Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah

Sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat. ( Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah)

Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas
manusia. Di dalam proses- proses alam tidak dikenal adanya sampah, yang ada
hanyalah produk-produk tidak bergerak. Sampah bagi setiap orang memang
memiliki pengertian relatif berbeda dan subjektif. Sampah bagi kalangan tertentu
bisa saja menjadi harta berharga. Hal ini cukup wajar mengingat setiap orang
memiliki standar hidup dan kebutuhan tidak sama. (Penebar Swadjaya Grup,
2008)

Sampah atau waste (Inggris) memiliki banyak pengertian dalam batasan ilmu
pengetahuan. Namun pada prinsipnya, sampah adalah suatu bahan yang terbuang
atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum
memiliki nilai ekonomis. Bentuk sampah bisa berada dalam setiap fase materi,
yaitu padat, cair, dan gas. Secara sederhana, jenis sampah dapat dibagi
berdasarkan sifatnya. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah organik atau sampah basah ialah sampah yang berasal dari makhluk
hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur. Sampah jenis ini sangat mudah terurai
secara alami (degradable). Sementara itu, sampah anorganik atau sampah kering
adalah sampah yang tidak dapat terurai (undegradable). Karet, plastik, kaleng,
dan logam merupakan bagian dari sampah kering. (Penebar Swadjaya Grup, 2008)

Ditinjau dari sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

1) Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya


sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan
atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa
makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum
adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang
cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan
seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng, serta sampah lainnya.

B. Dampak Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan kita dan secara


signifikan mengurangi penggunaan, kenikmatan, dan nilai tempat-tempat umum
kita. Hal ini membuat lingkungan tampak kotor dan tidak terawat, dan membuat
banyak orang jadi tidak nyaman. Tak hanya masalah kenyamanan dan keindahan,
sampah yang dibuang di jalan, di sisi jalan, atau di mana pun, dapat tersapu atau
terhempas ke sungai dan aliran air lainnya, mencemari tanah, saluran air, dan
lingkungan yang ada di dalamnya. Dampak buang sampah sembarangan bukanlah
hal yang bisa disepelekan. Karena sampah yang bertebaran inilah banjir bisa
terjadi, kehidupan hewan terganggu, dan kesehatan manusia terancam. Berikut ini
adalah dampak buang sampah sembarangan : (m.merdeka.com)

a. Menyebabkan Kerusakan atau Cedera Fisik


Sampah dapat berisi benda-benda yang dapat membahayakan atau
menyebabkan luka fisik pada manusia atau hewan, seperti jarum atau
pecahan kaca. Melempar puntung rokok ke hutan juga dapat memicu
kebakaran dan menghancurkan properti dan rumah di sekitar atau
bahkan membunuh mereka yang terjebak dalam api.

b. Mempermudah Penyebaran Penyakit

Sampah dapat menjadi tempat berkembang biaknya penyakit dan


menyebarkannya melalui hewan yang memakannya. Jika sampah
menampung air, dapat menjadi sarang nyamuk yang dapat
menyebarkan penyakit malaria mematikan. Bahan kimia beracun dan
mikroorganisme juga dapat mencemari sistem air dan menyebarkan
penyakit yang terbawa air, yang dapat berdampak negatif pada
kesehatan hewan dan manusia jika air yang tidak bersih atau tidak
diolah sebelum dikonsumsi.

c. Mencemari Lingkungan

Sampah berdampak buruk bagi lingkungan. Bahan-bahan beracun atau


bahan kimia di dalam serasah dapat terhempas atau terbawa ke sungai,
lahan hutan, lautan, danau dan anak sungai hingga akhirnya mencemari
saluran air, tanah, kawasan hutan, atau lingkungan perairan.

d. Mempengaruhi dan Membunuh Satwa Liar

Sampah plastik terkadang disalah artikan sebagai makanan oleh satwa


liar di darat dan laut, seperti herbivora, burung laut, penyu, dan ikan.
Ketika dikonsumsi oleh hewan, mereka mengurangi kapasitas perut
karena tidak dapat dicerna. Dalam jangka panjang, hal menyedihkan
ini akan mempengaruhi kebiasaan makan hewan, hingga akhirnya
membunuh mereka.

e. Mempengaruhi Nilai Estetika dan Pariwisata Lokal

Sampah yang tergeletak sembarangan hanya akan terlihat kotor dan


menurunkan nilai estetika lingkungan sekitarnya. Demikian pula, itu
mempengaruhi pariwisata lokal karena membuat daerah kota dan
pinggir jalan terlihat menjijikkan. Masyarakat dan wisatawan juga
cenderung menghindari tempat-tempat yang banyak sampahnya karena
masalah kesehatan dan dinilai tidak menarik.

f. Polusi Tanah, Air, dan. Udara

Pencemaran tanah merupakan salah satu dampak buruk dari


membuang sampah sembarangan. Sampah terdiri dari beberapa bahan
seperti kaca, logam, bahan organik dan juga dapat mengandung bahan
berbahaya. Selain itu, membuang sampah sembarangan dapat
berkontribusi terhadap pencemaran air dalam beberapa cara. Ketika
orang membuang sampah mereka langsung ke air, maka sungai dan
danau dapat tercemar. Pencemaran air dapat masuk ke air tanah ketika
sampah terbawa ke air tanah kita karena curah hujan alami. Membuang
sampah sembarangan juga dapat menyebabkan polusi udara. Orang
sering membakar sampah untuk membuangnya. Namun, dalam proses
pembakaran, zat berbahaya yang terkandung dalam sampah bercampur
dengan udara dan menyebabkan polusi udara.

C. Pengelolaan Sampah

Untuk meminimalisir permasalahan sampah maka harus ada pengelolaan


sampah sejak dari sumbernya. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan
dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara
komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara
ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat
mengubah perilaku masyarakat. (Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan,
mendaur ulang dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada
material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola
untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika.
(Wikipedia)

Sampah yang dikelola terdiri atas sampah rumah tangga (berasal dari kegiatan
sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja, dan sampah spesifik),
sampah sejenis sampah rumah tangga (berasal dari kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan
fasilitas lainnya), dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun, sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya
dan beracun, sampah yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan,
sampah yang secara teknologi belum dapat diolah atau sampah yang timbul
secara tidak periodik). (UU Nomor 18 Tahun 2008)

Pengelolaan sampah di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu pengelolaan sampah


rumah tangga dan sejenisnya, serta pengelolaan sampah spesifik. Pengelolaan
sampah spesifik menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan pengelolaan
sampah rumah tangga dan sejenisnya terdiri atas pengurangan sampah dan
penanganan sampah, pengurangan sampah yang meliputi pembatasan
timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan pemanfaatan kembali
sampah. (Kementerian Keuangan Republik Indonesia)

Ada beberapa kegiatan penangan sampah yang perlu dilakukan. Kegiatan


penanganan sampah tersebut meliputi : (Kementerian Keuangan Republik
Indonesia)

1. Pemilahan sampah sesuai jenis, jumlah, atau sifatnya.


2. Pengumpulan sampah ke tempat pengolahan residu.
3. Pengangkutan sampah dari tempat pengolahan residu ke TPA.
4. Pengolahan sampah dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan
jumlah sampah.
5. Pemrosesan akhir dalam bentuk pengembalian sampah atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Gambar 2.1 Alur Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga

Sumber : Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tahun 2022

Gambar 2.2 Paradigma Baru Pengelolaan Sampah


Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2022

D. Upaya Mencegah Membuang Sampah Sembarangan

Ada beberapa upaya atau cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah
seseorang yang membuang sampah sembarangan, yaitu : (Dinas Lingkungan
Hidup Kota Semarang, 2020)

1. Spanduk Peringatan

Untuk bisa memberikan peringatan kepada masyarakat atau


kepada pengemudi jalan yang membuang sampah
sembarangan bisa dengan cara membuat spanduk peringatan.
Spanduk tersebut bisa dipasang di sekitar jembatan yang
dekat dengan sungai. Dengan spanduk peringatan tersebut
diharapkan masyarakat atau pengemudi yang lewat dekat
sungai tersebut sadar untuk tidak membuang sampah di
sungai.

2. Bank Sampah

Bank sampah sudah banyak dilakukan di Yogyakarta yang


mana setiap warga yang sudah menjadi anggota bank tersebut
harus menyetorkan sampah ke bank sampah tersebut.
Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan akan di daur
ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna. Bahkan ada
beberapa UKM yang memanfaatkan sampah tersebut menjadi
barang-barang yang lebih berguna seperti tas, dompet, dan
masih banyak lagi lainnya.

3. Tempat Pembuangan Sampah Kolektif

Banyak yang sudah memiliki tempat sampah di rumah namun


bingung kemana harus membuangnya sehingga sungai
menjadi sasaran tempat pembuangan sampah oleh
masyarakat. Oleh sebab itu tempat pembuangan sampah
kolektif atau bersama-sama bisa menjadi pilihan untuk
menanggulangi pembuangan sampah di sungai. Sampah di
setiap rumah akan dijemput oleh gerobak sampah seminggu
sekali untuk dikumpulkan di tempat sampah kolektif tersebut.
Nantinya akan ada truk sampah yang mengangkut sampah
tersebut menuju ke tempat pembuangan akhir sampah.

4. Menerapkan Peraturan

Kita dapat menerapkan peraturan terhadap seluruh rakyat


Indonesia untuk membuang sampah pada tempatnya jika
melanggar akan di kenakan denda.

E. Pasal yang Mengatur Tentang Larangan Membuang Sampah


Sembarangan

Ada beberapa pasal yang mengatur tentang larangan untuk membuang sampah
sembarangan, yaitu :

1. Pasal 29 ayat (1) Huruf E Undang-Undang Nomor 18


tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah mengatur
mengenai larangan membuang sampah tidak pada
tempatnya. (Novum: Jurnal Hukum Universitas Negeri
Surabaya, 2017)
2. Dalam Pasal 49 ayat (1) Huruf B dijelaskan bahwa setiap
orang dilarang membuang sampah ke media lingkungan
atau tidak pada tempat yang telah ditentukan atau
disediakan. (Citarum Harum Juara, 2018)

F. Kerangka Berfikir Deskriptif

Warga yang suka sekali


membuang sampah
sembarangan, menyebabkan
Dasar
Kondisi Awal warga sekitar merasa tidak
Permasalahan
nyaman karena lingkungan
tempat tinggal mereka menjadi
kotor dan bau

Upaya Masyarakat Terhadap


Seseorang yang Membuang Sampah
Sembarangan

Kita dapat melakukan


pengelolaan sampah untuk
SOLUSI mencegah warga yang suka
membuang sampah sembarangan
dengan cara penanganan sampah.
Selain itu, kita juga dapat
Pengelolaan menerapkan peraturan-peraturan
Tindakan
Sampah atau kebijakan tentang larangan
membuang sampah sembarangan
EFEK

Setelah kita melakukan pengelolaan


sampah dan penanganan sampah
dengan baik menyebabkan
Lingkungan
Kondisi Akhir lingkungan menjadi bersih dan
Bersih
nyaman untuk ditinggali. Serta
kurangnya kebiasaan masyarakat
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian yang membuang sampah
sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai