I. PENDAHULUAN
Sampah merupakan masalah umum yang hingga kini dihadapi oleh seluruh
menduduki urutan kedua setelah China sebagai negara penyumbang sampah laut
di dunia dengan estimasi jumlah sampah yang dihasilkan adalah 0.48 - 1.29 juta
ton per tahun. Pada saat ini sampah laut merupakan masalah yang sangat serius
dan menarik untuk diteliti, dikarenakan dampak yang ditimbulkan oleh sampah
terdapat di perairan.
penduduk, yang dapat meningkatkan jumlah sampah antara lain sisa makanan,
kertas, kardus, plastik, tekstil, kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, barang
mendominasi jumlah sampah laut hingga 75% dari sampah yang terakumulasi di
garis pantai, permukaan laut dan dasar laut dan jumlah sampah plastik terus
makanan dan minuman adalah komponen yang paling umum dan lebih dari 80%
Perubahan lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga cepat, tergantung
pada imbang daya antara topografi, batuan dan sifat-sifatnya dengan gelombang,
2
pasut, dan angin (Supratman et al., 2014). Sampah di daerah pesisir merupakan
salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh suatu daerah yang berada
Berbagai masalah yang muncul akibat adanya sampah laut (marine debris)
antara lain berkurangnya keindahan wilayah pesisir dan wisata pantai dari segi
estetika dengan adanya timbulan sampah yang bau dan berserakan, menimbulkan
beberapa hewan atau biota masuk dalam kategori terancam punah akibat terjebak
sampah, seperti kura-kura dan anjing laut. Cauwenberghe dan Janssen (2014)
ada di laut bukan hanya menyebabkan kerusakan bagi ekosistem akan tetapi
pelayaran dan juga kesehatan manusia (Lippiat et al., 2013). Hal tersebut
Menurut Djaguna et al. (2019) sampah laut atau marine debris adalah
pantai) dan dapat memberikan ancaman secara langsung terhadap kondisi dan
dan didistribusikan oleh arus laut dan angin dari satu tempat ke tempat lainnya,
Pantai Pandan adalah pantai yang terletak di Kota Sibolga, Sumatera Utara
yang berada dekat dengan pemukiman masyarakat serta aktivitas nelayan. Pantai
Pandan juga tidak terlepas dari kegiatan wisatawan sehingga diduga banyak
masyarakat dengan keberadan sampah yang telah mencemari wilayah pesisir dan
lautan.
1. Apa jenis sampah yang terdapat di Pantai Pandan, Sibolga, Sumatera Utara?
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
5
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa dipakai
jika dikelola dengan prosedur yang benar (Nugroho, 2013). Sampah merupakan
bahan pencemar yang proporsinya saat ini terbesar di lautan dunia, sampah yang
berasal dari daratan ini masuk ke laut kemudian mengikuti arus dan terbawa
dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang- Undang
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Sampah laut pada umumnya dihasilkan dari kegiatan antropogenik, hal ini
miliar ton sampah dibuang setiap tahunnya di lautan (Hetherington et al., 2005).
Menurut CSIRO (2014), sampah laut atau sering disebut dengan istilah
marine debris di definisikan sebagai bahan padat persisten yang diproduksi atau
diproses secara langsung atau tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja, dibuang
digunakan misalnya kaca atau botol plastik, kaleng, tas, balon, karet, logam,
fiberglass, puntung rokok, dan bahan-bahan lainnya yang berakhir di laut dan di
sepanjang pantai.
Pada prinsipnya sampah dibedakan menjadi sampah padat, cair, dan gas.
Namun, untuk sampah laut pada marine debris survey monitoring of NOAA
mewakili semua jenis sampah laut yang sering didapatkan pada tabel di berikut:
ukuran 0,33 sampai 5,0 mm. Sampah yang berukuran seperti ini sangat
mudah terbawa oleh arus, selain itu sangat berbahaya karena dapat dengan
mudah masuk ke organ tubuh organisme laut seperti ikan dan kura-kura.
μm. Sama halnya dengan micro-debris sampah jenis ini sangat berbahaya
Sampah organik atau sering disebut sampah basah adalah jenis sampah yang
berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara
sampah organik setiap harinya. Pembusukan sampah organik terjadi karena proses
yang berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak
bumi, atau proses industri. Contohnya adalah botol gelas, plastik, tas plastik,
kaleng, dan logam. Sebagian sampah non-organik tidak dapat diuraikan oleh alam
sama sekali, dan sebagian lain dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
1. Berdasarkan sumbernya
Sampah alam yaitu sampah yang ada oleh proses alam yang dapat di daur
2. Berdasarkan bentuknya
9
a. Sampah padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine,
dan sampah cair. Dapat berupa sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal,
b. Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
1) Limbah hitam yaitu sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
2) Limbah rumah tangga seperti sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
Berdasarkan data The World Bank tahun 2018, sebanyak 87 kota di pesisir
ton. Dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton dan diperkirakan
sekitar 3,2 juta ton adalah sedotan plastik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Jenna R Jambeck dari University of Georgia, pada 2010 ada 275 juta ton sampah
plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Sekitar 4,8-12,7 juta ton diantaranya
terbuang dan mencemari laut. Data itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia
1. Wisata Pantai
satu faktor meningkatnya sampah laut. Hal ini dibarengi banyaknya pengunjung
seperti makanan, botol, puntung rokok, dan lain sebagainya. Sehingga sampah
yang dibuang nantinya terbawa arus laut dan selanjutnya meningkatkan jumlah
2. Nelayan
perairan laut. Hal ini dikarenakan banyaknya nelayan dengan sengaja membuang
alat tangkap yang tidak terpakai di laut. Berdasarkan laporan NOAA (2015),
sampah di laut, hal ini dikarenakan banyaknya sampah laut dari aktifitas
3. Daratan
dapat berakhir di laut, hal ini dikarenakan sampah akan terbawa oleh aliran
4. Industri
Salah satu sampah yang dihasilkan oleh berbagai aktifitas manusia plastik
khususnya sebagai kemasan. Plastik merupakan salah satu bahan yang banyak
digunakan. Jika tidak adanya tanggung jawab terhadap sisa bahan baku, maka
11
pada akhirnya plastik akan berakhir di perairan dan menjadi sampah laut.
yang cukup serius bagi organisme laut. Berikut beberapa dampak yang
Pada umumnya tipe sampah ini terbuat dari plastik sehingga sangat sukar
untuk terurai. Kertas, kayu, dan karet pada awalnya juga merupakan jenis sampah
yang mengapung namun seiring dengan waktu akan tenggelam ke dasar perairan.
karena ukurannya yang tidak begitu besar sehingga sangat mudah terbawa oleh
arus laut. Jenis sampah ini juga termasuk yang berbahaya sebab dapat bersentuhan
langsung dengan biota/organisme laut seperti kura-kura dan ikan yang menyangka
2. Kerugian Ekonomi
dampak secara tidak langsung yang ditimbulkan kepada manusia sehingga dapat
garis pantai di daerah tersebut. Selain itu, sampah laut yang menempel di badan
suatu organisme misalnya ikan, akan mengurangi nilai jual ikan komersil
3. Merusak Ekosistem
12
Sampah laut yang sangat mudah terbawa oleh aliran air akan tersebar di
menyebabkan intensitas cahaya yang masuk akan berkurang. Selain itu sampah
kategori terancam punah akibat terjebak sampah, seperti kura-kura dan anjing
yang terdapat di perairan dapat menimbulkan masalah yang serius pada ekosistem.
4. Konsumsi Organisme
Saat ini banyak organisme laut seperti kura-kura, mamalia laut, dan burung
sampah laut merupakan makanannya sebab memiliki bentuk yang sama. Selain itu
organisme laut yang memakan telur-telur ikan juga dapat menelan sampah laut
dapat menempel di telur ikan. Dari kejadian tersebut dapat menyebabkan cedera
kematian.
dan segala aspeknya. Sifat-sifat fisika dan kimia ait laut, dinamika air laut yang
terlarut dan kehidupan organisme yang hhidup di dalam laut, dan lain-lain di
1. Pasang Surut
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik dan
turunnya permukaan air laut. Peristiwa pasang surut terjadi secara berkala yang
diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-
benda astronomi terutama oleh matahari, bumi, dan bulan (Surbakti, 2007). Ketika
kondisi air laut pasang, maka salinitas di daerah muara akan naik. Hal ini
disebabkan air muara sungai bercampur dengan air laut. Begitu pula ketika
kondisi air laut surut, maka salinitas muara sungai akan menjadi rendah, hal ini
laut di perairan dengan jarak yang cukup jauh (NOAA, 2016). Pergerakan massa
air laut ini disebabkan oleh adanya hembusan atau tiupan angin di
permukaan air dan juga disebabkan oleh gerakan gelombang yang panjang
yang disebabkan oleh pasang surut yang terjadi (Nontji, 1987). Gerakan massa
air tersebut dapat membawa sampah yang berada dipinggir pantai terbawa dan
masuk ke dalam laut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hutabarat dan Evans
(1986), bahwa arus merupakan suatu peristiwa pergerakan massa air yang
dipengaruhi oleh tegangan permukaan, angin, dan beberapa faktor lainnya atau
3. Gelombang
surut, dan terkadang oleh gempa bumi. Gerakan gelombang yang naik turun
Adapun bahan yang digunakan yaitu kantong sampah (trash bag) untuk
purposive sampling.
perairan, hal ini sesuai dengan pendapat Opfer et al. (2012), bahwa tinggi
volume atau jumlah sampah yang terdapat pada suatu daerah pesisir. Lokasi
16
sekitar muara. Masing-masing stasiun diwakili oleh 2 plot yang mana plot 1
terletak di Zona intertidal atas (upper intertidal zone) dan plot 2 terletak di Zona
m x 10 m.
Pengambilan sampel dilakukan pada saat weekend (hari Sabtu dan Minggu)
dan weekday (hari Selasa dan Kamis). Pengambilan sampel dilakukan pada
kondisi surut air laut. Data sampah laut dikumpulkan dengan cara menyusuri
survey walking patterns yang telah ditetapkan oleh NOAA Marine Debris
Shoreline Survey Field Guide (Opfer et al., 2012) untuk memastikan bahwa
seluruh lokasi garis pantai atau transek tercakup. Jarak yang disarankan antara
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1. Data sampah yang dicatat hanya
dengan rumus:
Keterangan: K= n/A
17
K = Kelimpahan (potong/m2)
m. Kemudian, dicatat berapa lama waktu yang dibutuhkan tali tersebut untuk
membentang.
Arus
V= s/t
Keterangan:
V = Kecepatan arus (m/detik)
3.4.3.2. Gelombang
18
Gelombang
Tinggi Gelombang
nT= t/n
Keterangan:
n = Banyaknya gelombang
sampah. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk gambar, grafik, dan
bantuan software SPSS. Uji Anova satu arah akan dilakukan untuk melihat
perbedaan kelimpahan sampah antar stasiun dan Uji-T untuk melihat ada tidaknya
perbedaan kelimpahan sampah pada wilayah upper dan lower tide. Selanjutnya
data yang diperoleh dibahas secara deskriptif dengan mengacu sumber dan
III.6. Asumsi
19
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
20
Citasari, N. I., O. Nur. dan A. Nuril. 2012. Analisi Laju Timbunan dan Komposisi
Sampah di Pemukiman Pesisir Kenjeran Surabaya. Berkas Penelitian
Hayati.
Guide NOAA Marine Debris Program. USA: Silver Spring Rustam, A. dan Y.F.
Prabawa. 2015. Kualitas perairan di pantai Punai dan pantai Tambak
Kabupaten Belitung Timur. J. Segara, 11(1):75-84.
Hetherington J., Leous J., Anziano J., Brockett D., Cherson A., Dean E., Dillon
J., Johnson T., Littman M., Lukehart N., Ombac J., Reilly, K., 2005.
The Marine Debris Research, Prevention and Reduction Act: A Policy
Analysis. Columbia University New York, New York.
NOAA. 2015. Turning The Tide On Trash. A Learning Guide On Marine Debris.
NOAA. 2016. Marine Debris Impacts on Coastal and Benthic Habitats. NOAA
Marine Debris Habitat Report
Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan
Opfer, S., Courtney, A., and Sherry, L. 2012. NOAA Marine Debris Shoreline
Survey Field Guide NOAA Marine Debris Program. USA: Silver Spring.
Rasyid, A. J., Nurdin. N., A. I. Burhanuddin., dan Muh. Hatta. 2014 Karakter
Oseanografi Perairan Makassar Terkait Zona Potensial Penangkapan
Ikan Pelagis Kecil Pada Musim Timur , Jurnal IPTEKS PSP, 1 (1).
Simanjuntak, M.2009. Hubungan faktor lingkungan kimia, fisika terhadap
distribusi plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung,
Journal of Fisheries Sciences, 11(1), 31-45.
Supratman, B., Mubarak., dan Musrifin. 2014.Studi Oseanografi Perairan Pulau
Topang Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi
Riau.
Taufiqurrahman. 2016. Optimalisasi Pengelolaan Sampah Berdasarkan Timbulan
dan Karakteristik Sampah di Kecamatan Pujom Kabupaten Malang.
Institut Teknologi Nasional.
LAMPIRAN
1. Peneliti
NIM : 1704121972
2. DOSEN PEMBIMBING I
3. DOSEN PEMBIMBING II
2. Persiapan * *
Seminar
Proposal
Penelitian
3. Seminar *
Proposal
4. Persiapan *
Penelitian
5. Pelaksanaan * * *
Penelitian
6. Penyusunan * * *
Hasil
7. Persiapan * *
Seminar
Hasil
8. Seminar *
Hasil
9. Kompre *
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Perumusan Masalah
I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Manfaat Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Persiapan Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Penyelesaian Hasil