Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta


kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah
timbuh tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang sebagaimana
mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak
sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.

Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan faktor – faktor yang
timbul dan upaya – upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh
karena itu, kami telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya
makalah tentang pengertian sanitasi lingkungan ,dampak limbah serta
penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas
kehidupan karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang
sebagaimana mestinya. Sanitasi lingkungan tidak dapat terlepas dari air yang
bersih dan samapah, samapah merupakan bahan habis pakai yang telah digunakan
oleh manusia. Dalam makalah ini juga dibahas mengenai air. Mengingat air sangat
penting bagi kehidupan manusia.

Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna
meminimalisir dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat
bersama mengurangi dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena
sampah sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah
hewan yang dapat dijadikan pupuk atau limbah plastic dengan cara mendaur ulang
serta limbah lain yang bias dimanfaatkan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan perumusan latar belakang masalah diatas maka rumusan


masalah dari makalah ini yaitu :

1. Apakah pengertian dari sanitasi?


2. Apakah pengertian air ?
3. Apakah pengertian limbah ?
4. Bagaimanakah karakteristik limbah ?
5. Bagaimanakah cara mengolah sampah ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini yaitu : agar mahasiswa dan masyarakat


mengetahui dan memahami sanitasi lingkungan, air ,limbah dan sampah.
Sehingga mahasiswa dan masyarakat mampu mengatasi permasalahan lingkungan
yang ada.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sanitasi

Sanitasi dan kesehatan manusia adalah dua hal yang saling terkait. Sanitasi
adalah kebutuhan dasar manusia dalam rangka kebersihan urusan buang hajat dan
limbah serta penyediaan air bersihnya. Sayangnya untuk fasilitas kebutuhan dasar
itu, Indonesia masih ketinggalan jauh dari tetangga- tetangganya.

Tiga unsur sanitasi adalah air limbah (waste water), persampahan (solid
waste), dan drainase lingkungan (drainage system).Manajemen pembuangan
manuisa (human waste) yang buruk akan berakibat secara langsung maupun tidak
langsung pada transmisi penyakit. Lebih dari 2.4 milyar orang didunia saat ini
tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai sehingga mereka
terpaksa menggunakan fasilitas toilet yang tidak sehat dan tidak aman untuk
digunakan.Sanitasi dan air minum merupakan salah satu dari delapan
tujuan Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development
Goals/MDGs) yg diupayakan untuk dicapai pada 2015. Salah satu sanitasi yang
menjadi perhatian adalah masalah air yang tercemar terutama di negara
berkembang dengan sistem sanitasi air yang kurang.

2.2 Pengertian Air

Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, ¾
bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih
dari 4-5hari tanpa minum air. Selain itu, air juga digunakan untuk memasak,
mencuci, mandi, membersihkan kotoran yang ada di rumah, untuk keperluan
industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain –
lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebabkan
melalui air sehingga menimbulkan wabah penyakit dimana – mana.

2.3 Pengertian Limbah

3
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)
atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik.

Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat


berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.penanganan limbah ini
tentunya tidak hanya sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa
memperhatikan jenis limbah dan cara penangannanya klarena dari setiap limbah
yang ada mempunyai cirri berbeda terhadap dampak yang ditimbulkanya.

2.4 Karakteristik limbah 

Pada umumnya sesuatu yang ada di bumi ini memiliki suatu karakteristik yang
berbeda. Termasuk juga limbah yang mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Berukuran mikro

Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya.


Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias
terlihat adalah limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di
buang tidak sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.

2. Dinamis

Dinamis adalah tentang cara pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat
menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di
perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui dengan hanya melihat saja.
Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat dilihat

4
3. Berdampak luas (penyebarannya)

Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari
karakteristik limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata
tellanjang. Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah
“Minamata disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan
nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena
kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu
karena pencemaran oleh raksa (Hg).

4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak


sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan
turunannya mengalami hal serupa.

Dari karakteristik limbah di atas pencemaran limbah juga didukung oleh adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah terhadap lingkungan
diantaranya :

1.Volume Limbah

Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak yang
akan ditimbulkan semakin besar pula terasa.

2.Kandungan Bahan Pencemar

Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran lingkungan


apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan pencemaran yang fatal
bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk hidup sekitar.

3.Frekuensi Pembuangan Limbah

Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya di


karenakan banyaknya industry yang berdiri. Dengan semakin banyak frekuensi
limbah tentunya pembuanganlimbah menjadi tidak terkandali dan usaha untuk

5
mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan pengolahan limbah yang masih
jauh dari harapan kita semua.

2.4.1 Sumber dan Jenis Limbah

1.Sumber Utama imbah

Sumber adanya limbah sebenarnya banyak sekali tetapi pada pengelompokannya


sumber limbah terdiri dari :

1. Aktivitas manusia

Saat manusia melakukan aktivitas untuk menghasikan sesuatu barang produksi


maka akan timbul suatu limbah karena tidak mampunya pengolahan yang
dilakukan oleh manusia menggunkan mesin dan juga sulitnya untuk mengolah
barang yang tidak berguna menjadi barang yang bias dimanfaatkan untuk
keperluan manusia. Berikut adalah limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia
misalnya :

a)Hasil pembakaran bahan bakar pada industry dan juga kendaran bermotor

b)Pengolahan bahan tambang dan minyak bumi

c)Pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun perumahan

2. Aktivitas alam

Selaindari aktivitas diatas pencemaran limbah di bumi juga di timbulkan


oleh aktivitas alam walaupun jumlahnya sangat sedikit pengaruhnya terhadap
lingkungan karena lokasinya yang biasanya bersifat lokal.berikut ini contoh dari
aktivitas alam yang menghasilkan limbah yaitu :

a)Pembusukan bahan organik alami

b)Adanya aktifitas gunung berapi

6
c)Banjir, longsor serta

d)Aktivitas alam yang lain

Karena kedua aktivitas ini menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan,


manusia di bumi terus mengembangkan teknologi untuk mencegah dampak
pencemaran lingkungan. Walaupun dilain pihak limbah terus meningkat
terutamadiakibatkan oleh aktivitas manusia hal ini didorong oleh beberapa factor
sebagai berikut :

3.Perkembangan industri

Perkembangan industri yang sangat cepat baik pertambangan, transportasi dan


manufakur atau pabrik yang mengahsilkan limbah dalam jumlah yang relative
besar sehingga terjadi pembuangan limbah yang kurang terkontrol karena
kurannya teknologi untuk membuat limbah menjadi barang yang terurai atau
ramah lingkungan

5. Modernisasi

Pada saat sekarang perkembangan teknologi untuk menghasilkan barang semakin


marak digunakan dikalangan orang yang mengeluti bidang industry. Hal ini
bertujuan untuk menghasilkan barang dengan cepat tetapi di lain hal
perkembangan teknologi berakibat pada semakin banyaknya limbah yang
dihasilkan oleh teknologi itu sendiri.

6. Pertambahan penduduk

Semakin banyaknya penduduk di bumi ini mengakibatkan bertambah


meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal serta meingkatnya jumlah
kebutuhan akan barang. Hal ini dapat menimbulkan berberpa macam masal seperti
:

a)Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi

7
Pembukaan lahan untuk pemukiman dan saran transportasi berdampak terhadap
semakin berkurangnya hutan untuk mengurangi kadar pencemaran lingkungan.

b)Penimbunan sampah

Semakin hari kita melihat banyaknya sampah yang menumpuk karena


pembuangannya yang sembarangan dan mungkin juga karena kurang mampunya
tempat pembuangan sampah untuk menampung sampah atau yang biasa disebut
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dalam menampung sampah sehingga sampah
menumpuk di suatu tempat yang berdampak menurunnya kualitas lingkungan
sekitar

2.Jenis Limbah

Bermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita. Pernahkah


anda melihat sampah plastic, kaleng,pecahan kaca, kotoran hewan dan lain
sebagainya. Dari sekian banyaknya limbah ini dapat dikelompokan berdasar
sumber dari limbah ini berasal seperti penjelasan di bawah ini :

1. Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah membusuk.
Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga, restoran dan hotel.
2. Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk yang
terdiri dari

·bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas

·bahan yang tidak mudah terbakar seperti klaeng dan kaca

3. Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti pembakaran
kayu, batubara maupun abu dari hasil industry.
4. Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti bangkai
kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain.

8
5. Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di
jalan karena perbuatan orang yang tidak bertanggungjawab.

6. Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang tidak
tepakai atau dibuang. Missal industry kaleng dengan potongan kaleng-
kaleng yang tidak terolah.

Contoh Dari Pencemaran Limbah dan Upaya Pengolahannya.

Kawasan wisata alam merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi,


baik oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang menyenangi
nuansa alami. Selain itu kawasan wisata alam adalah sarana tempat terjadinya
interaksi sosial dan aktivitas ekonomi.

Untuk menjaring masyarakat dan wisatawan sebanyak mungkin, setiap


kawasan wisata alam harus menjaga keunikan, kelestarian, dan keindahannya.
Semakin banyak kunjungan wisatawan, maka aktivitas dikawasan tersebut akan
meningkat, baik aktivitas sosial maupun ekonomi. Setiap aktivitas yang
dilakukan, akan menghasilkan manfaat ekonomi bagi kawasan tersebut. Namun
yang harus diingat adalah bahwa limbah atau sampah yang ditimbulkan dari
kegiatan tersebut dapat mengancam kawasan wisata alam.

Sampah apabila dibiarkan tidak dikelola dapat menjadi ancaman yang


serius bagi kelangsungan dan kelestarian kawasan wisata alam. Sebaliknya,
apabila dikelola dengan baik, sampah memiliki nilai potensial, seperti penyediaan
lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas dan estetika lingkungan, dan
pemanfaatan lain sebagai bahan pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk
memperbaiki lahan kritis di berbagai daerah di Indonesia, dan dapat juga
mempengaruhi penerimaan devisa negara.

2.5 Pengelolaan Sampah

Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan


yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti
filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin

9
sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya
akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga
semakin sedikit.

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam


adalah:

a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik
dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik
disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.

b. Pemanfaatan Kembali

Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

1). Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah


yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.

2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang


berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan
kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas,
plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan

composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%,


harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia,
pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.

10
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak
dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan
menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam,
mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil
permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.

Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan


banyak manfaat, diantaranya adalah:

a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga


menarik wisatawan untuk berkunjung;

b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat


mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan kawasan;

c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;

d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.

·B. Limbah Plastik

Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni
plastik yang bersifat thermoplastic dan yang
bersifatthermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan
diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak
dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.

Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat.


Data BPS tahun 1999 menunjukkan bahwa volume perdagangan plastik impor
Indonesia, terutama polipropilena (PP) pada tahun 1995 sebesar 136.122,7 ton
sedangkan pada tahun 1999 sebesar 182.523,6 ton, sehingga dalam kurun waktu
tersebut terjadi peningkatan sebesar 34,15%. Jumlah tersebut diperkirakan akan
terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya. Sebagai konsekuensinya,

11
peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Menurut Hartono (1998)
komposisi sampah atau limbah plastik yang dibuang oleh setiap rumah tangga
adalah 9,3% dari total sampah rumah tangga. Di Jabotabek rata-rata setiap pabrik
menghasilkan satu ton limbah plastik setiap minggunya. Jumlah tersebut akan
terus bertambah, disebabkan sifat-sifat yang dimiliki plastik, antara lain tidak
dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, maupun
tidak dapat berkarat, dan pada akhirnya akhirnya menjadi masalah bagi
lingkungan. (YBP, 1986).

Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan
kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini
sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik
itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara
sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak
bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa
menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kita yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita
temukan di hampir seluruh aktivitas hidup kita. Padahal apabila kita sadar, kita
mampu berbuat lebih untuk hal ini yaitu dengan menggunakan kembali (reuse)
kantung plastik yang disimpan di rumah. Dengan demikian secara tidak langsung
kita telah mengurangi limbah plastik yang dapat terbuang percuma setelah
digunakan (reduce). Atau bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang
plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita
berbelanja makanan di warung tiga kali sehari berarti dalam satu bulan satu orang
dapat menggunakan 90 kantung plastik yang seringkali dibuang begitu saja. Jika
setengah penduduk Indonesia melakukan hal itu maka akan terkumpul 90×125
juta=11250 juta kantung plastik yang mencemari lingkungan. Berbeda jika
kondisi berjalan sebaliknya yaitu dengan penghematan kita dapat menekan hingga
nyaris 90% dari total sampah yang terbuang percuma. Namun fenomena yang
terjadi adalah penduduk Indonesia yang masih

malu jika membawa kantung plastik kemana-mana. Untuk informasi saja bahwa
di supermarket negara China, setiap pengunjung diwajibkan membawa kantung

12
plastik sendiri dan apabila tidak membawa maka akan dikenakan biaya tambahan
atas plastik yang dikeluarkan pihak supermarket.

Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik


seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan
mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat
dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di
Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya
adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya
tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek
pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan
untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar
(Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh
industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat
diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai
kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak
terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah
tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana,
yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi
dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia


dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara
manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan
di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak
perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi
ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia
(Syafitrie, 2001).

13
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik
telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses
kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan
bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001).
Menurut Hartono (1998) empat jenis limbah plastik yang populer dan laku di
pasaran yaitu polietilena (PE), High Density Polyethylene (HDPE), polipropilena
(PP), dan asoi.

Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks

Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai


produk semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang
sebagai bahan konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di
Inggris dan Italia plastik daur ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon
sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau besi. Di Swedia plastik daur ulang
dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan bangunan bertingkat, karena
ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai (YBP, 1986).

Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih
terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu
dengan memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan
kayu sebagai komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan
plastik sebagai matriksnya. Penelitian mengenai pemanfaatan plastik
polipropilena daur ulang sebagai substitusi perekat termoset dalam pembuatan
papan partikel telah dilakukan oleh Febrianto dkk (2001). Produk papan partikel
yang dihasilkan memiliki stabilitas dimensi dan kekuatan mekanis yang tinggi
dibandingkan dengan papan partikel konvensional. Penelitian plastik daur ulang
sebagai matriks komposit kayu plastik dilakukan Setyawati (2003) dan Sulaeman
(2003) dengan menggunakan plastik polipropilena daur ulang.

Dalam pembuatan komposit kayu plastik daur ulang, beberapa polimer


termoplastik dapat digunakan sebagai matriks, tetapi dibatasi oleh rendahnya
temperatur permulaan dan pemanasan dekomposisi kayu (lebih kurang 200°C.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Sanitasi adalah kebutuhan dasar manusia dalam rangka kebersihan urusan


buang hajat dan limbah serta penyediaan air bersihnya.Air adalah zat yang paling
penting dalam kehidupan setelah udara, ¾ bagian tubuh kita terdiri dari air dan
tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5hari tanpa minum air.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik


industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah)
atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.

Karakteristik limbah:

1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Limbah merupakan hasil dari aktivitas manusia dan aktivitas alam.Pengolahan


limbah merupakan cara untuk mengurangi pencemaran yang diakibatkan oleh
limbah.

3.2 Saran

Dari pembahasan diatas maka disarankan kepada mahasiswa dan


masyarakat agar mampu mengetahui dan memahami sanitasi.Pengolahan limbah
disaat ini perlu perhatian khusus mengingat semakin banyaknya volume limbah di

15
lingkungan sekitar. Dengan pengolahan limbah diharapkan lingkungan sekitar
bisa tetap alami tidak tercemar oleh limbah.

Daftar Pustaka

Agustiani E, Slamet A, Winarni D (1998). Penambahan PAC pada proses lumpur


aktif untuk pengolahan air limbah rumah sakit: laporan penelitian. Surabaya:
Fakultas Teknik IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/
isi_4.htm

http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-
daur-ulang-recycle/

16

Anda mungkin juga menyukai