Anda di halaman 1dari 12

Tugas Proposal

BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH PLASTIK DILAUT DAN DIPESISIR PANTAI

Oleh Kelompok satu (1):

ADITYA RAKHMAN (C1D119002) FERNI (C1D119008)

DEVI TRIYANSI (C1D119004) FITRIANI TAUFIK (C1D119010)

DITYA SUKMAWATI (C1D119006) HANIA (C1D119012)

HERI YANTO SAPUTRA R.(C1D119014). IRFAN (C1D119018)

IKHSAN ADI SAPUTRA(C1D119016) IRWANDY (C1D119020)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan sampah dapat


dikatakan sebagai kultur karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan,
terutama desa-desa pesisir yang masih membuang sampah plastic sembarangan. Itu
dikarenakan kurangnya partisipasi dan empati dari warga sekitar untik tidak lagi
membuang sampah seperti kantong plastic dilaut. Laut merupakan sarana rekreasi
bagi seluruh masyarakat, oleh karena itu kita harus menjaga laut kita apalagi laut
memiliki banyak biota laut seperti terumbu karang, rumput laut dan biota-biota laut
lainnya.
Sampah plastic telah menjadi salah satu masalah utara laut dan pesisir.
Sampah-sampah plastic biasanya berasal dari pesisir pantai tempat objek wisata yang
dibuang dan terbawa gelombang. “Ada juga yang berasal dari pelabuhan-pelabuhan
pantai dan aktivitas nelayan dipelabuhan perikanan yang di buang sembarangan
mengakibatkan kotornyapesisir pantai tersebut.
Wilayah pesisir merupakan daerah yang penting bagi produktivitas biologi dan
aktivitas manusia. Daerah ini sangat penting bagi penyediasarana rekreasi, makanan
dan transportasi serta mewakili bagian dari perekonomian dunia dalam pemanfaatan
dunia dalam pemanfaatan sumber daya alamnya. Akan tetapi, hal ini bertolak
belakang dengan aktivitas masyarakat dimana, masyarakat setempat masih membuang
sampah disekitaran laut sehingga berpotensi menganggu kesehatan pesisir laut itu
sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa sampah plastic atau kantong plastic dalam
penguraiannya/pemusnahan sampah plastic tersebut membutuhkan waktu yang cukup
lama.
Selain itu, sampah kantong plastic yang dicemarkan dipesisir laut juga
berimplikasi terhadap 3 pilar pembangunan diwilayah tersebut yakni Sosial, Ekonomi
dan Ekologi. Pertama social, jika ditelusuri lebih jauh sampah plastic berdampak bagi
keindahan laut itu sendiri sehingga kita sebagai warga setempat atau pengunjung
merasa tidak enak akan sampah plastic yang berhamburan dipinggiran pantai dan juga
sampah plastic dapat mengganggu penglihatan kita. Kedua Ekonomi, Dilihat dari segi
ekonomi sampah plastic berdampak dalam kerugian yang dialami masyarakat, seperti
hasil tangkapan ikan yang tidak laku terjual dikarenakan masyarakat menjadi tidak
percaya diri untuk membeli hasil tangkapan tersebut yang terkontaminasi oleh limbah
dalam tubuh ikan. Selain itu, hal ini dapat memicu kapasitas pengunjung yang akan
berekreasi dan pariwisata yang tidak lagi dating dipantai yang kotor dan memiliki
banyak sampah dimana-mana.

Ketiga Ekologi, sampah laut sangat berdampak bagi kelanjutan ekosistem laut
dan pantai. Dimana, berdampak buruk bagi fotosintesis terumbu karang dan bahan
makanan ikan dan terumbu karang. Didalam sampah laut selain sampah plastic, ada
pula sampah yang terdiri dari sisa-sisa penangkapan ikan seperti jarring yang telah
rusak atau tidak terpakai lagi dan hanya dibuang begitu saja dilautan. Sampah jarring
ini dapat memicu terperangkapnya hewan-hewan mamalia dilaut, kura-kura, burung
dan sejenisnya. Bahkan sampah plastic juga dapat menyebabkan kematian pada
hewan karena hewan dilaut menelan karena dianggap itu adalah makanan mereka dan
juga luka-luka pada tubuh hewan laut tersebut.

Banyaknya macam-macam sampah laut yang berada di wilayah pesisir pantai,


salah satunya yaitu sampah plastic. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kehidupan
manusia sangatlah dekat dengan pemakaian berbahan dasar dari bahan plastic.
Masyarakat tidak pernah merasa peduli dengan sampah yang berserakan dimana-
mana baik itu dilaut dan pesisir pantai. Oleh karena itu, bagi masyarakat yang akan
berkunjung dan pariwisata serta masyarakat setempat agar selalu mengingat dan
peduli akan keindahan laut disekitarnya.

1.2 Identifikasi Rumusan Masalah

Berdasarkan lasar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat


diidentifikasikan beberapa masalah antara lain:

1. Sampah plastik yang masih belum diuraikan dengan baik dan benar
2. Sampah plastik yang masih didibuang sembarangan
3. Sampah plastik yang menjadi kerugian masyarakat baik di bidang
ekonomi, sosial dan ekologi
4. Cara masyarakat peduli terhadap berserakannya sampah plastik
dipesisir pantai dan laut

1.3 Tujuan Dilaksanakan Kegiatan Kampanye

Sampah plastic adalah masalah besar bagi seluruh masyarakat khususnya


masyarakat yang membuang sampah plastic dipinggiran pantai atau pesisir pantai,
karena dapat menyebabkan kerusakan laut dan seisinya. Oleh Karen itu, bagi seluruh
masyarakat yang belum sadar akan bahaya pembuangan sampah sembarangan agar
berhenti dan mencoba untuk tidak membuang sampai disekitaran laut atau pesisir.

Tujuan dilaksanakan kegiatan atau penelitian pembuangan sampah plastic dilaut


dan pesisir pantai adalah agar masyarakat dapat megaplikasikan di kehidupan mereka
bahwa bahaya akan pembuangan sampah secara terus menerus dipinggiran pantai.
Kita tau sendiri bahwa sampah dapat mengakibatkan kematian dan juga luka pada
hewan-hewan laut serta merusak keindahan estetik pantai tersebut. Oleh karena itu,
kepada seluruh masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan terkhusus
dipinggiran pantai dan marilah saling menjaga pantai kita agar tetap terexplor dan
terlihat indah oleh para wisatawan dan masyarakat lain.

1.4 Sasaran Yang Akan Dicapai Pada Kegiatan Kampanye

Adapun sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan proposal kegiatan ini adalah:
1. Pentingnya masyarakat memahami bahaya membuang sampah sembarangan
terutama dipesisir pantai
2. Pentingnya menjaga laut dan keindahan estetik pantai
3. Pentingnya memelihara biota-biota laut yang menjadi pusat perhatian dikalangan
pengunjung.

Dengan tercapainya kegiatan tersebut maka dapat dipastikan bahwa seluruh


biota laut dan keindahan pantai akan tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS DAN KELAYAKAN BIDANG

Tinjauan Teoritis

1. Kampanye

Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanyeadalah serangkaian kegiatan


komunikasi yang terorganisasi dengan tujuam untuk menciptakan suatu akibat
tertentu terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu.

International Freedom of Expression Exchange (IFEX), mendefinisikan bahwa


kampanye adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan-tujuan praktis yang mengejar
perubahan sosial publik dan semua aktivitas kampanye memiliki dampak untuk
mempengaruhi dengan mengharapkan komunikasi dua arah.

2. Sampah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 tentang pengolahan sampah,


menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses
alam yang berbentuk padat. Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, dipakai,
tidak disengaja atau sesuatu yang dibuang dari kegiatan dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2006).

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan hasul
aktivitas manusia ataupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah
diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan
buangan atau sampah. Sumber sampah bisa berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar dan sebagainya (Sejati, 2009).
3. Jenis-Jenis Sampah

Jenis sampah disekitar kita sangat bayak mulai dari sampah medis, sampah
rumah tangga, sampah pasar, sampah industri, sampah pertanian, sampah peternakan
dan masoh banyak lainnya. Menurut Sucipto (2012), jenis sampah berdasarkan zat
kimia yang terkandung di dalamna dibedakan menjadi dua yaitu:

 Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Sampah organik sendiri terbagi menjadi sampah organik basah dan
sampah organik kering. Istulah sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa
sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan
organik lainnya yang kandungan airnya kecil seperti kertas, kayu atau ranting
pohon dan dedaunan kering.

 Sampah Anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini berasal dari
bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis
yang termasuk dalam katgodi bisa didaur ulang (Recycle) ini misalnya bahan
yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah kering no logam (gelas kaca,
botol kaca, kain, kayu, dll) dan juga sampah lembut yaitu sebu dan abu.

4. Sumber Sampah

Menurut Gilbert dkk. Dalam Artiningsih (2008), sumber-sumber


timbulnya sampah adalah:

 Sampah dari pemukiman penduduk


 Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan
 Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
 Sampah dari industri
 Sampah dari pertanian

5. Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah


Berikut faktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah (Chandra, 2006)
yaitu:

 Jumlah penduduk
 Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
 Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali
 Faktor geografis
 Faktor waktu
 Faktor sosial
 Faktor musim
 Faktor Kebiasaan manusia
 Kemajuan teknologi
 Jenis sampah.

6. Dampak Sampah

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan dampak negatif bagi
kesehatan lingkungan seperti sebagai berikut (Chandra, 2006):

 Dampak terhadap kesehatan


Dampak bagi kesehatan seperti menjadikan sampah sebagai tempat
perkembangbiakan vektor penyakit seperti lalat, kecoak atau tikus dan
Jumlah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) akan meningkat karena
vektor penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun
yang berisi air hujan.
 Dampak Terhadap lingkungan
Dampak terhadap lingkungan seperti Estetika lingkungan kurang sedap
dipandang mata dan juga pembuangan sampah ke dalam saluran
pembuangan air akan menyediakan aliran air terganggu dan salura air
menjadi dangkal sertap proses pembakaran sampah dapat menimbulkan
pencemaran udara dan bahaya kebakaran yang lebih luas.

7. Kelayakan Bidang
Pada kegiatan kampanye pembuangan sampah plastik dilaut dan pesisir pantai
terdapat kelayakan bidang yang akan membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut,
yakni:

1. Bidang Koordinator Lapangan


2. Bidang Acara
3. Bidang Konsumsi
4. Bidang Perlengkapan
5. Bidang Pubdok.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Persiapan dan Pembekalan

Adapun pemateri pembekalan dalam “ BAHAYA PEMBUANGAN


SAMPAH PLASTIK DILAUT DAN DIPESISIR PANTAI ” yang
diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo
dalam hal ini Jurusan Ilmu Komunikasi Kelompok 1 yaitu, Ibu Sutiana Fachrudin
(Confirmed).
Persiapan dimulai dengan pembekalan kepada mahasiswa yang akan
melakukan kampanye di Pantai Toronipa yaitu materi-materi yang akan diberikan
kepada masyarakat dewa Toronipa mengenai pentingnya menjaga keindahan
pantai dan juga pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari banyaknya
sampah plastik baik dilaut maupun di pesisir pantai.
Persiapan dan pembekalan kegiatan kampanye yang dilakukan oleh mahasiswa
kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan mengampanyekan cara menjaga kebersihan sekitaran Pantai dan laut
yang baik dan benar
2. Pttakter membersikan selokan-selokan yang dipenuhi dengan adanya sampah
plastik
3. Pelatihan dalam mempersiapkan alat dan bahan untuk membersihkan pantai
dan laut.
3.2 Teknis Pelaksanaan Kegiatan

Teknis pelaksanaan Kegiatan “ BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH


PLASTIK DILAUT DAN DIPESISIR PANTAI ” yang diselenggarakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo dalam hal ini Jurusan
Ilmu Komunikasi Kelompok 1 ini yaitu dilakukan dengan Terjun langsung Ke
Lapangan guna membersihkan sepanjang Pantai Toronipa .
Teknis pelaksanaan kegiatan kampanye Bahaya Membuang Sampah
Plastik Dilaut dan Pesisir Pantai yaitu dengan cara menyampaikan cara-cara serta
pendapat mahasiswa agar masyarakat tidak lagi menyepelekan bahaya akan
membuang sampah plastik dilaut dan sekitaran pesisir pantai. Kami juga
melakukan praktek kerja kepada masyarakat dan memberitahu bahwa membuang
sampah sembarangan adalah kesalahan yang sangat besar karena dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan juga dapat menyebabkan banjir akibat
tumpukan sampah yang tak mampu dibendung lagi.

BAB IV
BIAYA DAN RENCANA KEGIATAN

4.1 Biaya Kegiatan

Biaya kegiatan “ BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH PLASTIK DILAUT


DAN DIPESISIR PANTAI ”yang di adakan oleh kelompok 1 adalah : 2.397.000

Dengan perincian Dana sebagai berikut :

N Uraian Volume Satuan Harga Jumlah


o Satuan
1 Bahan habis pakai
- Undangan 1 Lbr 2000 2000

2 Perlengkapan
- Sapu lidi 13 Unit 25,000 325,000
- Kantong sampah 37 Lbr 10,000 370,000

3 Dokumentasi
- Baliho 1 Lbr

4 Konsumsi pemateri, panitia dan


peserta
- Pemateri 2 OH 25,000 50,000
- Panitia 10 OH 20,000 250,000
- Peserta 40 OH 20,000 800,000

5 Pembuatan Proposal
- Proposal 1 Rangkap 100,000 100,000
- Pembuatan Dokumen 1 Dok 250,000 250,000
- Dokumen Akhir 1 Keg 250,000 250,000

6 Dana Launching
- Kartu Panitia 10 Unit 20,000 200,000
4.2 Rencana Kegiatan

1. Lokasi

Tempat di laksanakannya kegiatan ini yaitu di pantai Toronipa

2. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan “BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH PLASTIK DILAUT


DAN DIPESISIR PANTAI ” yang diselenggarakan Oleh kelompok 1 Mata
kuliah Komunikasi Manajemen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo secara turun tangan langsung ke pantai
Toronipa dan waktu pelaksanaan kegiatan direncanakan pada Sabtu, 20 Desember
2020 Pukul 15:30 WITA.

3. Peserta

Peserta yang Kegiatan “BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH PLASTIK


DILAUT DAN DIPESISIR PANTAI ” yang diselenggarakan Oleh kelompok 1
Mata kuliah Komunikasi Manajemen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo adalah sebanyak 40 orang peserta
yang berasal dari anak SMP dan SMA di Desa Soropia.

4. Kepanitiaan
Panitia pelaksana Kegiatan “BAHAYA PEMBUANGAN SAMPAH PLASTIK
DILAUT DAN DIPESISIR PANTAI ” yang diselenggarakan Oleh kelompok 1
Mata kuliah Komunikasi Manajemen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo berjumlah 10 orang Panitia.

Ketua : Fitriani Taufik


Sekretaris: Ditya Sukmawati
Bendahara : Hania
Tim Work :
 ADITYA RAKHMAN
 DEVI TRIYANSI
 FERNI
 HERI YANTO SAPUTRA RR
 IRFAN
 IKHSAN ADI SAPUTRA
 IRWANDY

Anda mungkin juga menyukai