Objektif
Suatu Ilmu harus bersifat Objektif. Dengan kata lain, suatu ilmu harus bersifat
menyeluruh dan tidak hanya dapat dilihat dari satu sudut pandang saja. Suatu Ilmu
seharusnya memiliki objek kajian yang masih beraitan dengan Ilmu itu sendiri. Ilmu
tersebut haruslah sesuai dengan kenyataan, bukan hanya sebuah pemikiran yang
belum dapat dipastikan atau di uji kebenarannya.
Sistematis
Dalam kaitannya untuk mengetahui dan menjelaskan suatu objek, suatu Ilmu haruslah
bersifat sistematis. Artinya mempunyai keteraturan dalam dirinya sehingga
membentuk suatu sistem yang utuh, sehingga dapat menjelaskan hal-hal yang
menyangkut objek kajiannya dan juga hubungan sebab-akibatnya.
Empirik
Ilmu adalah sesuatu yang konkrit (dapat dirasakan keberadaan/objeknya). Ini berarti,
segala hal yang tidak dapat kita rasakan secara konkrit tidak termasuk dalam scientific
study. Contohnya seperti tauhid. Tauhid tidak dapat dikatakan sebagai scientific
study, karena tauhid berkenaan dengan hal-hal yang gaib (tidak tampak).
Metodik
Dapat dikatakan sebagai Ilmu jika sudah terbukti benar. Tidak hanya oleh satu orang,
melainkan juga dapat dibuktikan oleh semua orang. Dan dapat diulang dengan hasil
yang sama. Contoh : segitiga memiliki sudut 180’.