A DENGAN DIAGNOSA
STROKE HEMORAGIK
OLEH :
MUJAIMAH
NIM : 17.20.2777
OLEH :
MUJAIMAH
NIM : 17.20.2777
Banjarmasin
Mengetahui,
Preseptor Akademik
A : V : P : U:
AIRWAY (Reaksi Perawat)
(Respon Non-Verbal) Diagnosa Keperawatan:
Jalan Nafas : Dx Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan obstruksi jalan nafas
3 3
Stridor Ronchi Pengeluaruan sputum pada jalan nafas
3 3
Wheezing
Bebas dari suara nafas tambahan
Data Lain :
Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
3 : Keluhan sedang
Intervensi ( NIC ):
1. Buka jalan nafas gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Evaluasi
S:
klien mengatakan dahak yang ditenggorokan sudah sedikit
berkurang
O:
klien sudah mulai bisa berbicara
bunyi nafas klien wheezing
P : lanjutkan intervensi
√ Simetris Asimetris
Kriteria Hasil :
Pola Nafas :
Eupnea Cheyne -
Stokes
Ada ≠ ada
(Tindakan Perawat )
Sesak Nafas : Implementasi Keperawatan :
Ada√ ≠ ada
√ RR : 29 x/mnt
Evaluasi
Data Lain :
S:
O:
A:
Indikator IR ER
P:
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
1. Mencatat respon pasien terhadap stimulasi
2. Memonitor TIK pasien dan respon neorology pasien terhadap
aktivitas
3. Memonitor intake dan output
4. Memantau TTV
5. Mengkolaborasi pemberian antibiotik
Evaluasi
S:
klien mengatakan sakit kepala sudah agak berkurang
O:
klien tampak tenan dan ingin beristirahat
cateter terpasang
ngt terpasang
Motor 3
Pupil :
√ Isokor Unisokor
Pinpoint Medriasis Keterangan :
Refleks Cahaya : 1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
√ Ada ≠ Ada
3 : Keluhan sedang
Data Lain : Intervensi ( NIC ):
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
Evaluasi
S:
O:
A:
Indikator IR ER
P:
Indikator IR ER
Saturasi oksigen dalam rentang yang 3 3
diharapkan saat beraktivitas
HR dalam rentang yang diharapkan saat
3 3
beraktivitas
Deformitas :
√ Ya Tidak RR dalam rentang yang diharapkan saat 3 3
Combustio : beraktivitas
Ya Tidak 3 3
PSIK STIKES Cahaya Bangsa (Doni Wibowo, S.Kep., Ns., M.Kep)
Contusio : Tekanan darah systole dalam rentang yang
Ya Tidak
Commotio : diharapkan saat beraktivitas 3 3
Ya Tidak Tekanan darah diastole dalam rentang yang
Abrasi :
Ya Tidak diharapkan saat beraktivitas
Penetrasi : Keterangan :
Ya Tidak 1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
Laserasi : 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
Ya Tidak
Jejas : 3 : Keluhan sedang
Ya Tidak
Edema : Intervensi ( NIC ):
Ya Tidak 1. Tentukan penyebab toleransi aktivitas (fisik, psikologi atau
Hematom : motivasional)
Ya Tidak
Kompresi : 2. Pantau respon kardio pulmonal sebelum dan setelah melakukan
Ya Tidak aktivitas
Impresi :
Ya Tidak 3. Minimalkan kerja kardiovaskuler dengan memberikan posisi dari
Data Lain : tidur ke posisi setengah duduk
Luas Luka Bakar : %
4. Pastikan perubahan posisi klien secara perlahan dan monitor gejala
Derajat Luka Bakar :
dari intoleransi aktivitas
5. Memonitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber
energi
(Tindakan Perawat )
Implementasi Keperawatan :
1. Menentukan penyebab toleransi aktivitas (fisik, psikologi atau
motivasional)
2. Memantau respon kardio pulmonal sebelum dan setelah melakukan
aktivitas
3. Meminimalkan kerja kardiovaskuler dengan memberikan posisi dari
tidur ke posisi setengah duduk
4. Memastikan perubahan posisi klien secara perlahan dan monitor
gejala dari intoleransi aktivitas
5. Memonitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber
energi
Evaluasi
S:
klien mengatakan kaki sebelah kanan mulai bisa digerakkan
O:
klien tampak bisa menggerakkan kaki sebelah kanan
kekuatan otot
5 5
4 5
diharapkan
Tekanan nadi dalam rentang yang diharapkan 3 3
Karakteristik :
P: Perbandingan O2 arteri vena dalam rentang 3 3
yang diharapkan
Q: 3 3
Kelemahan ekstrimitas tidak ada
R:
S: Keterangan :
1 : Keluhan ekstrim 4 : Keluhan ringan
T: 2 : Keluhan berat 5 : Tidak ada keluhan
3 : Keluhan sedang
Skala Nyeri : Intervensi ( NIC ):
1. Catat respon pasien terhadap stimulasi
SAMPLE :
Symptom : 2. Monitor TIK pasien dan respon neorology pasien terhadap aktivitas
3. Monitor intake dan output
Alergi :
4. Pantau TTV
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Medikasi :
P (Riwayat Pengobatan) :
(Tindakan Perawat )
PSIK STIKES Cahaya Bangsa (Doni Wibowo, S.Kep., Ns., M.Kep)
L (Makan/Minum Terakhir): Implementasi Keperawatan :
1. Mencatat respon pasien terhadap stimulasi
2. Memonitor TIK pasien dan respon neorology pasien terhadap
Even/Peristiwa Penyebab:
aktivitas
3. Memonitor intake dan output
4. Memantau TTV
5. Mengkolaborasi pemberian antibiotik
Evaluasi
S:
klien mengatakan sakit kepala sudah agak berkurang
O:
klien tampak tenan dan ingin beristirahat
cateter terpasang
ngt terpasang
Dada :
Pelvis :
(Tindakan Perawat )
Bentuk pelvis simetris Implementasi Keperawatan :
Ektremitas Atas/Bawah :
Punggung :
Mengalami penurunan
kesadaran
1. Persepsi dan Penanganan Keluarga klien mengatakan Tn. A dibawa ke IGD RSD Idaman
Kesehatan sakitnya karena faktor biologis. Banjarbaru oleh keluarganya
7. Persepsi Diri – Klien adalah seorang suami dan Klien adalah seorang suami dan
Konsep Diri ayah bagi kedua anaknya ayah bagi kedua anaknya
8. Peran – Hubungan Peran : Peran :
Klien adalah seorang suami dan Klien adalah seorang suami dan
ayah bagi kedua anaknya ayah bagi kedua anaknya
Hubungan : Hubungan :
Klien berhubungan baik dengan Klien berhubungan baik dengan
semua anggota keluarga dan semua anggota keluarga dan
masyarakat disekitarnya masyarakat disekitarnya
9. Seksualitas – Klien adalah seorang suami Klien adalah seorang suami
Reproduksi
10. Koping – Toleransi Keluarga klien mengatakan klien Keluarga klien mengatakan klien
Stres meringis ketika merasakan sakit. meringis ketika merasakan sakit.
11. Nilai – Keluarga klien mengatakan klien Keluarga klien mengatakan klien
Kepercayaan selalu menjadi imam berjamaah diajarkan berdo’a saja ketika sakit
dirumah dan berdo’a.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
RONTGEN √ C T-SCAN USG EKG ENDOSKOPI
Interpretasi :
Dalam stroke hemoragik pendarahan terjadi keparenkim otak, mekanisme yang dianggap kebocoran
arteri dari intraselebral yang kecil yang rusak akibat hipertensi kronis, Dua bidang pendarahan
intraselebral terlihat di lentiform yang tepat, dengan sekitar edema dan penipisan sulci kortikal yang
berdekatan dan kanan visura sylvian, efek massa hadir pada tanduk frontal dari ventrikel lateral kanan,
dengan ekstensi intraventrikular pendarahan.
Hasil Laboratorium :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
1 Ureum 71 mg/dl 10.0-50.0 mg/dl
2 Kreatinin 1,28 mg/dl 0.70-1.20 mg/dl
3 K+ 3,91 g/dl 3,48-5,50 g/dl
4 Na+ 139,57 g/dl 135,37-145,00 g/dl
5 CI 114,57 g/dl 9,00-106,00 g/dl
Interpretasi :
1. Kadar ureum tinggi bisa menandakan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik
2. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal, ginjal
dan sistem peredaran darah bergantung satu sama lain untuk menunjang kesehatan yang baik. Ginjal
PSIK STIKES Cahaya Bangsa (Doni Wibowo, S.Kep., Ns., M.Kep)
membantu menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah, dan mereka menggunakan banyak
pembuluh darah selama proses penyaringan tersebut. Ketika pembuluh darah menjadi rusak, nefron
yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi
dengan baik. Inilah sebabnya tekanan darah tinggi (HBP atau hipertensi) adalah penyebab utama
kedua gagal ginjal. Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menyebabkan arteri di
sekitar ginjal menyempit, melemah atau mengeras. Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan
cukup darah ke jaringan ginjal dan dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke.
3. K+ tinggi menandakan adanty kondisi adanya gangguan kesehatan, misalnya gagal ginjal, hingga
efek samping dari obat-obatan tertentu. Hiperkalemia sering memicu gejala, seperti tubuh mudah
lelah, lemas, mual dan muntah, hingga gangguan pernapasan. Penyakit ini juga bisa menyebabkan
pengidapnya mengalami nyeri dada, kesemutan dan mati rasa, jantung berdebar, kelumpuhan, serta
gagal jantung. Namun dalam beberapa kasus, pengidap hiperkalemia mungkin tidak merasakan
gejala sama sekali.
4. Na+ kadar natrium yang tinggi dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Seperti yang disampaikan di
atas, natrium dapat menahan air di darah, menaikkan volume darah, dan berujung pada tekanan
darah yang tinggi. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai organ, termasuk ginjal dan jantung.
Terapi Medis :
Merek Dagang/Kimia Dosis/Kg BB Golongan Farmakodinamik
(…………….......) (..........................)