Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN HASIL OBSERVASI DI

PASAR TRADISIONAL BARANTI

DISUSUN OLEH :
MEGAWATI
PO713221191026
DIII TINGKAT 1
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah Pencemaran Lingkungan. Salawat dan salam tak lupa pula penulis haturkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita kepada dinul
Islam, Beliaulah sangrevolusioner sejati.

Laporan ini dibuat dari hasil observasi di Pasar Tradisional Baranti dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan suatu laporan yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan hasil observasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
penyusunan laporan-laporan selanjutanya. Besar harapan kiranya laporan hasil observasi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Sidenreng Rappang, 15 Mei 2020

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Observasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

B. Pasar Tradisional

C. Analisis Kelayakan Lingkungan dengan menggunakan

pendekatan Ecopolis Humanis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi

B. Pembahasan

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara
manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia. Tujuannya
yakni untuk melakukan Koreksi, memperkecil/memodifikasi terjadinya bahaya dari lingkungan
terhadap kesehatan serta kesejahteraan hidup manusia, lalu untuk pencegahan, mengefisienkan
pengaturan berbagai sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan dan juga kesejahteraan
hidup manusia serta untuk menghindarkan dari bahaya penyakit.

Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan
aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan.

Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi di mana saja dengan laju yang sangat cepat, dan
beban pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.

B. Tujuan Umum

 Untuk mengamati pencemaran lingkungan dengan metode ecopolis humanis di Kawasan


Pasar Tradisional Baranti

C. Tujuan Khusus

1. Mengetahui Equity di Pasar Tradisional Baranti


2. Mengetahui Enjoyment di Pasar Tradisional Baranti
3. Mengetahui Estetic di Pasar Tradisional Baranti
4. Mengetahui Enforcement di Pasar Tradisional Baranti
5. Mengetahui Ecology di Pasar Tradisional Baranti
6. Mengetahui Energy di Pasar Tradisional Baranti
7. Mengetahui Emproyment di Pasar Tradisional Baranti
8. Mengetahui Ethic dan Engangementdi Pasar Tradisional Baranti
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang
sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat seperti :

1. Lingkungan

2. Perilaku

3. Pelayan kesehatan

4. Heriditas (keturunan)

Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan
lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan
yang optimal. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup : perumahan,
pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air benih, pembuangan sampah, pembuangan
air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.

Akan tetapi menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
keadaan sehat dari manusia.

Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan
lingkungan hidup manusia yang merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang
optimum bagi manusia yang hidup didalamnya.Usaha kesehatan lingkungan (sanitasi) lebih
menitikberatkan kepada perbaikan lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan perorangan/masyarakat.
Contoh usaha sanitasi antara lain adalah membuat jamban keluarga (MCK), penyediaan sumber
air minum yang benih, pembuatan tempat pembuangan sampah, pengendalian pencemaran tanah,
udara dan air serta pengawasan terhadap sektor penyebab penyakit. Jika dikelompokkan
masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk diperbaiki, dijaga, dan ditingkatkan
adalah masalah air, barang bekas dan limbah, makanan dan minuman, perumahan, pencemaran,
pengawasan hewan perantara yang menyebarkan penyakit dan kesehatan kerja.

Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan dari masa ke masa, dan dari
masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat, dari teknologi primitif,
teknologi menengah (teknologi tepat guna) sampai dengan teknologi mutakhir.
B. Pasar Tradisional

Pasar merupakan salah satu muara pertemuan produsen, penjual dan pembeli dalam dunia
perdagangan. Pasar yang dimaksud meliputi pasar modern dan pasar tradisional. Sampai saat ini
keberadaan pasar tradisional masih menjadi tulang punggung rantai perdagangan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat. Tindakan partisipatif yang paling mudah dan nyata dilakukan
oleh masyarakat yaitu dengan selalu menjaga kebersihan di pasar tradisional. Sebagai contoh
tidak membuang sampah, pembungkus, puntung rokok, bungkus permen secara sembarangan di
lingkungan pasar.

Mayoritas pasar tradisional memiliki fasilitas pasar yang minim dan belum menerapkan praktik
higiene dengan baik. Higiene tempat/peralatan pasar merupakan syarat utama penjajaan barang
dagangan di pasar tradisional terutama terhadap produk pangan. Penataan pasar merupakan salah
satu upaya perbaikan dengan cara merenovasi dan memperbaiki fasilitas pasar, penempatan
berbagai macam produk sesuai dengan kelompoknya.

Menjaga kebersihan pasar merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan praktik
hygiene di pasar tradisional. Membersihkan tempat berjualan dan sekitarnya dari sampah/sisa
dagangan yang tak terpakai merupakan kewajiban pedagang dan petugas pasar tradisional untuk
menjaga kebersihan pasar. Waktu yang ideal membersihkan kebersihan pasar yaitu saat sebelum
dan sesudah berjualan sehingga tidak mengkontaminasi produk yang dijual di pasar. Pasar yang
kurang bersih disukai berbagai hewan perantara penyakit seperti tikus, lalat, lipas, semut, labah-
labah, kucing liar, kelelawar, anjing, dll. Hal ini akan berdampak negatif terhadap produk yang
dijual dipasar terutama bahan-bahan untuk pangan.

Higiene sanitasi memegang peranan penting terhadap kesehatan produk yang dijual di pasar
tradisional. Aspek penting terkait Higiene sanitasi di pasar tradisional meliputi tempat/peralatan
pasar, personal baik pedagang/konsumen dan lingkungan.
C. Analisis Kelayakan Lingkungan dengan menggunakan pendekatan Ecopolis Humanis

1. Pengertian Ecopolis Humanis

Ecopolis yaitu Konservasi energi dan pelestarian, keseimbangan ekologis menjadi pertimbangan
utama dalam pembangunan kota, sedangkan Humanis yaitu konsep yang mendambakan
terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas perikemanusiaan. Dalam
mengukur aspek klayakan lingkungan dengan menggunakan pendekatan Ecopolis Humanis, ada
9 parameter atau aspek yang dinilai, yaitu:

a. Equity

Equality berarti penanaman derajat (tanpa melihat perbedaan apapun) pada penduduk yang
mendiami suatu kawasan perumahan atau pemukiman.

b. Enjoyment

Enjoyment yaitu gambaran kenyaman penghuni kawasan pemukiman terhadap lingkungan


tempat tinggalnya.

c. Esthetetic

Estetika lingkungan adalah hasil dari persepsi dan sikap manusia terhadap lingkungannya yang
meliputi keindahan penataan kawasan.

d. Enforcement

Enforcement dalam arti luas mencakup kegiatan untuk melaksanakan dan menerapkan hukum
serta melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan hukum yang
dilakukan oleh subjek hukum.

e. Ecology

Yaitu gambaran keadaan lingkungan sekitar kawasan pemukiman dan pengelolaan lingkungan
yang ada di kawasan teNebut.

f. Energy
Adalah gambaran mengenai penggunaan sumber daya listrik yang ada pada suatu kawasan
perumahan atau pemukiman

g. Employment

Employment adalah suatu hal yang berhubungan semuanya dengan kerja, baik itu pekerjaannya,
tempat kerjanya, lapangan kerjanya, upah kerja dan lain-lainnya.

h. Ethic

Ethic adalah etika membangun sebuah bangunan yang sesuai dengan fungsi peruntukan dan tidak
mengganggu estetika dari pemukiman serta tidak merusak lingkungan.

i. Engangement

Adalah partisipasi masyarakat terhadap perjanjian atau kesepakatan yang telah ditetapkan
beNama oleh masyarakat yang menempati sebuah kawasan perumanahan misaFya kegiatan kerja
bakti, ronda malam, dan perjanjian lain.
BAB III

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dari Analisis Kelayakan Lingkungan dengan menggunakan pendekatan Ecopolis


Humanis pada Pasar Tradisional Baranti

a. Equity

Keadila
n

b. Enjoyment

Kenya
manan
c. Estetic

Estetik
a

d. Enforcement (Penegakan Hukum)

Penega
kan
Hukum
mm

e. Environment

Ekologi
f. Energy

Efisiensi
Energi

g. Emproyment

Keseta
raan

h. Ethic

Etika
Membangun
i. Engangement

Partisipasi
Masyarakat

Penilaian Kualitas Lingkungan

Nilai
No. Parameter Bobo Skor (Bobot
t x Skor
1. Equity 3 4 12
2. Enjoyment 2 2 4
3. Esthetic 4 1 4
4. Enforcement 3 2 6
5. Environment 5 1 5
6. Energy 3 4 12
7. Employment 2 4 8
8. Ethic Development 2 1 2
9. Engangement 2 2 4
Total Skor 57

Interval tingkat Ecopolis Humanis:

Nilai Kategori

72-130 Sangat Ecopolis Humanis

54-71 Ecopolis Humanis

36-53 Kurang Ecopolis Humanis

30-35 Tidak Ecopolis Humanis


B. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer di Pasar Tradisional Baranti, observer
menggunakan 2 responden yang yaitu Suarti (S) dan Indah Sari (I), metode yang digunakan yaitu
pendekatan Ecopolis Humanis dengan teknik mengamati dan mewawancarai.

Pada aspek pertama yaitu Equality, 2 responden yaitu S dan I yang mengatakan bahwa tidak
terjadi ketimpangan ketimpangan mereka berinteraksi dengan baik dan harga barang juga sangat
normal. Maka ada kesesuaian antara jawaban responden dan pengamatan observer dan
parameter Equality diberikan skor 4.

Pada aspek kedua yaitu Enjoyment, dari 2 responden 1 orang respon yaitu S ,mengatakan
bahwa Pasar Tradisional Baranti Cukup Nyaman, dan 1 Orang responden yaitu I menjawab
Tidak Nyaman. Jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer benar adanya bahwa Pasar
Tradisional Baranti Kurang nyaman. Maka ada kesesuaian antara jawaban responden dan
pengamatan observer dan parameter Enjoyment diberikan skor 2.

Pada aspek ketiga yaitu Esthetic, dari 2 responden terdapat 1 responden yaitu S mengatakan
bahwa Pasar Tradisional Baranti Jorok atau Kurang Indah , 1 Orang responden yaitu I menjawab
Tidak Indah. Jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer benar adanya bahwa Pasar
Tradisional Baranti Kurang Indah dibuktikan dengan adanya tumpukan sampah dibeberapa
tempat dan terdapat semak-semak di beberapa bagian tepi toko, maka dapat disimpulkan bahwa
Pasar Tradisional Baranti dari aspek Estethic, Kurang Indah, dan diberi skor 1.

Pada aspek keempat yaitu Enforcement, dari 2 responden terdapat 1 responden yaitu S
mengatakan bahwa peraturan yang ditetapkan di Pasar Tradisional Baranti Dipatuhi jika ada
gerakan, 1 Orang responden yaitu Dipatuhi sebagian. Jika dibandingkan dengan hasil
pengamatan observer benar adanya bahwa Peraturan yang ada di Pasar Tradisional Baranti
belum dipatuhi dan hanya dipatuhi jika ada tindakan dari pemerintah setempat, hal ini dibuktikan
dengan adanya peraturan mengenai sampah yang dilanggar. Maka dapat disimpulkan bahwa
Pasar Tradisional Baranti dari aspek Enforcement atau penegakan hukum, dipatuhi kalau ada
gerakan, dan diberi skor 2.
Pada aspek kelima yaitu Environment, dari 2 responden yaitu S dan I mengatakan bahwa Pasar
Tradisional Baranti Gersang, Tidak ada Vegetasi, Pencemaran , Jika dibandingkan dengan hasil
pengamatan observer benar adanya bahwa Pasar Tradisional Baranti Gersang, Tidak ada
Vegetasi, Pencemaran ,dibuktikan dengan adanya limbah dari penjual ikan dan tidak adanya
vegetasi dan perlu perlu penanaman pohon kembali . Maka dapat disimpulkan bahwa Pasar
Tradisional Baranti dari aspek Environment diberi skor 1.

Pada aspek keenam yaitu Energy, dari 2 responden S dan I mengatakan bahwa Pasar Tradisional
menjawab energi sudah berpola tapi belum sempurna . Jika dibandingkan dengan hasil
pengamatan observer benar adanya bahwa Pasar Tradisional Baranti terdapat energy sudah
berpola tapi belum sempurna dibuktikan dengan tidak adanya lampu di area pasar atau toko
hanya menggunakan sinar matahari untuk penerangan. Maka dapat disimpulkan bahwa Pasar
Tradisional Baranti dari aspek Energy, Terdapat energy sudah berpola tapi belum sempurna, dan
diberi skor 4.

Pada aspek ketujuh yaitu Employment, dari 2 responden 1 responden yaitu S mengatakan bahwa
Pasar Tradisional Baranti terdapat Proporsi orang yang berekonomi menengah keatas sebanding
dengan orang yang berekonomi lemah, dan 1 Orang responden yaitu I menjawab Proporsi bagi
seluruh elemen tidak terkontrol. Jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer benar
adanya bahwa Pasar Tradisional Baranti terdapat proporsi ekonomi mampu dan ekonomi lemah.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pasar Tradisional Baranti dari aspek Employment, Proporsi
Terkontrol dan diberi skor 4.

Pada aspek kedelapan yaitu Ethic Development, semua responden mengatakan bahwa Bangunan
di Pasar Tradisional Baranti jika dilihat tidak adanya perbaikan pembangunan dan ad juga
bangunan tidak digunakan sesuai fungsi dan peruntukannya. Jika dibandingkan dengan hasil
pengamatan observer benar adanya bahwa bangunan di Pasar Tradisional Baranti kurang sesuai
fungsi dan peruntukannya yaitu banyak penjual tidak menjual di bangunan yang sudah di
sediakan, mereka hanya menaruh barang dagangannya di tepi jalan. Maka dapat disimpulkan
bahwa bangunan di Pasar Tradisional Baranti dari aspek Ethic Development,tidak sesuai dengan
fungsi dan peruntukan, dan diberi skor 1.
Pada aspek terakhir yaitu Engagement, 2 responden sepakat menjawab perlu Penyuluhan dan
Penegakan . Jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer benar adanya bahwa Pasar
Tradisional Baranti terdapat tingkat partisipasi dalam kegiatan bernama misalnya kerja bakti
pembersihan lingkungansekitar pasar masih sangat lemah dan perlu adanya Penyuluhan terlebih
dahulu. Maka dapat disimpulkan bahwa Pasar Tradisional Baranti dari aspek Engagement, Perlu
adanya Penyuluhan dan penegakan, aspek ini diberi skor 2.

Penilaian aspek kelayakan lingkungan di Pasar Tradisional Baranti menggunakan pendekatan


ecopolis humanis dengan mengukur 9 parameter maka didapatkan hasil bahwa lingkungan Pasar
Tradisional Baranti Ecopolis Humanis dengan skor 57
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah dan hasil yaitu:

1. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang
optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran
manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah),
rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya. Menurut WHO (World Health Organization),
kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

2. Pasar adalah salah satu tempat dimana orang beraktivitas setiap harinya dan berperan sangat
penting dalam pemenuhan kebutuhan, terutama pasar tradisional bagi golongan masyarakat
menengah kebawah. Higiene sanitasi memegang peranan penting terhadap kesehatan produk
yang dijual di pasar tradisional. Aspek penting terkait Higiene sanitasi di pasar tradisional
meliputi tempat/peralatan pasar, personal baik pedagang/konsumen dan lingkungan.

3. Ecopolis yaitu konservasi nergy dan pelestarian, keseimbangan ekologis menjadi


pertimbangan utama dalam pembangunan kota, sedangkan Humanis, yaitu konsep yang
mendambakan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan.
Jadi Ekopolis Humanis adalah sebuah metode atau pendekatan untuk mengukur Analisis
Kesehatan Lingkungan yang memperhatikan aspek keseimbangan ekologi dan interaksi sosial
kemasyarakatan penduduk yang mendiami semua kawasan tempat tinggal.

4. Dalam mengukur aspek kelayakan lingkungan dengan menggunakan pendekatan Ecopolis


Humanis, ada 9 parameter atau aspek yang dinilai, yaitu EquityEnjoyment,.Estetika,
Enforcement, Enviorement, Energi, Employment, Ethic Development, dan Engangement.
5. Penilaian aspek kelayakan lingkungan di Pasar Tradisional Baranti menggunakan pendekatan
ecopolis humanis dengan mengukur 9 parameter maka didapatkan hasil bahwa lingkungan Pasar
Tradisional Baranti Ecopolis Humanis dengan skor 57.
DAFTAR PUSTAKA

sirih sekapur.2018.Seberapa pentingkah menjaga kebersihan pasar tradisional


http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/berita/tulisan-ilmiah-populer/206-menjaga-
kebersihan-pasar-tradisional

irvan muhammad.2018. Analisis Kesehatan Lingkungan dengan menggunakan pendekatan


Ecopolis Humanis di perumahan atau permukiman
https://www.academia.edu/33368606/Ipang_Kesling

Anda mungkin juga menyukai