Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama: Nur Afrina Sahira Purba

Nim : 181101130

Email: nurafrinasahira3@gmail.com

Abstrak

Pelaksanaan pendokumentasian adalah indikator kinerja perawat yang dipengaruhi oleh


karakteritik dan beban kerja perawat. Kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan
merupakan bagian dari kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui analisis faktor faktor yang mempemgaruhi pelaksanaan pendokumentasian pelaksanaan
asuhan keperawatan. . Metode yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross
sectional dengan sampel 80 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner faktor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan. Data diolah dengan uji
statistik chi square dan uji regresi logistik.Hasil penelitian : menunjukan bahwa ada hubungan antara
unsur tenaga (p value = 0,003), pelatihan (p value = 0,001), sarana (p value = 0,006), supervisi (p
value = 0,0017), reward (p value = 0,0017), punishment (p value = 0,002), waktu (p value = 0,037),
kegunaan (p value = 0,0013) dan motivasi (p value = 0,002) dengan pelaksanaan pendokumentasian
proses keperawatan ( p < 0,05 ; α = 0,05 ), setelah itu dilakukan uji regresi logistik untuk mencari
faktor yang dominan, yaitu unsur tenaga (sig: 0,004) dan motivasi (sig: 0,011), Kesimpulan:
disarankan untuk memperbaiki ketenagaan, mempertahankan dan meningkatkan motivasi perawat
dalam melaksanakan pendokumentasian proses keperawatan.

Kata kunci : Faktor-faktor, pendokumentasian, asuhan keperawatan

Abstract

Implementation of documentation is an indicator of nurse performance that is influenced by nurses'


characteristics and workload. Completeness of documentation of nursing care is part of the quality of
nursing services at the hospital. This study aims to determine the analysis of factors that influence the
implementation of the implementatin of nursing care documentation. . The method used is an analytic
survey with cross sectional approach with a sample of 80 respondents. The instrument used was a
questionnaire which influenced the implementation of documentation of the nursing process. Data
were processed with chi square statistical test and logistic regression test. The results of the study:
showed that there was a relationship between energy elements (p value = 0.003), training (p value =
0.001), facilities (p value = 0.006), supervision (p value = 0.0017), reward (p value = 0.0017),
punishment (p value = 0.002), time (p value = 0.037), usefulness (p value = 0.0013) and motivation
(p value = 0.002) with implementation documenting the nursing process (p <0.05; α = 0.05), after
which a logistic regression test was performed to look for the dominant factors, namely the energy
element (sig: 0.004) and motivation (sig: 0.011). Conclusion: it is recommended to improve
manpower, maintain and increase nurses' motivation in carrying out the nursing process
documentation.

Keywords: Factors, documentation, nursing care

PENDAHULUAN pelayanan kesehatan secara keseluruhan.


Keperawatan adalah ilmu yang berkenaan
Pendokumentasian merupakan bukti legal
dengan masalah-masalah fisik, psikologis,
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
sosiologis, budaya dan spiritual dari
Kualitas pelayanan disuatu rumah sakit,
individu. Selain itu pelayanan keperawatan
salah satunya dapat dilihat dari
merupakan salah satu faktor penentu baik
pelaksanaan pendokumentasian asuhan
buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh
keperawatan. Pendokumentasian asuhan
karena itu kualitas pelayanan keperawatan
keperawatan dilakukan sebagai bukti
perlu dipertahankan dan ditingkatkan
tindakan keperawatan sudah dilakukan
seoptimal mungkin (Depkes,RI).
secara professional dan legal sehingga
dapat memberikan perlindungan pada Untuk menilai kualitas pelayanan

perawat dan pasien (Iyer&Camn,2005). keperawatan diperlukan adanya standar

Pendokumentasian berguna bagi rumah praktik keperawatan yang merupakan

sakit dalam meningkatkan standar pedoman bagi perawat dalam

akreditasi, sebagai alat komunikasi antar melaksanakan asuhan keperawatan yang

profesi, indikator pelayanan mutu, bukti diwujudkan dalam bentuk proses

tanggung jawab, dan tanggung gugat keperawatan baik dari pengkajian sampai
perawat, sumber data dan sebagai sarana evaluasi serta pendokumentasian asuhan
penelitian (Teytelman 2002 keperawatan. Dokumentasi keperawatan
;jefferies,johnson,nichols & Lad, 2012). merupakan bukti pencatatan dan pelaporan
Keperawatan merupakan bagian integral yang dimiliki perawat dalam melakukan
yang tidak dapat dipisahkan dari upaya catatan keperawatan yang berguna untuk
kepentingan klien, perawat dan tim dan Wilt (2007) adalah meliputi usia,
kesehatan dalam memberikan pelayanan pengalaman atau masa kerja dan
kesehatan dengan dasar komunikasi yang pendidikan.Menurut Hurst (2005), beban
akurat dan lengkap secara tertulis dengan kerja yang tinggi di ruang perawatan
tanggung jawab perawat. (Nursalam). menyebabkan kurang maksimalnya
Pendokumentasian asuhan keperawatan tidak
pelaksanaan dokumentasi kegiatan
lengkap disebabkan beberapa hal. Menurut
perawat. Menurut Hurst (2005)
Bergh, dan Friberg (2007), pen-dokumentasian
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
tidak memadai disebabkan oleh tidak
ketergantungan pasien maka akan semakin
sinkronnya proses keperawatan yang
didokumentasikan. Menurut Wong (2009) Penelitian Mobiliu (2005) menjelaskan

perawat terkadang inkonsisten dalam men- bahwa beban kerja paling tinggi yaitu pada
dokumentasikan waktu pelaksanaan tindakan. shift pagi. Hal tersebut disebabkan oleh
Pendidikan kesehatan yang dilakukan perawat tindakan prosedural keperawatan sebanyak
tidak terstruktur dan jarang didokumentasikan 70% dilakukan pada waktu jaga pagi
(Fribeg, Bergh & Lepp, 2006). Tanda tangan (Cardona, Tappen, Tertill, Acosta, &
setiap kegiatan perawat, simbol dan singkatan Eusebe, 1997). Beban kerja perawat tinggi
dalam dokumentasi masih belum dilakukan
menyebabkan 95% perawat melewatkan
dengan konsisten (Rykkje, 2009). Tulisan pe-
waktu istirahatnya (Al-Kandari & Thomas,
rawat kadang-kadang tidak jelas dan kalimat
2008). Menurut Sochalski (2004), kualitas
yang tidak sesuai dengan intervensi yang
asuhan keperawatan sangat bergantung
dilakukan (Karslen, 2007).
dari jumlah pasien yang dirawat, semakin
Selain itu, perawat kadang-kadang menulis
banyak pasien maka beban kerja semakin
pendokumentasian tindakan pada tempat yang
tinggi sehingga menyebabkan dokumentasi
salah dalam format yang sudah ditetapkan
asuhan keperawatan tidak maksimal.
(Hayrinen & Saranto 2009).Penelitian terkait
pendokumentasian yang dilakukan di instalasi
banyak tindakan yang akan diberikan dan

rawat inap Rumah sakit Marinir Cilandak akan semakin menambah beban kerja
Jakarta adalah rata-rata pen-dokumentasian perawat. Lebih lanjut Myny, et al. (2012)
sebesar 60,77%. Hal ini masih dibawah mengidentifikasi dari sejumlah faktor yang
standar yang ditetapkan depkes yaitu >85% memengaruhi beban kerja, faktor yang
(Lusianah, 2008). Pelaksanaan paling berdampak adalah terkait jumlah
pendokumentasian yang tidak lengkap dapat pekerjaan yang dikerjakan perawat.
dipengaruhi karakteristik individu (Potter &
Pendokumentasian yang tidak lengkap
Perry, 2010). Karakteristik perawat
akan memberikan kerugian bagi klien
menurut Kane, Shamliyan, Mueller, Duval,
karena infor-masi penting terkait
perawatan dan kondisi kesehatannya mempengaruhi kepatuhan perawat dalam
terabaikan (Teytelman, 2002). Braaf, pendokumentasian asuhan keperawatan di

Manias dan Riley (2011) menjelaskan ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu
Kudus.
bahwa pendokumentasian yang tidak
efisien dan tidak efektif akibat dari kualitas METODE
dan ke-akuratannya kurang memadai Penelitian ini menggunakan adalah metode

menyebabkan terjadinya kesalahan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian

komunikasi antar perawat maupun profesi deskriptif dengan metode survei analitik

lain. Komisi keselamatan perawatan dan yaitu berupa pengamatan dan pemantauan

kualitas kesehatan Australia pada 2008 terhadap obyek yang diteliti dengan

mengidentifikasi 13% dari kesalahan menggunakan instrumen penelitian yang

manajemen klinis berasal dari kesalahan berupa kuesioner. Desain penelitian cross

dokumentasi (Jefferies, Johnson, Nicholls sectional (belah melintang) dimana

& Lad, 2012). pengukuranpelaksanaan


pendokumentasian proses keperawatan
TUJUAN
sebagai variabel terikat dilakukan
Menurut kajian (krisntina S,2011) tujuan bersamaan dengan pengukuran variabel
umum untuk mengetahui analisis faktor-faktor bebas yang meliputi unsur masukan,
yang mempengaruhi pelaksanaan lingkungan dan proses. (Azis
pendokumentasian asuhan keperawatan di Alimul).Populasi adalah keseluruhan
ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu
subyek penelitian yang diteliti. (Arikunto).
Kudus. Tujuan Khususnya yaitu mengetahui
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pengaruh unsur tenaga (jumlah, pelatihan) dan
perawat yang bekerja di Instalasi Rawat
sarana terhadap pendokumentasian asuhan
Inap RS Mardi Rahayu Kudus, sebanyak
keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit
342 orang.Sampel adalah sebagian atau
Mardi Rahayu Kudus, mengetahui pengaruh
unsur lingkungan manajemen (supervisi, wakil dari populasi yang diteliti dan
reward dan punishment) dalam dianggap mewakili seluruh populasi
pendokumentasian asuhan keperawatan di (Arikunto). Penelitian ini menggunakan
ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu probability sampling dengan teknik
Kudus, mengetahui pengaruh unsur proses proportional random sampling, yaitu
(waktu, kegunaan dan motivasi) dalam untuk mengetahui beberapa variabel pada
pendokumentasian asuhan keperawatan di
populasi dan untuk mengetahui perbedaan
ruang rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu
ciri atau karakteristik diantara strata-strata
Kudus dan menganalisis faktor dominan yang
yang ada secara acak dengan
membandingkanproporsi diantara jumlah PEMBAHASAN
perawat yang sesuai dengan kriteria inklusi Meurut pengkajian (Kristhina S, 2011).
dari masing-masing ruangan. (Nursalam). Setelah dilakukan uji hubungan dengan
Analisa yang digunakan menggunakan 3 Chi Square, didapatkan hasil bahwa ada
analisa. Analisa univariat menggunakan hubungan antara unsur tenaga, pelatihan,
deskriptif frekuensi. Analisa bivariat sarana, supervisi, reward, punishment,
menggunakan Uji Chi Square. Analisa waktu, kegunaan dan motivasi dengan
Multivariat menggunakan Uji Regresi pendokumentasian asuhan keperawatan di
Logistik. Dilakukan dengan uji SPSS. Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu
HASIL Kudus dengan masing-masing nilai 
0,003 ;  0,001 ;  0,006 ;  0,017 ; 
Hasil pembahasan dari penelitian(Kristina
0,017 ;  0,002 ;  0,037 ;  0,013;  0,002
S, 2011)disimpulkan bahwa ada hubungan
.
antara unsur tenaga, pelatihan, sarana,
Kemudian faktor-faktor yang ada
supervisi, reward, punishment, waktu,
hubungannya diujikan lagi dengan
kegunaan dan motivasi dengan
Regresi Logistik. dan didapatkan hasil
pendokumentasian asuhan keperawatan di
bahwa faktor tenaga dan motivasi adalah
Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu
faktor dominan yang mempengaruhi
Kudus.Faktor tenaga dan motivasi
pendokumentasian asuhan keperawatan di
merupakan faktor yang paling dominan
Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu
yang mempengaruhi pendokumentasian
asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap Kudus dengan nilai  masing-masing,

RS Mardi Rahayu Kudus. Semakin tenaga unsur tenaga 0,004 dan motivasi .Semakin

tidak memadai dan motivasi yang tidak tenaga tidak memadai dan motivasi yang

ada akan menurunkan kualitas asuhan tidak ada akan menurunkan kualitas

keperawatan, terbukti dengan nilai peluang asuhan keperawatan, terbukti dengan nilai

yang paling kecil yaitu 0,1770. Sebaliknya peluang yang paling kecil yaitu 0,1770.

semakin perawat merasa tenaganya Sebaliknya semakin perawat merasa

memadai dan motivasi yang tinggi maka tenaganya memadai dan motivasi yang

akan meningkatkan kualitas tinggi maka akan meningkatkan kualitas

pendokumentasian asuhan keperawatan, pendokumentasian asuhan keperawatan,

terbukti dengan nilai peluang yang terbukti dengan nilai peluang yang

semakin besar yaitu 0,9288. semakin besar yaitu 0,9288.Faktor tenaga,


diantaranya jumlah dan komposisi tenaga
keperawatan, kebijakan pengaturan dinas, pendokumentasian asuhan keperawatan
uraian tugas perawat, kebijakan personalia, juga tidak akan berfungsi maksimal.
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja,
tenaga perawat spesialis. Faktor PENUTUP
lingkungan, diantaranya tipe dan lokasi
rumah sakit, fasilitas dan jenis pelayanan, Hasil pembahasan dari penelitian

kelengkapan peralatan medik, pelayanan kemudian disimpulkan bahwa ada

penunjang dan macam kegiatan yang hubungan antara unsur tenaga, pelatihan,

dilaksanakan seperti penyuluhan dan sarana, supervisi, reward, punishment,

kunjungan rumah. Faktor organisasi, waktu, kegunaan dan motivasi dengan

diantaranya mutu pelayanan yang pendokumentasian asuhan keperawatan di

ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu

pengembangan. Kudus.Faktor tenaga dan motivasi

Banyak faktor yang mempengaruhi merupakan faktor yang paling

ketenagaan di rumah sakit. Dengan dominanyangmempengaruhi

ketenagaan yang kurang dan formasi yang pendokumentasian asuhan keperawatan di

tidak sesuai di setiap ruangan maka akan Ruang Rawat Inap RS Mardi Rahayu

mempengaruhi terhadap penurunan Kudus. Semakin tenaga tidak memadai dan

kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. motivasi yang tidak ada akan menurunkan

Dengan penurunan kualitas dokumentasi kualitas asuhan keperawatan, terbukti

asuhan keperawatan berarti fungsi dengan nilai peluang yang paling kecil

dokumentasi sebagai alat komunikasi, yaitu 0,1770. Sebaliknya semakin perawat

mekanisme pertanggung gugatan, metode merasa tenaganya memadai dan motivasi

pengumpulan data, sarana pelayanan yang tinggi maka akan meningkatkan

keperawatan, sarana evaluasi, sarana kualitas pendokumentasian asuhan

meningkatkan kerjasama antar tim keperawatan, terbukti dengan nilai peluang

kesehatan, sarana pendidikan, audit yang semakin besar yaitu 0,9288.

pelayanan keperawatan, akan tidak Setelah melakukan kesimpulan

mempunyai fungsi dan manfaat yang diatas, maka disarankan beberapa hal

maksimal dalam peningkatan kualitas sebagai berikut bagi Institusi Rumah Sakit

pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tetapi Mardi Rahayu Kudus agar lebih

ada beberapa perawat yang juga memperhatikan faktor-faktor yang

berpendapat, walaupun tenaga cukup tetapi mempengaruhi kepatuhan perawat dalam

motivasi perawat tidak ada maka pendokumentasian asuhan keperawatan


terutama faktor dominan yaitu faktor penelitian misalnya tentang pengalaman
tenaga dan motivasi perawat. Rumah Sakit atau persepsi perawat dalam
Mardi Rahayu Kudus perlu pendokumentasian asuhan keperawatan
memperhatikan tenaga perawat di setiap dan bagaimana pendokumentasian asuhan
ruangan dengan memperhatikan faktor keperawatan agar lebih komunikatif dan
tenaga dan ketergantungan pasien dan praktis. Di era globalisasi ini perlu peneliti
memaksimalkan tenaga dalam satu lain memperhatikan aspek Sistem
ruangan. Perlu diadakan penyegaran Informasi Manajemen Kesehatan dengan
tentang pendokumentasian asuhan komputerisasi. Hal ini perlu diteliti agar
keperawatan bagi tenaga keperawatan di lebih tahu aspek-aspek lain yang dapat
RS Mardi Rahayu Kudus. Perlu mempengaruhi pendokumentasian asuhan
mempertahankan dan meningkatkan keperawatan.
motivasi perawat dalam melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan
salah satu contoh dengan pelatihan tentang
DAFTAR PUSTAKA
motivator ataupun dengan memberdayakan
Azis A. (2011). Analisis Proses
kemampuan staf dalam memotivasi
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
perawat sehingga kesadaran diri perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa
akan meningkat.
Provinsi Aceh. Program Studi S2 Ilmu
Dengan demikian pendokumentasian
Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah
asuhan keperawatan akan berhasil dengan
Mada.
baik sehingga kepuasan pasien akan
Duffield, C. (2011). Nursing staffing,
meningkat juga. Bagi perawat RS Mardi
nursing workload, the environment and
Rahayu Kudus agar mempunyai wawasan
patients outcomes. Applied Nursing
yang lebih luas tentang dokumentasi
Research, 24, 244–255.
karena itu yang menjadi tolok ukur
Hartati. (2010). Analisis Kelengkapan
keberhasilan pelayanan terutama untuk
Dokumentasi Proses Keperawatan Pasien
meningkatkan kepuasan kerja dan pasien.
Rawat Inap di RSU PKU Muhammadiyah
Bagi peneliti yang mempunyai minat
Gombong Jawa Tengah. http://digilib.
serupa perlu dikaji lebih lanjut tentang
stikesmuhgombong. ac.id.
faktor-faktor yang mempengaruhi
Jefferies, D., Johnson, M., Nicholls, D., & Lad,
kepatuhan perawat dalam
S. (2012). A ward-based writing coach
pendokumentasian asuhan keperawatan
program to improve the quality of nursing
dan lebih detail lagi dalam melakukan
documentation. Journal Nurse Education Melaksanakan Asuhan Keperawatan di
Today, 32, 647–651. IRNA RS Dr. H. M. Ansari Saleh
Banjarmasin. Depok : Tesis FIK UI
Nurcholis M. (2010). Implementasi
Sudoyono, B., Setya D., Atiningtyas A.
keperawatan. Makalah dokumentasi
(2017). Gambaran Kemampuan Berpikir
keperawatan
Kritis Perawat Primer Dalam
Nurjanah S. (2013). Gambaran
Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di RS
Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan
Islam Surakarta. Surakarta : Universitas
Keperawatan di RSUD Pandan Arang
Negeri Surakarta
Boyolali. Fakultas Ilmu Kesehatan
Sugiharto, A.S., Keliat, B.A., Hariyati,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
T.S. (2012). Manajemen keperawatan
Nursalam. (2011). Manajemen
aplikasi MPKP di rumah sakit. Jakarta:
Keperawatan. Edisi 3. Salemba medika;
EGC.
287-94.
Pancaningrum D. (2015). Sistem Sukihananto. (2010). Hubungan
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan dokumentasi keperawatan berbasis
di Rumah Sakit. Pasca Sarjana Peminatan komputer dengan daya berpikir kritis
Kepemimpinan dan Manajemen perawat pada pelaksanaan proses
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan keperawatan di RSUD Banyumas. Tesis
Universitas Indonesia FIK UI
Suryani M, Sayono. (2015). Hubungan
PPNI, AIPNI dan AIPDiKI. (2012).
Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja
Standar Kompetensi Perawat Indonesia,
dengan Kelengkapan Pengisian
Jakarta.
Dokumentasi Pengkajian Asuhan
Rimbun LR. (2012). Penerapan Keperawatan di RSUD Tugurejo
Dokumentasi Keperawatan Elektronik Semarang. Program Studi S1 Keperawatan
dalam Praktek Keperawatan Sebagai STIKES
Aplikasi dari Teknologi Informasi Telogorejo.
Keperawatan. program magister Wariyanti AS. (2014). Hubungan antara
keperawatan kekhususan manajemen dan Kelengkapan Informasi Medis Dengan
kepemimpinan keperawatan. FIK UI. Keakuratan Kode Diagnosis pada
Rusmegawati. (2011) Pengaruh Supervisi Dokumen Rekam Medis Rawat Inap di
Reflektif Interaktif terhadap Keterampilan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Berpikir Kritis Perawat dalam Karanganyar. Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai