Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan banyak hal yang
berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa ibu dan anak harus diperhatikan,
sebab kehamilan bukanlah sekedar menyimpan anak dalam jangka waktu 9 bulan kemudian
siap dilahirkan. Namun kehamilan harus memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Selama
masa kehamilan banyak hal patologis juga yang dialami ibu sesuai dengan situasi dan
kondisi. Salah satu hal patologis ialah hyperemesis gravidarum dan Abortus.Hyperemesis
Gravidarum merupakan mual dan muntah yang berlebihan disaat kehamilan, yang
menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi, penurunan berat badan dan mengganggu pekerjaan
sehari-hari. Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan
bayi secara sempurna, namun bila ibu hamil mengalami Hyperemesis Gravidarum, nutrisi ibu
berkurang sehingga mengancam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Masalah ini perlu
diatasi dan ditanggulangi, dalam menangani ibu hamil yang mengalami hal ini harus sesuai
dengan keadaan ibu.

B. TUJUAN PENULISAN
o Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hipermesis gravidarum
o Untuk mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan hipermesis gravidarum
o Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan kanker hipermesis gravidarum
o Untuk mengetahui klasifikasi tingkat keparahan hipermesis gravidarum

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hipermesis gravidarum ?
2. Apa tanda dan gejala hipermesis gravidarum ?
3. Apa saja tingkattan pada tanda gejala hipermesis gravidarum ?
4. Bagaimana cara penatalaksanaan pada hipermesis gravidarum ?
5. Bagaimana cara prngobatan pada hipermesis gravidarum ?

1
D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut :


1. Untuk mahasiswa : diharapkan makalah ini dapat bermanfaat sebagai bahan
perbandingan tugas
2. Untuk masyarakat : sebagai bahan informasi untuk menambah pengetahuan
kesehatan  
3. Untuk tenaga kesehatan : makalah ini bias dijadikan bahan acuan untuk melakukan
tindakan asuhan keperawatan pada kasus tersebut

2
BAB II
TINJUAN TEORI

A. Definisi
Hiperemisis gravidarum adalah mual yang berlebihan, sehingga menganggu pekerjaan
sehari-hari dan keadaan umum menjadi buruk. Mual dan muntah merupakan
gangguan yang paling sering ditemui pada kehamilan trisemester I, kurang lebih 6
minggu setelah haid terakhir selama 10 minggu. Sekitar 60-80% multigravida
mengalami mual muntah, namun gejala ini terjadi lebih berat hanya pada 1
diantaranya 1000 kehamilan (mitayani,2009).
B. Etiologi
Etiologi hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun diduga
dipengaruhi oleh berbagai factor:
1. Faktor predisposisi, seperti sprimigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan
ganda
2. Factor organic, seperti alergi masuknya vilikhorialis dalam sirkulasi,
pengaruhan metabolic, akibat kehamilan, retensi ibu yang menurun.
3. Factor psikologi keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab

Gejala Hiperemesis Gravidarum


Berikut ini beberapa gejala hiperemesis gravidarum, di antaranya:
• Mual dan muntah parah secara berkepanjangan.
• Pusing.
• Sakit kepala.
• Jantung berdebar.
• Sulit menelan makanan atau minuman.
• Mengeluarkan air liur secara berlebihan.
• Sangat sensitif terhadap aroma.
Jika tidak ditangani secara baik atau diabaikan, gejala hiperemesis gravidarum bisa
memburuk dan berisiko tinggi menyebabkan komplikasi, seperti:
• Berat badan menurun.
• Dehidrasi.
• Konstipasi.
• Ketosis atau peningkatan kadar asam keton yang bersifat toksik di dalam
darah dan urine.
• Hipotensi atau tekanan darah rendah.
• Deep Vein Thrombosis (DVT) atau penggumpalan darah di dalam pembuluh
vena.
• Berat badan bayi rendah.
Selain berdampak pada fisik, gejala hiperemesis gravidarum juga dapat
mengarah pada masalah lainnya, seperti:

3
• Menurunnya kualitas hidup penderita akibat aktivitas sehari-hari yang
terganggu, baik di dalam kehidupan keluarga, sosial, maupun pekerjaan.
• Masalah psikologis, seperti stres, bingung, cemas, bahkan putus asa.
Segera temui dokter apabila mengalami gejala mual dan muntah parah secara
berkepanjangan pada kehamilan. Walau tidak membahayakan janin, diagnosis
yang sedini mungkin dilakukan dapat membantu Anda meredakan gejala
hiperemesis gravidarum dan menurunkan risiko terkena komplikasi melalui
pemberian obat-obatan yang tepat dari dokter. Diagnosis juga diperlukan
untuk mendeteksi adanya kondisi lain yang menyebabkan mual dan muntah
selain hiperemesis gravidarum.

C. Patofisiologi
Patifisiologi ibu dengan hyperemesis gravidarum, yaitu:
1. Rasa mual terjadi akibat kadar estrogen yang meningkat dalam darah sehingga
memengaruhi system pencernaan, tetapi mula dan muntah yang terjadi terus-
menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, hiponatremia, hipokloremia, serta
penurunan klorida urine.
2. Muntah yang terus-menerus selanjutnya akan mengakibatkan hemokonsentrasi
yang mengurangi perfusi darah ke jaringan dan menyebabkan tertimbunnya
zat toksik
3. Pemakaian cadangan karbohidrat dan lemak menyebabkan oksidasi lemak
tidak sempurna, sehingga terjadi toksik
4. Hypokalemia akibat muntah dan ekskresi yang berlebihan selanjutnya
menambah frekuensi muntah dan merusak hepar.
5. Selaput lendir esophagus dan lambung dapat robek (sindrom Mallory-weiss),
sehingga terjadi pendarahan gastrointestinal.

D. Manifestasi klinis
Berdasarkan berat ringannya genjala, hyperemesis gravidarum dibagi menjadi tiga
tingkatan:
1. Tingkat I
Muntah terus-menerus memengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa
lemah, penururunan nafas makan, berat badan turun, dan nyeri epigastrum.
Frekuensi nadi ibu biasanya naik menjadi 100 kali/menit, tekanan darah
sistolik turun, turgor kulit menurun, lidah kering, dan mata cekung.
2. Tingkat II
Ibu tampak lemah dan apatis,lidah kotor,nadi kecil dan cepat,suhu tubuh
terkadang naik,serta mata sedikit ikretik. Barat badan ibu turun, timbul
hipotensi,hemokonsentrasi,oligouria,konstipasi,dan nafas bau aseton
3. Tingkat III
Kesadaran ibu menurun dari sombolen hingga koma, muntah berhenti,nadi
cepat dan kecil,suhu meningkat,serta tekanan darah semakin turun
Keadaan umum wanita tersebut makin menurun, tanda dehidrasi makin
tampak, muntah berkurang, tekanan darh menurun, nadi makin kecil dan
cepat, suhu badan meningkat.
- Gangguan faal hati termanifestasi dari gejala icterus.

4
- Keadaan menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada
susunan saraf pusat (ensefalopati wernicke) dengan gejala : nistagmus,
diplopia dan perubahan
- mental. Keadaan ini akibat sangat kekurangan zat makanan termasuk
vitamin B kompleks.
Hiperemesis gravidarum ada yang kronik dan ada yang akut.
Hiperemesis gravidarum kronik yaitu kemunduran terjadi dengan lambat laun.
Hiperemesis gravidarum akut yaitu kemunduran terjadi dalam beberapa hari
misalnya 1 minggu.

E. Penatalaksaan
Pertama-tama, bila ada keluhan hiperemesis gravidarum disingkirkan adanya
gangguan sistematik lainnya, seperti ulkus peptikum, hepatitis, pielonefritis dan tumor
otak yang dapat menimbulkan gejala muntah. Langkah yang paling baik adalah
pencegahan, sehingga emesis gravidarum yang dijumpai pada wanita hamil tidak
berkembang menjadi hiperemesis gravidarum. Peran bidan dan perawat adalah
memberi penyuluhan kepada calon ibu dalam menghadapi gangguan mual dan
muntah pada awal kehamilannya. Para calon ibu perlu diyakinkan bahwa kehamilan
dan persalinan adalah suatu proses fisiologis dan gangguan mual muntah ini akan
menghilang setelah kehamilan 4 bulan (16 minggu).
Ibu dianjurkan untuk makan lebih sering dengan porsi kecil dan menghindari
makanan berlemak, terlalu manis dan yang berbau serta berbumbu merangsang
makanan yang mengandung karbohidrat (biskuit kering, roti bakar) lebih baik dari
pada gula-gula dan coklat sebagai sumber energi. Untuk mengurangi keluhan mual
muntah. Wanita hamil tersebut dianjurkan untuk makan biskuit atau roti kering /
bakar dengan teh hangat sebelum turun dari tempat tidur dan melaksanakan aktivitas.
Apabila muntah terus berlanjut dan menganggu kehidupan sehari-hari, wanita tersebut
perlu dirawat inap di RS, dengan penatalaksanaan sebagai berikut :
1. Wanita dirawat dikamar tersendiri yang tenang, tetapi terang dengan
ventilasi udara yang baik, membatasi pengunjung, dengan perubahan suasana,
pendampingan oleh bidan / perawat dan orang terdekat serta informasi dan
komunikasi yang baik saja sering sengaja muntah sudah berkurang atau hilang tanpa
pengobatan.
2. Pemberian cairan pengganti
Perlu diberi cairan intravena bila ada gejala dehidrasi. Cairan yang dipakai
biasanya dextrose5 % dalan larutan fisiologik sebanyak 2-3 liter perhari
tergantung tingkat dehidrasi. Bila perlu diberi tambahan kalium dan vitamin B
kompleks dan C. Bila ada kekurangan protein juga dapat diberi asam amino secara
intravena.
3. Pendekatan Psikologik
Wanita perlu diyakinkan bahwa penyakitnya dapt disembuhkan, hilangnya rasa takut
terhadap kehamilan dan persalinan. Dengan pendekatan konseling dan dan mencoba
menemukan konflik serta mencari jalan penyelesaian masalah
psiko-sosial yang menjadi beban dan pencetus adanya hiperemesis gravidarum. Kalau
perlu dan memungkinkan konsultasi dengan pekerja sosial, petugas pastoral dan
psokolog.

5
4. Penghentian Kehamilan
Pada beberapa kasus pengobatan hoperemesis gravidarum tidak berhasil dan kondisi
pasien menjadi makin memburuk. Perlu pemeriksaan medik dan psikologis yang teliti
untuk mengetahui gangguan sistemik dan beratnya komplikasi. Adanya delirium,
somnolen sampai koma, kebutaan, takikardi, ikterus, anuria dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam kondisi demikian secara medik
perlu adanya pertimbangan untuk penghentian kehamilan. Keputusan ini tidak mudah
ditetapkan karena dengan pertimbangan moral tidak boleh terlalu cepat, tetapi dilain
pihak tidak menunggu sampai kondisi irreversible pada organ vital.

Bila pencegahan tidak berhasil maka diperlukan pengobatan dengan tahapan sebagai
berikut :
A. Ibu diisolasi di dalam kamar yang tenang dan cerah dengan pertukaran udara yang
baik
B. Kalori yang berikan secara parental dengan glokusa 5% dalam cairan fisiologis
sebanyak 2-3 liter sehari
C. Diuresis selalu dikontrol untuk keseimbangan cairan
D. Bila selama 24 jam ibu tidak muntah,coba berikan makan dan minum sedikit demi
sedikit
E. Sedatif yang diberikan adalah fenobarbital
F. Pada keadaan yang lebih berat,berikan antiemetic seperti
metoklopramid,disiklomin hidroklorida,atau klopromazin
G. Berikan terapi psikologis yang menyakinkan ibu hawa penyakitnya bisa
disembuhkan serta menghilangkan perasaan takut akan kehamilan dan konflik yang
melatarbelakangi hyperemesis

F. Pengobatan Hiperemesis Gravidarum


Pengobatan gejala hiperemesis gravidarum harus dilakukan sedini mungkin agar
hasilnya efektif. Karena itu Anda disarankan untuk segera menemui dokter atau ke
rumah sakit jika merasakan mual atau muntah yang berkepanjangan.
Jika gejala hiperemesis gravidarum belum terlalu parah, kemungkinan dokter akan
meresepkan obat-obatan berikut ini untuk Anda konsumsi di rumah:
• Obat-obatan steroid.
• Vitamin B6 dan B12.
• Obat antiemitik atau antimual.
Selain dengan obat-obatan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk
meringankan gejala hiperemesis gravidarum, di antaranya:
• Menghindarkan diri dari aroma-aroma, suara bising, dan kedipan cahaya
berlebih yang dapat memicu mual.
• Banyak istirahat dan kurangi gerak.
• Menggunakan pakaian longgar.
• Minum air jahe ketika merasa mual.
• Mengonsumsi kudapan kering (misalnya biskuit) secara berkala.
• Mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi namun rendah
lemak.

6
Untuk kasus hiperemesis gravidarum yang parah, biasanya penanganan harus
dilakukan di rumah sakit untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut yang
dapat membahayakan kesehatan penderita serta bayi yang dikandungnya.
Dalam kasus seperti ini, biasanya obat-obatan antimual akan disuntikkan langsung
oleh dokter ke dalam otot atau pembuluh vena pasien. Selain itu. pemasangan infus
juga akan dilakukan untuk menjaga asupan cairan yang dibutuhkan oleh pasien agar
terhindar dari dehidrasi

G. Asuhan Keperawatn
A. Pengkajian
1) Definisi pengkajian
Pengkajian merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengumpulkan
data,mengelompokkan,dan menganalisis sehingga didapatkan masalah dan
kebutuhan untuk perawatan ibu
2) Tujuan
Tujuan utama pengkajian adalah untuk memberikan gambaran secara terus-
menerus mengenal keadaan kesehatan ibu yang memungkinkan perawat
merencanakan asuhan keperawatan
3) Penegumpulan data
Pengumpulan data ibu dengan hyperemesis gravidarum terdiri dari :
a) Data riwayat kesehatan
Data riwayat kesehatan yang diperlukan,yaitu :
i. Riwayat kesehatan sekarang
Pada riwayat kesehatan sekarang terdapat keluhan yang
dirasakan oleh ibu sesuai dengan gejala-gejala hyperemesis
gravidarum :
 Mual dan muntah yang terus-menerus ,merasa
lemah,dan kelelahan
 Ibu merasa harus dan terasa asam di
mulut,kontipasi,dan demam
 Ibu mengalami penurunan berat badan
 Turgor kulit yang buruk dan gangguan
elektrolit.terjadinya oliguria takikardia mata cekung dan
icterus
ii. Riwayat kesehtan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu yang ditemukan antara lain:
 Kemungkinan ibu pernah mengalami hyperemesis
gravidarum sebelumnya
 Kemungkinan ibu pernah mengalami penyakit yang
berhubungan dengan saluran pencernaan yang
menyebabkan mual dan muntah
b) Data fisik biologis
Data fisik biologis yang dapat ditemukan pada ibu dengan hyperemesis
gravidarum adalah sebagai berikut

7
 Mamae yang membengkak dan hiperpihmentasi pada
aerola mamae
 Terdapat kolasma gravidarum,mukosa,membrane,dan
bibir kering
 Tturgor kulit buruk, maka cekung,dan sedikit ikterik
 Ibu tampak pucat dan lemah ,takikardi,hipotensi serta
pusing,dan kehilangan kesadaran
c) Riwayat menstruasi
Riwayat menstruasi yang ditemukan pada ibu dengan hyperemesis
gravidarum antara lain :
 Kemungkinan menarche usia 12-14 tahun
 Siklus 28-30 hari
 Lamanya 5-7 hari
 Banyaknya 2-3 kali ganti pembalut/hari
 Kemungkinan ada keluhan waktu haid seperti
nyeri,sakit kepala,dan muntah

d) Riwayat perkawinan
Kemungkinan terjadi pada perkawinan usia muda
e) Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan dan persalinan yang ditemukan pada ibu dengan
hiperemisis gravidarum antara lain
 Hamil muda : ibu pusing,mual,dan muntah serta tidak
nafsu makan
 Hamil tua : pemeriksaan umum terhadap ibu mengenai
kenaikan berat badan,tekanan darah,dan tingkat
kesdaran
f) Data psikologi
Riwayat psikologi sangat penting dikaji agar dapat diketahui keadaan
jiwa ibu sehubungan dengan perilaku terhadap kehamilan. Data
psikologi yang kemungkinan ditemukan adalah
 Keadaan jiwa ibu yang labil,mudah marah,cemas,takut
akan kegagalan persalinan mudah menangis,serta
kekecewaan dapat memperberat mual dan muntah
 Pola pertahanan diri ( koping ) yang digunakan ibu
bergantung pada pengalamannya terhadap kehamilan
serta dukungan dari keluarga dan perawat
g) Data social ekonomi
Hyperemesis gravidarum bisa terjadi pada semua golongan
ekonomi,namun pada umumnya terjadi pada tingkat ekonomi
mengengah ke bawah. Hal ini diperkirakan dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan yang dimiliki
h) Data penunjang
Data penunjang yang didapat dari hasil laboratorium adalah
pemeriksaan darah dan urine
 Pemeriksaan darah
8
Pemeriksaan darah yaitu nilai hemoglobin dan
hematocrit yang meningkat menunjukkan
hemokonsentrasi yang berkaitan dengan dehidrasi
 Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urinalis yaitu urine yang sedikit dan
konsentrasi yang tinggi akibat dehidrasi,juga
terdapatnya aseton di dalam urine

B. Diagnosis Keperawatan
Dari pengkajian yang telah dilakukan maka ada beberapa kemungkinan diagnosis
keperawatan yang dapat dilakukan
a) Kekurangan cairan dan elektrolit akibat muntah yang berlebihan dan pemasukkan
yang tudak adekuat
b) Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan mual dan
muntah terus-menerus
c) Nyeri pada epigastrum yang berhubungan dengan muntah yang berulang
d) Resiko intoleransi aktivitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan dan kurangnya
intake nutrisi
e) Resiko perubahan nutrisi fetal yang berhubungan dengan berkurangnya peredaran
darah dan makanan ke fetal ( janin )

9
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang diberikan pada ibu dengan hyperemesis gravidarum :
 Diagnosis 1 : kekurangan cairan dan elektrolit. Kekurangan cairan dan elektrolit yang
berhubungan dengan muntah berlebihan dan pemasukkan yang tidak adekuat harus
dilakukan penanganan oleh perawat
 Kriteria Hasil : kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi
N RENCANA INTERVENSI RASIONAL
O
1 Istirahatlah ibu di tempat Istirahat akan menurunkan kebutuhan energy
yang nyaman kerja yang membuat metabolisme tidak
meningkat, sehingga tidak merangsang
terjadinya mual dan muntah
2 Pantau tanda-tanda vital Dengan mengobservasi tanda-tanda kekurangan
serta tanda-tanda dehidrasi cairan dapat diketahui sejauh mana keadaan
umum dan kekurangan cairan pada ibu.
Tekanan darah turun,suhu meningkat,dan nadi
meningkat merupakan tanda-tanda dehidrasi
dan hypovolemia
3 Kolaborasi dengan dokter Pemberian cairan infuse dapat mengganti
dalam pemberian cairan jumlah cairan elektroplit yang hilang dengan
infus cepat, sehingga dapat mencegah keadaan yang
lebih buruk pada ibu
4 Pantau tetets cairan infuse Jumlah tetesan infuse yang tidak tepat dapat
menyebabkan terjadinya kelebihan dan
kekurangan cairan di dalam system sirkulasi

5 Catat intake dan output Dengan mengetahui intake dan output cairan
diketahui keseimbangan cairan dalam tubuh

6 Setelah 24 jam anjurkan Minum yang sering dapat menambah


untuk minum tiap jam pemsukkan cairan melalui oral

10
 Diagnosis 2 : perubahan nutrisi : perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan munatah yang terus-menerus
 Kirteria hasil : kebutuhan nutrisi terpenuhi
N RENCANA INTERVENSI RASIONAL
O
1 Kaji keburuhan nutrisi ibu Dengan mengetahui kebutuhan nutrisi ibu dapat
dinilai sejauh mana kekurangan nutrisi pada ibu
dan menentukan langkah selanjutnya
2 Observasi tanda-tanda Untuk mengetahui sejauh mana kekurangan
kekurangan nutrisi nutrisi akibat muntah yang berlebihan

3 Setelah 24 jam pertama Makanan dalam porsi kecil dapat mengurangi


beri makanan dalam porsi pemenuhan lambunga dan mengurangi kerja
kecil tapi sering peristaltic usus serta memudahkan proses
penyerapan
4 Berikan makanan dalam Makanan yang hangat diharapakan dapat
keadaan hangat dan mengurangi rasa mual sedangkan makanan
berivarisi yang bervariasi untuk menambah nafsu makan
ibu sehingga diharapkan kebutuhan nutrisinya
akan terpenuhi
5 Berikan makanan yang Makanan yang tidak berlemak dan berminyak
tidak berlemak dan mengurangi rangsangn saluran pencernaan,
berminyak sehingga diharapkan mual dan muntah
berkurang
6 Anjurkan ibu untuk Makanan kering tidak merangsang pencernaan
memakan makanan yang dan mnegurangi perasaan mual
kering dan tidak
merangsang pencernaan
misalnya roti kering dan
biskuit
7 Berikan ibu motivasi agar Ibu merasa diperhatikan dan berusaha
mau menghabiskan menghabiskan makanannya
makanan

8 Timbang berat badan ibu Dengan menimbang berat badan dapat diketahui
keseimbangan berat badan sesuai dengan usia
kehamilan dan pengaruh nutrisi

11
 Diagnosis 3 : nyeri pada epigastrum. Nyeri pada epigastrum terjadi akibat muntah
yang berulang
 Kriteria hasil : memberikan rasa nyaman
N RENCANA INTERVENSI RASIONAL
O
1 Kaji tingkat nyeri Dengan mengkaji dapat diketahui tingkat nyeri
pada ibu dan menetukan tindakan selanjutnya

2 Atur posisi ibu dengan Posisi kepala lebih tinggi dapat mengurangi
kepala lebih tinggi selama tekanan pada gastrointestinal, sehingga dapat
30 menit setelah makan mencegah muntah yang berulang
3 Perhatikan kebersihan Kebersihan mulut yang baik dan dipelihara
mulut ibu sebelum dan dapat menimbulkan rasa nyaman juga
sessudah makan diharapkan dapat mengurangi mual dan muntah
4 Alihkan perhatian ibu pada Dengan mengalihkan perhatian diharapkan ibu
hal yang menyenangkan dapat melupakan rasa nyeri akibat muntah yang
berulang
5 Anjurkan ibu untuk Dengan istirahat yang cukup dan membatasi
beristirahat dan batasi pengunjung dapat menambah ketenangan pada
pengunjung ibu
6 Kolaborasi dalam Obat antiemetic mengurangi muntah dan obat-
pemberian antiemetic dan obat seatif membuat ibu tenang sehingga dapat
sedative dengan dokter mengurangi nyeri yang dirasakan ibu

12
 Diagnosis 4 : pola pertahan diri efektif, tidak efektifnya pola pertahanan diri yang
berhubungan dengan efek psikologis terhadap kehamilan dan perubahan peran
sebagai ibu
 Kriteria Hasil : pola pertahanan diri efektif
N RENCANA INTERVENSI RASIONAL
O
1 Bantu ibu mengungkapkan Dengan mengungkapkan persaannya dapat
persaannya secara diketahui reaksi ibu terhadap kehamilannya
langsung terhadap
kehamilan
2 Dengan keluhan ibu Ibu merasa diperhatikan dan tidak sendiri dalam
dengan peniuh perhatian mengatasi masalah

3 Diskusikan bersama ibu Melalui diskusi dapat diketahui koping ibu


mengenal masalah yang dalam menghadapi masalahnya
dihadapi dan pemecahan
masalah yang dapat
dilakukan
4 Bantu ibu untuk Dengan membantu memcahkan persoalan maka
memecahkan masalahnya perawat dapat menemukan pola koping ibu
terutama yang yang efektif
berhubangan dengan
kehamilan
5 Dukung ibu dalam Dukungan dapat menambah rasa percaya diri
menemukan pemecahan ibu dalam menemukan pemecahan masalah
masalah yang kontruktif
6 Libatkan keluarga dalam Keluarga dapat diajak bekerjasama dalam
kehamilan ibu memberikan dukungan pada ibu terhadap
kehamilannya
7 Kolaborasi dengan ahli Untuk mengetahui adanya kemungkinan factor
psikiatri jika diperlukan psikologis yang lebih berat sebagai penyebab
masalah

13
 Diagnosis 5 : risiko perubahan nutrisi janin. Risiko perubahan nutrisi janin yang
berhubungan dengan berkurangnya peredaran darah makanan ke janin
 Kriteria Haasil : perkembangan janin tidak terganggu
N RENCANA INTERVENSI RASIONAL
O
1 Jelaskan pada ibu tentang Agar ibu menyadari akan pentingnya nutisi bagi
pentingnya nutrisi bagi janin dan ibu mengetahui akan kebutuhan
pertumbuhan dan nutrisinya
perkembangan janin
2 Periksa fundus uteri Tinggi fundus uterus yang tidak sesuai dengan
usia kehamilan dapat menjadi bahan penilaian
akan nutrisi janin
3 Pantau denyut jantung Denyut jantung yamg masih dalam keadaan
janin normal dam aktif menandakan janin masih
dalam keadaan baik

D. Implementasi Keperawatan
Dalam implementasi keperawatan, perhatikan hal-hal berikut
 Setelah intervensi keperawatan selanjutnya renacana tindakan tersebut diterapkan
dalam situasi yang nyata untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
 Tindakan keperawatan harus mendetail agar semua tenaga keperawatan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dalam jangka waktu yang telah ditetapkan
 Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan perawat dapat langsung memberikan
pelayanan kepada ibu dan/atau dapat didelegasikan kepada orang lain yang dipercayi
dibawah pengawasan perawat atau yang profesi
E. Evaluasi Keperawatan
Pada evaluasi keperawatan dilakukan sebagai berikut
 Evaluasi keperawatan merupakan hasil perkembangan ibu yang berpedoman kepada
hasil dan tujuan yang haendak dicapai
 Evaluasi dari proses keperawatan adalah menilai hasil yang diharapkan terhadap
perubahan perilaku ibu dan mengetahui sejauh mana masalah ibu dapat teratasi
 Perawatan melakukan umpan balik atau peningkatan ulang jika yang ditetapkan
belum tercapai dan proses keperawatan segera dimodifikasi

14
SKEMA SEBAB AKIBAT HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Web Causation Hiperemesis Gravidarum

Endokrin Psikomosomatis Alergi

Kehamilan ganda, Stress Kurang Antigen baru janin dan


mola hidatidosa support sosial plasenta vebi khoriolis

HCG dan Estrogen Berlawanan dengan


Motalitas GIT menurun
meningkat antigen ibu

Merangsang muntah

Hyperemesis
gravidarum

15
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hipermesis gravidarum adalah memuntahkan segala apa yanag dimakan dan diminum
hingga berat badan sangat turun,turgor kulit kulit kurang,dan timbul aceton dalam air
kencing. Hipermesis gravidarum disebabkan oleh kadar estrogen yang tinggi dan
hipertriodisme yang mungkin disebabkan peningkatan kadar gonadoptropin karionik
manusia,menurut berat rimgannya gejala hipermesis gravidarum dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu :
 Tingkatan 1 : ringan,mual muntah sehingga penderita lemah
 Tingkatan 2 : sedang mual dan muntah yang hebat keadaan penderita lebih parah
 Tingkatan 3 : berat, keadaan wanita makin menurun dari tingkatan 2
B. Saran
Dengan mempelajari dan memahami tetntang hipermesis gravidarum. Mahasiswa
diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat. Kami mohon maaf jika
ada kesalahan kata-kata dalam penulisan makalah ini, penulis juga meminta kritik dan
saran agar bisa memperbaiki. Terima Kasih

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/hiperemsis-gravidarum

diakses pada tanggal 26 maret 2019 pukul 14.00 wita

http://zahratulfitria.blogspot.com/2012/10/makalah-hiperemesis-gravidarum-atau.html?m=1

diakses pada tanggal 26 maret 2019 pukul 16.00 wita

17

Anda mungkin juga menyukai