Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN OPERASI REKONSTRUKSI DINDING DADA


DENGAN PENDEKATAN THORACOTOMY DAN OPEN REDUCTION
INTERNA FIXATION (ORIF) ATAS INDIKASI FLAIL CHEST DAN
CONTUSIO PULMONUM PADA Ny. T DI KAMAR OPERASI 2
INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD Dr. MOEWARDI
Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan dan Pelatihan Perawat Kamar Bedah
Stase BTKV RSUD Dr. Moewardi

Disusun oleh:
Ns. RIZQI LUQMANUL HAKIM, S.Kep.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PERAWAT KAMAR BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI ANGKATAN 25
TAHUN 2019
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN OPERASI REKONSTRUKSI DINDING DADA
DENGAN PENDEKATAN THORACOTOMY DAN OPEN REDUCTION
INTERNA FIXATION (ORIF) ATAS INDIKASI FLAIL CHEST DAN
CONTUSIO PULMONUM PADA Ny. T DI KAMAR OPERASI 2
INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD Dr. MOEWARDI

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Alamat : Sragen
Umur : 75 tahun
Diagnosa : Flail Chest + Contusio Pulmonum
Rencana Tindakan : Rekonstruksi dinding dada dengan pendekatan
Thoracotomy dan Open Reduction Interna Fixation
(ORIF)
Operator : dr. Soebandrijo, Sp.BTKV

B. Pre Operatif
1. Persiapan pasien
a. Assesment (Oservasi terakhir jam 06.50 WIB dari ICU)
Kesadaran : composmentis
GCS : E4V4M5
Tekanan darah : 154/91 mmHg
Nadi : 66 kali/menit
Respiratory rate : 17 kali/menit (teratur)
Suhu : 36,4 0C
Ukuran/reflek pupil : 3 mm/3 mm (+/+)
Terpasang IV catheter : no 22 pada 27 Agustus 2019
Terpasang NGT : pada 27 Agustus 2019
b. Di ruang transit IBS
1) Melakukan identifikasi pasien (Nama, tanggal lahir, dan nomor rekam
medis)
2) Memeriksa kelengkapan berkas rekam medis, meliputi:
a) Inform consent tindakan
b) Inform consent anestesi
c) Lembar konsul anastesi
d) Lembar konsul kardiologi
e) Lembar Assessment pra anastesi
f) Hasil pemeriksaan laboratorium
3) Mengkonfirmasi apakah pasien sudah puasa 6-8 jam sebelum operasi
4) Memeriksa apakah pasien sudah terpasang dower catheter atau belum
(pasien telah terpasang dower catheter)
5) Memastikan obat profilaksis sudah diberikan 30 – 60 menit sebelum
operasi (Cefazoline 2 gram telah diberikan 30 menit sebelum operasi)
6) Memeriksa kelengkapan hasil pemeriksaan radiologi
a) Hasil pemeriksaan CT Angograsi (16 Agustus 2019) 1 lembar
b) Hasil foto thorax (27 Agustus 2019) 1 lembar
c) Hasil foto thorax (24 Agustus 2019) 2 lembar (dari RSUD Sragen)
c. Di kamar operasi
1) Pasang catheter urine
2) Posisi pasien : Lateral Decubitus (miring ke kanan)
Perlengkapan untuk posisi pasien :
a) Penghalang samping
b) Sandaran tangan samping untuk tangan bagian bawah
c) Sandaran kaki untuk lithotomi dipakai untuk tangan sebelah atas,
bantal 2
d) Tali untuk fiksasi tubuh.
3) Lakukan desinfektan medan operasi dengan chlorhexidine
(menggunakan scrub brush), bethadine, dan alcohol 70%.

2. Persiapan alat dan bahan


a. Alat – alat steril
N Jenis Instrumen Nama Instrumen Jumlah
o
1 Instrumen Basic
Kelompok tajam a. Gunting jaringan 1
b. Gunting benang 1
Kelompok a. Klem bengkok besar 2
b. Klem bengkok sedang 1
penjepit
c. Klem kohcker 2
d. Duk klem 5 5
Kelompok a. Handle mess nomer 4 1
b. Pinset chirurgis 2
Pemegang
c. Pinset anatomis Panjang 2
(Grasping/holding d. Needle holder pendek 2
e. Sponge holder forcep 1
)
(untuk desinfektan medan
operasi)
2 Instrumen penunjang
Kelompok a. Wire holder 2
b. Wire cutter 1
Pemegang
(Grasping/holding
)
Kelompok penarik c. Hak scapula 1
d. Hak langen / langen back 2
(Retractor)
e. Hak finochieto 1
f. Wound hak besar 1
Lain- lain a. Bengkok (untuk tempat 2
handle mess dan sampah)
1
b. Kom untuk NaCl 0,9 %
1
c. Kom untuk Betadine
1
d. Kom untuk Alkohol
1
e. Linen set
1
f. Slup meja mayo
1
g. Handpiece couter
1
h. Kanul suction
1
i. Boor

b. Alat – alat tidak steril


1) Monitor
2) Mesin anestesi
3) Mesin suction
4) Lampu operasi
5) Electric Surgery Unit (mesin couter)
6) Meja mayo
7) Meja instrument
8) Meja operasi
9) Standard infus
10) Tempat sampah (medis, non medis, flabot dan linen)

c. Bahan habis pakai


N Nama alat/bahan Jumlah
o
1 Handscoon
a. Nomor 6,5 2
b. Nomor 7 3
c. Nomor 7,5 3
2 Desinfektan
a. Alkohol 70% 200 cc
b. Providone iodine 2 botol (per botol
65 cc)
c. NaCl 0,9 %
1 flabot
3 Apron 5
4 Negative plate bipolar 1
5 Selang suction 1
6 Transofix 1
7 Sufratule 1
8 Kassa steril 50
9 Underpad 1
10 Set Dower Catheter
a. Folley catheter no 16 1
b. Aquades 25 mL 1
c. Cathejell 1
d. Urine bag 1
11 Aquades 1 liter 1
12 Kischner wire 1,4 mm 3
13 Wire coil 0,4 mm (untuk fiksasi kishcner wire 1,4 30 cm
mm yang telah terpasang pada costae )
14 Benang PolyGlicolid Acid (PGA) multifilament 2
absorbable (Safil) no 1 tapper (untuk menjahit
otot dan fascia)
15 Benang PolyGlicolid Acid (PGA) multifilament 2
absorbable (Safil) no 3/0 tapper (untuk menjahit
subcutis)
16 Benang syntetic monofilament absorbable 3/0 1
(monosyn) nomor 3/0 cutting (untuk menjahit
kulit subkutikuler)
17 Benang silk multifilament non absorbable 1
(Silkam) no 1 cutting (untuk fiksasi drain)
18 Vacum drain (Removax) no 14 1
19 Plester Hipafix 1

C. Intra Operatif
No Langkah – langkah Instrumen
tindakan
1 Scrubbing, gowning dan a. Set linen
b. Handscoon sesuai ukuran
gloving
c. Perawat instrument menata instrument
diatas meja mayo
d. Perawat instrument memakaikan
gaun/jas dan handscoon operasi kepada
operator
Desinfektan area operasi Perawat instrumen memberikan spongs
holder forceps, kassa steril, kom berisi
betadine, dan kom berisi Alkohol 70 %
kepada asisten 1 untuk melakukan
desinfektan.
2 Melakukan draping a. Perawat instrument dan asisten 1
memasang doek sedang bagian bawah
tubuh, doek kecil bagian atas, samping
kanan, dan samping kiri tubuh, diakhiri
dengan doek lubang tengah
b. Menjepit doek dengan doek klem
3 Mendekatkan instrument a. Perawat instrument memasang kabel
dan alat penunjang operasi couter dan selang suction + kanul
suction, ikat dengan kassa sedang lalu
fiksasi dengan 1 doek klem.
b. Perawat instrument mengecek fungsi
kelayakan alat
c. Perawat instrument mendekatkan meja
mayo dan meja instrument.
4 Time Out a. Tim operasi memperkenalkan diri dan
tugasnya

b. Mengkonfirmasi nama pasien, prosedur


dan dimana insisi akan dilakukan

c. Memastikan apakah obat profilaksis


sudah diberikan 30 – 60 menit sebelum
operasi

d. Operator menjelaskan kemungkinan


kesulitan yang dihadapi dan langkah
yang akan diambil

e. Tim anastesi menjelaskan hal khusus


yang perlu diperhatikan

f. Perawat bedah memastkan instrument


sudah steril dan alat penunjang lainnya
sudah siap
g. Memastikan apakah hasil pemeriksaan
radiologi perlu ditampilkan atau tidak

h. Operator memimpin doa.

5 Insisi kulit pada bagian a. Berikan operator bengkok berisi


postero lateral mid ICS 4 handle mess no 4 dan mess no 20
b. Berikan asisten 1 pinset chirurgies
dan 5
c. Berikan asisten 2 kanul suction
d. Berikan kassa lepas untuk merawat
perdarahan
6 Memperdalam insisi area a. Berikan operator handpiece couter dan
operasi sampai menembus pinset chirurgies
b. Berikan asisten 1 pinset chirurgies
lapisan otot
c. Asisten 2 memegang kanul suction
untuk menyerap asap dari pembakaran
couter
d. Berikan kassa lepas untuk merawat
perdarahan
7 Melebarkan medan operasi a. Berikan asisten 1 hak scapula
b. Ketika lebar medan operasi dirasa
sudah cukup, berikan asisten 1 hak
finoschieto untuk menggantikan hak
scapula
8 Melakukan deseksi pada a. Berikan operator handpiece couter dan
otot untuk memudahkan pinset anatomis
b. Berikan asisten 1 klem besar dan pinset
melihat tulang costae
anatomi
c. Asisten 2 memegang kanul suction
untuk menyerap asap dari pembakaran
couter
d. Berikan kassa lepas untuk merawat
perdarahan
9 Melakukan fiksasi pada a. Berikan klem pada operator untuk
tulang costae yang patah memegang tulang costae
b. Perawat instrument menyiapkan bor
(costae ke 2, 3, 4, 5 dan 7)
dan memotong kischner wire 1,4 mm
dengan menggunakan
menjadi dua bagian dengan
kishcner wire
menggunakan wire cuter
c. Berikan bor yang telah dipasang wire
kepada operator
d. Berikan asisten 1 hak langenbeck
(untuk melebaran lagi area operasi) dan
pinset chirurgies (untuk membantu
wire masuk ke dalam intra medular
tulang costae)
e. Operator memasang wire pada costae
ke 4
f. Berikan asisten 2 needle holder wire
dan wire cutting untuk memotong wire
g. Ulangi point a sampai f pada costae ke
2, 3, 5, dan 7
10 Mengamankan ujung wire a. Berikan operator needle holder wire
b. Berikan asisten 1 klem besar
dengan cara
membengkongkan ujung
wire ke arah tulang costae
11 Melakukan fiksasi antar a. Perawat instrument memotong wire
ujung wire 1,4 mm pada coil sepanjang 30 mm
b. Berikan operator needle holder wire
bagian segmental dengan
dan wire coil
menggunakan wire coil
c. Berikan asisten 1 wire cutter
12 Membersihkan area d. Berikan kom berisi NaCl 0,9 % kepada
operasi menggunakan asisten 1
e. Berikan asisten 2 kanul suction
NaCl 0,9 %
f. Berikan kassa lepas untuk merawat
perdarahan
13 Memastikan seluruh area a. Berikan operator handpiece couter dan
insisi sudah tidak terjasi pinset anatomis untuk menghentikan
perdarahan sisa sisa perdarahan
b. Berikan kassa lepas untuk merawat
perdarahan
14 Memasang drain a. Berikan asisten 1 drain removax no 14
b. Berikan assten 2 sambungan drain tube
15 Melakukan fiksasi drain a. Berikan needle holder, pinset
chirurgies, dan benang silk
multifilament non absorbable (Silkam)
no 1 cutting untuk fiksasi drain kepada
asisten 1
b. Berikan asisten 2 gunting benang
16 Sign Out Perawat instrument mengecek kelengkapan
kassa dan instrumen. Inventaris alat dan
kasa, pastikan berjumlah lengkap.
17 Menjahit luka insisi a. Berikan asisten 1 needle holder, pinset
anatomis dan benang PolyGlicolid
Acid (PGA) multifilament absorbable
(Safil) no 1 tapper (untuk menjahit otot
dan fascia)
b. Berikan asisten 2 gunting benang
c. Berikan asisten 1 needle holder, pinset
anatomis dan benang PolyGlicolid
Acid (PGA) multifilament absorbable
(Safil) no 3/0 tapper (untuk menjahit
subcutis)
d. Berikan asisten 1 needle holder, pinset
chirurgies dan benang syntetic
monofilament absorbable 3/0
(monosyn) nomor 3/0 cutting (untuk
menjahit kulit subkutikuler)
18 Merawat luka insisi yang a. Perawat instrument menyiapkan
telah dijahit sufratule
b. Berikan kassa yang telah dibasahi
NaCl 0,9% untuk membersihkan
luka
c. Berikan kassa kering untuk
mengeringkan area yang telah
dibersihkan
d. Berikan asisten 1 sufratule yang
telah dipotong
e. Tutup dengan kassa steril dan
plester hipafix
19 Operasi selesai Cek kelengkapan alat, cuci dan bersihkan.
Alat siap disteril ulang.

D. Post Operatif
1. Situation
Pasien mengalami nyeri post operasi.
2. Background
Tidak ada penyulit selama tindakan operasi, jenis anastesi yang digunakan
adalah general anastesi. Tindakan operasi yang dilakukan adalah rekonstruksi
dinding dada dengan Open Reduction Interna fixation (ORIF). Pasien
terpasang vacuum drain, dan implant (kishcner wire 1,4 mm)
3. Assesments
Observasi terakhir pada pukul 14.30 WIB
Aldrete score :8
Tekanan darah : 145/90 mmHg
Nadi : 68 kali/menit
Respiratory rate : 19 kali/menit (teratur)
Suhu : 36,1 0C
Luka : luka post operasi dengan lebar insisi + 25 cm tertutup
kassa steril
4. Recommendation
a. Rawat post operasi di ruang ICU
b. Terapi post operasi
1) Infus NaCl 0,9 %
2) Ampicilin Sulbactam 1 gram/12jam
3) Ketopain injeksi 1 ampul/12 jam
4) Transfusi 1 kolf PRC
c. Evaluasi urine output, tanda – tanda vital, dan pertahankan WSD yang
telah terpasang.

E. Evaluasi
1. Kelengkapan instrument
Instrument lengkap, tidak ada instrument atau kassa yang tertinggal di dalam
area operasi. Jumlah kassa yang digunakan berjumlah 50 lembar.
2. Proses operasi
Insisi dilakukan pada bagian posterolateral sinistra. Kemudian dilakukan
reposisi dan fiksasi pada costae ke 2, 3, 4, 5, dan 7 dengan menggunakan
kischner wire (intra medulare). Fraktur segmental terjadi pada costae ke 4.
Telah dilakukan eksplorasi robekan pada paru (tidak ada robekan pada paru).
Luka operasi telah dijahit dan dilakukan rawat perdarahan dengan ditutup
menggunakan kassa steril dan pemasangan vacuum drain.
3. Bahan pemeriksaan
Tidak ada pemeriksaan patologi anatomi.

Anda mungkin juga menyukai