Anda di halaman 1dari 26

Nama : DINDA AYU AZIZAH RIADI

Kelas : 1B

NIM : PO7133121045

BIOLOGI LINGKUNGAN

mikrobiologi

mikrobiologi adalah tentang mikroorganisme hidup yang berukuran mikrokopis,


mikroorganisme ditemukan 300 tahun silam.

Mikroorganisme

Mikroorganisme (mikroba) adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya
bisa dilihat dan diamati dengan menggunakan mikroskop.

MIKROORGANISME – UNISELULER (1 SEL) – MULTISELULER


• Sel merupakan bagian terkecil dari penyusun suatu organisme yang sangat
penting dalam menjaga serta melakukan aktivitas kehidupan.
• Struktur sel terbagi menjadi 2 yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik
• Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki perbedaan yaitu sel prokariotik
adalah sel yang memiliki selaput inti. Sedangkan sel eikariotik adalah sel
selaput inti. Adapun perbedaanya sebagai berikut.

5 kelompok mikroorganisme

1. Bakteri
2. Protozoa
3. Virus
4. Alga
5. Fugi
Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, ada beberapa yang
fotosintetik dan produksi aseksualnya secara pembelahan dan bakteri mempunyai ukuran
sel kecil dimana setiap sel hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Bakteri pada
umumnya mempunyai ukuran sel 0,5- um kali 2,0-5,0um, dan terdiri dari tiga bentuk yaitu
bulat, kokus atau bentuk batang atau bacillus, bentuk spiral.

Virus memiliki ukuran sangat renik, yaitu antara 25-300 nm (1 nm=10-9 m). Virus
yang berukuran paling kecil adalah virus polio (voliovirus). Panjang tubuhnya hanya 25 nm
saja.
Beberapa mikroba (seperti algae jamur) cukup besar untuk dapat dilihat dengan
mata telanjang, namu kedua organisme ini masih dimasukkan dalam kajian mikrobiologi,
hal ini karena teknik yang digunakan untuk mengkajinya (seperti isolasi,sterilisasi,kultivasi
dalam media artifisial) sama seperti anggota mikroorganisme lainnya.

PENEMUAN MIKROORGANISME

-Mahluk hidup yang tidak dapat dilihat diduga ada dan dianggap sebagai penyebab
penyakit, jauh sebelum mahlukhiduptersebutbisadiamati.
-Robert Hooke (1664) melalui mikroskopnya yang terdiri atas dua lensa sederhana,
mampu melihat ruang-ruang yangdisebutnyasebagai sel.

Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) ilmuwan asal Belanda, mengkonstruksi mikroskop


dan orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan mikroorganisme secara akurat

-Animalcules (hewan kecil)

-Bakteri dan Protozoa

REPLIKA MIKROSKOP SEDERHANA YANG DIBUAT OLEH A V. LEEUWENHOEK


PADA 1673

KONFLIK TENTANG GENERASI SPONTAN

Usulan konsep generasi spontan meyakinibahwa organisme hidup dapat


berkembang (muncul secara spontan) dari materi tidak hidup atau dekomposisi jaringan
tumbuhan atau hewan yang mati.

Pada tahun 1668, Francesco Redi (1626-1697) membantah konsep generasi


spontan dengan menunjukkan bahwa belatung pada daging busuk berasal dari telur lalat
yang diletakkan pada daging tersebut, bukan dari daging itu sendiri.
Pada tahun 1745 John Needham (1713-1781), mendukung teori generasi spontan
dengan menunjukkan bahwa kaldu yang dipanaskan dalam labu dan kemudian ditutup
masih dapat memunculkan mikroorganisme.

D. Lazzaro Spallanzani (1729-1799) menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian
dididihkan tidak ada mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang
masuk ke labu medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium.

Teori biogenesis (Rudolf Virchow): semua sel hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang
ada sebelumnya.
Louis Pasteur (1861) melakukan percobaan yang mendukung teori biogenesis

F. John Tyndall (1820-1893) menunjukkan bahwa debu membawa mikroba dan jika debu
tidak ada, medium tetap steril, bahkan jika medium terkena udara.

Tyndall juga memberikan bukti keberadaan bakteri yang resisten panas.

Louis Pasteur (1822-1895) menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas,dia
jugamemanaskanleherlabuangsa,mensterilmedia,membiarkanlabu terbuka.

Hasil percobaan menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme, sebab partikel


debuyangmembawaorganismetidakmencapaimedium.

Namundebuterjebakdalamleherlabu.

DengancarainiPasteurtelahmematahkanteorigenerasispontan.
TEKNIK ASEPTIK

TEKNIK PENCEGAHAN KONTAMINASI MIKROORGANISME YANG TIDAK


DIKEHENDAKI

MO Sebagai Agen Penyakit

• Agostino Bassi (1773-1856) menunjukkan bahwapenyakitulatsutradisebabkanjamur.

• M. J. Berkeley (± 1845) menunjukkan bahwa penyakit kentang ( the great potato blight )
Irlandiandisebabkanolehjamur.
• Louis Pasteur menunjukkan bahwa penyakit ulatsutradisebabkanolehparasitprotozoa.

Joseph Lister (1872-1912) menunjukkan suatu sistem pembedahan yang dirancang untuk
mencegah mikroorganisme menginfeksi luka bedah, sehingga pasiens jauh lebih sedikit
yang terinfeksi pascaoperasi.

Lister memberikan bukti tidak langsung bahwa mikroorganisme adalah agen penyebab
penyakit manusia.

Robert Koch (1843-1910) memulai pendekatan ilmiah di bidang mikrobiologi kedokteran.

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA MIKROORGANSME DAN PENYAKIT

POSTULAT KOCH (1884)

Penyakit antraks pada sapi

Bacillus antrachis

1. Mikroorganisme selalu berasosiasi dengan penyakittertentu.

2. Mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam kultur
murnidilaboratorium.

3. Mikroorganisme tersebut jika diinokulasikan pada hewan rentan yang sesuai akan
menimbulkanpenyakityangsama.

4. Mikroorganisme penyebab penyakit dapat diisolasikembali.

PERKEMBANGAN TEKNIK UNTUK MEMPELAJARI MIKROBA PATOGEN

• Koch dan kawan-kawan mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain untuk
mengkultur bakteri patogen pada media pertumbuhan, dengan demikian peneliti dapat
mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).

• Charles Chamberland (1851-1908) membuat filter


(saringan)bakteriuntukmenapisbakteridanmikrobayang ukurannya lebih kecil. Melalui
teknik inijuga memungkinkan ditemukannyavirussebagaiagenpenyebabpenyakit.
MIKROBIOLOGI INDUSTRI DAN EKOLOGI MIKROBA

• Louis Pasteur menunjukkan bahwa fermentasi adalah hasil aktivitas mikroba, pada
beberapa organisme dapat menghasilkan alkohol, dan beberapa fermentasi
adalahaerobikdanAnaerobik.

• Pasteur juga mengembangkan proses pasteurisasi untuk mengawetkan anggur


selamapenyimpanan.

• Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh


organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, dan kapang, dengan suatu proses untuk
memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan.

• Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April
1862.

Tujuan dari Pasteurisasi yaitu :

1.“pengurangan” jumlah organism, tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (syaratnya


produk yang telah di pasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluarsa).
2.Memperpanjang daya simpan bahan atau produk. 3.Menimbulkan cita rasa yang lebih
baik pada produk. 4.Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase ,yaitu enzim yang
membuat susu cepat rusak.

UHT Pasteurization

· Perkembangan lebih lanjut dari teknik pasteurisasi adalah dengan teknik pemanasan
suhu sangat tinggi (UHT).

· Ultra High Temperature (UHT) pasteurization merupakan proses pasteurisasi yang


dilakukan pada temperatur sangat tinggi dan waktu sangat singkat, yaitu pada temperatur
131 – 150 °C selama 0,5 – 1 detik.
· Pemanasan dilakukan dengan tekanan tinggi (High Pressasure) untuk mencegah
terjadinya pembakaran susu pada alat pemanas. · Produk dapat tahan dalam suhu
ruangan hingga beberapa bulan jika dikemas dengan baik.

• Sergei Winogradsky (1856-1953) yang meneliti bakteri tanah menemukan bahwa bakteri
tanah dapat mengoksidasi besi, belerang, dan amonia untuk mendapatkan energi.

• Winogradsky juga mengkaji fiksasi nitrogen anaerobik dan dekomposisi selulosa.


BAKTERI
Ciri- ciri umum bakteri :

 Uniseluler (bersel tunggal), prokariotik (tidak mempunyai membran inti/ membran)


 Ukurannya sangat kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm
 Hidup secara soliter (sendiri-sendiri) atau berkoloni (berkelompok), serta ada yang
bersimbiosis, parasit, dan saprofitik
 Umumnya tidak berkloroplas, kecuali bakterioklorofil dan bakteriopurpurin
 Berkembang biak secara vegetatif dan generatif
 Hidupnya kosmopolit (dapat hidup dan ditemukan dimana saja)

Morfologi bakteri

Struktur tubuh bakteri


Klasifikasi modern bakteri

1. Domain Arkhaea (Archebacteria)


Kelompok bakteri yang lebih dikenal dengan bakteri purba (primitif). Hidup di
lingkungan ekstrim pada sejarah evolusi bumi sehingga banyak anggotanya sudah
punah dan menjadi fosil
2. Domain Bakteria (Eubacteria)
Kelompok bakteri sejati seperti yang dikenal sekarang ini

Macam – macam bakteri berdasarkan letak flagella

 Atrik, tidak mempunyai flagel


 Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya
 Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya
 Amfitrik, mempunyai sejumlah flagel pada kedua ujungnya
 Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya, uniseluler (bersel
tunggal), prokariotik (tidak mempunyai membran inti/ membran)

Reproduksi bakteri

Bakteri berkembang biak dengan cara rekomendasi genetic dan mambelah diri

1. Rekombinasi genetik adalah pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di


antara dua sel bakteri melalui proses berikut :
Transfortasi → transduksi → koonjugasi

Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke
sel bakteri yang lain

Transduksi

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus

Konjugasi

Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri


(+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik
2. Pembelahan diri secara biner (langsung)
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya

Peranan bakteri dalam kehidupan manusia

1. Bakteri yang Merugikan Manusia


 Patogen ð bakteri yang parasit dan dapat menimbulkan penyakit.
 Parasit pada tumbuhan dan ternak
 Saprofit (Saprobakteri)
2. Bakteri yang menguntungka manusia
 Bakteri fermentasi
Contoh : Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, mengubah
susu menjadi yoghurt
 Bakteri penghasil antibiotik

Contoh :Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin

Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin

Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin\


 Bakteri pengurai _ berperan dalam mineralisasi di alam.
 Bakteri nitrifikasi _ bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah
 Bakteri nitrogen _ bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan
 Bakteri usus _ Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia,
berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin
B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah

Eubacteria

Archaebacteria
Mikroorganisme di Udara

- Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya
bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun
terhembus oleh tiupan angin.
- Bakteri yang berasal dari udara biasanya akan menempel pada permukaan tanah,
lantai, maupun ruangan.
- Bakteri yang berasal dari udara terutama yang mengakibatkan infeksi di rumah sakit
misalnya Bacillus sp., Staphylococcus sp., Streptococcus sp., Pneumococcus sp.,
Coliform, danClostridium sp.(Bibiana, 1992).
- Mikroorganisme di udara bersifat sementara dan beragam.
- Keberadaan mikroorganisme di udara dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
kelembaban udara, ukuran dan konsentrasi partikel debu, temperatur, aliran udara,
serta jenis mikroorganisme.
- Semakin lembab maka kemungkinan semakin banyak kandungan mikroba di udara
karena partikel air dapat memindahkan sel-sel yang berada di permukaan.
- Begitu juga dengan partikel debu, semakin tinggi konsentrasi dan semakin kecil
ukuran partikel debu maka semakin banyak jumlah mikroba di udara.
- Aliran udara yang tinggi juga mampu mempercepat penguapan dan menerbangkan
partikel debu.

Penyebaran Mikroorganisme Melalui Udara

• Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme.

• Kelompok mikroorganisme yang paling banyak tersebar di udara bebas adalah bakteri,
jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga.

• Belum ada mikroorganisme yang habitat aslinya di udara.

• Terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah.

• Mikroorganisme udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroorganisme udara di
luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan.

• Mikroorganisme paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Budiyanto, 2005; Waluyo,


2009).
a. Mikroorganisme di Luar Ruangan

• Mikroorganisme yang ada di udara berasal dari habitat perairan maupun terestrial.

• Mikroorganisme di udara pada ketinggian 300-1.000 kaki atau lebih dari permukaan bumi
adalah organisme tanah yang melekat pada fragmen daun kering, jerami, atau partikel
debu yang tertiup angin.

• Mikroorganisme yang paling banyak ditemukan yaitu spora jamur, terutama Alternaria,
Penicillium, dan Aspergillus.

• Mikroorganisme yang ditemukan di udara di atas pemukiman penduduk di bawah


ketinggian 500 kaki yaitu spora Bacillus dan Clostridium, yeast, fragmen dari miselium,
spora fungi, serbuk sari, kista protozoa, alga, Micrococcus, dan Corynebacterium
(Budiyanto, 2005; Waluyo, 2009).

b. Mikroorganisme di dalam Ruangan

• Debu dalam udara di sekolah dan bangsal rumah sakit atau kamar orang menderita
penyakit menular, telah banyak ditemukan mikroorganisme seperti bakteri tuberculosis
sp., streptococcus sp., pneumococcus sp., dan staphylococcus sp.

• Bakteri ini tersebar di udara melalui batuk, bersin, berbicara, dan tertawa.

• Pada proses tersebut ikut keluar cairan saliva dan mukus yang mengandung mikroba.

• Virus dari saluran pernapasan dan beberapa saluran usus juga ditularkan melalui debu
dan udara.

• Patogen dalam debu terutama berasal dari objek yang terkontaminasi cairan yang
mengandung patogen.

• Tetesan cairan (aerosol) biasanya dibentuk oleh bersin, batuk dan berbicara.

• Setiap tetesan terdiri dari air liur dan lendir yang dapat berisi ribuan mikroorganisme.

• Diperkirakan bahwa jumlah bakteri dalam satu kali bersin berkisar antara 10.000 sampai
100.000 (Budiyanto, 2005; Waluyo, 2009).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Mikroba di Udara


• Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi mikroba udara adalah suhu atmosfer,
kelembaban, angin, ketinggian, dan lain-lain.

• Temperatur dan kelembaban relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas
dari mikroorganisme dalam aerosol.

• Ada peningkatan yang progresif di tingkat kematian dengan peningkatan suhu dari -18°C
sampai 49oC.

• Virus dalam aerosol menunjukkan perilaku serupa. Partikel influenza, poli, dan virus
vaccinia lebih mampu bertahan hidup pada temperatur rendah, yaitu 7oC sampai 24°C.

• Kelompok mikroba yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri, jamur
(termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalge.
• Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad)
ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).
• Menurut Suriawiria (1985) dalam Ali (2008), pencegahan kehadiran mikroba baik secara
fisik ataupun kimia yang dapat dilakukan, yaitu:
a.  Secara Fisik: dengan penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek (umumnya sinar
UV) sebelum dan sesudah tempat dipergunakan, ataupun dengan cara penyaringan
udara yang dialirkan ke dalam tempat atau ruangan tersebut.
• Dengan pemanasan menggunakan alat yang disebut autoclave yaitu dengan
memanaskan pada suhu 121oC, tekanan 2 Atmosfer, selama 15 menit.
• Menggunakan sinar gelombang pendek seperti sinar alpha, beta, gamma dan UV.

b.  Secara Kimia: dengan penggunaan senyawa-senyawa yang bersifat membunuh


mikroba, baik dalam bentuk larutan alkohol (55-75%), larutan sublimat, larutan AMC
(HgCl2 yang diasamkan), dan sebagainya.
• Menggunakan asam kuat, menggunakan basa kuat, menggunakan garam, menggunakan
air raksa, menggunakan klor.
• Kelompok mikroba yang paling banyak ditemukan sebagai jasad hidup yang tidak
diharapkan kehadirannya melalui udara, umumnya disebut jasad kontaminan (hal ini
mengingat apabila suatu benda/substrat yang ditumbuhinya dinyatakan sebagai substrat
yang terkontaminasi (Yursa, 2010).

• Adapun kelompok mikroba yang termasuk dalam jasad kontaminan antara lain adalah:
a.  Bakteri: Bacillus, Staphylococcus, Pseudomonas, Sarcina dan sebagainya.
b.  Jamur: Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Trichoderma, dan sebagainya.
c.  Ragi: Candida, Saccharomyces, Paecylomyces, dan sebagainya.

• Adapun kelompok mikroba yang termasuk dalam jasad kontaminan antara lain adalah:
a.  Bakteri: Bacillus, Staphylococcus, Pseudomonas, Sarcina dan sebagainya.
b.  Jamur: Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Trichoderma, dan sebagainya.
c.  Ragi: Candida, Saccharomyces, Paecylomyces, dan sebagainya.

• Banyak jenis dari jamur kontaminan udara yang bersifat termofilik, yaitu jamur yang tahan
pada pemanasan tinggi di atas 800C, misal selama suatu benda/substrat sedang
disterilkan.
• Ketahanan ini umumnya kalau mereka sedang berada di dalam stadium/ fase spora.
• Ini terbukti bahwa walaupun suatu substrat/media sudah disterilkan, tetapi di dalamnya
setelah melewati waktu tertentu kemudian tumbuh dan berkembang pula bakteri ataupun
jamur tanpa diharapkan sebelumnya (Suryawiria, 1985 dalam Ali, 2008).
Komposisi Umum Mikroorganisme di Udara

Kemungkinan lingkungan alami yang paling tidak bersahabat dengan


mikroorganisme adalah lingkungan atmosfer. Sel mikroba berukuran sangat kecil yang
tersuspensi dalam udara dapat terancam kekeringan, rusak karena efek radiasi dari
cahaya matahari ataupun dari aktivitas kimia gas oksigen.
Banyak jenis bakteri yang mati ketika terekspos ke udara terutama dari jenis
gram negatif tetapi beberapa jenis mampu bertahan dan menggunaakan turbulensi aliran
udara untuk penyebarannya.Meskipun begitu tidak ada satu jenis pun yang mampu
tumbuh dan berkembang biak dalam lingkungan atmosfer (Pradhika, 2010).

Flora bakteri utama yang mendominasi yaitu bakteri gram positif batang dan
kokus yang sering menjadi pengontaminasi udara yang berasal dari  binatang, manusia
atau lingkungan air.Dari bakteri gram positif tersebut terdapat beberapa jenis yang sering
dijumpai yaitu Micrococci dan Corynebacteria (koloni berpigmen), Bacillus, Streptomyces
atau genus Actinomycetes. (Adam dan Moss, 2000 dalam Pradhika, 2010).

Beberapa faktor yang menjadikan jenis-jenis ini mampu bertahan hidup adalah

(1) Pigmentasi pada mikroorganisme dapat membantu melindungi dari radiasi cahaya
tampak maupun UV.
(2) Selubung dinding sel yang dimiliki oleh bakteri gram positif mampu
mencegahekeringan.
(3) Pembentukan endosopra dari Bacillus dan konidiospora dari Actinomycetes
menjadikannya resisten terhadap radiasi dan kekeringan.

Contoh Penyakit Serta Cara Penyebarannya Melalui Udara

1.  Tuberkulosis atau TBC

• Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya
yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Pada umumnya penularan TBC terjadi
secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu melalui
ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas penderita.
• Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, Lamanya dari terkumpulnya kuman
sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan sampi tahunan membuat
penyakit ini digolongkan penyakit kronis.

2. Meningitis

• Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu membran atau selaput
yang melapisi otak dan syaraf tunjang. 

• Meningitis yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia,nesseria meningtidis.


Dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sering makan 1 sendok, pemakaian sikat
gigi bersama dan merokok bergantian dalam satu batangnya.

• Mancuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang
hewan peliharaan.


3. Pneumonia

• Pneumonia atau yang dikenal dengan nama penyakit radang paru-paru ditandai dengan
gejala yang mirip dengan penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain
batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas.

• Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Haemopilus


influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh.

• Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak
maupun orang dewasa.

• Sindrom pernapasan akut parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala awal gangguan pernapasan berupa
napas pendek dan terkadang disertai batuk.

• Penyebab SARS adalah Coronavirus, yaitu virus yang bersifat menular dan umumnya
menyerang saluran pernapasan atas, virus ini juga dapat menyebabkan flu.
• Avian Influenza atau flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza H5N1.

• Virus yang membawa penyakit ini terdapat pada unggas dan dapat menyerang manusia.

• Flu burung terkadang sulit terdeteksi pada stadium awal, karena gejala klinis penyakit ini
sangat mirip dengan gejala flu biasa,antara lain demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek,
nyeri otot, sakit kepala, dan lemas

Anda mungkin juga menyukai