Nim : 181101130
Email: nurafrinasahira3@gmail.com
Abstrak
Abstract
tanggung jawab, dan tanggung gugat keperawatan baik dari pengkajian sampai
perawat, sumber data dan sebagai sarana evaluasi serta pendokumentasian asuhan
penelitian (Teytelman 2002 keperawatan. Dokumentasi keperawatan
;jefferies,johnson,nichols & Lad, 2012). merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
Keperawatan merupakan bagian integral yang dimiliki perawat dalam melakukan
yang tidak dapat dipisahkan dari upaya catatan keperawatan yang berguna untuk
kepentingan klien, perawat dan tim dan Wilt (2007) adalah meliputi usia,
kesehatan dalam memberikan pelayanan pengalaman atau masa kerja dan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang pendidikan.Menurut Hurst (2005), beban
akurat dan lengkap secara tertulis dengan kerja yang tinggi di ruang perawatan
tanggung jawab perawat. (Nursalam). menyebabkan kurang maksimalnya
Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak
pelaksanaan dokumentasi kegiatan
lengkap disebabkan beberapa hal. Menurut
perawat. Menurut Hurst (2005)
Bergh, dan Friberg (2007), pen-dokumentasian
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
tidak memadai disebabkan oleh tidak
ketergantungan pasien maka akan semakin
sinkronnya proses keperawatan yang
didokumentasikan. Menurut Wong (2009) Penelitian Mobiliu (2005) menjelaskan
perawat terkadang inkonsisten dalam men- bahwa beban kerja paling tinggi yaitu pada
dokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan. shift pagi. Hal tersebut disebabkan oleh
Pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat tindakan prosedural keperawatan sebanyak
tidak terstruktur dan jarang didokumentasikan 70% dilakukan pada waktu jaga pagi
(Fribeg, Bergh & Lepp, 2006). Tanda tangan (Cardona, Tappen, Tertill, Acosta, &
setiap kegiatan perawat, simbol dan singkatan Eusebe, 1997). Beban kerja perawat tinggi
dalam dokumentasi masih belum dilakukan
menyebabkan 95% perawat melewatkan
dengan konsisten (Rykkje, 2009). Tulisan pe-
waktu istirahatnya (Al-Kandari & Thomas,
rawat kadang-kadang tidak jelas dan kalimat
2008). Menurut Sochalski (2004), kualitas
yang tidak sesuai dengan intervensi yang
asuhan keperawatan sangat bergantung
dilakukan (Karslen, 2007).
dari jumlah pasien yang dirawat, semakin
Selain itu, perawat kadang-kadang menulis
banyak pasien maka beban kerja semakin
pendokumentasian tindakan pada tempat yang
tinggi sehingga menyebabkan dokumentasi
salah dalam format yang sudah ditetapkan
asuhan keperawatan tidak maksimal.
(Hayrinen & Saranto 2009).Penelitian terkait
pendokumentasian yang dilakukan di instalasi
banyak tindakan yang akan diberikan dan
rawat inap Rumah sakit Marinir Cilandak akan semakin menambah beban kerja
Jakarta adalah rata-rata pen-dokumentasian perawat. Lebih lanjut Myny, et al. (2012)
sebesar 60,77%. Hal ini masih dibawah mengidentifikasi dari sejumlah faktor yang
standar yang ditetapkan depkes yaitu >85% memengaruhi beban kerja, faktor yang
(Lusianah, 2008). Pelaksanaan paling berdampak adalah terkait jumlah
pendokumentasian yang tidak lengkap dapat pekerjaan yang dikerjakan perawat.
dipengaruhi karakteristik individu (Potter &
Pendokumentasian yang tidak lengkap
Perry, 2010). Karakteristik perawat
akan memberikan kerugian bagi klien
menurut Kane, Shamliyan, Mueller, Duval,
karena infor-masi penting terkait
perawatan dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kepatuhan perawat dalam
terabaikan (Teytelman, 2002). Braaf, pendokumentasian asuhan keperawatan di
Manias dan Riley (2011) menjelaskan ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu
Kudus.
bahwa pendokumentasian yang tidak
efisien dan tidak efektif akibat dari kualitas METODE
dan ke-akuratannya kurang memadai Penelitian ini menggunakan adalah metode
komunikasi antar perawat maupun profesi deskriptif dengan metode survei analitik
lain. Komisi keselamatan perawatan dan yaitu berupa pengamatan dan pemantauan
kualitas kesehatan Australia pada 2008 terhadap obyek yang diteliti dengan
manajemen klinis berasal dari kesalahan berupa kuesioner. Desain penelitian cross
RS Mardi Rahayu Kudus. Semakin tenaga unsur tenaga 0,004 dan motivasi .Semakin
tidak memadai dan motivasi yang tidak tenaga tidak memadai dan motivasi yang
ada akan menurunkan kualitas asuhan tidak ada akan menurunkan kualitas
keperawatan, terbukti dengan nilai peluang asuhan keperawatan, terbukti dengan nilai
yang paling kecil yaitu 0,1770. Sebaliknya peluang yang paling kecil yaitu 0,1770.
memadai dan motivasi yang tinggi maka tenaganya memadai dan motivasi yang
terbukti dengan nilai peluang yang terbukti dengan nilai peluang yang
penunjang dan macam kegiatan yang hubungan antara unsur tenaga, pelatihan,
ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu
tidak sesuai di setiap ruangan maka akan Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu
kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. motivasi yang tidak ada akan menurunkan
asuhan keperawatan berarti fungsi dengan nilai peluang yang paling kecil
mempunyai fungsi dan manfaat yang diatas, maka disarankan beberapa hal
maksimal dalam peningkatan kualitas sebagai berikut bagi Institusi Rumah Sakit
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tetapi Mardi Rahayu Kudus agar lebih