Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan tentang “Hipertensi Pada
Lansia”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi selruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan SAP tersebut yang
menjadi tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi. Disamping itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat.
Kami mengharapkan Kritik dan Saran yang membangun terhadap makalah ini
agar kedepannya bisa diperbaiki.
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi Pada Lansia
Hari/ Tanggal : Sabtu, 21 Desember 2019
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Posyandu Lansia RW 001 Kelurahan Luminda Kota
Palopo
I. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya
di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).Menurut
WHO ( 1978 ), tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terdapat pada
usia pertengahan atau lebih, yang ditandai dengan tekanan darah lebih dari
normal. Hipertensi menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan makin meningkatnya tekanan darah. Hipertensi dapat
disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat.
IV. MATERI
Hipertensi pada lansia
V. SASARAN
Untuk Memberi Informasi Pada masyarakat terutama pada golongan lansia
mengenai penyakit hipertensi
VI. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII. MEDIA
1. LCD
2. Leaflet
VIII. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Penyuluhan dilaksanakan pada jam 08.00 WIB - selesai
2. Penyuluhan dihadiri sejumlah 54 Mahasiswa
b. Evaluasi Proses
1. Seluruh Mahasiswa antusias terhadap penyuluhan
2. Para Mahasiswa tidak ada yang meninggalkan tempat saat
penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hipertensi.
2. Mahasiswa dapat menjelskan klasifikasi hipertensi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab hipertensi
4. Mahasiswa dapat menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
5. Mahasiswa dapat menjelaskan pencegahan hipertensi
6. Mahasiswa dapat menjelaskan pengobatan hipertensi
X.
XI. PENGORGANISASIAN
Pembawa acara dan moderator : Irien Rahmaniar Hz
Penyaji : Heriana
Shangrila Octavianai M
Febriani eka putri
Observer : Uun Soleha
Operator : Ema Cendra
Notulen : Lisah
Dokumentasi : Nasila Nuvlani
Suryanti Parintak
Tenrita Junaid
Keterangan :
: Moderator : Operator
: Penyaji : Audiance
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah persistem dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan teknan diastolic di atas 90 mmHg
(smelz&bare, 2002).
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderta penyait lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya. (Sylvia A.price).
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan :
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disbut juga hipertensi idiopatik kerena tidak diketehui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. Angiotensin
dan pengikatan Na+Ca intraseluler. Faktor-faktor yang
meningkatkan resiko: obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.
C. Manifestasi klinis
a. Mengeluh sakit kepala, pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Kesadaran menurun
h. Marah
i. Telinga berdengung
j. Rasa berat di tekuk
k. Sukar tidu
l. Mata berkunang-kunang
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis
a. Step 1
Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca
antagonis, ACE inhibitor
b. Step 2
Alternatif yang bisa diberikan :
1) Dosis obat pertama dinaikkan
2) Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama
3) Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta
blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin,
vasodilator
c. Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh
1) Obat ke-2 diganti
2) Ditambah obat ke-3 jenis lain
d. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya
1) Ditambah obat ke-3 dan ke-4
2) Re-evaluasi dan konsultasi
3) Follow Up untuk mempertahankan terapi
Diuretik : HCT, Higroton, lasik
Betabloker : Propanolol (inderal)
Alfabloker : Phentolamin, prozazine (minipres)
Siphatolik : Catapres, reseptin
Fasodilator : hidralazine, dizoxide, nitruprusdide,
catopril
Ca antagonis : nefidipine (adalat)
Pencegahan Sekunder
- Pola makanam yamg sehat.
- Mengurangi garam dan natrium di diet anda.
- Fisik aktif.
- Mengurangi Akohol intake.
- Berhenti merokok.
Pencegahan Tersier
- Pengontrolan darah secara rutin.
- Olahraga dengan teratur dan di sesuaikan dengan kondisi tubuh.
1. Berhenti merokok
2. Pertahankan gaya hidup sehat
3. Belajar untuk rilek dan mengendalikan stress
4. Batasi konsumsi alkohol
5. Penjelasan mengenai hipertensi
6. Jika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan
penggunaannya secara rutin
7. Diet garam serta pengendalian berat badan
8. Periksa tekanan darah secara teratur
Perawatan Hipertensi
a. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah
kegemukan).
b. Batasi pemakaian garam.
c. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada
faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.
d. Tidak merokok.
e. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
f. Hindari minum kopi yang berlebihan.
g. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
h. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah
mencapai 40 tahun.
Diit Hipertensi
a. Perbedaan Diit Dengan Makanan Biasa
1) konsumsi lemak dibatasi
2) konsumsi Cholesterol dibatasi
3) konsumsi kalori dibatasi untuk yang terlalu gemuk atau obese
4) Makanan yang boleh dikonsumsi