Anda di halaman 1dari 2

Nama = Aulia Tria Ayu Asmara

NIM = 150012009
Prodi = D3 Keperawatan

UPACARA KEMATIAN SUKU SAWU


( NUSA TENGGARA TIMUR)

Pulau Sabu atau Rai Hawu adalah bagian Kabupaten Kupang Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Merupakan pulau terpencil dengan luas 460,78 km persegi
berpenduduk sekitar 30.000 jiwa dengan sifat mobilitas tinggi. Karena itu
penyebarannya keseluruh Nusa Tenggara Timur cukup menyolok. Dari
Kabupaten Kupang Pulau tersebut dapat dijangkau dengan kapal laut selama 12
jam berlayar atau 45 menit dengan pesawat.

Upacara kematian yang dipimpin oleh Ratu Mone Pitu (Imam yang
berjumlah tujuh orang). Mereka menganggap roh-roh yang meninggal melakukan
perjalanan dari dunia nyata ke dunia gaib dengan menggunakan Ama Piga Laga
(perahu roh).

Ada beberapa jenis ritual upacara kematian dalam masyarakat Sabu :

a. Dewan Mone Ama

Di pulau Sawu (Sabu) terdapat beberapa upacara kematian yakni upacara


kematian Dewan Mone Ama, upacara kematian orang mati kecelakaan ini
diadakan pesta serta tarian Lido puru Rai serta makan-makan sejumlah hewan
yang dipotong. Pada upacara kematian Dewan Mone Ama, upacaranya tidak
sama dengan orang biasa. Ujung jari tangan dan kaki dipotong lalu dikuburkan
tersendiri dari tubuhnya oleh Ratu Mone Pitu (Imam yang berjumlah tujuh
orang) tanpa diketahui seseorang. Lobang kubur berbentuk bulat, mayat
dikubur dalam posisi jongkok dan di atas kepalanya ditutup gong.

b. Rue

Mayat orang yang mati karena kecelakaan, dikuburkan di luar rumah dan
bentuk kuburannya persegi panjang. Upacaranya disebut Rue di mana pada
upacara ini dipotong 7 ekor hewan antara lain babi, kambing, ayam, anjing dan
sebagainya,

c. Biasa atau umum

Pada upacara kematian yang biasa, mayat dibungkus dengan selimut adat
dan dikuburkan dalam posisi jongkok dengan dibekali bahan makanan, sirih
dan pinang. Di atas kuburannya dipotong hewan kecil misalnya seekor kutu
babi, sebagai tambahan bekal si mati.

Anda mungkin juga menyukai