Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan
perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan
memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara
keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta
dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan
meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki
kemandirian yang lebih besar.
Pada sisi lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan
karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat
inap di institusi pelayanan kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal,
keterbatasan kemampuan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan,
manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, banyak orang
merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di
rumah yang dirasakan lebih nyaman (Depkes RI, 2002).
Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh
globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk
berbenah diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah
menyangkut layanan keperawatan yang professional, bermutu dan dapat
dijangkau oleh masyarakat.
Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan
perkembangan tehnologi kesehatan, dimana pasien/klien yang membutuhkan

1
asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia
maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan tingginya pengguna
internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat
dalam bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan
telah mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh
yang lebih dikenal dengan nama telenursing.
Telenursing terjadi ketika perawat menemukan kebutuhan kesehatan
klien melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan
informasi, komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing
memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi
yang jauh dari pelayanan (under-serviced) dan area remote seperti halnya
memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan
permasalahan kesehatan kronis.
Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang
tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan,
peningkatan angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta
peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil.
Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat,
menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar
dari rumah sakit.
Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan
menggunakan media teknologi informatika (internet) memberikan kemudahan
bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit,
dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang
diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya
dirumah dan melakukan kontak via internet atau melalui video converence
untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai
pengobatan.

2
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud telenursing dan telemedicine?
2. Bagaimana perkembangan telemedicine di Indonesia dan di dunia?
3. Apa saja manfaat dari telemedicine?
4. Bagaimana tenologi dalam telenursing?
5. Apa saja prinsip telenursing?
6. Apa saja media yang digunakan dalam telenursing?
7. Bagaimana aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ?
8. Bagaimana issue telenursing di dunia?
9. Kekurangan dan keuntungan apa saja apa yang didapat dari aplikasi
telenursing?
10. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam
masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya ?
11. Bagaimana cara mengatasi hambatan aplikasi telenursing?
12. Apa saja perbedaan dari telehealth dan telemedicine?
13. Apa saja persamaan dari telehealth dan telemedicine?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan defenisi telenursing dan telemedicine
2. Menjelaskan perkembangan telemedicine di Indonesia dan di dunia
3. Menyebutkan manfaat dari telemedicine
4. Menjelaskan teknologi dalam telenursing
5. Menjelaskan prinsip telenursing
6. Menyebutkan media yang digunakan dalam telenursing
7. Menjelaskan aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat
8. Menjelaskan bagaimana issue telenursing di dunia
9. Menyebutkan kekurangan dan keuntungan apa saja apa yang didapat dari
aplikasi telenursing

3
10. Menyebutkan faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam
masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya
11. Menjelaskan cara mengatasi hambatan aplikasi telenursing
12. Menyebutkan perbedaan dari telehealth dan telemedicine
13. Menyebutkan persamaan dari telehealth dan telemedicine

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. TELEMEDICINE
1. Defenisi Telemedicine
Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara
fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video
conference.

2. Manfaat Telemedicine
Manfaat telemedicine mencakup kedalam 3 aspek yang saling terkait
satu sama lain yaitu pasien, dokter dan rumah sakit. Manfaat langsung
bagi pasien adalah:
a. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
b. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan
langsung dari dokter-dokter pribadi.
c. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan
sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
d. Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat
kerja.
e. Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan
pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di
rumah.

3. Perkembangan aplikasi telemedicine di dunia dan indonesia


Saat ini telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah
pengobatan. Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter

5
keluar dari ruang praktek mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang
tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan aplikasi
telemedicine di dunia dan Indonesia:
a. Easy call me
Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan
dengan pasien melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini
memungkinkan bagi dokter untuk menangani maslah khusus misalnya
pasien hepatitis rawat jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.
b. Smart- home, smart patient
Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan
monitoring terhadap pasien, dimana pasien tetap berada dirumah
selama menitoring. Teknologi ini dikembangkan oleh ATA (American
Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote Monitoring.
c. Robotic telemedicine
Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini
memungkinkan dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit
setempat, sekaligus memeriksa pasien dari jarak jauh.
d. Pakistan telemedicine project
Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM
membangun infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital
Rawalpindi di Pakistan. Disini dibangun sebuah system telemedicine
untuk mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika Serikat dengan
rumah sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan
dengan pasien melalui wencam dan dengan perangkat-perangkat yang
diopersaikan oleh perawat di RS tersebut.
e. Sistem Pakar
Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam system
computer. Contoh penggunaan system pakar dalam dunia medis
adalah dilakukan di http://easydiagnosis.com/

6
Dalam website tersebut kita bisa melakukan beragam penyakit
yang mungkin kita derita dengan memilih modul-modul yang tersedia
dalam website tersebut.
f. Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)
Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiati
mengimplementasikan e-health dalam bentuk telemedicine. Aplikasi
telemedicine dari Telkon adalah cikal bakal terintegrasinya diagnosa
medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan dalam seminar
Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot projet implementasi online
diagnose medis adalah enam rumah sakit di Jakarta yaitu RSUP
Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati,
RS Darmais, RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita

B. TELENURSING
Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara
bergantian untuk merujuk pada pelayanan menggunakan tehnologi elektronik
pada pasien dalam keterbatasan jarak. Pada dunia keperawatan dikenal
telehealth dalam keperawatan atau telenursing.
Ada beberapa definisi telenursing yaitu :
 Telenursing (pelayanan Asuhan keperawatan jarak jauh) adalah
penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi
asuhan keperawatan kepada klien. Yang menggunakan saluran
elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat
pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi
elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer.

7
 Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan
menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan
keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil.
 Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan
dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau
antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa
bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring.
 Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat
untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel
elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan
sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi
jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan
atau computer.
 Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.
Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan
konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai
peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine
atau telehealth.
 Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya
penggunaan tehnologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat.
Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan
aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi
dan telemonitoring.

8
 Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using
telecommunications technology (National Council of State Boards of
Nursing). Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh.
Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan
konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai
peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau
telehealth).
 Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk
meningkatkan perawatan bagi pasien (Skiba, 1998) Telenursing
menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi
asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi berupa saluran
elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik) dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat
pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi
elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer
Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan
mobile center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care
adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas untuk saat ini
(Russo, 2001).

1. Tekhnologi dalam Telenursing


Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam
pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.
a. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward)
Misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperi
tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk
diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah

9
pindah.Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi
yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini.
b. Tekhnologi real time
Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan
provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat
telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah
menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi
realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan gambar
dari tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi
keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua
arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam
telehealth
Sebagai kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah
dapat melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak
tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence
menjadi salah satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih
sedang dikembangkan karena membutuhkan sistem yang 100 %
reliable dan bandwith yang sangat tinggi.

2. Prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah :
a. Tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan, dimana
perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan.
b. Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan
dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan
melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi
komunikasi lainnya

10
3. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui
pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care
berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care
perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti
tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.
Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tanda-
tanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak
flow pernapasan pasien melalui internet.
Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi
dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas.
Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap
waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin
atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk
anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner.
Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif
di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal
ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan
memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat
ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi
pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.

4. Media telenursing antara lain:


a. Telepon ( telepon seluler )
b. Personal Digital System (PDA)
c. Mesin faksimili (faks)

11
d. Internet
e. Video atau audio conferencing
f. Teleradiolog
Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi
bertujuan sebagai berikut :
a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan
waktu yang cepat dan singkat.
b. Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa
harus berada pada satu tempat.
c. Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi
dalam keadaan darurat dan tidak darurat.
d. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang
membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis radiologi lain.
e. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang
dimiliki radiografer dan dokter
f. Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya
g. Komputer sistem informasi

5. Pedoman praktek yang menggunakan telenursing


Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah :
a. Menyampaikan informasi penting klien seperti data elektrokardiogram, CT
Scan, foto rontgen, dsb.
b. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan
klien.
c. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal,
tekanan darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya.
d. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di
tempat tujuan mereka.
e. Membantu operasi klien dari jarak jauh.

12
f. Menggunakan video konference untuk menyediakan sesi pendidikan
keperawatan berkelanjutan.
g. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan
waktu konseling.

6. Issue Telenursing
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien
dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat
memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan
yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak
terbatas.
Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum
berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau
Australia. Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area
pendidikan seperti yang dikembangkan di UGM melalui program e-
learning atau model e-lisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM dan
beberapa universitas swasta lainnya.
Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam
layanan asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di
Indonesia belum menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih
bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah pasien
untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan jasa
teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas penggunaan
media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada kota-kota
besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care.
Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan
sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun
sangat sederhana. Hal yang perlu disiapkan dalam legalitas daripada
layanan kesehatan atau keperawatan jarak jauh dalam hal ini penggunaan

13
telenursing atau telemedicine yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh
instansi-instansi kesehatan seperti perawat, dokter, dan yang lain-lain
adalah dimana perawat menggunakan pengetahuan, keterampilan,
pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa dipisahkan di dalam
ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat diberikan
lisensi untuk melakukan asuhan keperawatan.
Dengan begitu penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan
parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara
jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah untuk
mengatur praktek, SOP/standar operasional prosedur, etik dan
profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi
yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara
startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta
pelatihan keperawatan.

7. Hal yang perlu d perhatikan untuk dapat melakukan telenursing


Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian :
a. Faktor legalitas
Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau
institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam
pelaksanaan telenursing.
b. Faktor financial
Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar
karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari
pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial
dalam pelaksanaan telenursing

14
c. Faktor Skill
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan
skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan
tentang aplikasi telenursing. Terlaksananya telenursing sangat
tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat.
Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan
tehnologi informasi.
d. Faktor Motivasi
Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien,
telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik.

8. Keuntungan telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan
telenursing adalah yaitu :
a. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga
dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek,
ruang gawat darurat, RS dan nursing home)
b. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis
c. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat
di RS
d. Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis, tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
e. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model
distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam
pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan
multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat

15
dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara
interaktif.
Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat
yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di
pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan
keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung,
meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan
waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita
HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan
lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.

9. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya
interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas
pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan
kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan
emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari
telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan
risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.

10. Faktor-Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi


Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk
telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh
disalah satu negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing
dilarang karena perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki
izin atau lisensi di setiap negara bagian dan pasien yang menerima telecare
harus bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar negara
bagian.

16
Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih
dalam perdebatan dan mencari solusi untuk pemecahannya.
Penggunaan telenursing pada negara yang baru memulai
pemanfaatannya tentu mengalami kendala, diantaranya:
a. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih
yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada
umumnya tidak mudah pengadaannya, membutuhkan pendidikan
kekhusussan spesialis informasi yang menurut penulis saat ini
mungkin masih kurang peminatnya.
b. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak
yang terkait dengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak
biaya. Sedangkan untuk pengadaan sarana teknologi tersebut yang
dirasakan cukup banyak membutuhkan biaya, dimana hal ini sulit
diwujudkan oleh suatu masyarakat yang berada disusuatu negara
berkembang seperti di Indonesia.

11. Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing


Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka
diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur
praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan.
Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan
pengembangan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang
menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet.
Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan
baik disebabkan oleh karena keterbatasan sumberdaya manusia,
keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan
telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan

17
telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat
telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum
banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau
pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat
diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik
keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental
mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan
dalam merawat pasien adalah :
a. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan
yang diberikan harus tetap terjaga.
b. Pasien yang mendapatkan intervensi melalui telehealth harus
diinformasikan potensial resiko (seperti keterbatasan jaminan
kerahasiaan informasi, melalui internet atau telepon) dan
keuntungannya
c. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar)
dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan
persetujuan) lewat email.
d. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan
dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal aspek.
Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang
membuat UU tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk
telenursing yang terlingkup dalam telehealth legislation 1997 yang
berdasar The Telecommunications Reform Act of 1996 charged, dan ada
53 UU yang sedang dibahas di Amerika ditahun tersebut.
Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan,
ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa

18
dipisahkan di (dalam) ilmu Pendidikan perawatan. Aktivitas tersebut
sudah dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan.

C. PERBEDAAN TELEHEALT DAN TELEMEDICINE


Telehealth Telemedicine
Telehealth diartikan sebagai integrasi Telemedicine adalah
sistem telekomunikasi ke dalam praktek inkorporasi sistem ke dalam
dan promosi kesehatan. kedokteran kuratif. Maka
telehealth lebih terkait
dengan aktivitas
internasional WHO di
bidang kesehatan masyarakat
Telehealth mencakup pendidikan Telemedicine lebih
kesehatan, kesehatan masyarakat, dan berorientasi pada aspek
komunitas, pengembangan sistem klinik
kesehatan dan epidemiologi
Penggunaan teknologi informasi dan Penggunaan teknologi
komunikasi untuk mentransfer informasi informasi dan komunikasi
layanan kesehatan bagi penyampaina untuk mentransferinformasi
servis klinik, administrative, dan medic bagi penyampaian
pendidikan . servis klinik dan pendidikan.
Penggunaan telehealth lebih mudah. Lebih rumit karena aplikasi
yang sangat luas.

D. PERSAMAAN TELEHEALTH DAN TELEMEDICINE


1. Merupakan komunikasi jarak jauh. praktik kesehatan dengan memakai
komunikasi audio, visualdan data. termasuk perawatan, diagnosis,
konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah
jarak jauh.

19
2. Pada telehealth dan telemedincine secara umum ada dua teknologi yang
dalam pelayanan : store forward dan real time tekhnologi.teknologi
simpan dan sampaikan (store and forward)misalnya : gambar yang di
dapatkan dari elektronik seperti tekhnologi x ray,dapat di kirimkan pada
spesialis untuk di interpretasi. gambar tersebut saja yang berpindah-
pindah.radiologi,dermatologi,patologi adalah contoh spesialisasi yang
sangat kelihatan menggunakan teknologi ini.
a. Teknologi real time
Real time adalah teknologi yang membuat pasien dan provider
betinteraksi dalam waktu yang sama.banyak alat telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan teknologi real time
dalam telehealth.tekhnologi realtime juga dapat membuat alat untuk
mentransimisikan gambar dari tempat yang berbeda.misalnya kamera
untuk mengobservasikan keadaan klien.tekhnologi realtime
memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio maupun video,yang bisa
digunakan dalam telehealth sebagai kombinasi realtime dan
robotik,seorang dokter bedah dapat melakukan operasi dengan alat
operasi khusus dari jarak tertentu.prosedur ini disebut dengan
telepresence.Telepresence menjadi salah satu sub bagian dari
telehealth.saat ini masih sedang di kembangkan karena membutuhkan
sistem yang 100% reliable dan bandwith yang sangat tinggi.
3. Banyak sekali tantangan dan hambatannya sama yaitu : faktor biaya,
sumber daya manusia,kebijakan dan perilaku. Masih banyak kendala
dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di
rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi
transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem
sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika sudah sampai
aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain, persoalan
kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga

20
kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah
karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek
pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping
itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan
tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan
pemborosan tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan
terhadap lemahnya aspek security, konfidensialitas dan privacy data
medis.Bagaimana memilih dan menerapkan aplikasi teknologi informasi
untuk manajemen kesehatan di rumah saki merupakan pertanyaan krusial
yang harus dijawab. Melihat pada pengalaman di atas, kita harus
mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari organisasi.
Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang dalam
rencana stratejik rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan
sumber daya manusia? Bagaimana menjalin kerjasama antar berbagai
komponen di rumah sakit, baik tenaga medis maupun nonmedis?Jika
pertanyaan tersebut sudah dijawab,kita dapat memilih aplikasi yang sesuai
dengan kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah
pengembangan sistem informasi transaksional (data administratif dan
klinis sederhana). Selanjutnya, pengembangan level kedua, yaitu sistem
informasi manajemen dan sistem sistem informasi eksekutif (sistem
pendukung keputusan) dapat dilakukan kemudian. Aplikasi SMS sebagai
reminder bagi ibu hamil untuk memeriksakan secara tepat waktu juga
merupakan salah satu model SPK bagi pasien. Demikian juga model
serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak terlambat. Investasi yang
diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi dengan database
klinik pasien, nomer HP serta rule mengenai penjadwalan imunisasi.
Penerapan jaringan wireless saat ini juga bukan investasi yang mahal. Dan
masih seabreg inovasi lain yang dapat dikembangkan.Dari konteks
teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa

21
pelbagaiaplikasi sangat potensial sekali diterapkan didunia medis. Akan
tetapi kita harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara kultural,
dunia medis, termasuk yang sudah menerapkan infrastruktur elektronik
secara canggih sebagian besar transaksi informasi klinis masih berjalan
secara face to face.
4. Aspek hukum dalam telehealth dan telemedicine menyatakan bahwa
:warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak
baik.
Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa : warga negara harus
dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baikStandar
keamananPerhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan
adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus
bisa menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan dengan hal tersebut
ANA (American Nursing Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth
yaitu : Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth
tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth padatahun
2001Keamanan dataTelehealth memerlukan pencatatan elektronik
(elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan
keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin
keamanan data.Infrastruktur komunikasiInfrastruktur telekomunikasi
merupakn bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan
prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan
antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak
ada saling hubungan ( interkoneksi) antaralat.

22
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth.
Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan
professional dengan berbagai metodenya (home care, perawat on-call,
menyediakan informasi dll). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian
dan kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing
dapat meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan . Telenursing
efektif digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami penyakit
kronis dan penyakit yang menyebabkan ketergantungan. Telenursing bisa juga
dilakukan di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan
informasinya.
Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat
jauh ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat
sedikit institusi kesehatan yang menggunakan telenursing. Diantara RS
tersebut adalah, RS Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di
Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan
berbasis komputer. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara
hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan
dan teknologi informasi secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk
menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat
para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan. Apalagi belum
adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem informasi
berbasis komputer.
Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak
persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan.

23
Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam
praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam
area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik
pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka dalam telenusring,
misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki
pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan
lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan
teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang
digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang
dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan
penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan
berkomunikasi dengan baik.

B. SARAN
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih dalam member contoh studi kasus dan
lebih detail dalam menjelaskan tentang issue dan trend telemedicine dan
telenursing dalam keperawatan kritis.

24
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/372985318/Trend-Dan-Issue-Telenursing

http://helmidatelehealthmedicine.blogspot.com/2017/05/telehealth-dan-
telemedicine.html

http://nabilashalma.blogspot.com/2017/05/telehealth-dan-telemedichine-dalam.html

https://docplayer.info/49655058-Telenursing-sebagai-trend-dan-issu-pelayanan-
keperawatan-indonesia-ditahun-analisis-perkembangan-teknologi-informasi-o-l-e-
h.html

https://id.scribd.com/document/372985318/Trend-Dan-Issue-Telenursing

https://id.wikipedia.org/wiki/Telemedis

25

Anda mungkin juga menyukai