untuk mengolah air limbah agar supaya tidak mencemari lingkungan
dengan adanya IPAL maka akan tercipta lingkungan yang sehat dan bebas dari
limbah. Karena mengingat limbah juga sangat berbahaya bagi lingkungan dan
orang yang tergolong dalam lingkungan itu sendiri.
3. Alat Penjernihan Air Sederhana
FUNGSINYA :
Untuk menjernihkan air yang kotor, dengan adanya ijuk, kerikil, pasir,
arang dan bata yang terdapat pada wadah penyaringan tersebut akan membuat air
yang tadinya kotor menjadi bersih sehingga dapat diminum dan dapat digunakan
dalam kebutuhan sehari - hari

4. Rekayasa Jamban Sehat


FUNGSINYA :
Fungsinya yaitu mengajak para masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, seperti pencemaraan air dan
tanah. Dan juga untuk mencegah berkembangnya penyakit karena banyak
penularan penyakit yang menyebar akibat membuang hajat di sembarang tempat
itulah mengapa kita harus membuat jamban sehat agar terhindar dari berbagai
macam penyakit.

5. Pengolahan Sampah Organik


FUNGSINYA YAITU :
Untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di sekitar kita, agar daerah di
sekitar kita menjadi bersih dan terbebas dari tumpukan sampah yang bisa
menimbulkan pencemaran
6. TEKNOLOGI FILTER AIR

BAK PENAMPUNG

Filter karbon aktif


disinfeksi dengan

Ultra violet

N
filter catridge

Penampung
Air olahan dari saringan air minum
Dari pasir lambat atau air tanah
Filter mangan zeolit

Fungsinya :
Berfungsi untuk menghilangkan zat besi dan mangan dengan cara oksidasi
untuk mendapatkan air yang memenuhi standar mutu sehingga dapat digunakan
sebagai air minum atau keperluan rumah tangga.
7. FLY GRILL

Fungsinya :
Untuk menghitung kepadatan lalat dan untuk menentukan apakah daerah
tersebut potensial untuk terjadinya fly borne diseases atau tidak. Lokasi yang
perlu dilakukan pengukuran kepadatan lalat, utamanya adalah perumahan, rumah
makan dan tempat pembuangan sampah.
8. FURNACE/TUNGKU PEMBAKARAN

Lubang sampah
30 x 20 cm

Base beton 80 x 50 cm

Rangka besi beton

30 cm

Lubang pembakaran

Fungsinya :
Untuk menangani permasalahan sampah nir racun baik sampah
industry/pabrik, pertokoan,pasar dan lingkungan permukiman.
9. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLUMBING

LANTAI 2

TANDON AIR

LANTAI 1
PEMANAS AIR
TANGKI TEKAN

POMPA

MUKA TANAH

PIPA PENYEDIAAN AIR

SUMUR

Fungsinya :
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan
penyaluran air kotor secara efisien dan efektif (drainase) ke tempat tempat
tertentu.
10. GREASE TRAP

R.1 R.2 R.3


r.r

MINYAK
MINYAK
AIR
LIMBAH

Lemak serta kotoran


makanan menuju basket
grease trap ke ruangan 1 Air limbah menuju
(pertama) ruangan 3 lalu
menuju saluran pipa
pembuangan.
Lemak terperangkap di
ruang 2 ( kedua )

Fungsinya :
Grease trap adalah penyaring lemak stainless yang dapat menyaring
minyak, oli dan lemak dari hasil cucian piring.fungsi dari grease trap ini sendiri
yaitu untuk menangkap lemak serta kotoran makanan sehingga tidak menyumbat
saluran pipa pembuangan .
11. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

SAMPAH SAMPAH SAMPAH


ORGANIK AN BERACUN
ORGANIK B3

Fungsinya :
Sebagai tempat Untuk membuang sisa sisa makanan yang sudah tidak
terpakai agar tidak mencemari lingkungan dan menyebabkan penyakit.
12. Waste to energy

400 OOC
EXTRUDER

PLASTIC OIL TANK


410 OOC

420 ooc
BUFFER 1
BUFFER 2
REACTOR

FUNGSINYA :

Berfungsi untuk mengubah sampah menjadi energy bukan hanya itu


manfaat lain dari waste to energy ini yaitu untuk suplai energy listrik dan juga
sebagai alternative dalam mereduksi sampah yang saat ini jumlahnya akan terus
bertambah.
13. MCK Umum

Fungsinya :
Mck singkatan dari , mandi, cuci , kakus yaitu salah satu fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah untuk keluarga yang tidak mempunyai mck dirumah
yang bertujuan agar para warga tidak membuang hajat di sembarang tempat.

14. Reaktor Biogas Dari Toren Bekas

TOREN Pipa paralon ½ inchi


250 – 1000 Litter

AIR

Kotoran sapi
Kompor gas

Katup buka tutup/regulator

Fungsinya :
Untuk mengubah kotoran hewan, kotoran manusia dan materi organic
lainya menjadi biogas. Konsumsi biogas untuk skala rumah tangga antara lain
digunakan sebagai bahan bakar memasak dan lampu untuk penerangan.
15. FLY TRAP

Jaring lalat

Tempat masuknya
lalat

Penyangga fly trap

FUNGSINY
Untuk memperangkap lalat
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional dan proses pengenalanya banyak ditentukan oleh keadaan
lingkungan.dan mata pencarian pokok masyarakat setempat.

4.2 Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan
memperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Zuffaryanhar ,2009,contoh makalah sanitasi tempat – tempat umum


http://ruyazuffar.blogspot.com diakses 26 maret 2020.
Haritsyah.blogspot.com/2012/07/pengertian- teknologi- tepat –guna.html
Diakses 26 maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai