PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau adalah filum (atau divisi)
bakteri yang mendapat energi melalui fotosintesis. Jejak fosil cyanobacteria telah
ditemukan sejak 3,8 miliar tahun lalu. Cyanobacteria sekarang adalah salah satu
kelompok terbesar dan terpenting bakteri di bumi.
Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan,
dari samudera ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal
ataukoloni. Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria
termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki
kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda : sel vegetatif
adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan
tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase.
Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan
Gram negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan
meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar,
sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-
kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut
kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi
inang, maka dalam makalah ini akan di bahas tentang gangang biru hujau.
B. Tujuan & Maksud
1. Untuk mengetahui apa itu gangang biru hijau
2. Untuk mengetahui divisi dan ciri ciri dari gangang biru hijau
3. Untuk mengetahui organisasi seluler ganggang biru hijau
4. Untuk mengetahui reproduksi ganggang biru hijau
5. Untuk mengetahui manfaat dari gangang biru hijau
6. Untuk mengetahui morfologi dari ganggang biru hijau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
c) Louis Pasteur (1822-1895) : melakukan percobaan dengan menggunakan
labu yang dilengkapi dengan pipa panjang dan sempit berbentuk leher
angsa. Setelah kaldu dididihkan dan didiamkan ternyata tidak dijumpai
adanya mikrobia meskipun larutan di dalam labu dapat berhubungan
langsung dengan udara luar.
b. Mikrobianya harus dapat diisolasi dari jasad yang sakit dan dapat
ditumbuhkan dalam bentuk biakan murni
c. Jika biakan murni itu ditularkan ke jasad yang sehat harus dapat
menimbulkan penyakit yang sama
3
d. Mikrobianya harus dapat diisolasi kembali dari jasad yang sakit akibat
penularan dengan biakan murni hasil isolasi semula.
4
ganggang, Protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat
uniselluler, sosositik, atau multiselluler tanpa diferensiasi jaringan.
1. Eukariotik yaitu jasad hidup yang selnya telah berkembang sempurna. Tipe
sel ini terdapat pada jasad tingkat tinggi (Plantae dan Animalia) dan
sebagian jasad protista (Protozoa, Fungi, dan sebagian besar Algae).
2. Prokariotik yaitu jasad yang tipe selnya sederhana. Jasad dengan tipe sel
sederhana meliputi bakteri dan ganggang biru.
1. Bakteri :
a. Uniseluler
b. Bentuk : bola, batang, spiral
c. Ukuran diameter : 0,5 - 1µm, panjang 1,5 – 2,5 µm
d. Reproduksi : terutama secara aseksual dengan pembelahan biner
5
2. Sianobakteri :
a. Uniseluler
b. Ukuran lebih besar daripada bakteri
c. Dapat berfotosintesis
d. Reproduksi : dengan pembelahan biner atau pembelahan spora
3. Cendawan (Fungi)
a. Tak berklorofil
b. Ada yang multiseluler, ada yang uniseluler (khamir)
c. Reproduksi : ada yang seksual ada yang aseksual
4. Protozoa :
a. Merupakan protista eukariotik bersel satu
b. Tidak berklorofil
c. Tidak berdinding sel, ttapi mempunyai bahan penutup yang disebut
pelikel
d. ukuran : berkisar dari 1 µm sampai ratusan µm yang tampak dengan
mata biasa
5. Algae :
a. Merupakan protista eukariotik yang berklorofil
b. Ukuran berkisar dari yang mikroskopik sampai berukuran rasaksa
dengan panjang lebih dari 3 m
c. Reproduksi : terutama dengan pembelahan sederhana
d. Tempat hidup : terutama di perairan segar, air laut, dalam tanah
6. Virus :
a. Merupakan jasad aseluler
b. Bersifat parasit obligat, tidak dapat hidup bebas sehingga perlu sel
hidup lain untuk bisa hidup dan berkembang biak
c. Disebut host specific (spesifik inang) karena hanya dapat berkembang
biak dalam sel hidup tertentu
d. Struktur :terdiri dari seutas asam nukleat (DNA atau RNA) yang
terbungkus dalam lapisan protein
e. Ukuran : 20-25 nm sampai 200-300 nm, hanya dapat dilihat dengan
mikroskop electron
6
KLASIFIKASI CYANOBACTERIA
1. Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau –
hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang
basah. Setelah pembelahan sel– sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir
tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok ataukoloni.
Contohnya Chrococcus dan Gleocapsa
1.1. Chroococcus
Bersel satu (uniseluler) hidup di dasar kolam atau tembok yang basah. Tubuhnya
diselubungi lendir. Bereproduksi dengan pembelahan biner. Sering terdapat sel
yang bergandengan dua atau empat. Sel tersebut merupakan sel yang yang gagal
berpisah dengan sel lain.
1.2. Gleocapsa
Bersel satu (uniseluler), berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran
dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang –
kadang ada yang berpigmen. Gleocapsa memilki selubung lendir seperti
chroococcus. Hidup di permukaan batu yang basah sehingga menyebabkan batu
licin.
2. Pleurocapsales
Berbentuk selcoccoid , agregat atau pseudo-filamen berkembang biak dengan
Baeocytes (spora internal). Contohnya Chroococcidiopsis, Pleurocapsa.
3. Oscillatoriales
Berbentuk benang filamen, tanpa heterosit atau akinet. Contohnya adalah Lyngbya,
Leptolyngbya, Microcoleus, Oscillatoria, Phormidium, Planktothrix.
3.1. Oscillatoria
Berbentuk benang (filament), yang tersusun atas sel-sel yang pipih dan rapat. Sel
tidak diselubungi lendir. Dapat bergerak maju dan mndur yan disebut gerak osilasi.
Belum diketahui penyebab alga ini bergerak. Diantara sel-sel yang pipih terdapat
sel yang mati. Adanya sel yang mati menyebabkan filamen terputus menjadi
beberapa hormogonium. Jika sel ini putus, maka terbetuklah hormogonium yang
akan tumbuh menjadi Oscillatoria baru.
7
4. Nostocales
Merupakan Cyanobacteria yang berbentuk filamen dan memiliki heterosit.
Contohnya Anabaena, Aphanizomenon, Calothrix, Cylindrospermopsis, Nostoc.
4.1. Nostoc
Tubuh Nostoc tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola. Hidup di bebatuan atau di
tanah yang lembab. Nostoc menyebabkan permukaan bebatuan licin karena adanya
selubung lender kekuninan atau kecoklatan yang membungkus selnya. Di antara
sel-sel berbentuk bola itu terdapat sel yang tidak aktif karena sel tersebut
mengalami dormansi (tidur). Di dalam sel tersebt tersebut terkandung spora.
Ukurannya agak lebih besar dari sel-sel berbentuk bola sel ini disebut akinet.
Apabila spora telah masak akan tumbuh filamen baru.
4.2. Anabaena
Seperti halnya Nostoc, Anabaena tersusun atas sel-sel berbentuk bola.
Perbedaannya, disamping memiliki akinet, juga memilki heterosista. Heterosista
adalah penambat nitrogen.
5. Stigonematales
Merupakan cyanobacteria yang memiliki filamen dan menghasilkan hormogonia.
Contohnya Mastigocladus (Fischerella), Stigonema
fotosintesis tetapi tidak terjadi pada bakteri. Ganggang hijau – biru memiliki
afinitas mirip bakteri sehingga disebut juga Cyanobacteria karena organisasi seluler
dan biokimianya.
8
organisme yang responsible terhadap akumulasi oksigen di bumi. Asal dari
ganggang hijau – biru tidak jelas).
9
BAB III
MENGENAL GANGGANG BIRU HIJAU
A. DEFINISI
10
B. DIVISI CYANOPHYTA
11
3. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose, kadang –
kadang berlendir
4. Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik )
C. ORGANISASI SELULER
12
Di tengah–tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang
mengandung asam deoksi–ribonukleat dan asam ribonukleat. Kedua macam asam
nukleat itu telah terkumpul seperti dalam inti sel tumbuh – tumbuhan tinggi, tetapi
kromosom belum tampak. Bagian pusat dapat mengembang dan berpengaruh
terhadap turgor. Dalam sel – sel yang telah tua tampak juga vakuola.
Sebagai zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan disamping itu butir – butir
sianofisin ( lipo – protein ) yang letaknya di periferi, dan volutin yang fungsinya
masih belum jelas Cyanophyceae umumnya tidak bergerak. Diantara jenis – jenis
yang berbentuk benang dapat mengadakan gerakan merayap yang meluncur pada
alas yang basah. Bulu cambuk tidak ada, gerakan itu mungkin sekali karena adanya
kontraksi tubuh dan dibantu dengan pembentukan lendir.
D. REPRODUKSI
1. Pembelahan sel
Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel
tunggal, pada beberapa genera sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah
sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut
trikom. Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi (
istirahat yang panjang ). Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh
pada Gleocapsa.
Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat
dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. Heterokist
terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. Sedangkan akinet terbentuk dari
13
penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan
makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan
zat yang kompleks. Studi ultrastruktur dari perkembangan akinet dilaporkan bahwa
akinet dari Anabaena doliolum susunannya terdapat diantara dua heterokist. Tyagi
(1974) menemukan bahwa potasium nitrat dan amonium klorida menghambat
pembentukan akinet, sedangkan glukosa akan meningkatkan pembentukan akinet.
2. Fragmentasi
Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada
trikom atau karena sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang
terpisah atau necridia. Susunan hormogonium mungkin meliputi kerusakan
transeluler.
14
3. Spora
E. FOTOSINTESIS
F. MANFAAT CYANOPHYTA
Jenis ganggang hijau – biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini
karena ganggang tersebut mampu atau dapat mengawali kehidupan sebelum
organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau – biru
berfilamen ( bentuk benang ) dapat mengikat nitrogen ( N2 ) bebas dari atmosfer
dan diubah menjadi amoniak ( NH3 ). Hal ini dilakukan dalam hiterikista, sehingga
dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis ganggang hijau – biru yang
bermanfaat diantaranya :
15
1. Nostoc
Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan
memfiksasi N2 dari udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang
digunakan untuk pertumbuhan padi.
2. Anabaena azollae
Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata ( paku air ). Paku ini mendapat
keuntungan berupa amoniak hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae.
3. Spirullina
ganggang ini mengandung protein yang tinggi sehingga dijadikan sebagai sumber
makanan. Dibeberapa negara misalnya thailand dan Vietnam. Ganggang hijau biru
sudah dimanfaatkan untuk peningatan produksi pertanian. Namun, di indonesia
ganggang hijau – biru belum digunakan dan penelitian ganggang hijau – biru masih
sangat terbatas.
Spirulina memang memiliki kandungan yang sangat lengkap, dan baik untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Bayangkan, spirulina ternyata memiliki
kandungan zat besi 58 kali lebih banyak dari sayur bayam, dan 18 kali lebih tinggi
dari daging. Jenis ganggang yang satu ini juga mengandung beta carotene 25 kali
lebih banyak dari wortel, dan 100 kali lebih banyak dari pepaya, di samping
kandungan lain seperti vitamin, protein, mineral, lemak dan karbohidrat.
Oleh karena itu, Dr. Toni Sutomo, MPh menyimpulkan bahwa berkat segala
kandungan tersebut, spirulina berguna untuk meningkatkan immunity system
tubuh, menunjang fungsi cardiovascular dan keseimbangan cholesterol. Ia juga baik
untuk memperbaiki fungsi pencernaan, meningkatkan fungsi detox serta
mengurangi cancer risk dengan melindungi tubuh dari toxin. Memang, melalui
penelitian lebih dari 40 tahun yang dilakukan lebih dari 4000-an peneliti terkemuka
di seluruh dunia, berhasil menyimpulkan manfaat spirulina dalam memperbaiki dan
mempertahankan kesehatan :
16
1.Membantu metabolisme tubuh
G. MORFOLOGI
Alga hijau-biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, ada pulayang
berbentuk benang. Sel alga hijau-biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut:
a. Selubung lendir
Terdapat di sebelah luar dinding sel. Selubung lendir berfungsi mencegahsel dari
kekeringan. Selain itu lender memudahkan sel bergerak, Karena beberapaalga ini
17
dapat bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Belum dipastikanapa yang
menyebabkan alga ini bergerak.
b. Membran sel
Membran sel berfungsi mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalamsel.
Terdapat pelipatan membran sel kea rah dalam membentuk lamella fotosinetikatau
membran tilakoid. Pada membran tilakoid ini terdapat klorofil. Jadi berbedadengan
sele ukariotik yang memilki klorofil di dalam kloroplas, alga hijau-birutidak
memiliki kloroplas.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula,mineral,
enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung
prosesmetabolisme sel.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cyanobacteria/Cyanophyta atau gangang hijau biru merupakan kelompok
alga prokariotik Organisme tersebut memiliki peran sebagai produsen dan
penghasil senyawa nitrogen di perairan, dengan hal ini kita dapat mengetahui jenis-
jenis gangang dan manfaat masing masing dari setiap jenisnya seperti Nostoc,
Anabaena azollae, dan Spirullin .ciri ciri dari gangang hijau biru, Selain itu terkait
reproduksi seperti fragementasi, spora, dan pembelahan sel. tidak hanya ditemukan
di habitat akuatik melainkan juga ditemukan di habitat terestrial . Cyanobacteria
ada yang hidup sebagai plankton dan ada pula yang hidup sebagai bentos . Spesies-
spesies yang bersifat planktonik umumnya merupakan spesies-spesies yang
mengakibatkan terjadinya ledakan populasi (blooming) akibat eutrofikasi
(pengayaan nutrisi). Eutrofikasi biasanya disebabkan oleh proses alamiah atau
akibat pencemaran. Keadaan perairan yang kaya nutrisi tersebut menyebabkan
pertumbuhan Cyanobacteria yang sangat cepat . Cyanobacteria juga diketahui
diketahui mampu tumbuh di padang gurun, padang salju , dan sumber air panas.
19
DAFTAR PUSTAKA
Tugas.Biologi.2008.diakses.https://poexpoe.files.wordpress.com/2008/06/microso
ft-word-tugas-biologi.pdf.
http://www.academia.edu/6567424/CYANOBACTERIA.diakses 1 oktober
2018. 19:07 WIB.
http://utp.ac.id/new/wp-content/uploads/2017/08/MIKROBIOLOGI.pdf
20
21
22
23
24
25