Anda di halaman 1dari 62

PENGANTAR

MIKROBIOLOGI dan PARASITOLOGI


THOMAS SUMARSONO, S.Si.,M.Si
Definisi Mikrobiologi
Kata Mikrobiologi berasal dari bahasa latin :
micro : kecil
bios : hidup
logos : ilmu
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme hidup yang
berukuran kecil (mikroskopis).
Organisme hidup yang berukuran kecil tersebut disebut
mikroorganisme atau mikroba.
Mikroba mempunyai ukuran (diameter) 1 mm atau kurang.
Mikroba terdiri dari lima kelompok : bakteri, protozoa, virus, fungi
(yeast dan mold), dan alga mikroskopis.
Cabang Mikrobiologi
Mikroba-mikroba dalam kehidupan kita
Mikroba terdapat di semua tempat di muka bumi ini, termasuk
manusia, hewan, tumbuhan, tanah, air, dan atmosfer (udara).
Mikroba sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa di
antaranya bermanfaat (beneficial) dan yang lain merugikan
(harmful).
Beberapa mikroba menyebabkan penyakit (patogen) dan yang lain
terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya
pembuatan anggur, keju, yogurt, antibiotik (penisilin dan
streptomisin),vaksin, enzim, dan vitamin.
Selain itu mikroba juga berperan dalam proses pencernaan dalam
usus manusia dan hewan (flora normal), pembusukan makanan,
pembunuh hama, dan pembersih polutan (bioremediasi).
Mikroba-mikroba sebagai agen penyakit
Pada awal abad 20, penyebab utama kematian pada
manusia disebabkan oleh adanya penyakit infeksi
yang disebabkan oleh mikroba yang disebut patogen.
Patogen-patogen tersebut paling banyak menginfeksi
anak-anak.
Pada saat ini, penyakit infeksi yang disebabkan
patogen semakin berkurang, hal ini disebabkan
karena penggunaan antibiotik.
Jenis-jenis mikroba, morfologi, dan habitatnya
Bakteri
Archaea
Fungi
Protozoa
Alga
Virus
Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).
Karena bahan genetiknya (DNA) tidak diselubungi oleh
membran, maka bakteri termasuk ke dalam kelompok
Prokariota.
Prokariota terdiri dari bakteri dan arkhaea.
Pada umumnya bakteri memiliki beberapa bentuk, yaitu batang
(basil), bulat (coccus), koma, dan spiral. Tapi ada beberapa
bakteri yang berbentuk bintang dan persegi.
Bakteri memiliki dinding sel yang tersusun atas komplek
karbohidrat-protein yang disebut peptidoglikan.
Bakteri melakukan reproduksi dengan pembelahan biner (binary
fission).
Sebagian besar bakteri menggunakan bahan kimia organik
untuk nutrisinya.
Banyak bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagela.
Archaea
Seperti bakteri, Archaea termasuk ke dalam kelompok
prokariota.
Archaea memiliki dinding sel yang tidak tersusun atas
peptidoglikan.
Archaea sering ditemukan pada lingkungan-lingkungan
yang ekstrim.
Archaea terbagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu
methanogens, extreme halophiles, dan extreme
thermophiles.
Archaea tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
Fungi
Fungi termasuk ke dalam kelompok Eukariota, organisme
yang bahan genetiknya (DNA) diselubungi oleh membran.
Fungi dapat berupa uniseluler maupun multiseluler.
Fungi multiseluler seperti jamur (mushroom), terlihat seperti
tumbuhan tapi tidak dapat melakukan fotosintesis.
Fungi multiseluler (fungi sejati) mempunyai dinding sel yang
tersusun atas substansi yang disebut dengan kitin.
Fungi uniseluler (khamir atau yeast) merupakan organisme
berbentuk oval yang ukurannya lebih besar daripada
bakteri.
Fungi yang paling sering dijumpai adalah kapang (mold).
Fungi
Kapang (Mold) membentuk masa yang dapat dilihat
yang disebut miselia, yang tersusun atas filamen-
filamen panjang (hifa) yang bercabang dan saling
berhubungan.
Pertumbuhan seperti kapas yang biasanya ditemukan
pada roti atau buah adalah miselia dari kapang
(mold).
Fungi dapat bereproduksi secara aseksual maupun
seksual.
Mereka mendapatkan nutrisi melalui penyerapan bahan
organik dari lingkungannya.
Protozoa
Protozoa merupakan mikroba yang termasuk dalam
eukariotik uniseluler.
Protozoa bergerak menggunakan pseudopoda
(Amoeba), flagela (Euglena), dan silia
(Paramaecium).
Protozoa mempunyai bentuk yang bervariasi dan
dapat hidup bebas maupun sebagai parasit
(organisme yang mendapatkan nutrisi dari sel inang),
yang menyerap dan mencerna bahan organik dari
lingkungannya.
Alga
Alga merupakan organisme eukariotik fotosintetik.
Alga memiliki bentuk yang bervariasi dan bereproduksi secara aseksual
maupun seksual.
Alga yang dipelajari dalam mikrobiologi adalah Alga yang bersifat
uniseluler.
 Dinding sel dari Alga tersusun atas sebuah karbohidrat yang disebut
selulosa.
Alga ditemukan melimpah pada air tawar, air laut, tanah, dan berasosiasi
dengan tumbuhan.
Untuk fotosintesis, Alga membutuhkan cahaya, air, dan karbondioksia
untuk menghasilkan makanan dan pertumbuhannya.
Sebagai hasil dari fotosintesis, Alga menghasilkan karbohidrat dan
oksigen, yang selanjutnya digunakan oleh organisme termasuk hewan.
Virus
Virus sangat berbeda dengan kelompok mikroba yang lain.
Mereka sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron.
Mereka merupakan organisme aseluler (non-seluler).
Strukturnya sangat sederhana, sebuah partikel virus
mempunyai kepala yang didalamnya hanya mengandung
satu jenis asam nukleat (DNA atau RNA).
Kepala tersebut diselubungi oleh selubung protein.
Virus bersifat parasit bagi segala bentuk kehidupan.
Penamaan Mikroba
Sistem penamaan (nomenclature) organisme yang
digunakan saat ini ditemukan oleh Carolus Linnaeus
pada tahun 1735.
Nama ilmiah setiap organisme terdiri dari dua kata,
kata pertama adalah genus, dimana huruf pertama
ditulis dengan huruf besar, dan kata kedua adalah
spesies, yang ditulis dengan huruf kecil.
Nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (italic)
atau di garis bawahi
Contoh : Staphylococcus aureus
Klasifikasi Mikroba
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dengan taksonomi.
Taksonomi adalah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan
sistematik organisme ke dalam kelompok atau kategori yang
disebut taksa (takson).
Pada tahun 1978, Carl Woese mengelompokkan semua organisme
ke dalam 3 kelompok yang disebut dengan domain (takson di atas
kingdom).
Tiga domain tersebut yaitu archaea, bacteria, dan eukarya.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada perbedaan rRNA,
struktur membran, dan sensitivitas terhadap antibiotik.
Sistem Tiga Domain
Sejarah Mikrobiologi
Pengamatan awal
Perdebatan Generatio Spontanea
Periode emas mikrobiologi
Periode Kemoterapi
Perkembangan Terkini (modern)
Pengamatan Awal
Salah satu penemuan paling penting dalam sejarah biologi terjadi pada
tahun 1665.
Ketika Robert Hooke menemukan unit struktural terkecil dari kehidupan
yang disebut sel, dengan menggunakan mikroskop sederhananya.
Hooke menciptakan teori sel, yaitu semua bentuk kehidupan tersusun
dari sel.
Meskipun mikroskop buatan Hooke mampu menunjukkan sel-sel yang
berukuran besar, mikroskop tersebut tidak mampu untuk mengamati
mikroba.
Pada tahun 1675, Orang yang pertama kali mengamati mikroba dengan
menggunakan mikroskop buatannya (perbesaran 200-300 x) adalah
Anthony Van Leeuwenhoek .
Perdebatan Generatio Spontanea
Setelah Anthony Van Leeuwenhoek menemukan mikroba, para ilmuwan
pada masa itu tertarik untuk mengetahui darimana asal usul mikroba
tersebut.
Sampai pertengahan abad 19, banyak ilmuwan percaya bahwa beberapa
bentuk kehidupan muncul dari bahan tak hidup.
Ada yang menduga bahwa mikroba muncul sebagai akibat dekomposisi
jaringan tumbuhan atau hewan yang mati, mereka mengira bahwa
organisme hidup berasal dari bahan mati yang mengalami
penghancuran.
Konsep seperti ini disebut dengan Generatio Spontanea atau
Abiogenesis.
Penganut Generatio Spontanea antara lain Aristoteles, Anthony Van
Leeuwenhoek, dan John Needham.
Munculnya Biogenesis
Dalam usahanya untuk membuktikan bahwa konsep generatio
spontanea atau Abiogenesis itu tidak benar, para peneliti
penentang konsep tersebut melakukan beberapa percobaan.
Hasil dari beberapa percobaan tersebut menunjukkan bahwa
segala bentuk kehidupan berasal dari sesuatu yang
hidup, yang disebut dengan konsep Biogenesis.
Penganut paham Biogenesis antara lain : Francesco Redi,
Lanzaro Spallanzani, Frans Schulze dan Theodor
Schwann, John Tyndall, Rudolf Virchow, dan Louis
Pasteur.
Percobaan Fransesco Redi
Percobaan Lanzaro Spallanzani
Percobaan Louis Pasteur
Periode Emas Mikrobiologi
Periode emas mikrobiologi terjadi pada tahun 1857-1914.
Pada periode tersebut terjadi kemajuan pesat dibidang
mikrobiologi yang dipelopori oleh Louis Pasteur dan
Robert Koch.
Penemuan dalam periode ini antara lain agen-agen
penyebab penyakit dan peranan sisem imun dalam
pencegahan penyakit.
Selama periode ini, ahli mikrobiologi mempelajari
aktivitas kimia mikroba, meningkatkan teknik
menggunakan mikroskop, menumbuhkan mikroba,
dan mengembangkan vaksin-vaksin.
Perkembangan Teknik dan Cara Kerja di
Laboratorium Mikrobiologi
Dalam penelitian tentang mikroba penyebab penyakit, Robert Koch
dan rekan-rekannya mengembangkan beberapa prosedur
laboratorium yang mempunyai dampak luar biasa terhadap
perkembangan mikrobiologi.
Hal ini mencakup prosedur untuk mewarnai bakteri agar mudah
memeriksanya (mudah dapat diamati) dan teknik untuk
membiakkan (menumbuhkan) mikroba di laboratorium.
Satu teknik yang dikembangkannya adalah penggunaan media, suatu
substrat untuk menumbuhkan bakteri, yang menjadi padat dan tetap
tembus pandang pada suhu inkubasi.
Media tersebut mengandung nutrisi bagi mikroba dan biasanya
menggunakan ekstrak ganggang laut (agar).
Media pertumbuhan
Konsep Biakan Murni
Media Agar merupakan substrat yang sangat baik untuk
memisahkan campuran mikroba sehingga masing-masing
jenisnya menjadi terpisah.
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba pada
media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan
dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun
untuk membentuk koloni, sekelompok massa sel yang dapat
dilihat dengan mata bugil.
Semua sel dalam koloni itu sama dan disebut dengan biakan
murni.
Biakan murni adalah biakan yang hanya mengandung satu
jenis mikroba.
Biakan murni dan campuran
Postulat Koch
1. Mikroba tertentu selalu dapat dijumpai berasosiasi
dengan penyakit tertentu.
2. Mikroba itu dapat diisolasi dan ditumbuhkan
menjadi biakan murni di laboratorium.
3. Biakan murni mikroba tersebut akan
menimbulkan penyakit itu bila disuntikkan pada
hewan yang rentan.
4. Penggunaan prosedur laboratorium
memungkinkan diperolehnya kembali mikroba
yang disuntikkan dari hewan yang sengaja diinfeksi
dalam percobaan.
Periode Kemoterapi
Setelah hubungan antara mikroba dan penyakit ditemukan, para
ahli mikrobiologi kedokteran selanjutnya memfokuskan pada
pencarian substansi yang mampu membunuh mikroba
patogen, tanpa membunuh hewan atau manusia yang
terinfeksi.
Perlakuan penyakit dengan menggunakan substansi kimia
disebut kemoterapi.
Bahan kimia yang dihasilkan bakteri atau fungi yang mampu
untuk membunuh mikroba lain disebut dengan antibiotik.
Bahan-bahan kemoterapi yang dibuat dalam laboratorium
disebut obat sintetik.
Antibiotik
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming.
Fleming menumbuhkan kultur bakteri yang terkontaminasi oleh kapang (mold)
dan dia penasaran dengan pertumbuhan kapang yang mengontaminasi kultur
bakterinya.
Di sekeliling kapang tersebut tumbuh terdapat zona bening dimana pertumbuhan
bakteri dihambat.
Selanjutnya, Fleming berusaha mengidentifikasi kapang yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kapang tersebut berasal dari spesies
Penicillium notatum.
Pada tahun 1928, Fleming menamai zat aktif penghambat yang dihasilkan kapang
tersebut dengan nama Penisilin.
Dengan demikian, Penisilin merupakan sebuah antibiotik yang dihasilkan oleh
fungi.
Penemuan Penisilin
Perkembangan terkini (Modern)
Bakteriologi
Mikologi
Parasitologi
Immunologi
Virologi
Teknologi DNA Rekombinan
Periode Kemoterapi dan Modern
Definisi Parasitologi
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad-jasad
yang hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau
pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk
mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
jasad itu.
Parasitos : jasad yang mengambil makanan; logos :
ilmu.
Yang termasuk dalam organisme parasit antara lain :
protozoa, Jamur (fungi), cacing, dan serangga (vektor).
Hospes merupakan tempat hidup organisme parasit.
Penyakit parasitik yang merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia
Malaria
Toksoplasmosis
Penyakit yang disebabkan cacing yang
ditularkan melalui tanah
Filariasis
Mikosis superfisialis
Terima kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai