Batasan:
Bakteriemia: adanya bakteri tanpa disertai adanya
gejala klinik. Sepsis: adanya bakteri disertai dengan gejala klinik. Pengaturan inflamasi menurut kwirtchhof:
Contoh:
Diare invasif ec salmonelosis.
Salmonela masuk ditangkap makrofag.. GALT..Sal limfe..Kel limfe mesenterium.Ductus torasicus.. Hematogenic spreading (Systemic infection)..Multiple organ disfunction.
Jika ada > 2 organ terkena jelek prognosanya. CO: Peningkatan enzim hati.
Pembagian sirs:
I. II. III.
IV.
SIRS (severe inflamatory response syndrome). Sepsis. Severe sepsis. Shock sepsis.
Sirs:
Demam:
Hiperpireksia: prognosa lebih baik karena pada suhu tinggi memebunuh kuman. Hipotermia: prognosa lebih buruk karena tak ada barier untuk membunuh kuman.
Kelainan hematologi:
Jika shock berat/ septic shock NO meningkat. Kriteria diagnostik bila > 2 kriteria dipenuhi.
II. Sepsis Bila 1 dan 2 dan kultur LCS atau darah ditemukan mikroorganisme +. III. Severe sepsis. Kriteria II ditambah penurunan perfusi. IV. Septic shock. III+ hipotensi dan as laktal di darah (keadaan asidosis)
disfungsi organ: 1. Cardiovaskular : Tekanan darah sistolik = 90mmHg atau MAP 70 mmHg yang berespon terhadap pemberian IVFD. 2. Renal: Output urin < 0,5 mL/kg per jam dalam 1 hari walupun mendapatkan resusitasi cairan.