Anda di halaman 1dari 17

TELEMEDICINE

Oleh:
ANIDA ZULAIFA ABIDIN L200150002
FARIDA ANGGUNTINA L200150006
DESY KARTIKA INDAHSARI L200150007
FITRIA WIDYA ASTARI L200150027
RINA NUQISARI L200150037
PENGERTIAN TELEMEDIS
Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh (Telemedicine is health
care carried out at a distance).
Telemedicine adalah transfer data medik elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya
(telemedicine is the transfer of electrical medical data from one location to another)
Telemedicine adalah praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual dan data.
Termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan
diskusi ilmiah jarak jauh.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa cakupan telemedicine
cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan
pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan
menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah,
komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara
sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua
dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.
Istilah telemedicine sering disalah artikan dengan istilah e-health ataupun telehealth.
Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis, sedangkan telehealth mencakup baik
layanan klinis maupun layanan non klinis seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian
bidang medis.
Sedangkan e-health digunakan pada istilah yang mencakup telehealth, rekam medis
elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan TI (teknologi informasi).
TEORI TELEMEDIS
Aplikasi pengobatan klinis dimana informasi medis ditransfer melalui media audio-visual interaktif
disebut Telemedicine (Fabbrocini, et al,2011).

Telemedicine berguna untuk pengaturan perawatan primer dan khusus dalam sistem kesehatan
publik, komunikasi elektronik dalam membuat rujukan untuk perawatan khusus, membantu dalam
menghubungkan pasien dan rumah sakit utama dengan klinik perawatan di daerah terpencil dan
dapat meningkatkan kerjasama antara dokter spesialis dan perawat rujukan (Coelho, 2011).

Kesuksesan program telemedicine terlihat dari meningkatnya tingkat konsultasi, penerimaan


secara positif, dan keseluruhan umpan balik yang positif dari pasien (Dobke, et al, 2011).

Virtual Communities for Healthcare merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien yang dikembangkan melalui metode pembelajaran jarak jauh dengan menciptakan
“virtual self-help groups”. Kualitas hidup yang dimaksud adalah meningkatnya kemandirian, self-
management, memperkaya pengetahuan medis dan memperbaiki kondisi kesehatan (Chorbev, et
al, 2011).
ILUSTRASI KONSEP TELEMEDIS
SEJARAH PERKEMBANGAN TELEMEDIS
Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan perangkat jaringan
telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah diperkenalkan pesawat telepon, percobaan
telemedicine telah dilakukan pertama kali dengan men-transmisi-kan rekamanekgmelalui jaringan
telepon sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer, namun nilai
klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba untuk melakukan transmisi
suara jantung dan napas antar dokter dan pasien.
Setelah Perang Dunia ke-II (1945), teknik transmisi foto dikembangkan oleh militer di eropa.
Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioner kedokteran dalam mengembangkan teknik
pengiriman gambar-gambar medis tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah
peneliti kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan, interprestasi dan
menegakkan diagnosis serta melakukan pengobatan psikiatri, dan radiologi jarak jauh. Sejalan
dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem digital saat ini, perkembangan telemedicine
semakin berkembang. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara langsung,
selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine
sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark,
Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.
 
PERKEMBANGAN TELEMEDIS
Telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan. Telemedicine telah mampu
membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh orang-orang
sakit yang tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan aplikasi telemedicine di dunia
dan Indonesia:
1. Easy Call Me, Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan dengan pasien
melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi dokter untuk menangani
masalah khusus misalnya pasien hepatitis rawat jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.
2. Smart-Home, Smart Patient Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan monitoring
terhadap pasien, dimana pasien tetap berada dirumah selama menitoring. Teknologi ini
dikembangkan oleh ATA (American Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote
Monitoring.
3. Robotic Telemedicine Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini memungkinkan
dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit setempat, sekaligus memeriksa pasien
dari jarak jauh.
4. Pakistan Telemedicine Project Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM
membangun infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital Rawalpindi di Pakistan. Disini
dibangun sebuah system telemedicine untuk mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika
Serikat dengan rumah sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan
pasien melalui wencam dan dengan perangkat-perangkat yang diopersaikan oleh perawat di RS
tersebut.
PERKEMBANGAN TELEMEDIS
5. Sistem Pakar Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam system computer. Contoh
penggunaan system pakar dalam dunia medis adalah dilakukan di http://easydiagnosis.com/
Dalam website tersebut kita bisa melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita
dengan memilih modul-modul yang tersedia dalam website tersebut
6. Aplikasi Telemedicine dari Telkom Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif
mengimplementasikan e-health dalam bentuk telemedicine. Aplikasi telemedicine dari Telkom
adalah cikal bakal terintegrasinya diagnosa medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan
dalam seminar Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot project implementasi online diagnosa
medis adalah 6 rumah sakit di Jakarta yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais, RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita.
KONSEP TELEMEDIS
1. Real time (synchronous)
Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana seperti
penggunaan telepon, atau yang kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous
telemedicine memerlukan kehadiran dua pihak di waktu yang sama. Untuk itu diperlukan media
penghubung yang dapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan
penanganan kesehatan. Contohnya penggunaan teknologi tele-otoscope yang memberikan
fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran pasien dari jarak jauh.
Contoh lainnya yaitu tele-stethoskop yang membuat seorang dokter mendengarkan detak jantung
pasien dari jarak jauh.
2. Store and forward (asynchronous)
Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous telemedicine) mencakup pengumpulan data
medis dan pengiriman data ini ke seorang dokter pada waktu yang tepat untuk evaluasi offline.
Jenis ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama. Rekam
medis dalam struktur yang tepat dalah komponen utama dalam transfer ini. Telemedicine paling
bermanfaat untuk masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Saat ini telemedicine diterapkan
secara virtual untuk semua bidang medis. Pemantauan pasien di rumah, dengan menggunakan
perangkat-perangkat yang dikenal umum seperti tekanan darah dan mengirimkan informasi
tersebut ke caregiver (orang yang bertanggung jawab atas kesehatan pasien, yaitu keluarga pasien)
di tempat yang jauh. Solusi pemantauan jarak jauh difokuskan pada penyakit kronis dengan
morbiditas tinggi.
MANFAAT TELEMEDIS
1. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter
pribadi.
3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan
dukungan langsung.
4. Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
5. Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu
perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM TELEMEDIS
Infrastruktur TIK
Indonesia adalah negara kepulauan yang seharusnya lebih membutuhkan satelit, ternyata
sebagian besar telah terhubungan dengan sistem jaringan broadband/kabel di hampir seluruh
ibukota propinsi. Bahkan, seluruh kabupaten/kota di Indonesia telah terhubung dengan sebuah
sistem jaringan raksasa. Di beberapa daerah, jaringan ini juga telah mampu menghubungkan
seluruh kecamatan yang ada.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Bukan hanya SDM dalam bidang kesehatan, melainkan SDM yang mampu menangani perangkat
secara teknis juga.
Konten
Program ini juga commit dengan konten-konten yang jelas, terstruktur dan terjadwal. Pelaksanaan
kuliah umum, dokter jaga, dan pelatihan jarak jauh sudah mereka programkan dalam kurun waktu
satu tahun. Sehingga seluruh perangkat yang telah terpasang dapat difungsikan secara maksimal.
KENDALA TELEMEDIS
 Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di
rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data
administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara.
 Kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal.
 Masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI
hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya.
 Kecurigaan terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data medis.
ISSUE TELEMEDIS
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu :
Pembiayaan
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun dijumpai bahwa
telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan
telehealth.
Aspek Legal
Aspek hukum menyatakan bahwa : warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan
yang tidak baik standar keamanan. Perhatian dalam aplikasi teknologi dalam pelayanan kesehatan
adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin
keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association)
menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu :
 Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan
mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001
 Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik (elektronik health record), yang
rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth
harus bisa menjamin keamanan data.
 Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakan bagian dari telehealth yang
mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan
antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan
(interkoneksi) antar alat. Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek
transmisi nya. Misalnya: Teleradiologi, Telepatologi, Teledermatologi dan Telekardologi
REGULASI TELEMEDIS
“Telemedicine sudah ada sejak 2012, kemudian tahun 2014 sempat mati suri dan sekarang kita
hidupkan kembali. Regulasinya sedang dibahas” ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kementerian Kesehatan, Tri Hesty Widyastoeti
Sejak 2012, Kemenkes sudah menguji coba tiga teknologi telemedicine, yakni teleradiologi,
telekardiologi dan teleconferences (konsultasi jarak jauh). Ketika itu regulasi belum diatur dan
akhirnya mati suri.
(Kemenkes Godok Aturan Dokter Jarak Jauh – VIVA.co.id, 23 Juni 2016)

Pada tahun 2017, Kementerian Kesehatan akhirnya mengatur regulasi dengan dikeluarkannya
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 Tentang Strategi E-
Kesehatan Nasional dimana Telemedicine merupakan salah satu dari penerapan e-kesehatan.
APLIKASI TELEMEDIS
 Skala Makro : Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas
 Skala Mikro
1. Aplikasi Sektoral : terbatas untuk satu sub disiplin ilmu kedokteran / bidang layanan kesehatan
2. Aplikasi Regional : mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan terbatas dalam
wilayah tertentu dalam suatu negara.
3. Aplikasi Nasional : mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan di semua wilayah di
suatu negara. Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek transmisi
nya. Misalnya, teleradiologi, teledermatologi, telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi,
telekonsultasi, pengobatan telenuklir, teleotorinolaringologi dan penatalaksanaan trauma jarak
jauh. Selain itu dikenal pula berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti telenursing
(pelayanan keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh). Perangkat keras
dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan saluran pita
lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di center-center besar. Namun
harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan, dan mana yang harus
menunggu pemakaian teknologi tinggi.
APLIKASI TELEMEDIS
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TEMENIN
(TELEMEDICINE INDONESIA)
 
Layanan Telemedis yang disediakan:
Layanan telemedis yang diberikan mencakup 4 bidang utama yaitu Radiologi, USG,
Elektrokardiografi dan Konsultasi.

TELE-RADIOLOGI
Tele-radiologi menginterpretasikan foto menjadi sebuah diagnosis, yang dikirim secara online dan
digunakan oleh dokter ahli radiologi untuk penanganan cepat.
TELE-EKG
Pemeriksaan kesehatan terhadap aktivitas elektrik jantung, ditujukan untuk menilai kerja jantung,
hasil EKG dikirim ke spesialis penyakit jantung untuk diagnosis cepat.
TELE-USG
Tele-USG digunakan untuk membantu diagnosis ibu hamil yang ada di pelosok daerah dan
dihubungkan dengan dokter spesialis obgyn untuk mempercepat rujukan.
TELE-KONSULTASI
Tele-Konsultasi mempertemukan pasien dengan dokter ahli untuk konsultasi online, mengetahui
kondisi pasien, dan membuat rekomendasi pengobatan.
TREN KEDEPAN TELEMEDIS
Aa
Gambar?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai