Kelas : 1B
NIM : PO7133121045
BIOLOGI LINGKUNGAN
mikrobiologi
Mikroorganisme
Mikroorganisme (mikroba) adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya
bisa dilihat dan diamati dengan menggunakan mikroskop.
5 kelompok mikroorganisme
1. Bakteri
2. Protozoa
3. Virus
4. Alga
5. Fugi
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang
fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran
sel kecil dimana setiap sel hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri pada
umumnya mempunyai ukuran sel 0,5- um kali 2,0-5,0um, dan terdiri dari tiga bentuk yaitu
bulat, kokus atau bentuk batang atau bacillus, bentuk spiral.
Virus memiliki ukuran sangat renik, yaitu antara 25-300 nm (1 nm=10-9 m). Virus
yang berukuran paling kecil adalah virus polio (voliovirus). Panjang tubuhnya hanya 25 nm
saja.
Beberapa mikroba (seperti algae jamur) cukup besar untuk dapat dilihat dengan
mata telanjang, namu kedua organisme ini masih dimasukkan dalam kajian mikrobiologi,
hal ini karena teknik yang digunakan untuk mengkajinya (seperti isolasi,sterilisasi,kultivasi
dalam media artifisial) sama seperti anggota mikroorganisme lainnya.
PENEMUAN MIKROORGANISME
-Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat diduga ada dan dianggap sebagai penyebab
penyakit, jauh sebelum mahlukhiduptersebutbisadiamati.
-Robert Hooke (1664) melalui mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa sederhana,
mampu melihat ruang-ruang yangdisebutnyasebagai sel.
D. Lazzaro Spallanzani (1729-1799) menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian
dididihkan tidak ada mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang
masuk ke labu medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.
Teori biogenesis (Rudolf Virchow): semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang
ada sebelumnya.
Louis Pasteur (1861) melakukan percobaan yang mendukung teori biogenesis
F. John Tyndall (1820-1893) menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu
tidak ada, medium tetap steril, bahkan jika medium terkena udara.
Louis Pasteur (1822-1895) menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas,dia
jugamemanaskanleherlabuangsa,mensterilmedia,membiarkanlabu terbuka.
Namundebuterjebakdalamleherlabu.
DengancarainiPasteurtelahmematahkanteorigenerasispontan.
TEKNIK ASEPTIK
• M. J. Berkeley (± 1845) menunjukkan bahwa penyakit kentang ( the great potato blight )
Irlandiandisebabkanolehjamur.
• Louis Pasteur menunjukkan bahwa penyakit ulatsutradisebabkanolehparasitprotozoa.
Joseph Lister (1872-1912) menunjukkan suatu sistem pembedahan yang dirancang untuk
mencegah mikroorganisme menginfeksi luka bedah, sehingga pasiens jauh lebih sedikit
yang terinfeksi pascaoperasi.
Lister memberikan bukti tidak langsung bahwa mikroorganisme adalah agen penyebab
penyakit manusia.
Bacillus antrachis
2. Mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam kultur
murnidilaboratorium.
3. Mikroorganisme tersebut jika diinokulasikan pada hewan rentan yang sesuai akan
menimbulkanpenyakityangsama.
• Koch dan kawan-kawan mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk
mengkultur bakteri patogen pada media pertumbuhan, dengan demikian peneliti dapat
mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).
• Louis Pasteur menunjukkan bahwa fermentasi adalah hasil aktivitas mikroba, pada
beberapa organisme dapat menghasilkan alkohol, dan beberapa fermentasi
adalahaerobikdanAnaerobik.
• Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April
1862.
UHT Pasteurization
· Perkembangan lebih lanjut dari teknik pasteurisasi adalah dengan teknik pemanasan
suhu sangat tinggi (UHT).
• Sergei Winogradsky (1856-1953) yang meneliti bakteri tanah menemukan bahwa bakteri
tanah dapat mengoksidasi besi, belerang, dan amonia untuk mendapatkan energi.
Morfologi bakteri
Reproduksi bakteri
Bakteri berkembang biak dengan cara rekomendasi genetic dan mambelah diri
Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke
sel bakteri yang lain
Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus
Konjugasi
Eubacteria
Archaebacteria
Mikroorganisme di Udara
- Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya
bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun
terhembus oleh tiupan angin.
- Bakteri yang berasal dari udara biasanya akan menempel pada permukaan tanah,
lantai, maupun ruangan.
- Bakteri yang berasal dari udara terutama yang mengakibatkan infeksi di rumah sakit
misalnya Bacillus sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Pneumococcus sp.,
Coliform, danClostridium sp.(Bibiana, 1992).
- Mikroorganisme di udara bersifat sementara dan beragam.
- Keberadaan mikroorganisme di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kelembaban udara, ukuran dan konsentrasi partikel debu, temperatur, aliran udara,
serta jenis mikroorganisme.
- Semakin lembab maka kemungkinan semakin banyak kandungan mikroba di udara
karena partikel air dapat memindahkan sel-sel yang berada di permukaan.
- Begitu juga dengan partikel debu, semakin tinggi konsentrasi dan semakin kecil
ukuran partikel debu maka semakin banyak jumlah mikroba di udara.
- Aliran udara yang tinggi juga mampu mempercepat penguapan dan menerbangkan
partikel debu.
• Kelompok mikroorganisme yang paling banyak tersebar di udara bebas adalah bakteri,
jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga.
• Terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah.
• Mikroorganisme udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroorganisme udara di
luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan.
• Mikroorganisme yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial.
• Mikroorganisme di udara pada ketinggian 300-1.000 kaki atau lebih dari permukaan bumi
adalah organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau partikel
debu yang tertiup angin.
• Mikroorganisme yang paling banyak ditemukan yaitu spora jamur, terutama Alternaria,
Penicillium, dan Aspergillus.
• Debu dalam udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita
penyakit menular, telah banyak ditemukan mikroorganisme seperti bakteri tuberculosis
sp., streptococcus sp., pneumococcus sp., dan staphylococcus sp.
• Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa.
• Pada proses tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba.
• Virus dari saluran pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu
dan udara.
• Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang
mengandung patogen.
• Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara.
• Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroorganisme.
• Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai
100.000 (Budiyanto, 2005; Waluyo, 2009).
• Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas
dari mikroorganisme dalam aerosol.
• Ada peningkatan yang progresif di tingkat kematian dengan peningkatan suhu dari -18°C
sampai 49oC.
• Virus dalam aerosol menunjukkan perilaku serupa. Partikel influenza, poli, dan virus
vaccinia lebih mampu bertahan hidup pada temperatur rendah, yaitu 7oC sampai 24°C.
• Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur
(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge.
• Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad)
ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).
• Menurut Suriawiria (1985) dalam Ali (2008), pencegahan kehadiran mikroba baik secara
fisik ataupun kimia yang dapat dilakukan, yaitu:
a. Secara Fisik: dengan penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek (umumnya sinar
UV) sebelum dan sesudah tempat dipergunakan, ataupun dengan cara penyaringan
udara yang dialirkan ke dalam tempat atau ruangan tersebut.
• Dengan pemanasan menggunakan alat yang disebut autoclave yaitu dengan
memanaskan pada suhu 121oC, tekanan 2 Atmosfer, selama 15 menit.
• Menggunakan sinar gelombang pendek seperti sinar alpha, beta, gamma dan UV.
• Adapun kelompok mikroba yang termasuk dalam jasad kontaminan antara lain adalah:
a. Bakteri: Bacillus, Staphylococcus, Pseudomonas, Sarcina dan sebagainya.
b. Jamur: Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Trichoderma, dan sebagainya.
c. Ragi: Candida, Saccharomyces, Paecylomyces, dan sebagainya.
• Adapun kelompok mikroba yang termasuk dalam jasad kontaminan antara lain adalah:
a. Bakteri: Bacillus, Staphylococcus, Pseudomonas, Sarcina dan sebagainya.
b. Jamur: Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Trichoderma, dan sebagainya.
c. Ragi: Candida, Saccharomyces, Paecylomyces, dan sebagainya.
• Banyak jenis dari jamur kontaminan udara yang bersifat termofilik, yaitu jamur yang tahan
pada pemanasan tinggi di atas 800C, misal selama suatu benda/substrat sedang
disterilkan.
• Ketahanan ini umumnya kalau mereka sedang berada di dalam stadium/ fase spora.
• Ini terbukti bahwa walaupun suatu substrat/media sudah disterilkan, tetapi di dalamnya
setelah melewati waktu tertentu kemudian tumbuh dan berkembang pula bakteri ataupun
jamur tanpa diharapkan sebelumnya (Suryawiria, 1985 dalam Ali, 2008).
Komposisi Umum Mikroorganisme di Udara
Flora bakteri utama yang mendominasi yaitu bakteri gram positif batang dan
kokus yang sering menjadi pengontaminasi udara yang berasal dari binatang, manusia
atau lingkungan air.Dari bakteri gram positif tersebut terdapat beberapa jenis yang sering
dijumpai yaitu Micrococci dan Corynebacteria (koloni berpigmen), Bacillus, Streptomyces
atau genus Actinomycetes. (Adam dan Moss, 2000 dalam Pradhika, 2010).
Beberapa faktor yang menjadikan jenis-jenis ini mampu bertahan hidup adalah
(1) Pigmentasi pada mikroorganisme dapat membantu melindungi dari radiasi cahaya
tampak maupun UV.
(2) Selubung dinding sel yang dimiliki oleh bakteri gram positif mampu
mencegahekeringan.
(3) Pembentukan endosopra dari Bacillus dan konidiospora dari Actinomycetes
menjadikannya resisten terhadap radiasi dan kekeringan.
1. Tuberkulosis atau TBC
• Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Pada umumnya penularan TBC terjadi
secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu melalui
ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas penderita.
• Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, Lamanya dari terkumpulnya kuman
sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan sampi tahunan membuat
penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
2. Meningitis
• Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput
yang melapisi otak dan syaraf tunjang.
• Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang
hewan peliharaan.
•
3. Pneumonia
• Pneumonia atau yang dikenal dengan nama penyakit radang paru-paru ditandai dengan
gejala yang mirip dengan penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain
batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas.
• Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak
maupun orang dewasa.
• Sindrom pernapasan akut parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala awal gangguan pernapasan berupa
napas pendek dan terkadang disertai batuk.
• Penyebab SARS adalah Coronavirus, yaitu virus yang bersifat menular dan umumnya
menyerang saluran pernapasan atas, virus ini juga dapat menyebabkan flu.
• Avian Influenza atau flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza H5N1.
• Virus yang membawa penyakit ini terdapat pada unggas dan dapat menyerang manusia.
• Flu burung terkadang sulit terdeteksi pada stadium awal, karena gejala klinis penyakit ini
sangat mirip dengan gejala flu biasa,antara lain demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek,
nyeri otot, sakit kepala, dan lemas