PENDAHULUAN
1
kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan lingkungan pasar atau
lingkungan masyarakat. Faktor tersebut adalah keturunan, lingkungan, perilaku, dan
pelayanan masyarakat.
Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk menyampaikan pesan tersebut, masyarakat, kelompok pasar, atau individu.
Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, masyarakat, kelompok
pasar atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih
baik. Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap
perilakunya. Dengan kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa
akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup : pasar,
pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (air limbah), dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan
usaha kesehatan suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan
lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya
kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya. (Notoatmodjo,
2007).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2. Sampah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu
yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk
padat. Juli Soemirat (1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang tidak
dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.
Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian
dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang
yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya. Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda
yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan
oleh kegiatan manusia.
Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah (waste)
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia
yang dibuang karena sudah tidak berguna. Dengan demikian sampah mengandung
prinsip sebagai berikut :
1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat.
2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
badan jalan. Sampah hitam adalah sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan
industri. mengandung patogen yang berbahaya.
Dalam kehidupan manusia, limbah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
pasar (dikenal juga dengan sebutan limbah), Semua kios akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah limbah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Untuk mencegah limbah cair adalah kios-kios tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan langsung tanpa harus diolah.
1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
A. Sampah organik - dapat diurai
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos
B. Sampah anorganik - tidak terurai
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah alam (sayuran, buah-buahan)
2. Sampah manusia (toilet, pedagang ikan/daging)
3. Sampah konsumsi (makanan/rumah makan)
4. Sampah B3 (lampu penerangan kios, kantor pengelola pasar: cartridge, botol
minuman, kardus dan lain-lain)
3. Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
a. Sampah padat
b. Sampah manusia
c. Sampah alam
d. Sampah B3
7
3.3. Pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup
Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar
terhadap lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan
menimbulkan beberapa dampak negatif dan bencana seperti :
Dampak Sampah bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan
sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit. Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut;
1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur
dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui
makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
4. Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa
(Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator.
8
Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat berpotensi
menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama akibat
bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di TPA
secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai gas
seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan mengganggu
komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan global,
disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.
Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial
menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau tanah
sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan
berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga
potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan
pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya
baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada
lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi
sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak
pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran Tanah
Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan
kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan lahan
setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan
9
mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi
maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau
larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi menimbulkan
pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.
Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan
pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan
sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan
pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di
sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang
bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula
dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan
tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.
Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang
tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di
dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan
mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya didominasi oleh
ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung
maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini menimbulkan
pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi / tinggal
berdekatan dengan lokasi tersebut.
10
Dampak Sosial
Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya
pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya
tidak jarang menimbulkan sikap menentang/oposisi dari masyarakat dan munculnya
keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat seiring dengan
peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat penting untuk
mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah aktif untuk
menghindarinya.
Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan
yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan
3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan
secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan
cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu
lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996).
Menurut Hadiwiyoto (1983) jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan,
kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik
dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:
1. Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-
gas yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek
dan kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.
11
2. Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik
dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat
mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya.
3. Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen.
Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah
menjadi senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari
udara disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan
kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak.
4. Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat
membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada
mengeluarkan gas beracun.
5. Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh
lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.
6. Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang
nyaman untuk dinikmati.
b. Sampah Pasar
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemprosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah pasar yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber
daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif
dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat. Praktek
pengelolaan sampah di PD.Pasar Jaya Blok A masih kurang maksimal dalam
pengangkutannya, sehingga sampah masih tercecer dilantai maupun di TPS.
Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah PD.Pasar Jaya Blok A, yang
dilakukan dengan menerapkan beberapa metode atau cara sebagai berikut :
1. Melakuakan Metode Pembuangan dan Penimbunan
Pembuangan sampah pada tiap-tiap kios yang ada di pasar lalu penimbunan
darat ini dilakukan di tanah belakang gedung pasar. Sebuah lahan penimbunan
darat yg dirancang dan dikelola dengan kurang baik akan menjadi tempat
penimbunan sampah yang tidak hiegenis. Sedangkan penimbunan darat yg tidak
dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah
lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya hama, dan
adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan
dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.
2. Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan
Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah bentuk, atau dikenal juga dengan “Penguangan sampah”. PD.Pasar Jaya
Blok A menggunakan metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang
bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali, mengajak konsumen untuk menghindari
13
penggunaan barang sekali pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan
yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah
dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Pengelolahan limbah
cair dan sampah di PD.Pasar Jaya Blok A belum memenuhi kreteria yang di
persyaratkan oleh Undang-Undang.
4.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Biro Bina Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. 1998. Laporan Neraca Kualitas
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Biro Bina Lingkungan Hidup
Provinsi DKI Jakarta. Jakarta
16
LAMPIRAN
18
KUESIONER UNTUK PEDAGANG DI PASAR
A. Karakteristik Responden
A1. Nama Responden :
A2. Jenis Kelamin Responden :
A3. Umur Responden : Tahun
A4. Alamat Responden :
A5. Pendidikan Responden : 1. SD
2. SMP
3. SMA
4. PT
A.6 Lama Berjualan :
A.7 Jenis dagangan yang di jual:
B. Pertanyaan
B1. Apakah anda merasa nyaman berjualan di pasar ini?
B2. Sampah jenis apa yang di hasilkan dari penjualan anda?
B3. Apakah terdapat tempat sampah di kios anda?
B4. Bagaimana bentuk tempat sampah tersebut?
B5. Apakah tempat sampah anda tertutup dan kedap air?
B6. Siapa yang membawa dan mengumpulkan sampah sisa jualan
anda?
B7. Kemana sampah dari sisa penjualan anda di buang?
B8. Kemana limbah cair sisa penjualan anda di buang?
B9. Adakah tempat pembuangan sampah sementara di pasar ini?
B10. Adakah saluran penampungan air limbah di pasar ini?
B11. Berapa kali sampah di bersihkan dalam seminggu?
B12. Berapa kali saluran limbah cair di bersihkan dalam seminggu?
B13. Apakah sampah pernah menumpuk dan tidak diangkut?
B14. Apakah saluran limbah cair pernah tidak di bersihkan?
B15. Apakah anda membayar iuran sampah kepda pengelola pasar?
B16. Jika iya, berapa jumlah iuran yang harus anda bayar pada
pengelola pasar?
19
B17. Apakah anda pernah mendapat penyuluhan tentang kebersihan
dan pengelolaan sampah di pasar?
B18. Pernahkah petugas pasar menyampaikan informasi untuk
menjaga kebersihan pasar kepada para pedagang dan para
pembeli yang berbelanja di pasar?
B19. Apakah ada peraturan yang di terapkan oleh pihak pengelola
pasar untuk menjaga kebersihan pasar?
B20. Apa anda mematuhi peraturan yang di tetapkan oleh pihak
pengelola pasar untuk menjaga kebersihan?
20
KUESIONER UNTUK PENGUNJUNG PASAR
A. Karakteristik Responden
A1. Nama Responden :
A2. Jenis Kelamin Responden :
A3. Umur Responden : Tahun
A4. Alamat Responden :
A5. Pendidikan Responden : 1. SD
2. SMP
3. SMA
4. PT
B. Pertanyaan
B1. Berapa kali biasanya anda berkunjung ke pasar ini?
B2. Apa yang biasa anda beli di pasar ini?
B3. Jenis limbah apa saja yang anda sering lihat di pasar ini?
B4. Apakah anda pernah membuang sampah di pasar ini?
B5. Jika ya, dimana anda membuang sampah?
B6. Yang anda tahu, dimana sampah di buang?
B7. Yang anda tahu, dimana limbah cair di buang?
B8. Apakah setiap ke pasar anda membawa tas belanja sendiri atau
menggunakan kantong kresek dari pedagang?
B9. Menurut anda, bagaimana kondisi sampah dan limbah di pasar
ini?
a. Terorganisir dengan sangat baik
b. Terorganisir dengan baik
c. Terorganisir dengan cukup baik
d. Tidak terorganisir
B10. Apakah menurut anda petugas kebersihan di pasar ini sudah
baik dalam menangani sampah dan limbah?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
B11. Bagaimana kondisi pasar ini?
21
a. Sangat bersih
b. Bersih
c. Kurang bersih
d. Tidak bersih
B12. Menurut anda, bagaimana kepedulian pedagang terhadap
kebersihan pasar ini ?
a. Sangat peduli
b. Peduli
c. Kurang peduli
d. Tidak peduli
B13. Menurut anda, apakah petugas pengelola pasar telah baik
dalam mengelola sampah dan limbah di pasar ini ?
a. Sudah
b. Belum
B14. Apakah anda merasa nyaman saat mengunjungi pasar ini ?
a. Sangat nyaman
b. Nyaman
c. Kurang nyaman
d. Tidak nyaman
22
KUESIONER UNTUK PETUGAS KEBERSIHAN PASAR
A. Karakteristik Responden
A1. Nama Responden :
A2. Jenis Kelamin Responden :
A3. Umur Responden : Tahun
A4. Pendidikan Responden : 1. SD
2. SMP
3. SMA
4. PT
B. Pertanyaan
23
B12. Apakah pedagang pasar membantu membersihkan sampah
atau limbah sisa penjualan mereka ?
B13. Bagaimana kondisi kebersihan pasar ini menurut anda ?
B14. Apakah ada pengarahan yang di berikan oleh pimpinan pasar ?
B15. Jika ada, pengarahan apa yang di berikan ?
B16. Apa ada kendala yang anda rasakan saat membersihkan pasar
ini ?
B17. Jika ada, apa kendala yang anda rasakan ?
B18. Apakah ada tempat penampungan sampah sementara sebelum
ketempat penampungan sampah akhir di pasar ini ?
24
Dokumentasi Kunjungan Pasar Blok A
25
26
27
28
2.4 Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah
29
instrumen regulasi: penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang-
undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan
instrumen ekonomik: penetapan instrumen ekonomi untuk mengurangi
beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan
pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta
melakukan uji dampak lingkungan
31
PD. Pasar Jaya Blok A didirikan pada tanggal 30 April 1971 dengan
jumlah pedagang sekitar 686 kios dan yang aktif saat ini hanya 633 kios.
1). Pedagang :
Sayuran
Sembako
Daging dan Ikan
Baju
I.3. Sarana Penunjang Lingkungan
1). Penampungan Air Limbah (Septank)
2). Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS)
3). Sumur Air Bersih (2 titik)
2. Pendekatan Institusi
Menjalin kemitraan dengan instansi terkait setempat sebagai pembina
khususnya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Suku Dinas Kesehatan
Masyarakat Kodya Jakarta Selatan.
1). Bekerja sama dengan institusi lain dalam rangka untuk pengangkutan
sampah umum atau domestic.
2). Mengoptimalkan SDM intern PD. Pasar Jaya Blok A dalam pengelolaan
lingkungan.
33
BAB. II
PELAKSANAAN
II.4. KAMTIBMAS
1. Jenis Dampak dan Sumber Dampak
1). Jenis dampak, adanya keributan dan kurang kenyamanan di lokasi
pasar.
2). Sumber dampak, kurangnya sistem pengamanan di pasar.
2. Upaya Pengelolaan Lingkungan
1). Bekerjasama dengan petugas keamanan ekstern yakni Kepolisian
sekitar lokasi.
35
4). Bekerjasama dengan petugas cleaning service pasar dalam hal untuk
menjaga kebersihan lingkungan.
38
BAB II
EVALUASI
III.1. Evaluasi Tingkat Kritis
Kegiatan pemantauan yang telah dilakukan sampai dengan saat ini yaitu
memperlihatkan hasil kondisi lingkungan di Rumah Sakit (fisik, kimia, biologi dan
social). Pada umumnya semua hasil pemantauan maupun pengelolaan lingkungan
masih dalam tahap normal, namun ada salah satu aspek pengelolaan yang masih
diatas baku mutu yakni kualitas udara ruang operasi. Adapun pada hasil uji
laboratorium dapat dilihat pada beberapa aspek antara lain :
Sumber Sampah
Kios Pedagang dan Kantor
TPS Limbah
Medis/Infeksius
TPS Sampah
Domestik/Umum
Pengangkutan / Pemusnahan
Limbah Medis
Tempat Pembuangan Akhir(TPA)
(Pihak Ketiga)
Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
40
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. KESIMPULAN
Dari hasil kunjungan data kuesioner dan kunjungan wawancara
pengelolaan PD.Pasar Jaya Blok A dapat disimpulkan bahwa :
1. P...
IV.2. SARAN
1. B....
41