2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT PESISIR TENTANG CARA
MENJAGA KEBERSIHAN PANTAI DAN CARA PENGUKURAN JUMLAH SAMPAH
Abstrak - Sampah laut (marine debris) menjadi masalah besar di seluruh dunia. Terutama sampah jenis
plastik karena dapat membahayakan perikanan, perkapalan, dan pariwisata. Kegiatan ini bertujuan untuk
mensosialisasikan dan mendampingi masya-rakat pesisir Pantai Mapak tentang cara menjaga kebersihan
pantai dan cara pengukuran jumlah sampah dalam upaya mengurangi jumlah sampah di laut. Untuk
mencapai tujuan tersebut telah dilakukan kegiatan: sosialisasi, pendampingan/praktek pengambilan dan
pengukuran jumlah sampah, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1)
Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik yang ditunjukan oleh perhatian masyarakat yang tinggi, (2)
Kegiatan pemungutan, pengukuran jumlah dan berat sampah telah berjalan dengan baik dan diperolehnya
sebanyak 162 jenis sampah dengan berat sebesar 6,786 kg/100m 2 selama 1 bulan dengan 4 kali pengambilan,
(3) Data kuantitatif jumlah dan berat sampah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk lebih memahami
bahaya sampah di perairan laut. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa kesadaran masyarakat terhadap sampah
laut dapat dilakukan dengan memberikan kegiatan sosialisasi, pendampingan, dan evaluasi kasil kegiatan.
141
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
Harian Kompas melansir dari AFP pada juga bertujuan untuk mengevaluasi data
hari sabtu (2/6/2018), seekor paus pilot mati di tentang sampah terdampar di laut sehinga bisa
perairan provinsi Songkhla, Thailand Selatan dijadikan sebagai baseline data terkait sampah
setelah menelan sekitar 80 kantong plastik. dimaksud.
Setelah diotopsi, berat plastik dalam tubuh Setelah program pengabdian
paus tersebut mencapai 8 kg. Setidaknya ada dilaksanakan diharapkan masyarakat lebih
300 hewan laut termmasuk paus pilot, penyu, peduli terhadap lingkungan pantai. Data
dan lumba-lumba mati setiap tahun di perairan tentang jumlah sampah dapat dijadikan
Thailand karena menelan plastik. sebagai acuan instansi terkait dalam
Pembuangan sampah ke laut disebabkan mengambil kebijakan terkait kesehatan dan
karena kurangnya pengetahuan masyarakat kelestarian lingkungan. Selain itu, luaran lain
tentang sampah. Masyarakat perlu mempunyai dari kegiatan ini adalah menyiapkan tong
pengetahuan yang baik tentang sampah agar sampah di pantai (lokasi pengabdian).
masyarakat mampu mengelola sampah dengan
baik. Penanganan sampah permukiman METODE PELAKSANAAN
memerlukan partisipasi aktif individu dan Untuk mencapai target dalam kegiatan
kelompok masyarakat selain peran pemerintah ini, maka ada beberapa tahapan implementasi
sebagai fasilitator. Ketidakpedulian program pengbadian yaitu:
masyarakat terhadap sampah akan berakibat Tahap Persiapan.
terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang Beberapa kegiatan yang dilakukan pada
akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat tahapan ini meliputi: menyusun ToR (Term of
di sebuah wilayah (Marojahan, 2015). Reference), identifikasi calon peserta,
Selain pengetahuan masyarakat, workshop internal tim pengabdian (seperti
pemerintah juga membutuhkan data tentang penentuan waktu pelatihan, tempat, materi
jumlah sampah laut yang ada di Lombok, pelatihan), pengurusan izin pelaksanaan
karena pemerintah belum memiliki data yang kegiatan pengabdian.
spesifik serta konsisten tentang sampah plastik Tahap Sosialisasi.
terdampar di pantai yang dikeluarkan secara Kegiatan yang dilakukan pada tahapan
resmi. Sebagian besar data diperoleh dari ini antara lain memberikan sosiaisasi kepada
NGO (Non-Governmental Organization) masyarakat pesisir di Pantai Mapak, Lombok
ataupun oleh kelompok-kelompok sukarela Barat
saat acara “sea and coastal clean-up”. Tahap Pendampingan.
Oleh karena itu, perlu dilaksanakan Pada tahap ini dilakukan pendampingan
sosialisasi dan pendampingan masyarakat terhadap kerja masyarakat terkait
pesisir tentang cara menjaga kebersihan pantai pengumpulan dan pengukuran jumlah sampah
dan cara pengukuran jumlah sampah di pantai. di pantai dan penanggulangannya.
Program ini bertujuan untuk memberikan Tahap Monitoring,
edukasi kepada masyarakat pesisir tentang Kegiatan pada tahapan ini dimaksudkan
bahaya sampah plastik, cara menjaga untuk mendeteksi dan mengevaluasi
kebersihan pantai dan cara pengukuran jumlah keseluruhan kegiatan pengabdian sehingga
sampah. Edukasi yang diberikan juga tentang dapat diketahui hasil, teridentifikasi
bahaya sampah plastik yang bisa bersifat permasalahan/kendala yang muncul, faktor
genetik terhadap mahluk hidup (manusia, yang mendukung dan menghambat serta solusi
hewan dan tanaman. Selain itu, program ini pemecahannya.
142
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
HASIL DAN PEMBAHASAN bahayanya, serta bagaimana cara
Untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini mengelolanya. Jenis sampah yang dijelaskan
maka dilakukan kegiatan berupa: sosialosasi, adalah:
praktek pengambilan dan pengukuran jenis Plastik dan karet
dan berat sampah dan evaluasi. Kegiatan Logam/besi
sosialisi mencakup: (1) Memberikan edukasi Kayu dan sejenisnya
kepada masyarakat pesisir tentang bahaya Kaca
sampah plastik, (2) Cara menjaga kebersihan Kain /pakaian
pantai dan (3) Cara pengukuran jumlah dan dan lainnya (selain tersebut di atas)
berat sampah. Langkah-langkah yang Beberapa bukti keseriusan peserta dalam
dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai kegiatan ini adalah adanya pertanyaan:
berikut: “mengapa plastik di laut berbahaya”. Dari
Sosialisasi pertanyaan ini kemudian tim peneliti
Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan menjelaskan mengapa sampah plasti yang
dengan tujuan utama memberi pengetahuan tersebar dalam laut sangat berbahaya, yaitu:
tentang bahayannya sampah dan dampak (1) Plastik yang ukurannya kecil dapat
negatif yang diberikan terutama kepada dimakan ikan, kemudian akan
masyarakat pesisir pantai. Sosialisasi terutama terakumulasi dalam tubuh ikan. Apabila
terkait dengan bahaya sampah plastik, cara ikan tersebut dikonsumsi manusia, maka
menjaga kebersihan pantai dan cara plastik tersebut akan termakan manusia.
pengukuran jumlah dan berat sampah. Padahal plastik merupakan bahan yang
Sosialisasi tersebut diberikan kepada: warga membahayakan kesehatan bila termakan
yang tinggal di sepanjang sungai terutama ibu- manusia/hewan
ibu dan remaja. Edukasi yang diberikan juga (2) Mengakibatkan kemiskinan manusia,
tentang bahaya sampah plastik yang bisa terutama masyarakat pesisir pantai yang
bersifat genetik terhadap mahluk hidup bekerja sebagai nelayan. Mengapa
(manusia, hewan dan tanaman). Hasil kegiatan demikian, karena disamping berdampak
ini ditunjukan oleh gambar 1 berikut. pada perikanan. Banyak ikan mati, ikan
yang tercemar, juga pada bidang
perkapalan, dan pariwisata. Apabila
banyak sampah plastik di laut maka akan
menghambat pergerakan kapal. Apabila
banyak sampah plastik di laut akan
mengganggu keindahan pantai sehingga
wisatawan akan menjadi kurang tertarik
pada pantai yang tercemar tersebut.
Gambar 1. Situasi saat sosialisasi tentang Berdasarkan pertanyaan tersebut
kebersihan pantai
menunjukan bahwa para peserta cukup tertarik
pada kegiatan ini. Selanjutnya ada beberapa
Berdasarkan gambar di atas menunjukan
pertanyaan, misalnya bagaimana agar sampah-
bahwa masyarakat terlihat tertarik
sampah yang berserakat tersebut dapat terlihat
memeperhatikan apa yang disampaikan oleh
rapi ?. Kemudian tim peneliti menjelaskan
tim. Dalam kesempatan tersebut tim
menjelaskan jenis-jenis sampah dan bahwa sampah tersebut harus dipilah-pilah
143
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
menjadi kelompok sebagaimana tersebut di Berdasarkan kurva pada gambar 3
atas. Sehingga kita dapat memanfaatkan lebih tersebut menunjukan bahwa secara umum
lanjut, misalnya bahan kayu dapat digunakan jumlah dan berat sampah yang di pungut mulai
untuk kayu bakar, plastik untuk diolah dari pengmbilan pertama hingga 4 adalah
kembali, kaca ditampung dalambak khusus. menurun. Hal ini menunjukan bahwa adanya
Praktek Pengumpulan Sampah kesadaran masyarakat yang ada di sekitar
Kegiatan pengumpulan/pemungutan wilayah tersebut, sehingga makin hari makin
sampah dilakukan setelah para peserta berkurang. Dari kurva tersebut juga
mengikuti sosialisasi, sehingga mereka dapat menunjukan adanya perubahan antara selisih
mengklasifikasi sampah tersebut dengan baik. jumlah dan berat menjadi lebih rendah
Gambar 2 menunjukan kegiatan pemungutan dibandingkan dengan pengambilan pertama.
sampah oleh masyarakat. Adanya perbedaan antara jumlah dan berat
sampah yang dipungut pada pengambilan
pertama menunjukan bahwa sampah yang
dipungut pada pengmbilan pertama banyak
didominasi oleh sampah dengan berat jenis
rendah terutama jenis plastik. Hal ini
menunjukan adanya kesadaran masyarakat
untuk memungut sampah dari jenis plastik
yang berada di pantai.
144
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
Berdasarkan kurva pada gambar 5
menunjukan bahwa sampah terbesar
didominasi dari jenis plastik kemudian kaca,
kayu, lain-lain dan terkecil jenis logam. Dari
kurva tersebut juga menunjukan bahwa
tergolong sampah dengan berat jenis rendah
adalah plastik dan kayu. Untuk lebih jelasnya,
jumlah dan jenis sampah yang diperoleh di
pantai tersebut selama 4 pengambilan telah
disajikan secara kuantitatif pada Tabel 1.
Gambar 5. Kurva hubungan jumlah dan berat
masing-masing jenis sampah.
145
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 2 No. 1, Februari 2019 (p-ISSN. 2614-7947)
sementara sampah plastik merupakan Marojahan, R. 2015. Hubungan Pengetahuan
sampah yang paling berbahaya. Oleh Masyarakat Tentang Sampah Dengan
karena itu masyarakat pantai harus Perilaku Mengelola Sampah Rumah
Tangga Di RT 02 Dan RT 03 Kampung
lebih memperhatikan pada sampah
Garapan Desa Tanjung Pasir Kecamatan
plastik. Teluk Naga Kabupaten Tangerang.
Dalam tahap ini terlihat bahwa para Forum Ilmiah. 12(1), 33-44.
peserta memperhatikan hasil evaluasi dan
cukup sadar dengan kondisi sampah di sekitar
wilayah pantai tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
National Oceanic and Atmospheric
Administration. 2013. Programmatic
Environmental Assessement (PEA) for
the NOAA Marine Debris Program
(MDP). Maryland (US): NOAA.
Jambeck, J. 2015. Plastic Waste inputs from
Land Into Ocean. Climate Change 2014:
Impacts, Adaptation and Vulnerability,
347 (January), 1655-1732.
Lebreton, L. v.-W. 2017. River Plastic
Emissions to the World’s Oceans.
Nature Communications, 8,, 15611.
146