Anda di halaman 1dari 2

1.

Ilmu pemerintahan memerlukan adanya suatu metodologi karena dengan


menggunakan metodologi dalam ilmu pemerintahan kita dapat membuat seperangkat
aturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh para pelaku disiplin. Metodologi
juga merupakan analisis teoritis metode atau metode. Penelitian adalah penyelidikan
yang sistematis untuk meningkatkan jumlah pengetahuan, juga merupakan upaya
sistematis dan terorganisir untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan
jawaban.
2. Syarat – syarat Ilmu

Objektif
Suatu Ilmu harus bersifat Objektif. Dengan kata lain, suatu ilmu harus bersifat
menyeluruh dan tidak hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Suatu Ilmu
seharusnya memiliki objek kajian yang masih beraitan dengan Ilmu itu sendiri. Ilmu
tersebut haruslah sesuai dengan kenyataan, bukan hanya sebuah pemikiran yang
belum dapat dipastikan atau di uji kebenarannya.

Sistematis
Dalam kaitannya untuk mengetahui dan menjelaskan suatu objek, suatu Ilmu haruslah
bersifat sistematis. Artinya mempunyai keteraturan dalam dirinya sehingga
membentuk suatu sistem yang utuh, sehingga dapat menjelaskan hal-hal yang
menyangkut objek kajiannya dan juga hubungan sebab-akibatnya.

Empirik
Ilmu adalah sesuatu yang konkrit (dapat dirasakan keberadaan/objeknya). Ini berarti,
segala hal yang tidak dapat kita rasakan secara konkrit tidak termasuk dalam scientific
study. Contohnya seperti tauhid. Tauhid tidak dapat dikatakan sebagai scientific
study, karena tauhid berkenaan dengan hal-hal yang gaib (tidak tampak).

Metodik
Dapat dikatakan sebagai Ilmu jika sudah terbukti benar. Tidak hanya oleh satu orang,
melainkan juga dapat dibuktikan oleh semua orang. Dan dapat diulang dengan hasil
yang sama. Contoh : segitiga memiliki sudut 180’.

3. Perkembangan Ilmu pemerintahan di Indonesia


Perkembangan Ilmu Pemerintahan di Indonesia sejak jaman kemerdekaan hingga saat
sekarang ini mengalami proses anomaly yang ditandai oleh pemikiran tentang Ilmu
Pemerintahan oleh para Sarjana dari berbagai bidang kompetensi, seperti: hukum,
sosiologi, administrasi, dan bahkan ilmu teknik. Semua berkontribusi dan memberi
karakter terhadap llmu Pemerintahan yang berakibat timbulnya polemik dan
kontroversi. Paradigma baru ilmu pemerintahan dibangun dengan mendasarkan diri
pada kultur kekuasaan, ekonomi, dan sosial sebagai suatu rangkaian skematis yang
saling mengikat dan tergantung. Iftrltur kekuasaan mendorong pemerintah mendesain
dirinya menjadi sebaik mungkin sebagai pemerintah (good government) dalam
konteks memproduk regulasi, melakukan pembangunan, pemberdayaan, dan
memaksimalkan pelayanan, baik pelayanan umum (pubiic good) maupun pelayanan
yang bercifat privacy. Kultur ekonomi mendorong pemerintah berkewajiban
memberikan keleluasaan pada kelompck penyandang dana (kapitalis) memposisikan
dirinya sebagai kelompok yang berkewajiban memberdayakan masvarakat melalui
modal yang dikuasai. Sedangkan kultur sosial sebagai subjek dan objek ;,ang dilayani
mendorong pemerintah untuk memberikan pelayanan yang terbaik serta memberikan
hak pada ralqrat untuk mengawasi proses pemerintahan, sebab di sana.lah kedaulatan
dipandang bermula.

Anda mungkin juga menyukai