Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
VAP,IADP
ILO,ISK
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
LATAR BELAKANG
Infeksi Daerah Operasi masih merupakan masalah
serius di dunia kesehatan
Insiden Rate IDO di Indonesia belum ada secara
nasional
Dan jika adapun bagaikan fenomena gunung es, hanya
sedikit dilaporkan namun kenyataan masih banyak
terjadi
Hal ini terjadi karena belum ada perhatian ke masalah
terjadinya infeksi akibat proses pelayanan kesehatan
Faktor Resiko SSI (1)
(Intrinsik)
Usia
Status Gizi
Diabeter
Perubahan respon imunitas
Infeksi di tempat lain
Lama rawat inap preoperatif
Obesitas
Merokok
Kolonisasi mikroorganisme
4
Faktor Resiko SSI (2)
(Ekstrinsik)
Petugas
Teknik pembedahan
Lingkungan
Alat
5
Surgical Site Infection (SSI)
Diklasifikasikan menjadi:
Infeksi insisional superfisial
Infeksi insisional dalam
Infeksi organ/ rongga
Consensus group, 1992 :Association of Professionalsin
Infection Control and Epidemiology (APIC) Society foof America (SHEA) Surgical
Infection Society (SIS
Healthcare Epidemiology
Kriteria SSI
3. T. Time / T Point
1. Klasifikasi operasi / jenis operasi :
Operasi Bersih
Operasi Bersih Tercemar
Operasi Tercemar
Operasi Kotor atau dengan Infeksi
KATEGORI OPERASI
1. Operasi Bersih :
Operasi dilakukan pada daerah/ kulit yang pada
kondisi pra bedah tidak terdapat peradangan dan
tidak membuka traktus respiratorius, traktus
gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau
traktus biller
3. Operasi Tercemar :
Operasi yang dilakukan pada kulit yang
terbuka, tetapi masih dalam waktu emas
(Golden periode )
Kemungkinan untuk infeksi 20 %
KATEGORI OPERASI
4. Operasi Kotor atau dengan Infeksi :
Berdasarkan :
Klasifikasi jenis operasi (kategori operasi)
Bersih
0
Bersih tercemar
Tercemar 1
Kotor}
Klasifikasi kondisi pasien
ASA : 1 0
ASA : 2
ASA : 3
ASA : 4 1
ASA : 5
Durasi operasi
Sesuai dgn waktu yg ditentukan nilai } 0
Lebih dari waktu yg ditentukan nilai } 1
19
Hindari pencukuran rambut,
pencukuran rambut dilakukan jika
mengganggu jalannya operasi, dan
jika harus melakukan pencukuran
hindari menggunakan razor, tapi
gunakan clipper electric
1.Pre-operative Phase
Berikan penjelasan pentingnya pencegahan infeksi
Kaji adanya tanda tanda infeksi
Mandikan pasien dengan antiseptik sore hari sebelum
operasi
Lakukan pencukuran satu jam sebelum operasi ( bila di
perlukan ) menggunakan elektik clipper
Mandi dengan antiseptik setelah pencukuran
PENCEGAHAN SSI
2.Intra operasi
3.Post operasi
Ada 2 macam luka post operasi
Tertutup (the skin edges are held in approximation by
staples or sutures)
Rawat luka dengan cara septik dan aseptik
Gunakan APD
Luka ditutup hanya 48 jam
Rawat luka dengan cairan normal salin
Terbuka ( delayed primary clossured )
Rawat luka bila kotor atau sesuai indikasi
PENCEGAHAN SSI